Mine | Jaemren βœ”

By Zeus_Lio

579K 72.2K 14.1K

Welcome to : 18th My Jaemren Fanfict " Mine" Sequel of Fool Start: 3 maret 2021 Fin : 18 april 2021 More

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24(end)
Epilog 1
E-2
E-3
E-4
E-5 Bye

5

21.6K 2.8K 903
By Zeus_Lio


" Jaemiiinn! Bajunya di pake! Ntar masuk angin."


Jaemin yang sedang menggonta ganti channel televisi itu kini beralih menatap Renjun yang membawakan baju untuknya.


" Engga bakal. Panas gini ngga mungkin masuk angin." Balas Jaemin lalu kembali mengotak atik remote tv.


" Di pake ih! Kamu udah kayak bapak-bapak 5 anak aja, di rumah ngga pake baju kayak gini. Satu aja yang kurang."

Jaemin kembali menoleh ke Renjun yang kini duduk di sebelahnya.


" Apa?"



" Perut buncit."



" Nggak sekalian kurang make sarung?"


" Itu tau! Pake ih. Ntar masuk angin, mual lagi." Renjun menaruh baju kaus putih gading itu ke pangkuan Jaemin. Tapi Jaemin malah mengembalikannya.


" Lagi pengen gini aja Ren."



" Pake!"



" Gamau."



" Ngidam ya kamu? Tapi masa ngidamnya begini?"



Jaemin menggaruk kulit dadanya yang tiba-tiba gatal.



" Mungkin. Soalnya kepengen banget ngga pake baju sama celana."



" Gila!"



" Ya kan aku juga gatau kenapa. Cuma kalo nggak pake celana nggak sekarang deh. Ntar kalo udah mau tidur aja."



" Dih ngapain??"



Jaemin menatap Renjun kesal.



" Aku juga gatau Renjun. Kalo emang ngidam. Anak kamu tuh mintanya aneh-aneh."


Brugh!



Renjun langsung menyambar bantal sofa dan memukul Jaemin dengan bantal itu.


" Anak kamu juga ya!"


" Ya iya anak aku juga. Kamu fikir anak siapa?"


" Kok kamu playing victim gini?"



" Ya kamu yang mulai."



" Kamu kali yang mulai!"


" Dahlah. Sini deketan." Jaemin menarik Renjun lalu merangkulnya.



" Sensian amat dari tadi." Ujar Jaemin lagi sembari mengelus lengan Renjun.


" Salah sendiri kenapa gamau puter balik. Padahal aku udah bersiap mau ngejambak si Wonjin Wonjin itu."



" Ey ey. Nggak boleh gitu."



" Kok kamu belain dia?!"



" Loh yang belain siapa?!"


" Kok kamu nyolot?"


" Mana ada. Kamu kali yang nyolot."



" Kamu juga tuh. Aku nyolot kamu nyolot juga."


" Aku? Nyolot?"


" Iya!"



" Mana mungkin. Mana pernah aku nyolot. Aku orangnya kalem gini."

Renjun mencibir.



" Dulu bahkan lebih parah."


" Jangan di ungkit-ungkit sayang."


Cup!


Renjun langsung memukul paha Jaemin malu-malu ketika tiba-tiba Jaemin mencium pelipisnya.


" Itu cuma masa lalu kelam rumah tangga kita." Lanjut Jaemin lagi sembari menarik tubuh Renjun agar bisa duduk di pangkuannya.


" Iya maaf."



" Gapapa. Tapi jangan ungkit-ungkit lagi. Aku udah berubah loh ini."


" Laporan prakteknya udah kamu kerjain?" Tanya Renjun untuk mengalihkan topik pembicaraan.


Jaemin mengangguk.


" Kamu doang guru yang kasih kami tugas buat di kerjain di rumah."


Renjun mendelik.


" Jelas-jelas itu salah kelas kalian. Biasanya kalo ada praktek pasti mesti tulis laporan kan? Kenapa pada nggak ngerjain?"

" Lah kamu nggak minta tulis laporan kok. Biasanya selalu bilang, tolong di tulis laporan perkembangannya. Tapi tadi ngga ada. Diem aja. Makanya yang lain kesenengan."


" Dahlah. Nulis laporan dikit doang protes."


" Ya karna sekolah kita biasanya ngga ada sistem homeworknya."


" Lah iya. Malah kebalik. Guru yang selalu bikin tugas rumah. Bikin RPP."


" Trus sekarang kenapa nggak bikin RPP lagi?"


" Udah ku selesein semuanya untuk semester ini."


" Baguslah. Kamu jadi bisa nyantai dikit."


Renjun ikut mengangguk.


" Tadi nelpon siapa sih?" Tanya Jaemin sembari memperbaiki poni tebal Renjun yang menutupi sebagian matanya.


" Nelpon? Oh itu. Facetime sama Harvey."


" Siapa Harvey?"



" Temen aku waktu masih di Amerika."



" Temen apa temen?"



Renjun memukul dada Jaemin main-main.


" Dah di bilang temen juga."


" Mantan?"


" Temen!"


" Yaudah."


" Nyebelin banget sih kamu." Rengut Renjun. Jaemin tertawa melihat bibir mengerucut istrinya itu.


" Manyun mulu sih."


" Biarin." Ujar Renjun sebelum menyandarkan tubuhnya di tubuh Jaemin sembari menatap televisi yang kini menampilkan siaran berita lokal.


" Asli deh kamu kayak bapak-bapak." Celetuk Renjun.


" Kenapa?" Tanya Jaemin sembari memperbaiki posisi kepala Renjun yang rambutnya menghalangi pemandangannya.

" Nggak pake baju dan sekarang nonton berita." Jawab Renjun sembari meraih tangan Jaemin untuk di taruh di perutnya.


" Siapa juga yang nonton berita? Itu tadi nggak sempet ganti karna kamu ngajakin aku berantem."


" Ngejawab mulu. Iyain aja napa - Na! Elus!"


Jaemin buru-buru mengelus perut Renjun.


" Iya sayang iya. Aku bapak-bapak yang lagi mau nonton berita."


Renjun tersenyum senang.


" Nah gitu- Duh enak banget." Ujar Renjun lalu menyibak baju kaos oversizenya untuk memperlihatkan perutnya yang masih datar. Dan Jaemin yang kegiatannya sempat terhenti itu kini kembali mengelus perut Renjun.


" Enak?" Tanya Jaemin.


Renjun mengangguk.


" Huum. Nyaman juga." Ujarnya sembari menatap sisi wajah Jaemin yang kini sedang menatap televisi.


" Baguslah." Ujarnya sembari menoleh dan balas menatap Renjun yang bersandar di bahunya.



" Na?"


" Iya?"


" Kalo misalnya lagi hamil gini boleh gituan nggak ya?"



Jaemin terdiam sesaat. Berfikir keras. Sepenuhnya tidak paham dengan pertanyaan Renjun.



" Hah? Gimana?"



Renjun berdecak.


" Kan aku lagi hamil nih. Trus masih bisa senggama ngga sih? Apa tunggu anak kita lahir dulu baru boleh ngelakuinnya?"



Jaemin melongo sesaat.


" K-kalo itu aku juga ngga tau. Ntar aku tanya papa-"


Plak!


" Gila ya kamu ampe nanya papa segala! Ngga malu apa?"


Jaemin meringis karna lengannya di tabok Renjun lumayan keras.


" Ya terus nanya siapa? Dokter? Eh tapi kamu nanya gini maksudnya apa? Lagi kepengen ya?"


Renjun tersenyum masam.


" Kan kamu yang tadi berencana tidur telanjang. Yakin nggak bakalan ngapa-ngapain?"


Jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.


" Aku bahkan nggak mikir ampe sana Ren. Kok kamu malah mikirnya kesana?"


" Kan kamu suka aneh. Ngga ada angin ga ada hujan kadang minta jatah."


" Jadi mesti ada angin sama hujan dulu baru boleh minta jatah?"

Renjun tiba-tiba menegakkan punggungnya dan menatap Jaemin sinis.


" Kok kamu sok polos gini sih?"


Jaemin tersenyum lalu kembali menarik Renjun untuk bersandar di tubuhnya.


" Iya iya maaf. Eh tapi tolongin hape aku coba."


Renjun merengut. Tapi tetap di ambilkannya ponsel Jaemin yang berada di atas meja.



" Buat apa?"



" Di google ada nggak sih?"



" Apanya?"


" Pertanyaan kamu tadi? Takutnya aku kebablasan. Eh ternyata malah nggak boleh. Ntar adek bayinya kenapa-kenapa gimana?"


" Yaudah coba cari."


Jaemin langsung memfokuskan tatapannya ke ponsel dengan Renjun yang ikut-ikutan melirik penasaran.


" Gila tangan kamu gede banget ya. Hape segede gini megangnya cuma pake satu tangan." Komentar Renjun ketika Jaemin mengetikkan keyword yang tadi di pencarian google dengan satu tangan karna tangannya yang lain kembali aktif mengelus perut Renjun.

" Komen mulu netijen."


" Ya kamu. Semua yang ada di kamu ukurannya big semua-"


" Termasuk yang itu?"



" Yang itu?"



" Iya. Yang biasanya suka kamu kulum-"


Bugh!


" Na Jaemin sialan! Bastard! Duh gila gara-gara kamu aku ngecursing gini!"



Bugh!


Bugh!


" Aduh Ren ampun!"


Bugh!



" Gila sih kamu ngomongnya frontal banget!"



Jaemin buru-buru menahan tangan Renjun yang masih berniat memukuli dadanya.


" Maaf maaf. Astaga! Iya maaf! Duhh. Hape aku jatuh ini."


" Ya mulutmu itu! Duhh greget. Ku gigit baru tau rasa!" Sentak Renjun.



Jaemin menyengir lebar lalu perlahan melepaskan tangan Renjun dan meraih kembali ponselnya yang terjatuh di karpet akibat pergerakan tiba-tiba Renjun.



Jaemin mengabaikan tatapan sebal Renjun kepadanya dan memilih menatap layar ponselnya yang masih menampilkan hasil pencariannya tadi.


" Eh boleh kok bersenggama saat istri lagi hamil." Kejut Jaemin lalu tatapannya menjadi semakin fokus.


" Tapi kadang bisa bikin kram perut. Duhh. Serem juga." Ujarnya lagi sebelum melirik Renjun yang cemberut.


" Jadi gimana?" Tanya Jaemin menaikkan alisnya.



" Apanya yang gimana?!" Ketus Renjun.


" Kalo misalnya aku pengen-"



" Nggak males! Malam ini ngga dulu! Aku kesel sama kamu!"


" Loh kok gitu? Eh tapi. Hm. Juga nggak terlalu kepengen sih."



" Bagus. Ntar malem tidur pake pakaian lengkap. Ga ada telanjang-telanjangan."



" Bukan aku yang pengen loh Ren."


" Kalo tidur telanjang kamu tidur di kamar atas aja-"


" Renjuunn."


" Gausah sok imut Na Jaemin! Kok kamu jadi gini sih! Gelay tau nggak!"


" Gelay apa?"


" Bodoamat! Dasar bocah kolot!"

Bugh!



" Ren. Sakit astaga. Barbar banget."



Tbc..

Bonus:)


Continue Reading

You'll Also Like

196K 23.2K 62
🍁 Cast : β€’ Winter ( Aespa ) β€’ Jaemin ( NCT Dream ) β€’ Jeno ( NCT Dream ) β€’ Haechan ( NCT Dream ) β€’ Renjun ( NCT Dream ) β€’ Heejin (Loona) β€’ and the o...
481K 50.7K 24
❝ Jangan panggil gw kakak, gw bukan kakak lu! ❞ Started : 07-05-2021 βœ„β”ˆβ”ˆβ”ˆβ”ˆβ”ˆβ”ˆβ”ˆβ”ˆ Ending : 08-07-2021
18.1K 1.3K 9
Status book: Start: 13 Agustus 2022 End: 27 Mei 2023 langsung baca aja biar paham rencananya sih gak akan banyak part semoga suka aja😁 yang pasti ja...
27.7K 1.7K 30
"Mereka itu sumber kebahagiaanku,apapun akan kulakukan demi sebuah senyum yang ada di wajah mereka.Tapi kumohon,izinkan aku tetap bersama mereka." ...
Wattpad App - Unlock exclusive features