Kupu-Kupu Malam

By NaomiOcta

17.5K 769 28

MARET 2021 [ONLY FOR ADULTS!!!] "Cantik tapi terluka. Anggun tapi terhina. Kuat tapi menangis." Demi biaya pe... More

Bagian Satu
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Tujuh
Bagian Delapan
Bagian Sembilan
Info Lanjutan cerita

Bagian Enam

1.6K 76 0
By NaomiOcta

Hotel Grand Galaxy

Di dalam kamar hotel, Dicky langsung menarik tangan Laura dan mendorongnya ke dinding. Ia ingin mencium Laura, namun Laura mengelak dan membalikkan badannya. Dicky memaksa Laura agar membalikkan badannya lagi, lalu ia merapatkan tubuhnya dengan tubuh Laura.

"Ayolah, Luna..." Dicky benar-benar sudah terbakar api gairah sejak tadi. Dan kini ia ingin menerkam Laura.

"You know the rules! I don't kiss on the lips!" Dicky tertawa dan melepaskan Laura. Ia mengeluarkan uang dari dompetnya dan melemparkan uang itu pada Laura.

"Anggap aja ini ekstra tip!" Dicky kembali memaksa untuk mencium bibir Laura. Laura berusaha menghindar dan marah.

"I SAID NO KISS!!!"

"Enak aja mau duit gue tapi sok jaim! Lo itu pekcun! Nggak usah belagu dan sok jual mahal!"

"Lo banyak uang tapi kelakuan kayak preman pasar! Minggir!!!" Saat Laura hendak pergi, Dicky menahan tangannya. Ia menarik Laura dan menghempaskan Laura ke ranjang.

"Enak aja! Gue udah bayar lo mahal-mahal!" Dicky menindih tubuh Laura dan kembali ingin mencium bibir Laura, tapi Laura memberontak. Ia terus mengelak seraya menahan tubuh Dicky yang berat.

"Lepasin! Lepasin gue!"

Dicky emosi karena penolakan Laura. Ia menampar pipi dan menjambak rambut Laura sambil tertawa. Api gairah yang tadi di matanya berganti mejadi amarah. Dicky tidak suka ada penolakan, terlebih ia sudah mengeluarkan banyak uang untuk malam ini.

"Gue suka cewek ganas kayak gini!" Dicky terus memaksa dan semakin kasar. Tubuh Laura bergetar, ia mulai ketakutan.

"Stop it! Stop it! Arrghh!!!" Dicky menarik Laura turun dari ranjang, sebelah tangannya masih memegang kepala Laura. Lalu ia mendorong kepala itu ke dinding.

Dug!!!

Laura mencoba berdiri tegak dan menarik tasnya. Ponselnya terjatuh ke lantai.

Tahu maksud Laura mengambil ponselnya, Dicky langsung menendang Laura.

"Arrghh! Stoppp! Please!" Sambil menahan sakit, Laura berusaha meraih ponselnya dan ia berhasil mendapatkan ponsel itu. Dicky kembali menjambak rambut Laura, tidak ada ampun. Ia sudah terlanjur kecewa dengan pelayanan Laura yang tidak memuaskan.

"Gimana? Seru kan? Lo emang nafsuin!" Dicky menarik dagu Laura dan mencengkeramnya kuat sampai Laura merasa giginya sakit dan ngilu.

Dengan nekad, Laura menepis tangan Dicky dan menggigit tangan lelaki itu dengan kuat.

"Arrghhh! Pekcun sialan!!!" Dicky kesakitan.

Laura lari ke kamar mandi dan memegang erat ponselnya. Dicky mengejarnya dengan marah, pipinya sudah memerah menahan emosi. Laura menutup pintu kamar mandi, tetapi tangan Dicky menahannya. Laura mengelurkan sekuat tenaga menutup pintu itu. Terjadi perlawan antara Laura dan Dicky sampai akhirnya...

BRAKK!!! Pintu berhasil tertutup dan Laura segera mengunci pintu. Dicky semakin marah dan menggedor-gedor pintu.

"BUKA! BUKA PEREK! SIALAN! ATAU GUE DOBRAK SEKARANG! JALANG SIALAN!"

Laura mengabaikan teriakan Dicky. Tubuhnya bergetar hebat, ia menangis ketakutan di kamar mandi. Dengan tangan yang bergetar, ia berusaha menelpon Rachma.

"Mbak Rachma... tolong aku!" pinta Laura sambil menangis saat Rachma mengangkat telepon.

Rachma yang mendengar Laura menangis ketakutan langsung syok dan terkesip.

"Laura, apa yang terjadi! Saya akan segera ke sana!" Lalu panggilan telepon terputus.

Laura semakin ketakutan saat terdengar suara pintu di tendang. Tubuhnya masih gemetar, rambutnya acak-acakan, mascaranya luntur bercampur air mata. Tubuhnya kini sudah memerah dan lebam karena ulah Dicky. Laura sangat berharap Rachma cepat datang dan menolongnya.

"Buka pintunya! Keluar lo cewek jalang! Buka pintunya!!!" Dicky masih tidak menyerah, ia kembali menggedor pintu.

Laura semakin ketakutan, kini ia terduduk di lantai kamar mandi. Ia melihat pintu yang di gedor dari luar sambil menangis.

"Hah pekcun! Jangan sampai lo gue habisin!!! KELUAR!" teriak Dicky semakin marah.

Laura semakin gemetar, ia merangkak ke sudut kamar mandi dan duduk meringkuk, tangisnya semakin pecah. Dicky masih terus menggedor pintu.

Tiba-tiba pintu kamar hotel terbuka dari luar. Ternyata yang datang adalah Rachma bersama dua orang anak buahnya, dan ada satu orang satpam. Mereka masuk ke dalam kamar.

Dicky yang sedang menggedor-gedor pintu kamar mandi, terkejut melihat orang-orang masuk ke kamarnya.

"Ngapain kalian? Berani-beraninya masuk ke sini! Pergiii!!!" kedua anak buah Rachma langsung memegang tangan Dicky agar tidak bisa memberontak. Dicky berteriak kesakitan dan marah-marah.

"Lepasiiinn!!! Gue bisa beli lo semua sekalian sama keluarga lo!!! Nggak usah sok ikut-ikutan deh kalian semua!"

Rachma berdiri di depan Dicky sambil tersenyum manis.

"Saya minta maaf kalau Anda kecewa, maklum aja Luna masih muda dan belum berpengalaman."

"Gue udah bayar mahal buat dia!!! Tapi lihat apa yang gue dapet??"

Rachma masih tersenyum manis. "Nanti saya akan kirim yang lebih oke dari Luna, kali ini Pak Dicky nggak usah bayar. Special treatment dari saya."

Dicky nampak tidak peduli dan masih emosi. "Gue akan bikin usaha lo hancur! Beraninya pekcun murahan lo ngelawan gue!"

Rachma tidak terpengaruh dan tetap tersenyum ramah.

"Trust me it won't happen again. I'm sorry for to night! Don't worry about the hotel charges, I will take care of it!" Rachma menatap satpam hotel.

"Tolong anter Pak Dicky ke kamar yang sudah saya pesan!" Rachma kembali menatap Dicky, "Sebentar lagi pengganti Luna akan datang. Saya jamin kali ini Pak Dicky pasti puas."

"Bilang sama anak buah lo itu! Kalo lagi ngelacur, harga diri itu ditinggal dulu di rumah!" Dicky menatap Rachma kesal. Ia menepis tangan kedua anak buah Rachma dan mengambil jasnya, lalu ia melangkah. Saat sudah di pintu kamar, Dicky kembali lagi ke depan Rachma. Dicky hendak menampar Rachma tapi dengan pelan tapi tegas Rachma menahan tangan Dicky. Dicky tidak terima. Dua anak buah Rachma yang kesal melihat sikap Dicky hendak menghajarnya, tapi dengan tenang Racma memberikan kode pada mereka agar tetap tenang. Dicky akhirnya menurukan tangannya dan menunjuk wajah Racma dengan kesal.

"Kalau ketemu gue lagi, dia bakalan MATI!!!"

Rachma mengangguk tenang dan tersenyum. Dicky lalu keluar dari kamar dengan angkuh ditemani satpam hotel.

Ekspresi wajah Rachma langsung berubah dingin. Ia sangat tahu bagaimana caranya handle orang dengan berbagai karakter, maka reaksi dan gayanya mengahadapi client seperti Dicky tadi, ia tetap tenang dan santai.

"Dobrak pintunya!" perintah Rachma. Kedua anak buanya langsung mendobrak pinta kamar mandi. Saat pintu sudah berahasil terbuka, Rachma masuk dan melihat Laura menangis di sudut kamar mandi. Gadis itu masih ketakutan. Rachma mendekati Laura dan membantunya berdiri.

"Semuanya baik-baik aja, kamu nggak usah takut lagi."

Rachma membawa Laura kelauar dari kamar mandi, tubuh Laura masih bergetar ketakutan. Kakinya bahkan lemas dan ia hampir terjatuh lagi.

Rachma mendudukkan Laura di pingir tempat tidur, ia membelai rambut Laura dengan lembut.

"It's okay, Laura...Dicky sudah pergi. Semua akan baik-baik saja. Saya ada di sini. Kamu tenang, ya..." Rachma melihat luka-luka lecet dan lebam di tangan dan di badan Laura. Ia merasa bersalah pada Laura, ia pun memeluk Laura agar Laura lebih tenang.

"Saya janji kejadian ini nggak akan terulang lagi. Ssshhh...kamu tenang dulu, Laura..."

Laura menangis tersedu-sedu di pelukan Rachma. Rachma semakin merasa bersalah. Ia terus memeluk Laura sampai tenang dan membawanya pulang.

***

Rudi pulang ke rumah dan di sambut Shanti yang sudah berdandan cantik dengan gaun malam yang mahal.

"Pasti Papa capek ya, habis meeting sama investor Jepang?" Shanti langsung bergelayut manja pada Rudi yang terheran-heran melihat istrinya.

"Malem ini Mama mau ngasih sesuatu yang istimewa buat Papa...my perfect husband!" Shanti menggandeng Rudi ke ruang makan.

"Suprisee...!" Shanti merentangkan kedua tangannya di depan meja makan yang sudah tertata rapi candle light dinner. Ada buket bunga mawar merah dan hidangan lengkap.

Rudi tersenyum lebar, namun ia langsung terkejut saat melihat sosok Shanti dengan gaun malam yang pakai Shanti. Tadi ia tidak terlalu memperhatikan pakaian istrinya.

Yang ia lihat saat ini adalah Laura, bukan Shanti.

Tiba-tiba Rudi menarik tangan Shanti mendekat ke arahnya, Shanti sedikit terkejut, tapi belum sempat ia mengucapkan sepatah kata pun, Rudi langsung mencium lehernya dengan penuh gairah. Shanti tersenyum lebar, tiba-tiba Rudi mencium bibirnya penuh nafsu.

Rudi melepaskan ciuman mereka lalu menatap Shanti. Pandangan Rudi masih sama, yang ia lihat adalah Laura, bukan Shanti.

Ia melihat Laura yang cantik dan seksi, matanya begitu bergairah.

Rudi semakin terbawa suasana, ia menggendong Shanti membuat istrinya itu menjerit karena terkejut.

"Aahhkkkk!!! Papa!" Rudi tidak mengindahkan teriakan Shanti. Ia menggendong Shanti dan membawanya ke kamar mereka.

Saat sudah di kamar, Rudi menghempaskan Shanti ke atas ranjang dan langsung menindih Shanti. Tatapannya sangat bergairah. Shanti terkejut sekaligus senang.

"Papa..." ucap Shanti manja. Ia tersenyum menggoda pada Rudi.

Rudi benar-benar sudah hilang kendali, ia membuka kemejanya dengan tidak sabaran. Shanti juga mulai terbawa suasana, ia menatap suaminya penuh nafsu karena sudah lama mereka tidak seperti ini.

Rudi kembali mencium bibir Shanti dengan penuh gairah, Shanti tidak mau kalah. Ia membalas ciuman Rudi dengan penuh gairah juga.

"Pa, Mama udah nggak tahan, ahhhh..." Shanti mendesah saat Rudi meremas payudaranya dengan kuat.

Rudi melucuti pakaian Shanti yang ternyata tidak memakai bra. Rudi meremas kedua payudara Shanti yang kini hanya pasrah sambil terus mendesah keenakan.

Saat Rudi memberi ciuman-ciuman di payudara Shanti, Shanti tertawa pelan sambil menggeliat di bawah Rudi. Rudi juga meninggalan beberap bekas di leher dan payudara Shanti.

Malam itu menjadi malam yang panjang untuk Rudi dan Shanti, malam yang penuh dengan api gairah. Namun yang ironisnya adalah, Rudi berpikir ia bercinta dengan Laura.

***

Semoga suka dan jangan lupa di vote koment, ya😊
Btw, cerita ini akan terbit, tungguin aja, ya🥰

Continue Reading

You'll Also Like

611K 61.6K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.8M 299K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.8M 86.5K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
311K 16.3K 26
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...