Diketik kilat, maafin banyak Typo
Gimana tanggapan kalian tentang teman yang suka merendah buat ngeroket?
TyPO
Jeff memandang pantulan dirinya dikaca, pikirannya dipenuhi dengan kejadian tadi pagi, dari mulai dia pulang dan menjumpai Mark, Jeno dan Haera sampai dia yang meminta Haera menjadi kekasihnya
Jeff sendiri bingung, kenapa dia meminta Haera menajadi kekasihnya
Apa dia menyukai Haera? Ya. Tapi tidak seperti Haera yang menyukainya, Jeff menyukai Haera dalam artian lain, ahh Jeff hanya menyukai tubuh Haera sebenarnya.
Pria itu terkekeh, lalu membasuh wajahanya, bukankah bagus jika Haera menjaid kekasihnya? Dia akan leluasa menyentuh gadis itu tanpa harus mendapat pertentangan dari Haera, gadis itu kekasihnya sekarang.
Brengsek sekali captain satu ini.
Jeff keluar dari kamar mandinya, melirik jam dinding, pukul 2 siang.
Tadi Jeff tertidur bersama Haera, tapi sepertinya gadis itu pergi ketika dia masih tertidur
Setelah perdebatan panjang lebar tentang Jeff yang meminta Haera melakukan adegan dewasa bersamanya, gadis itu menolaknya secara mentah-mentah tadi, tapi sama sekali tidak menolak ketika Jeff memegang bagian apapun pada tubuhnya, Jeff sadar kalau Haera belum siap, lagi pun mereka masih resmi menjadi kekasih hari ini, Jeff sabar berlahan-lahan dia akan mendapatkannya.
Lelaki itu turun ke bawah, perutnya terasa lapar, ayolah Jeff bahkan belum sarapan, sedangkan jam sudah melewati jam makan siang.
"Baru bangun?" Tanya Jessica, bundanya Jeff yang kini berkutat di dapur, sibuk membuatkan jus diet.
Jeff mengangguk lalu menuangkan air putih ke dalam gelas.
"Haera udah pulang" ucap bundanya, Jeff mengangguk.
"Bun, aku laper"
"Bentar bunda siapin makannya, kamu duduk dulu" perintah wanita itu, Jeff mengangguk menurut.
Selama menyipkan makan untuk Jeff, wanita itu sesekali melirik Jeff dengan pandangan susah diartikan, sedangkan Jeff menjadi merasa risih.
"Kenapa bun? Kenapa liatin aku begitu?" Tanya Jeff
Jessica menyipitkan matanya "Kamu apain Haera?"
Jeff mengernyit, "apain gimana maksudnya?" Tanya Jeff
"Bunda liat kalian masuk kamar jam 9 bawa wadah buat kompres, bunda pikir abis ngompres kamu Haera pulang, tapi tadi pas selesai makan siang, dia baru keluar dari kamar kamu, pergi gitu aja kayak orang ketakutan. Jeff kamu apain anak orang?"
"Gak Jeff apa-apain, kita..kita tadi cuma tidur doang"
Tuk!
"Akh bunda!"
Jeff menggosok-gosok kepalanya yang kena lempar sendok bundanya
"Kamu nidurin Haera?!" Tanya wanita itu galak
"Ck, apaansih..gadak kek gitu, cuma tidur, tidur beneran. Merem"
"Jeff awas yah kamu apa-apain Haera"
"Iya, enggak"
"Atas dasar apa Haera tidur dikamar kamu? Ah Jeff bunda gak paham sama jalan pikiran kalian" ucap wanita itu, duduk dikursi depan Jeff setelah menyiapkan makan untuk Jeff
"Bentar Jeff doa dulu" ucap Jeff lalu berdoa makan.
Tak lama pria itu menyelesaikan doa nya, kemudian makan.
"Heh, kenapa Haera tidur di kamar kamu?"
"Dia ngantuk yah tidurlah" jawab Jeff enteng
"Jeff aduh bukan jawaban begitu, kamu jujur aja deh ngapain aja sama Haera dikamar?" Ucap wanita itu frustasi.
Apa yang harus Jeff jawab? Tidak mungkin dia bilang pada bundanya kalau tadi mereka tidur dengan Jeff yang grepe-grepein Haera.
"Bener bun, emang mau ngapain lagi sih?"
"Awas yah Jeff kamu macem-macem, bunda potong habis"
Jeff berdecak lalu kembali melanjutkan makannya.
"Jeff"
Jeff menoleh saat namanya dipanggil
"Kenapa yah?" Tanya nya, saat ternyata yang memanggil adalah ayahnya.
"Itu didepan ada perempuan nyariin kamu" ucap lelaki paruh baya tersebut.
Jeff mengeryit, "Siapa yah?" Tanyanya
"Mana ayah tau, orang ayah gak kenal"
Jeff menyudahi makannya lalu beranjak dari sana menemui tamu yang mencarinya
"Tya"
Wanita yang sedang duduk gelisah diruang tamu itu menoleh pada Jeff
"Jeff"
Tya berdiri dari duduknya, lalu langsung memeluk laki-laki itu dan menangis, membuat Jeff kebingungan
"Hey, kenapa?" Tanya Jeff, tangannya mengusap punggung mantan kekasihnya itu
"Papah Je, sakitnya kambuh lagi, tapi gak mau dibawa kerumah sakit, aku bingung harus gimana, aku gak mau papah kenapa-napa" lirih Tya disela tangisnya
Jeff menghela nafasnya, sedikit paham dengan cerita Tya
Jeff melepas pelukan keduanya, tangannya bergerak menyentuh pipi Tya, mengusap air mata dipipi putih wanita itu.
"Udah jangan nangis, ada aku. kita bujuk papah kamu sampai mau kerumah sakit" ucap Jeff menenangkan, Tya mengangguk
"Kamu duduk dulu, aku ganti baju dulu. Jangan nangis lagi"
Tya mengangguk lagi lalu kembali duduk disofa, sedangkan Jeff pergi menuju kamarnya
Bunda Jessica berjalan ke arah ruang tamu, dengan gelas minuman ditangannya
Begitu melihat wanita itu datang, Tya langsung berdiri
"Gakpapa duduk aja" ucap bundanya Jeff lalu meletakkan gelas berisi jus jeruk dimeja depan Tya
Wanita itu duduk disamping Tya
"Kamu siapa?" Tanya Jessica
"Aku Tya tante, temennya Jeff temen kerja" kenalkan Tya, Wanita itu mengangguk.
"Ngapain kesini?" Tanya bundanya Jeff lagi, berakhir Tya menceritakan tentang papahnya pada wanita itu.
Tidak hanya itu, Tya juga menumpahkan keluh kesahnya, wanita itu sudah tidak tahan menampungnya sendiri, sangat sakit.
Membuat dirinya menangis lagi mengingat papahnya yang sakit keras, dan hanya memilikinya. Begitupun sebaliknya Tya hanya memiliki papahnya.
Jessica membawa Tya kedalam dekapannya "Udah yah, jangan nangis papah kamu pasti baik-baik aja nanti" ucap wanita itu iba, tangannya mengusap punggung Tya, Jessica bisa merasakan bagaimana perasaan dan malangnya nasib gadis dalam pelukannya itu, sangat rapuh.
"Makasih tante" lirih Tya melepas pelukannya
Bunda Jeff tersenyum, "Kalo ada apa-apa jangan sungkan minta tolong sama tante yah nak, kamu anak baik" ucapnya mengelus rambut Tya.
"Tante sekali lagi makasih"
Bundanya Jeff mengangguk.
"Ty, bunda" panggil Jeff yang baru saja datang dari kamarnya dengan penampilan yang berbeda dari sebelumnya.
Jeff melirik ke arah Tya yang terlihat kembali manangis, membuat lelaku itu mendekat padanya, dan mengelus air matanya
"Hey, kan aku udah bilang jangan nangis lagi" ucap Jeff, Tya tersenyum paksa lalu mengangguk
"Maaf" ucapnya
"Udah Jeff sekarang kalian kerumahnya Tya, bujuk papahnya biar mau ke rumah sakit" ucap Jessica, membuat lelaki itu kebingungan, bagaimana bunda nya tau?
"Bunda tau dari mana?" Tanya Jeff
"Tya udah cerita, sekarang kalian kesana"
"Yaudah bun, Jeff sama Tya permisi dulu" ucap lelaki itu
"Tante Tya permisi dulu, sekali lagi makasih"
Jessica mengangguk lalu mempersilahkan keduanya pergi
Jeff dan Tya keluar menuju mobil Hummer yang terparkir didepan rumah lelaki itu.
Bersamaan dengan Haera yang keluar hendak membuang sampah, kini berdiri di depan gerbang rumahnya
Gadis itu menajamkan penglihatannya, pada Jeff dan Tya
"Itu siapa?" Gumam Haera, matanya sibuk memperhatikan wanita dengan postur badan tinggi kini memasuki pintu mobil kekasihnya, bisakah Haera mengatakan Jeff kekasihnya?
Mobil Jeff keluar dari pekarangan rumahnya, kemudian melenggang pergi meninggalkan Haera yang berdiri memandang kepergian keduanya.
Banyak hal yang berputar dikepala Haera, tentang siapa wanita yang bersama Jeff, mengapa mereka terlihat seperti khawatir, lalu apa Jeff tidak melihatnya beridiri di sini?
"Haera!"
Haera tersadar dari lamunannya, memandang ke depan, dimana seorang wanita melangkah ke arahnya
"Tante"
"Kamu ngapain bengong disini?" Tanya Jessica
"Ah enggak, tadi Haera abis buang sampah" jawab Haera, wanita itu mengangguk
"Tante udah kelar bikin jus nya mau cobin gak?"
"Tapi aku kan gak diet tante"
"Ihh gak papa, tante cuma pengen kamu cobain, minuman begitu bukan cuma buat diet tapi juga memperlancar pencernaan, dan membantu penyuburuan"
"Ahh..gitu" Haera mengangguk paham.
"Yaudah ayo" ajak wanita itu menarik tangan Haera menuju rumahnya.
"Gimana rasanya?" Tanya Jessica
"Enak tante, gak sepet" jawab Haera
Keduanya kini duduk dikursi meja makan sambil menikmati jus campuran sayur dan buah buatan Jessica
"Mmm..oh tante, tadi itu siapa?" Tanya Haera
"Siapa? Siapa yang mana maksud kamu tadi?"
"Itu yang bareng sama mas Jeff, Haera liat mas Jeff sama mbaknya pergi"
Wanita yang lebih tua tersenyum
"Kamu cemburu yah?" Goda nya, Haera menggeleng. Dia tidak cemburu tapi penasaran.
"Itu tadi temennya Jeff, papahnya sakit Ra, dia gak bisa urusin sendiri jadi minta bantuan Jeff, papahnya gak mau dibawa ke rumah sakit"
"Emang gak ada keluarganya yang bisa dimintain tolong?" Saut Haera
Bundanya Jeff menggeleng, lalu menceritakan tentang Tya pada Haera
"Mamahnya Tya udah meninggal pas dia SMP katanya, dia anak tunggal"
"Jadi nama mbak yang tadi Tya" gumam Haera
"Kasihan yah Ra, dia cuma tinggal sama papahnya. Itu pun Tya sering ninggalin papahnya karna harus tugas terbang"
Haera mengangguk, kasihan juga pikirnya.
"Ra"
"Ya tan?"
"Jangan cemburu"
"Ha? Enggak, Haera gak cemburu. Kenapa Haera harus cemburu?" Ucap Haera
Jessica tersenyum
"Sekarang ceritain ke bunda, tadi sama Jeff dikamar ngapain aja"
Ha? Bunda?
___
TBC
___