"Bapak dan Ibu yang terhormat, sebentar lagi kita akan mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Waktu setempat sekarang menunjukkan pukul 12 lewat 5 di siang hari. Silakan mengenakan sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, melipat dan mengunci meja serta menyimpan sandaran kaki dan layar video ketempat semula. Laptop dan alat elektronik lainnya kami mohon untuk dimatikan sekarang. Saya kapten Amber Liu, terimakasih telah menggunakan jasa Icarus Air. "
................................................................................................................................................................
Satu persatu para penumpang Icarus Air turun dari pesawat namun Krystal masih duduk di kursinya. Ia menunggu penumpang lain keluar hingga pesawat mulai terlihat sepi. Beberapa menit kemudian, dua orang pramugari menghampiri tempat duduk rombongan Krystal dan mulai membantu mengeluarkan tas dari bagasi kabin.
"Thank you" ujar Krystal kepada seorang pramugari. Ia kemudian berjalan menuju pintu keluar setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Tepat di pintu keluar, Amber dan Seulgi sudah berdiri dan berterimakasih ke beberapa penumpang yang hendak keluar dari pesawat.
"Selamat siang dan selamat datang di Paris. Terima kasih sudah menggunakan Icarus Airlines" ujar Amber dan Seulgi bersamaan sambil membungkuk ke arah rombongan Krystal yang hendak turun dari pesawat. Krystal dan ibunya membalas dengan melemparkan senyum yang lebar ke arah Amber dan Seulgi sebagai tanda terima kasih. Keduanya kemudian keluar dari bandara dan bergegas menuju hotel karena jadwal Krystal yang sangat padat di Paris. Di perjalanan menuju hotel, Krystal mendapat pesan dari Amber yang membuat dirinya sedih.
"Krystal, aku baru saja dikabari oleh perusahaan ku untuk menggantikan pilot lain yang tiba-tiba sakit jadi 2 jam lagi, aku akan kembali ke Seoul. Sepertinya kita harus membatalkan semua rencana kita. Aku harap kau bisa mengerti. Good luck, Krystal. Fighting!"
Krystal membaca ulang pesan dari Amber beberapa kali seakan tak percaya dengan apa yang ia baca. Krystal menghembuskan nafas dengan berat dan mengusap wajahnya. Ia dan Amber sudah berencana untuk berjalan-jalan di Paris namun kini rencana itu gagal. Krystal mendekap erat boneka pemberian Amber dan tanpa ia sadari, air mata sudah membasahi pipi Krystal.
................................................................................................................................................................
"Krystal, kau kenapa? Apa kau sakit? Kenapa wajah mu murung sekali?" tanya ibu Krystal. Sejak sampai di Hotel, Ibu Krystal menyadari raut wajah anaknya murung dan matanya sedikit sembab.
"Ibu, Amber bilang kalau dia tiba-tiba harus kembali ke Seoul padahal kami sudah berjanji akan jalan-jalan di Paris" cerita Krystal pada ibunya. Ibu Krystal yang mendengar cerita tersebut kemudian tertawa dan memeluk Krystal.
"Apa kalian sudah resmi berpacaran?" Goda ibu Krystal.
"Ibu...tidak seperti itu. Mengapa ibu bilang begitu" tanya Krystal malu-malu"
"Jung Soojung, kau bertindak seperti seorang pacar yang tak ingin jauh dari pasangan mu. Kalian kan bisa pergi bersama nanti ketika sudah di Seoul" jawab ibu Krystal.
"Tapi Bu, kalau kami pergi bersama di Seoul, media akan tahu dan akan menjadi berita" ujar Krystal pelan. Ia tak ingin jadi bahan gunjingan orang lain.
"Krystal, kau adalah seorang public figure. Apapun yang kau lakukan, media akan meliputnya dan kau harus siap termasuk ketika mereka meliput kehidupan pribadi mu. Ibu berharap jika kau ingin berpacaran dengan Amber, buat Amber mengerti dengan status mu sebagai public figure" ujar ibu Krystal menasehati putrinya.
Krystal kemudian menghela nafas panjang. Ibunya benar. Jika dia dan Amber berpacaran, maka mereka harus menyesuaikan diri mereka masing-masing. Ia harus mengerti resiko pekerjaan Amber yang tiba-tiba saja bisa pergi dan Amber harus mengerti bahwa privasinya akan terganggu. Krystal berjalan menuju jendela dan memandang luas kota Paris untuk menjernihkan pikirannya. Ia mengenal Amber baru beberapa hari namun semuanya seperti berjalan begitu cepat.
"Apakah semua ini terlalu cepat?" tanya Krystal pada dirinya sendiri.
................................................................................................................................................................
Paris fashion week sudah berjalan selama 1 Minggu. Krystal sudah menyelesaikan semua kegiatan yang harus ia kerjakan mulai dari pemotretan hingga berjalan di runway untuk beberapa designer. Selama 1 Minggu pula ia mengabaikan semua pesan dan telepon dari Amber. Krystal merasa apa yang terjadi antara dia dan Amber begitu cepat sehingga ia membutuhkan waktu untuk memproses dan memahami apa yang terjadi. Krystal bingung mengapa ia begitu kecewa ketika Amber tiba-tiba harus berkerja.
"Krystal, kau kenapa" tanya ibu Krystal kepada anaknya yang sedang memandang ke luar jendela pesawat. Krystal sudah meninggalkan Paris menuju Seoul.
"Aku tidak apa-apa, Bu" jawab Krystal pelan lalu kembali menatap ke luar jendela. Ibu Krystal tau puterinya sedang bimbang dengan perasaannya tapi tidak mengabari Amber selama seminggu adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
"Kau harus bicara dengan Amber, Krystal. Dia berhak tau tentang apa yang kau rasakan" ujar Ibu Krystal menasehati anaknya.
"Ibu benar. Aku akan menghubunginya dan bicara tentang semua ini pada Amber" jawab Krystal.
................................................................................................................................................................
"Captain, apakah Krystal sudah menghubungi mu?" tanya Seulgi. Amber menggeleng pelan lalu menghabiskan bir yang ia pegang. Sudah seminggu berlalu namun Krystal tidak dapat dihubungi. Amber bingung mengapa Krystal tiba-tiba menghilang begitu saja.
"Jika ia berubah pikiran dan tidak menyukai ku, apakah sulit mengirim pesan 'maaf tolong jangan ganggu aku lagi' ? Hanya 6 kata. Mengapa harus menyiksa ku seperti ini?" Tanya Amber dengan nada meninggi karena pengaruh Alkohol.
"Captain, bersabarlah. Aku dengar Krystal akan kembali hari ini" ujar Seulgi mencoba menenangkan Amber. Amber hanya diam sambil memandang layar ponselnya berharap Krystal membalas pesannya. 52 pesan dan 38 panggilan yang ia lakukan tak ada satu pun yang dibalas. Ia merasa seperti orang bodoh.
"Aku sudah lelah dengan semua drama ini. Jika dia tak memberi kabar sampai hari ini, aku akan melupakannya" ujar Amber yang kemudian berdiri dan berjalan pulang. Amber begitu kecewa dengan Krystal.
"Harusnya aku belajar dari masa lalu" gumam Amber pada dirinya sendiri. Amber seperti sedang merasakan Dejavu ketika mantan pacarnya, Joo Hyun tiba-tiba menghilang dan akhirnya memutuskan hubungan mereka.
................................................................................................................................................................
"Tolong angkat teleponnya, Amber" gumam Krystal.
Sejak pagi hari Krystal mencoba menghubungi Amber namun tidak ada balasan. Krystal tahu betul Amber sedang tidak bekerja karena ia sudah menelepon Icarus Airlines menanyakan Amber. Untungnya, mereka memberi tahu Krystal bahwa Captain Amber akan datang ke kantor Icarus untuk mengurus beberapa dokumen administrasi kantor.
"Ayolah aku mohon angkat teleponnya" pinta Krystal yang terus berusaha agar teleponnya dijawab. Beberapa menit kemudian ia akhirnya menyerah dan memutuskan untuk datang langsung menemui Amber.
................................................................................................................................................................
"Selamat Siang. Saya kesini ingin bertemu dengan Captain Amber Liu" ujar Krystal kepada resepsionis Icarus Airlines.
"Apakah sudah ada janji?" tanya resepsionis dengan sopan sambil bertanya-tanya mengapa seorang selebriti seperti Krystal mencari Captain Amber?
"Belum tapi bisakah kau memanggilnya?" tanya Krystal penuh harap.
"Tentu saja. Mari ikut saya ke ruang tunggu" ujar resepsionis itu yang kemudian mengarahkan Krystal ke sebuah ruangan bertuliskan "Crew Member".
"Silakan tunggu disini, saya akan memanggil Captain Amber" ujar resepsionis itu lalu meninggalkan Krystal.
10 menit kemudian, Pintu ruang tunggu diketuk dari luar dan Amber muncul dari balik pintu. Krystal dan Amber saling beradu pandang sampai pada akhirnya Amber memecah kesunyian.
"Aku tak ingin bicara disini. Ayo keluar" ujar Amber dengan intonasi datar dan dingin. Krystal tau Amber pasti sangat marah dan kecewa padanya. Krystal kemudian mengikuti Amber keluar dan keduanya berhenti tepat didepan pintu masuk kantor.
"Ada apa kau mencari ku?"tanya Amber dengan dingin.
"Aku ingin menjelaskan semuanya. Aku tahu,aku salah. Aku ingin meminta maaf padamu, Amber. Aku bingung dengan perasaan ku sendiri" ujar Krystal berharap Amber bisa mengerti.
"Terima kasih karena kau sudah mau kesini menemui ku tapi semuanya sudah terlambat. Aku berjanji pada diriku sendiri 3 hari yang lalu ketika aku tahu kau sudah tiba di Seoul jika kau tidak membalas pesan atau panggilan ku pada hari itu, aku akan melupakan semuanya jadi aku mohon lupakanlah semuanya dan anggap apa yang pernah kita lakukan tidak pernah terjadi. Anggap kita tidak saling kenal" ujar Amber yang kemudian membalikan badan berjalan kembali menuju kantor Icarus.
Mendengar perkataan Amber, air mata Krystal mulai mengalir membasahi wajahnya. Perkataan Amber sungguh menyakiti perasaannya.
"Amber tunggu!!!" pekik Krystal namun Amber tetap melangkah pergi. Krystal kemudian berlari kearah Amber dan memeluknya dari belakang.
"Amber tolong dengarkan aku. Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya" ujar Krystal. Ia tahu ini semua adalah kesalahannya.
Amber hanya bisa diam dan menunduk. Ia menangis dalam diam. Perasaanya pada Krystal tulus namun mengapa begini balasannya? Amber kemudian menghela nafas panjang lalu melepaskan tangan Krystal yang memeluknya. Amber kemudian mengambil langkah panjang meninggalkan Krystal tanpa pernah menoleh kebelakang. Ia lelah dengan semuanya.
................................................................................................................................................................