【ｓｔｏｒｙ ｐｒｏｆｉｌｅ】
Starring: -CHANLIX- Dom! Bang Chan Sub¡ Felix
Genre: modern life, werewolf, fantasy, wolf pack
Description: Felix is just an ordinary human who doesn't know his life will be changed 100 percent when he meets those people in the streets.
❝Legenda mengatakan, jangan pernah keluar pada malam hari atau kau tak akan bisa kembali.❞
Masalahnya bahan makanan di rumah sudah habis dan Felix lupa untuk belanja sejak tadi pagi. Keadaan makin mendesak karena obat untuk kakaknya, Minho sudah habis.
Felix memberanikan keluar di malam bersalju tersebut. Pergi ke toko bahan makanan dengan berjalan kaki karena jalanan terlalu licin untuk dilewati mobil atau sepeda.
Dalam perjalanan, tiba-tiba sesuatu yang tajam mengenai lengan Felix. Ketika Felix menoleh untuk memastikan apa yang terjadi, sekerumunan pria dengan pakaian serba hitam nampak berlari memasuki gang gang sempit diantara pertokoan.
"Aishh..."
Felix berhenti sebentar dan mengecek lengannya yang terasa perih. Saat diraba, tangan Felix terasa basah dan terkena noda merah. Felix buka jaketnya dan benar saja ada tiga goresan tajam memanjang di daerah lengannya.
"Sakit sekali..." kata Felix meringis kesakitan.
Ia mengira baru saja menabrak sekerumunan orang jahat di kota terpencil tersebut. Felix hanya bisa bersyukur setidaknya orang orang tersebut tak tertarik untuk membuat masalah dengan Felix.
Ia bahkan tak sempat berpikir benda macam apa yang melukai lengannya. Padahal kalau dipikir, pisau macam apa yang bisa membuat tiga goresan sekaligus? Itu lebih mirip luka cakar daripada benda tajam...
Felix melanjutkan perjalanan ke toko bahan makanan. Sekalian pergi ke apotek yang untungnya berada tepat di sebelah toko tersebut. Mata Felix tiba tiba menangkap sesuatu dari gelapnya hutan.
Felix berhenti, penasaran dengan dua titik cahaya kecil dari hutan cemara yang lebat tersebut. Cahaya itu nampak bersinar kebiruan. Felix memerhatikan dengan lebih jelas.
Sesaat kemudian, ia menyadari berada dalam masalah saat cahaya itu perlahan seolah bergerak cepat mendekatinya.
Lari Felix! Lari!
· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·
Angin beku menyapu wajah Felix seiring ia berlari mati-matian. Felix tak tahu kemana kakinya akan membawa, ia hanya harus berlari kabur secepatnya. Berlari lurus hingga tanpa sadar ia sudah berada dalam kegelapan hutan cemara tersebut.
Lolongan serigala terdengar dari belakang Felix. Ia tutup telinganya, memilih tak mendengar suara mengerikan tersebut. Derap kaki empat bersahutan memantul diantara pepohonan. Semakin lama rasanya semakin dekat dengan jarak Felix.
Tubuh Felix tak sebugar itu. Perlahan kakinya mulai menyerah dan tak sanggup lagi berlari. Felix terjatuh di tanah salju yang dingin.
Berakhir sudah, selamat tinggal kakak. Maaf Felix mendahului kakak bertemu ayah dan bunda di surga...
"jangan dibunuh! kita hanya butuh informasi darinya!"
Suara manusia menggelegar diantara bunyi lolongan serigala. Felix menutup matanya, memilih untuk tak melihat apapun setelah ini.
Perlahan diantara sadar dan tidak, Felix merasa sepasang lengan yang hangat mengangkat tubuhnya dengan gaya pengantin. Tubuh Felix refleks mendekat ke arah sumber kehangatan, menyamankan diri.
· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·
"Changbin, ambilkan air untuk gadis ini" suara yang sama dengan sebelumnya berbicara kembali.
Felix mengerjap-ngerjap matanya. Cahaya api unggun yang lembut menyapa pengelihatan Felix. Sekitarnya nampak gelap, apa ia berada dalam gua?
Apa apaan yang barusan itu, apa dia baru saja memanggil Felix seorang gadis?
"Siap, alpha." Seorang lain di dekat Felix menganggik patuh. Ia berdiri kemudian merubah bentuknya menjadi serigala.
"h-huh?"
"dan kau.. siapa yang mengirimmu kesini?" lelaki yang disebut alpha tadi menoleh ke arah Felix. Felix balas menatapnya ketakutan.
Sang alpha memajukan wajahnya mendekati Felix. Maksudnya mendekati, adalah sangat dekat sekali. Hidung keduanya bahkan sampai bersentuhan. Felix memundurkan wajahnya dengan gugup.
"kau punya scent mereka. apa kau salahsatu dari mereka?"
Harus Felix akui alpha tersebut terlihat tampan. Rambutnya hitam legam sedikit berombak. Matanya biru bersinar persis seperti yang Felix lihat di kegelapan hutan beberapa saat lalu.
"a-aku.. aku nggak ngerti"
"mereka maksudku pack yang lainnya. Kau punya scent mereka"
Felix berpikir sebentar kemudian menyadari satu hal yang mengerikan. Apa kawanan serigala ini mungkin membau darah yang tadi Felix dapat dari kerumunan orang tadi?
"a-aku nggak tau. aku bukan mereka. tolong jangan bunuh aku, aku hanya warga tidak bersalah..."
Felix mencicit kecil kemudian menundukkan wajah. Ia bisa saja berakhir seperti warga dalam permainan werewolf yang biasa ia mainkan bersama teman-teman saat di sekolah dulu. Bedanya, sekarang tidak ada penerawang atau pemburu yang bisa menyelamatkan Felix sekarang.
"BAHAHA!! Kamu lucu, gadis kecil. Kami mana punya waktu untuk membunuh manusia seperti kalian. Ada ada saja.."
Alpha tersebut terbahak menertawakan Felix. Membentuk lesung pipit di ujung pipinya yang terlihat lucu menurut Felix.
"Aku dapat airnya, christopher." Serigala tersebut kembali dan berubah menjadi manusia. Ia memberikan sesuatu yang berbentuk seperti batok kelapa dipotong separuh. Penuh berisi air.
"jangan bangun dulu, kakimu masih sakit biar aku minumkan."
Alpha yang ternyata bernama christopher itu mendekat ke arah Felix. Ia selipkan tangan di tengkuk Felix lalu sedikit mengangkat kepalanya agar Felix bisa meminum air. Felix menegak secukupnya dan berhenti ketika puas.
"terima kasih.. christopher?"
"chan. dan kau, changbin kenapa memanggil dengan nama panjangku?"
"entahlah.. terdengar keren saja seperti bangsawan werewolf luar negeri" manusia berotot itu terkekeh menanggapi Chan.
Chan mendengus kesal lalu kembali menoleh ke arah Felix, "kamu ini siapa?"
"aku felix" katanya dengan canggung.
"nama yang aneh untuk perempuan"
"hei, i'am a boy!" felix balas sedikit berteriak sambil merasa pipinya sedikit menghangat.
"oopsie. you're cute tho." kata Chan menyeringai sebelum kemudian tertawa kecil.
"oke, kembali ke topik. kau jelas punya scent dari suatu pack dan aku perlu tahu kenapa kau punya scent itu.. apa seseorang mengirimmu kesini?" Chan kembali dalam mode seriusnya.
"seseorang melukai lenganku dan.. aku tidak dikirim siapapun kesini" felix menunjukkan lengannya yang sekarang terlihat sudah cukup mengering karena terkena udara dingin.
"kau dari pack apa kalau begitu?" tanya Changbin.
"aku nggak masuk pack apapun SUMPAH" seru Felix menegaskan kembali. Ayolah, dia hanya manusia yang tidak sengaja bertemu sekelompok kawanan yang ternyata bukan manusia.
"baiklah, tapi kau tetap memiliki scent. siapa yang mengubahmu menjadi seperti ini?"
Felix menatap Chan kebingungan. Apa berarti felix juga termasuk salah satu diantara mereka sekarang? Oh hebat, Felix sudah bukan manusia.
"a-aku tidak tahu.. aku hanya ketemu dengan orang berpakaian serba hitam di jalanan dan oh kurasa aku melihat tatoo tengkorak di leher mereka"
"itu dia." Chan dan Changbin bersamaan. Mata mereka menajam seolah tak suka.
"ah.. mereka suka sekali mengubah manusia menjadi werewolf secara acak..." Changbin mendengus kesal.
"siapa?"
"hongjoong dan kerumunannya. dasar, kelompok kurang kerjaan" seseorang mendekat dari area gua yang sedikit gelap.
"jangan begitu seungmin. Kau juga pernah mengubah manusia jadi werewolf 'kan?" kata seseorang lagi dengan nada menyindir.
"sudah kubilang aku tidak sengaja?! Kau masih tak memaafkanku hingga sekarang?"
"seungmin. jeongin. berhenti bertengkar lebih baik kita berburu sekarang, bulannya sudah mulai purnama" kata seseorang yang muncul dari dalam gua.
"hai anak baru, namaku jisung" katanya ramah yang membuat felix tersenyum senang karena keramahan itu. Orang-orang dalam kawanan tersebut mulai berubah menjadi serigala.
"kau bisa berubah jadi serigala?" tanya Chan.
Felix menggelengkan kepala. Ia baru saja dicakar beberapa jam lalu mana mungkin secepat itu ia bisa berubah jadi serigala. Lagipula tidak ada yang mengajari Felix cara mengubah diri menjadi serigala.
"baiklah, kau tinggal bersama kami. selamat datang di kawananku." Kata Chan mengatakannya dengan mudah.
"h-hah? aku.. apa? gimana? tunggu.. kenapa?" Felix mengerjapkan matanya bingung.
Chan mendekat ke arah Felix, kuku tajamnya menyusuri leher Felix. Mulutnya ditempelkan ke telinga Felix dan berbisik:
"kau. akan berada di dalam kawananku. semenjak kau tidak istimewa sepertiku maka jangan berani berbiacara denganku lagi."
"obey to the leader you little omega"
Felix memejamkan mata ketakutan dengan aura dominan Chan. Ucapan Chan begitu dalam dan menuntut membuat Felix tak sanggup menjawab.
"tentu saja aku tidak istimewa... kau tidak perlu memperjelas hal itu!" kata Felix menangis putus asa diantara ketakutan dan rasa cemas akan kehidupannya setelah ini.
"huh? kau memang tidak istimewa namun jelas berbeda..."
Chan menyeringai licik meletakkan jemari di bawah dagu Felix memaksanya mendangak dekat dengan wajah Chan, "you'll be my perfect mate"
"i'am..... who?"
◦•●◉✿ e n d ✿◉●•◦
A/N aowkwokwk kek nya gua kebanyakan nonton film deh XD
bikin cerita makin lama kok makin fiksi dan gak jelas :")
dahlah mau belajar dulu hari ini ada ulangan mat TT
selamat hari senen ayuk semangat gays
hari kamis libur :D
next crackpair: 00 line x felix
Kalian seneng kan :)