Saluna [TAMAT]

By najeealee

31.4K 2.1K 119

Saling membenci tapi saling memberi perhatian, saling mengejek tapi saling bertukar rasa, saling tidak peduli... More

|pertemuan|
|dompet|
|ga kenal gue?|
|follow ig|
|kontak mata|
|adu mulut|
|u are next|
|sekretariat|
|tanding basket|
|permintaan|
|pacaran?|
|debat|
|gara-gara preman|
|cuman nanya|
|Ghali kenapa?|
|sakit|
|cepat sembuh, katanya|
|mini bus|
|marahan|
|launching|
|perasaan aneh?|
|masalah botol minum|
|ujan-ujanan|
|kemunculan Leander|
|real marahan|
cast
|ini baikan?|
|aturan papah Luna|
|cerita|
|rasa percaya|
|jadi gimana?|
|saling cemburu|
|ngajak ketemu|
|with Ghali|
|ketiga kalinya|
|razia|
|cape|
|jam dua malam|
|who?|
|hilangnya Luna|
|Lean&adiknya|
|ketemu|
|bakar-bakaran|
|masuk kembali|
|Danial dan Ghali|
|solusi dari Ghali|
|perempuan|
|dua bulan|
|aku-kamu|
|support system|
|ulang tahun|
|surprise|
|adik kelas|
|serangan|
|mamah Ghali|
|gara-gara Zayan|
|seminggu|
|night ride|
|polisi|
|penjara|
|hilang|
|alasan|
|tahun baruan|
|terbongkar|
|hubungan|
|putus|
|ex mertua|
|omongan Odele|
|Radit|
|tancap gas|
|ending|
extra part

|90 hari|

274 26 2
By najeealee


happy reading! vote dan coment jangan lupa. jangan jadi sider yaaa gaisss.

jgn lupa follow @wattpad.njl

DEMI APA KAGET BGT YG BACA UDA 1,63K PERASAAN KMRN BARU 1,4K HUHUHU. MAKASIH BANYAK ANTUSIAS NYAAAA!

Part 58

Luna membiarkan pacarnya itu kesini dengan membalas pesannya tadi. Meskipun sekarang tidak membalas lagi tapi setidaknya itu sudah menjadi kode bagi Ghali.

"Ka lo udah pacaran berapa lama?" Tanya Dinda

"Ntar tanggal 24, tiga bulan" jawab Luna seadanya

Dinda mengangguk "Enak gak sih punya pacar?"

"Enak ga enak. Alah, lo juga pasti punya cowok kan" cibir Luna. Dinda Naziya adik tirinya cukup cantik, masa iya lelaki tidak mau dengan Dinda?

"Ya ada sih...tapi gue belum terlalu suka gitu masih bingung" jawab Dinda

"Loh kok malah nonton? Katanya mau ikut belanja" ucap mamah yang sudah berganti pakaian.

Luna menengok ke belakang "Lah mau kemana, Mah?"

"Belanja buat besok kakak kamu. Kamu juga mau ikut Lun?"

Luna menggeleng.

"Yaudah, aku siap-siap dulu deh" ucap Dinda yang pergi

"Mau beli apa emang mah?" Tanya Luna

"Ya paling keperluan bayi, tempat tidur, mainan, sama baju"

"Loh kamu gak ikut, Lun?" Tanya Danial

"Engga, Pah. Luna titip martabak keju dong"

Danial mengangguk. Setelah Dinda turun mereka pun berangkat.

"Ish bi, kaget" ucap Luna yang baru keluar kamar langsung ada bibi

Bibi cengengesan "Eh iya neng, itu ada yang nyariin. Cowok neng"

"Ohh suruh masuk aja. Mamah sama papah udah kenal sama dia juga" ucap Luna yang yakin itu Ghali

"Oh iya bi, dibuatin minum sekalian ya sama cemilan dikit"

Bibi mengangguk "Yaudah bibi turun dulu ya neng"

Luna mengangguk dan menutup pintu. Ia mengganti celananya yang tadi hanya menggunakan short pants dan sekarang pake celana panjang.

Luna turun, agak deg-deg an sebenernya nanti mau ngomong apa. Ia melihat Ghali yang memakai hoodie dan celana pendek serta kantong plastik berisi makanan yang sudah ada di meja.

"Di sini aja" ucap Luna malas keluar

Ghali mengangguk "Nih aku bawain mie ayam"

"Emang siapa yang suka mie ayam?"

"Aku. Siapa tau nanti kamu suka juga" ucap Ghali

"Nih neng makanan nya"

"Makasih bi. Oh iya, ambilin mangkok dua ya bi, kasian ada yang belum makan"

Ghali melihat pacarnya, apakah gadis ini sudah tidak marah padanya?

"Kamu udah ga marah sama aku?" Tanya Ghali

"Maunya gimana?"

"Jangan marah lagi ya"

Luna mengangguk sambil tersenyum.

"Mau peluk" ucap Ghali

Luna tersenyum dan menelengkupkan wajahnya di dada Ghali.

Ghali tersenyum. Tangannya mengelus rambut Luna. Sudah sekian lama tidak mencium aroma wangi rambut cewek itu.

"Dah nih makan" suruh Luna

"Kamu juga lah, aku bawa dua kan"

Luna mengangguk. Ia menuang plastik yang berisi mie ayam ke mangkuk. "Beli dimana?"

"Itu deket SMA Vanitar. Enak disitu, langganan aku sama mamah"

Luna mengangguk. Ia memasukan mie ayamnya ke mulut.

"Enak" kata Luna

"Ya kan? Kata mamah ini udah dari dia muda. Harganya dulu cuma dua ribu"

"Aku gamau nih" ucap Luna mengasih cekernya

"Sini buat aku"

Luna tidak memakan ceker ayam dengan alasan tidak suka.

"Gasuka?"

"Iya, agak aneh rasanya"

Ghali kembali memakan mie ayamnya sampai habis. Setelah itu meminum teh yang sudah di sediakan.

"Martabak?" Tanya Luna melihat bungkus plastik.

Ghali mengangguk "Mau kan?"

"Aku udah nitip sama papah tadi"

"Gapapa makan aja"

"Ga ah, udah kenyang aku" tolak Luna

"Loh ada Ghali disini" ucap mamah beserta papah yang muncul di belakang dengan membawa beberapa kantong plastik.

Ghali berdiri dan menyalimi kedua orang tua Luna sebagai rasa hormatnya. "Dari tadi disini?" Tanya papah

"Iya om, sekitar 20 menit lalu"

Danial mengangguk. Dia juga sudah tau hubungan pria bernama Ghali ini dan anak perempuannya. Tidak, Danial tidak melarang anaknya berpacaran. Asalkan Ghali bisa menjaga Luna saja itu sudah cukup.

"Yaudah papah sama mamah masuk dulu ya"

Ghali mengangguk. "Loh malem mingguan nih?" Kaget Dinda yang baru saja masuk.

"Sini, ada martabak keju nih" ajak Luna.

Dinda menggeleng "Si papah juga beli tadi"

"Yaudah duluan, ka"

Luna mengangguk saja membiarkan adiknya pergi. Lalu merapihkan rambut Ghali yang sedikit berantakan. "Kalo berantem lagi terus gak bilang, awas aja"

Ghali terkekeh sambil mengangguk. Memperhatikan tangan Luna yang ada diatas kepalanya. Ia mengambil tangan Luna lalu menciumnya.

"Tangannya gaboleh di pegang sama cowok lain"

"Kalo papah?"

"Papah bonus aja"

Luna tertawa pelan. Semoga setelah ini tidak ada lagi kebohongan yang Ghali sembunyikan darinya. "Kemarin beneran kakanya Lean?"

Ghali mengangguk "Aku gatau juga motif dia apa"

"Apa aku bilang papah aja? Gimana juga si Lean kan udah janji gabakal cari masalah sama aku"

"Gausah, urusan dia sama aku kan. Ini juga bukan karena Lean" ucap Ghali

Jam menunjukan pukul setengah sembilan malam. Saat ini Luna tengah mengantar Ghali yang mau pulang. "Ke warung?"

"Iya, jaga sampe pagi"

Luna mengangguk "Jangan ngerokok banyak-banyak"

"Siap Bu bos!"

"Yaudah hati-hati ya. Oh iya besok aku ada acara keluarga"

"Mau kemana? Ke rumah ibu kamu?" Tanya Ghali

"Engga, aku mau ke rumah kakak cowok aku. Istrinya 7 bulanan" jawab Luna

Ghali mengangguk saja. Lalu membawa motornya pergi dari perkarangan rumah Danial. Usahanya tak sia-sia ternyata selama seminggu ini.

Beruntung lagi, Luna yang tidak childish.

Sebagai hadiah, Ghali membelikan teman-temannya yang ada di warung saat ini satu bungkus rokok. Sering sih Ghali kayak gini, tapi kadang cuma beli Snack aja.

"Najis Pal lo pake baju siapa itu heh?" Tanya Zayan membuat semuanya menatap Naufal yang sedang berdiri dengan rokok yang ditaruh disamping telinga kanan.

"Baju kakak gue njir, kenapa dah?"

"Itu baju cewek, bego"

Lantas semuanya tertawa. Ketauan dari warna nya saja pink, lalu ada gambar kupu-kupu di tengahnya. "Yaelah biarin ge"

"Dih, ganti-ganti. Kayak ga ada baju aja lo" suruh Delvin. Apa-apaan Naufal ini, malu-maluin saja.

"Jangan pake punya gue" cibir Zayan

"Bos gue pake punya lo, boleh gak?" Tanya Opal

Ghali mengangguk. Ia duduk sambil mengisap vapenya. "Cepet banget udah akhir tahun aja"

"Iya ya, kita ga ada acarnya gitu Gal?" Tanya Alexi

"Pengennya ada"

"Gue pengen ke Bandung deh. Ketemu Alin" ucap Zayan

"Dih, emangnya Alin mau ketemu sama lo?" Tanya Opal

"Lihat, itu orang sirik teman" balas Zayan

"Ngadain disini aja kali ya? Bosen anjir tiap tahun ke puncak" kata Delvin

"Terserah aja" ucap Alan

"Iya disini aja. Ntar lo pada bawa makanan, kembang api, pacar" ucap Zayan melirik Opal

"Apaan dah?"

"Dih" balas Zayan

"Pacar" ucap Zayan sembari melirik Opal lagi

Melihat Zayan yang memberikan sebuah kode "Lo punya pacar, Pal?" Tanya Alan

"Tepat sekali" ucap Zayan

"Kagak anjir, masih pdkt. Doain ya"

"Sama siapa lo?" Tanya Ghali membuang asap rokok

"Ada kelas IPS 3. Lo tau ga si Clara?"

"Clara? Yang mana tuh?" Tanya Alan

"Ohh anak paskib ya?"

Opal mengangguk. "Tuh tau"

"Yang mana Gal?" Tanya Zayan. Dia pun tidak tau orangnya, tadi hanya melihat chat di hp Opal saja.

"Yang waktu itu pernah masuk IPA. Dia pindahan kan?" Tanya Ghali. Opal mengangguk lagi.

"Ohhh dia. Wih pinter juga lo nyari" puji Zayan

"Waiya dong. Belajar dari bos kita ini!" Ucap Opal menepuk-nepuk pundak Ghali

"Vin tuh. Kapan nyusul?" Tanya Zayan membuat Delvin mengedikan bahu

"Ntar juga ada" jawabnya santai. Delvin tidak pernah memikirkan soal pacaran. Ya memang dulu ia pernah suka dengan seorang perempuan, tapi sekarang perasaannya tidak untuk siapa-siapa.

"Gue bilang Farzana. Cantik, kalem, pinter, anak rumahan. Kurang apa coba?" Ucap Zayan

"Farzana temennya Luna?" Tanya Ghali

Zayan mengangguk. "Iya sih cantik. Keliatan banget kalem" ucap Alan

"Lo gimana, Yan? Gamau cari pengganti Nayla? Atau belum move on juga?" Tanya Ghali. Nayla adalah mantan Zayan saat kelas sepuluh semester dua. Hubungan mereka hanya berlangsung dua bulan saja.

Lalu putus di tengah jalan dengan alasan, Nayla yang malas dengan sikap Zayan.

"Skip lah" jawab Zayan

"Alan aja dulu" ucap Opal

"Mulai mulu si Opal anj. Gue ga ngatain dia padahal" balas Alan

"Tahun baruan masa jomblo, Lan? Anak AKS kelas sepuluh apa kabar tuh?" Tanya Ghali

"Oh iya anjir. Lo udah gasuka ya?"

"Emang siapa yang suka? Gue bilang, gue cuma kagum doang" balas Alan jujur.

"Mending sama temennya Luna tuh. Sisa dua orang, kayaknya yang putih banget cocok sama lo deh" Zayan memberikan pendapat

"Akeyla ya?" Tanya Opal

"Hooh"

"Apa bae. Jadi ke cewe-cewe anj" ucap Alan lalu keluar dari warung.

Ghali cukup heran sih sama kedua temannya itu. Iya, Delvin dan Alan. Bisa aja mereka mendapatkan pacar tapi ini malah tidak mau. Ya memang semua orang punya pilihan masing-masing sih.

🌑🌑🌑

"Berapa, Pah?" Tanya Luna pada Danial yang baru saja keluar dari kelasnya.

Danial tersenyum "Bagus, masuk 10 besar"

Luna mengerjap kaget lalu mengambil rapotnya dan melihat nilai-nilai ulangan akhir semester ini. "Ih alhamdulilah"

"Yasudah kamu mau pulang atau gimana?"

"Ntar dulu deh Pah. Luna juga mau main sama temen nanti di cafe" jawab Luna

Papah mengangguk. Mengeluarkan dua lembar uang merah dan memberikan uang itu pada anaknya. "Makasih pah" ucap Luna

Seperti yang bisa kalian lihat, sekarang Taruna Raya sedang mengambil rapot hasil ulangan kelas sepuluh sampai kelas dua belas. Sekolah di penuhi dengan mobil, motor dan orang tua tentunya.

"Gila kaget banget asli bisa dapet 10 besar"

"Hah serius? Berapaa?" Tanya Zana antusias

"Tujuh. Katanya sih yang kedelapan si Gian"

"Anjir Gian?? Ga terima banget gue dia dapet 10 besar" ucap Keona ngegas. Pasalnya cowok itu yang selalu memberi jawaban salah padanya.

"Eh mah" ucap Zana

Melihat mamah Zana, langsung saja mereka menyalimi ibu dari temannya ini.

Mamah Zana tersenyum manis "Pada mau main ya? Nih Tante kasih hadiah deh"

Keyla melirik ke arah Luna. Sementara Luna menggeleng pertanda tidak tau.

"Nih vocher makan di ramen. Ada dua ratus ribu, cukup kan?"

"Cukup banget Tante" jawab Ona tanpa sungkan

"Wah makasih, Tan" ucap Luna

Mamah Zana mengangguk. Lalu pergi sebelum mengusap rambut anaknya. Mamah Zana sengaja memberikan hadiah karena anak satu-satunya itu masuk rangking 5 besar.

"Kalo gitu gue ke Ghali dulu deh, mau bilang" ucap Luna

"Oke, bokap gue juga masih di dalem" kata Keyla

Luna berjalan menuju warung mba Gigi. Tapi tadi ia sempatkan diri untuk melihat sekrenya. Sudah enam bulan Luna menjadi ketua AKS. Dan kalian tau kan, sangat bagus kerjanya?

"Kenapa? Seneng banget kayaknya" ucap Ghali yang melihat pacarnya datang sambil senyum-senyum.

Luna memeluk Ghali. Menghirup aroma parfum pria itu dalam-dalam lalu melepasnya. "Aku masuk 10 besar!"

Ghali mengembangkan senyum. Membawa tangan Luna untuk duduk di kursi depan.

"Ikut seneng"

"Mamah udah ambil?" Tanya Luna

Ghali melihat jam tangannya "Bentar lagi, katanya jam setengah sepuluh sih"

"Kamu jadi sama temen kamu?" Tanya Ghali

Luna mengangguk "Kamu mau pergi juga kan?"

"Iya, anak-anak ngajak makan bareng. Udah lama juga ga ngerayain apa-apa"

Luna hanya membentuk o di mulutnya. Melihat ke dalam yang begitu ramai anak Legion sedang mengisap rokok. "Jangan sering-sering rokok"

"Iyaa, udah aku kurangin"

"Kamu beneran naik mobil aja? Gamau aku anter?" Tanya Ghali

"Iyaa naik mobil aja bareng-bareng. Gaenak sama temen aku" jawab Luna

"Tahun baruan mau night ride?" Tanya Ghali

"Kapan?"

"Tanggal 28. Eh sekarang tanggal 24 ya?" Tanya Ghali dengan sedikit tertawa

"Udah tiga bulan, jangan berubah ya? Tetep kayak gini" pinta Ghali sambil memegang tangan Luna. Coba, gimana Luna ga meleleh kalo setiap hari di giniin sama Ghali.

Luna mengangguk "Nanti aku bilang papah dulu ya boleh atau engga"

Ghali mengangguk. Lalu ponsel pacarnya itu berdering.

"Keona" kata Luna

"Ohh udah?"

"Oke oke gue ke depan nih"

"Dah ya, aku ke mall dulu" pamit Luna

"Hati-hati!" Ucap Ghali melambaikan tangannya.

"Bucin banget sih bos. Tipsnya dong" pinta Zayan yang duduk disamping Ghali

"Gue bilang kan cari cewek Yan Yan"

"Maunya yang kayak Luna"

"Mati dulu dah" ucap Ghali mengambil rokoknya







"Saluna!"

Luna menoleh ke belakang. Lalu senyumnya langsung mengembang. Ia memutar balik langkahnya dan memeluk perempuan yang tadi memangil namanya.

"Mamah!"

Mamah Ghali tersenyum hangat "Mana Ghali? Kok ga bareng?"

"Ghali ada di warung, mah. Baru aja Luna kesana" jawab Luna

Jelas percakapan mereka menjadi sorotan. Itu artinya mamah Ghali sudah mengenal Saluna yang berarti juga kepala sekolah mengenal Luna sebagai pacar Ghali Altezza Mahatma.

"Mau kemana kamu?"

"Ini mah Luna mau ke mall sama temen-temen"

Mamah mengangguk. "Yaudah sana, have fun ya sayang"

"Iya mah, Luna pamit. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Luna berlari kecil ke luar dari sekolah. Pasti teman-temannya sudah menunggu dari tadi.

"Lo dari warung mba Gigi atau dari Bandung?" Tanya Keyla berkacak pinggang

Luna cengengesan "Ada mamah Ghali tadi"

"Pantesan..."

TBC

see u next part!!

Continue Reading

You'll Also Like

889 109 17
Mengisahkan dua orang asing yang dipertemukan dalam lika-liku masalah membingungkan melibatkan geng motor terkuat bernama Javaskara. Seorang ketua ge...
439 22 33
Bila kita mencintai dengan mata kita tidak akan berada lama di dalamnya,tapi jika kita mencintainya dengan hati kita akan selalu cari cara untuk sel...
816 84 43
Asha Gadis, siswi cantik kelas 11 IPS 2, dikenal karena hatinya yang baik, lembut, Dan cantik. Suatu hari, karena ajakan Laras dan Vania, Asha menont...
693K 46.2K 64
(Sequel dari My Bad Boy Rakha) Kisah cinta yang diawali dengan kesalahpahaman. Tapi cinta yang kuat membuat semesta mempertemukan mereka untuk kembal...
Wattpad App - Unlock exclusive features