Selesai buang hajat di wc umum yang jarak nya sekitar 200 meter dari tenda , Haechan,Jisung dan Chenle kembali ke perkemahan.
"Eh gak ada yang liat Jaemin?" Tanya Chenle saat menyadari bahwa manusia bernama Na Jaemin Ramadhan itu tidak ada sejak setengah jam yang lalu.
"Gatau deh le , dari tadi kita ngegame" sahut Jeno tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar hp yang di bentuk landspace
"Di hutan juga sempet sempet nya lo masih ngagame ya, emang ada sinyal?" Tanya Jisung heran. Jeno Lucas ini game udah kaya asupan pokok nya. Gaboleh ketinggalan sehari pun.
"Ada sinyal mah 3 batang doang, ini aja lag terus dari tadi cacat anjir" timpal Lucas dengan raut muka kesal karena sudah 10 menit dia main mobile legend tapi belum ngekill 1 pun.
"Turun ranked udah ini mah" timpal Haechan ikutan melihat permainan kedua teman nya
"Jeno tuh tadi sialan ngajak maen rank" laki laki berbadan lebih besar dari Haechan itu menggerutu sebal
"Ya lo nya mau aja lagi asu" sahut Jeno tak mau di salahkan.
"Kenapa si ribut banget" ntah habis darimana , tiba tiba saja Jaemin muncul dari arah barat.
"Abis kemana lo?" Tanya Haechan menyelidik
"Nyelesain misi negara" sahut Jaemin dengan senyum manis gigi kelici. gsh di lanjutin
Teman teman nya mengernyit bingung , kecuali Hyunjin yang sedari tadi diam saja memperhatikan kawan nya itu.
Haechan yang mengadari itu langsung menyenggol bahu Hyunjin hingga empu nya tersungkur "diem diem bae! Puasa lo?" Katanya.
"Chan di panggil pak Hendra tuh, sama kamu juga Renjun" ucap Lia dari jarak 3 meter.
"Chan mana? Haechan? Sungchan?" Haechan bertanya agar lebih jelas.
"Sungchan!" Sahut Lia yang sudah berjalan ke posko makanan.
-
Yora serta kedua teman nya dan Jisung juga ketiga teman nya berkumpul di dekat tenda lilac , milik Yora pastinya.
Yora dan Yeji tak banyak bicara, ia hanya memperhatikan 4 cowo di depan nya yang sedang beradu debat dengan 1 cewe. Ryujin.
Lambat laun pertanyaan demi pertanyaan muncul di otak Yora "kalian bisa berteman gini awal nya gimana sih?" Pertanyaan Yora sontak menyita perhatian orang orang yang sedang tertawa di depan nya.
"Kita? Gue,Jaemin,Chenle,Jisung?" Tanya Haechan yang mendapat anggukan dari sang penanya.
.
.
Sekolah menengah Pertama Moonlight , hari senin hari yang rata rata murid benci. Hari dimana terlaksananya upacara bendera.
Wajah wajah orang malas sekolah yang masih ingin tidur di kasur kesayangan, itulah wajah hampir semua murid .
Selesai upacara di kelas 8E , dengan wali kelas pak Taeil. Guru itu menenteng murid baru dengan penampilan yang bisa dibilang cukup stylish untuk murid kelas 8.
Na Jaemin Ramadhan. Murid baru yang pindah ke Moonlight yang berhasil membuat anak perempuan 1 sekolah terguncang dengan ketampanan nya.
Seragam sekolah murid SMP seperti pada umum nya, celana biru serta kemeja putih lengan pendek di tambah rompi abu abu membuat Jaemin seperti pindahan dari sekolah kelas atas.
"Selamat pagi semua" sapa pak Taeil dengan senyuman ramah nya. Seperti biasa, kemeja kotak kotak yang di masukkan kedalam celana khas guru, membuatnya terlihat sangat berwibawa.
"Salam kenal dong sama temen baru kalian" ucapnya ditujukkan untuk murid murid kelas 8E.
"Haiii" suara sapaan anak anak cewe terdengar lebih mendominan.
"Nak, ayo kenalkan diri kamu ke temen temen baru" Pak Taeil menyuruh anak baru itu untuk berdiri di samping nya.
Sang anak pun hanya tersenyum, menuruti kemauan guru baru nya.
"Hai semua , saya Na Jaemin Ramadhan, biasa di panggil Jaemin. Salam kenal semua" katanya dan tak lupa dengan senyuman nya yang lebih memabukan dari anggur merah.
"Jaemin kamu bisa duduk di sebelah Lia, bangku kosong yang di belakang itu" ujar Pak Taeil dan lagi lagi langsung dituruti oleh anak baru yang namanya Jaemin itu.
Lia terlihat gugup duduk di sebelah Jaemin, ntah karena dia biasa duduk sendiri atau karena ada cogan yang duduk di sebelah nya.
-
8E itu terkenal karena keberisikan nya. Kehebohan kelas nya juga kenakalan penghuni penghuni nya.
Apalagi di kelas itu ada Haechan sama Felix. Yang biasa gelud mulu.
Pertemanan 4 meresahkan itu emang dari SMP , lebih tepat nya lagi saat mereka mendapat tugas bakti sosial dari sekolah.
Haechan 1 sekolah dengan Jaemin, Jisung 1 sekolah dengan Chenle di SMP sebelah.
Saat pergi ke panti asuhan kasih bunda Jisung dan Chenle tiba duluan di tempat mereka ketemuan.
"Siapa nih?" Jisung menautkan alisnya bingung, biasanya Haechan kesini sama Yangyang doang, tapi kali ini ada 1 anak manusia lagi yang ikut.
"New my friend" ucap Haechan sok akrab. Jaemin hanya tersenyum kaku membalas nya
"Apaan! Anak baru di kelas kita ini, namanya Jaemin" celetuk Yangyang.
"Jaemin" ia mengulurkan tangan nya dan langsung di balas oleh Chenle
"Chenle, yang paling ganteng dan rendah hati" katanya, tapi emang fakta sih.
"Jisung, sahabat baik kamu" katanya dengan nada gemas.
Chenle yang mendengar itu langsung menyikut lengan Jisung dan mengenai tulang nya yang berdenyut nyeri "AW! ANJING LO LE" katanya sewot.
Chenle hanya membalas nya dengan tawaan renyah. Ok dari dulu mereka tak pernah akur.
Singkat cerita, Haechan,Jisung,Chenle sudah berteman sejak SD. Lalu mereka terpisah di SMP karena Jisung dan Chenle tak terima di SMP yang mereka daftar yaitu SMP nya Haechan.
Haechan kenal Yangyang pas SMP, Karena sifat nya yang friendly Haechan jadi mudah berbaur dengan siapa saja.
Haechan dan Felix bukan teman ribut tonjok tonjokan atau berantem yang mengerikan. Bukan.
Mereka di kenal sering berantem itu karena memperdebatkan nilai. Haechan suka matematika, begitupun Felix. Mereka selalu saling dorong untuk bisa mendapat peringkat 1 setiap pelajaran Matematika.
Tapi setelah belajar atau Ujian matematika, mereka akan kembali berteman seperti tak ada kejadian apa apa. Pergi ke kantin bareng, bahkan mereka juga belajar bareng. Sungguh aneh pertemanan mereka.
Dan Jaemin juga bertemu saat SMP, saat ada bakti sosial di panti asuhan kasih bunda. Tempat itu menjadi saksi bisu persahabat mereka. Hingga akhirnya lulus dari SMP mereka mendaftar di SMA yang sama .
Saat kelas 10, mereka semua tidak sekelas. Namun Tuhan sayang mereka, maka di kelas 11 mereka semua di takdirkan untuk sekelas dan menjadi biang ricuh 1 sekolah.
Jaemin yang tadinya pendiam berubah menjadi super duper aneh+kang gombal ukhti ukhti rohis.
Chenle masih sama, hobi jajanin teman nya demi mengurangi harta warisan nya.
Jisung yang tadinya super duper polos karena berteman dengan Haechan sekarang sudah berkurang banyak jiwa kepolosan nya.
Haechan si biang dari segala biang sekarang makin menjadi jadi.
Ngomong ngomong, Yangyang lulus SMP masuk pesantren. Dan Felix pindah ke Sulawesi karena pekerjaan bapak nya.
Saat Haechan tau bahwa dia akan sulit untuk bertemu kedua teman geludnya itu, dia nangis sejadi jadi nya hingga menjadi bual bualan sampai saat ini. Haechan yang mereka kenal tengil dan senga malah banjir air mata saat akan di tinggal kedua teman rusuh nya itu.
Ya siapa sih yang gak sedih kalau di tinggal orang yang kita sayangi? Semua pasti sedih. Begitu juga Haechan. Namun ada banyak orang yang sayang padanya. Jaemin,Chenle dan Jisung ada saat Haechan butuh sandaran.
Kalau di ceritain sedetail detail nya, mungkin lebih dari 1000 kali mereka sudah melewati fase sedih dan bahagia, saling berbagi cerita, berbagi kasih sayang, berbagi makanan, berbagi rumah, berbagi tempat beristirahat, sampai sempak pun mereka pernah berbagi waktu perjusa 2 tahun lalu.
.
.
"Jadi kalian temenan udah berapa tahun?" Tanya Yora saat Haechan telah selesai bercerita ngalur ngidul.
"Hmm . . berapa ya?" Laki laki itu tampak berfikir sembari mengitung jemari nya
"Yaa kira kira udah 4 tahunan lah" bukan Haechan yang menjawab tapi Jisung.
"4 tahun pas ada Jaemin" Chenle menyikut lengan Jisung tepat mengenai tulang nya. Membuat Jisung meringis "ANJING LO!" sarkas nya
Membuat semua yang ada disana tertawa termasuk Chenle nya sendiri.
"Kira kira udah 10 tahun lah kalau di itung dari SD" ucap Haechan setelah selesai mengira ngira
"Heeh kita udah main bareng dari pas Haechan masih dekil" perkataan Chenle lagi lagi membuat semua terbahak.
"Tau gak apa yang bikin kaget?" Potong Jisung
"Sekarang juga masih dekil" sambung nya, Chenle semakin tergelak mendengar penuturan Jisung sampai suara lumba lumba nya keluar.
"Heh! Jangan kenceng kenceng ketawa nya anjir serem ketawa lu" Haechan menempeleng kepala Chenle tapi tak di hiraukan olehnya.
Saat mereka tengah asyik tertawa dan menceritakan hal hal seru yang patut di tertawakan, Lia datang dengan Shirt rajut bewarna navy , rambut hitam legam yang masih di kuncir ㅡ kunciran Jaemin tadi ㅡ
"Hai, gue boleh gabung gak?" Ucapnya.
Seketika semua langsung berhenti tertawa, arah pandang mereka semua tertuju pada Jaemin. Tersangka utama untuk dijadikan bahan ejekan.
"Boleh, sini duduk" Yora menjawab nya, lalu menepuk tempat kosong di sebelah nya.
"Dih Jaemin kok diem aja? Padahal tadi ngakak banget" sindir Ryujin
Jaemin hanya membalas nya dengan senyuman , lalu melirik ke arah Lia yang sedang menunduk malu
"Kita udah balikan" ucap Jaemin tanpa salam pembuka.
Semua yang mendengar hanya bisa menganga, termasuk Lia yang kaget dengan pengucapan Jaemin.
"HAH?! YANG BENER LO? KAPAN?!" Saking terkejut nya , Haechan sampai berdiri lalu menanyakan hal serius kepada sang sahabat.
"GILA NA, GUE KIRA GUE SAHABAT LO! HAL PENTING KAYAK GINI LO GAK NGASIH TAU?" kata Jisung yang mendapat anggukan dari semuanya.
Jaemin mengehela nafasnya panjang "MAKANYA INI GUE MAU NGOMONG SETAN!" katanya geram.
"Gue baru balikan tadi, gue juga kaget gila langsung diterima tanpa syarat!"
"Hah?! Serius lo Li? Jaemin ngasih pelet apa sama lo?" Tanya Ryujin tak percaya
"Lo semua gak percaya kan? Sama gue juga tadinya gak percaya! Ternyata dia juga belum move on dari gue!" Katanya antusias , semua melirik ke arah Lia yang semakin menundukan kepala nya sambil memainkan tanah lembab yang mereka duduki.
"Kalo gitu kenapa gak dari dulu aja anjir!" Teriak Yeji frustasi dengar cerita cinta Jaemin dan Lia ini.
"Ya gue kan gak tau! Gue kira mah dia risih gitu gue godain kan, gak tau nya sama anjir sama sama belum move on" Jaemin membenarkan duduk nya dari menekuk lutut menjadi bersila
"Yaudah jadi intinya sekarang udah balikan nih?" Potong Yora sebelum suasana makin ricuh.
Lia dan Jaemin mengangguk bersamaan.
"CIEEE!!! PJ KALII" ucap mereka semua bebarengan.
Jaemin yang tadinya biasa saja , sekarang malah deg deg an. Detak jantung nya bekerja lebih cepat dari biasanya.
Lia pun sama, wajah nya sudah merah padam membuat Jaemin gemas karena melihat mantan yang berstatus menjadi kekasih nya saat ini.
.
.
Siang menjelang sore , tepat pada pukul 3 sore Waktu Indonesia Barat. ke delapan orang sahabat itu berdiri di atas rumput hijau dengan pemandangan telaga dan hembusan angin yang dingin nya masih sama walaupun matahari sudah bersinar cerah.
Kicauan burung seperti menjadi BGM untuk suasana mereka sekarang.
Kisah cinta yang mereka jalankan , yang mereka lalui. Serta suka juga duka yang sudah mereka lewatkan bersama seakan terbayar dengan rasa bahagia yang mereka rasakan saat ini.
Persahabatan yang diharapkan tak akan pernah terputus juga mereka harapkan dan doakan setiap harinya.
----o0o----
Dengan ini, 【Ji & Yo】pamit.
Terima kasih untuk yang membaca cerita ini sampai habis, sampai jumpa di cerita berikutnya!
Tanpa kalian mungkin aku gak bisa lanjutin cerita ini sampai habis. Terimakasih buat dukungan dan vote serta coment nya! ♡♡♡
Aku sayang kalian banyak banyak!!! 💚💚💚💚💚💚
E N D
Barudak SD
Masa masa pas SMP
Pas udah glow up
Sekali lagi, thank You banget buat yang udah baca cerita ini . . huu serius aku nangis bgt kalau ada yang baca sampai habis! ♡♡♡
Aku sayang kaliannnn ♥♥♥♥
sampai Jumpa di ceritaku selanjutnya.
Salam, Khal 💚