Title : MISSING YOU
Author : Sulis Kim
M,cast: Kim Jaejoong
Jung Yunho
Hankyung
Kim Heechul
Rate : T~M
Genre : Scool, Family, Romance.
WARNING
GS for uke,jika tidak suka jangan di baca. Author cinta damai. NO bash. Ini cerita milik saya sendiri, jika ada kesamaan cerita atau lainya. Mungkin kebelunan. Karna cerita yang saya buat pasaran.
Menerima masukan yang membangun.
Happy reading ...!!!
Seluruh mata berbelalak dengan apa yang mereka lihat pagi ini. What the....
Apa yang terjadi ada apa dengan ketua mereka yang super keren seantero SMA Seoulshin itu.
Jaejoong gadis manis bermata hitam kelam itu mendelik lebar, apa ia tidak salah dengar, Jung Yunho. Pria itu tanpa rasa bersalah mengajaknya bernegosiasi dan anehnya pria itu dengan sombong mengatakan akan membelikanya mobil untuk menggantikan sepeda yang telah ia buang beberapa hari lalu.
Hey apa pria itu sudah gila.
" Apa maksudmu, Jung, " Gadis itu menarik nafas jengah " Kau sengaja ingin mengatakan kau kaya, aku tau, kalau kau itu orang kaya, trimakasih . Aku masih bisa membeli sepeda dengan uangku sendiri, simpan mobilmu untuk gadis gadis bodoh yang kau kencani itu. " Gadis itu mendorong bahu Yunho bersiap untuk meninggalkan koridor yang sudah di penuhi puluhan pasang mata untuk menyaksikan pertunjukan gratis pagi ini.
Ucapan laki laki itu membuat langkah anggun Jaejoong terhenti
" Kau takut kalah " serigai menakutkan terlihat di bibir laki laki bermata musang itu.
"Dasar bodoh kau itu yang tak tau malu, menantang wanita bermain basket. "
Jaejoong pikir ia mengatakan itu hanya dalam hati, namun sialnya semua orang mendengar apa yang ia katakan barusan.
" Waow ,gadis yang pemberani " Changmin yang baru sampai berkomentar.
" Aku sudah tau kalau gadis itu bukan gadis sembarangan, dia gadis pertama yang menolakku "komentar Yoochun membuat Changmin melongo. Ternyata predikat playboy yang Yoochun bukan hanya usapan jempol belaka ,bahkan Yoochun juga berniat mengencani gadis dari kalangan bawah, apa para gadis kaya sudah menolak pesona pria dengan jidat lebar ini.
Yunho menggeram, beraninya gadis itu menghinanya. Pria itu menaikkan dagu angkuh" Entah siapa? tadi malam yang mengatakan harus jalan kaki selama hampir dua jam untuk sampai ketempat ini, aku berbaik hati ingin membelikanmu mobil jika kau bisa mengalahkanku, nona Kim " Yunho memanggil nama Jaejoong penuh dengan nada Tekanan .
Ingin rasanya Jaejoong menonjok wajah sok tampan Yunho yang tersenyum angkuh di hadapanya itu. Apa pria itu pikir bisa mambuat Jaejong tertarik dengan sikapnya itu, jangan mimpi.
" Baik aku terima tantanganmu Jung Yunho, jika kau kalah kau hanya perlu mengembalikan sepedaku " tantangnya, sudah cukup Jaejoong berdiam diri di sekolah selama ini, ia pikir jika ia mendiamkan mereka, mereka akan lelah dengan sendirinya. Tapi kenyataanya, tidak, mereka semakin menginjak injak harga dirinya. Hampir satu bulan ia bersekolah, ia selalu bersikap baik pada orang orang kaya menyebalkan itu.
" Jika kau kalah cukup dengan mengelap sepatuku dari debu selama satu bulan , penuh."
Jaejoong sedikit terkejut dengan keinginan Yunho . Pria ini ingin merendahkanya. Namun tak berapa lama kemudian gadis itu berkata " Deal "
Sejak awal Jaejoong sadar sekolahan ini memang tidak cocok untuknya, perbedaan cara hidup yang berbeda sembilan puluh derajat dari sekolahnya terdahulu. Gadis itu sudah menyiapkan diri sebelumnya namun tetap saja semua jauh di atas dari apa yang berada dalam bayanganya. Jauh lebih menyebalkan dari apa yang pernah ia pikirkan.
.
.
.
Entah kenapa pagi ini Hankyung merasa sedikit tidak tenang. Tidak, sejak kemaren ia memang sudah tidak tenang jika memikirkan gadis itu.
Gadis manis bermata bulat, dengan bola mata hitam kelam tanpa dasar, yang telah membuat kenangan masa lalu yang ingin dilupakanya kembali menguap. Ia pikir luka itu sudah mengering, namun tidak. Luka itu kembali menganga dengan rasa sakit yang lebih mendalam.
Menyesalkah, ia benci mata itu yang selalu menatapnya tanpa takut, ia benci tanngan mungil yang menepuk nepuk dadanya saat ditanya bagian mana yang sakit, saat tanpa sengaja Hankyung melempar bola basket mengenai kepala gadis kecil bermata bulat yang sama seperti gadis itu, Jaejoong.
Hankyung kecil sangat menyukai basket jika ditanya kenapa " Karena basket itu keren " pria kecil itu terlalu sibuk hingga ia tak memperhatikan adik kecilnya berjalan mendekat.
" Gege bolehkah Jaejoong ikut main " Mata polos gadis itu menatap lurus ke arah mata Hankyung tanpa rasa takut.
Hankyung kecil menaruh bola basketnya di pinggang" Aku benci wanita yang main basket. "
Sejak awal Hankyung memang mengharapkan adiknya segera lahir ,namun jika ibunya harus jadi korban agar adiknya itu lahir ia akan memilih hidup sebagai anak tunggal.
" Tapi Jaejoong ingin ikut main, Gege, boleh kan? " tangan mungil itu menyentuh tangan Hankyung yang bebas.
Blak.
Sedikit kaget dengan apa yang ia lakukan, Hankyung mendekati adiknya yang terjatuh akibat bola yang ia lempar tepat di atas perut adiknya " Kau tak apa? Mana yang sakit " panik. Hankyung memeriksa tubuh adiknya takut ada yang terluka. Jujur, ia ingin bermain dan bercanda dengan adiknya. Namun jika mengingat karena adiknyalah ibunya meninggal ia benci gadis itu.
Mata dambi Jaejoong menatap Hankyung dengan bola mata yang sudah berkaca.
" Sakit...gege" gadis itu mengepalkan tangan dan menepuk dada ,tepat di jantung. " Disini "
" Jaejoong " Hankyung tersentak .
Mimpi.
Pria itu mengusap wajah kasar. Beberapa hari ini ia susah tidur ,belum lagi ia selalu keluar di saat matahari belum menunjukan kuasanya , pria itu sengaja bangun pagi untuk melihat gadis itu keluar di sa,at matahari baru menunjukan semburat keemasan di langit. Dengan baju seragam yang ia kenakan dan tak lupa puluhan botol kecil susu di boxs punggungnya , gadis itu berjalan kaki mengantar susu keberapa rumah elit kawasa dekat sekolah, Hingga sepuluh menit sebelum bel berbunyi gadis itu sudah di SMA Suoulshin, bahkan tak jarang ia hampir saja telat.
Memikirkan bagaimana kerasnya gadis itu menjalani hari harinya Hankyung jadi uring uringan. Niatnya ia ingin melupakan apa yang dilihatnya dua hari ini ,itu sebabnya pagi pagi pria itu sudah di perpustakaan . Niat hati ingin mengalihkan perasaan namun ia malah ketiduran.
" Jaejoong" terdengar gumaman salah satu siswa yang duduk tidak jauh dari Hankyung mengangkat alis heran, mendengar Hankyung menyebut nama itu.
" Dia di lapangan basket Sunbae, kalau sunbae mencarinya. "
Jelas para siswa yang merasa heran seorang Hangkyung yang terkenal pendiam begitu tertarik dengan berita itu.
Lapangan,? apa Heechul mencari gara gara lagi dengan gadis itu. Pikir Hankyung.
" Untuk apa aku memikirkanya" diraihnya buku yang barusan ia gunakan sebagai bantal dan membukanya.
Satu menit.
Lima menit.
....???
Sial ia tidak bisa berkonsentrasi ,kenapa tulisan tulisan yang berbaris itu tidak bisa ia pahami, dan tak ada sepatah katapun yang ia cerna, atau kah.?
Brak.
.
.
.
Seragam olahraga Keduanya sudah bermandikan keringat. Mereka sudah bermain hampir tiga puluh menit, Scor mereka sama besar.
Sial, Yunho terlalu menganggap remeh Jaejoong, ia menganggap Jaejoong hanya gadis pendiam yang cengeng. Ia salah, gadis itu tidak hanya pandai bermain basket, tapi juga menyebalkan. Jaejoong mengumpat dan berdebat denganya beberapa kali hanya karena Yunho mengagalkan lemparanya.
Yunho masih ingin bermain main dengan gadis ini. Itu sebabnya ia tidak menggunakan seluruh kemampuanya, Jaejoong tidak seperti gadis lain, yang bersembunyi di balik air mata, Ia juga tidak mempan dengan pujian dan kata manis, Yunho sudah membuktikanya sendiri
"Apa kau menyerah Kim, aku lebih unggul darimu. "
" Masih ada waktu sepuluh menit dan kau hanya unggul 3 angka , jadi masih ada kesempatan."
Sorak sorai penggemar yang lebih mendominan untuk Yunho, Membuat kedua telinga jaejoong panas.
Di ujung bagian belakang tepatnya di sebelah pintu Hankyung berdiri disana , bersandar di bibir pintu. Sudah lima menit ia memperhatikan pertandingan yang terjadi di tengah lapangan. Dilihat dari manapun, pertandingan ini berat sebelah, dimana Yunho lebih unggul meskipun Jaejoong cukup pandai menghindari serangan Yunho
Kedua bola mata Hankyung membesar melihat Yunho menaruh kedua tangan besarnya di kedua sisi tubuh Jaejoong, tepat di tulang rusuk gadis itu, Dengan mudahnya mengangkat tubuh Jaejoong dari belakang, untuk menggagalkan lemparan dan merebut bola dari tangan lawan.
Sorak sorai semakin riuh dengan adegan gratis yang ia tontonkan, banyak gadis gadis menggerutu, mengumpat untuk Jaejoong.
" Jung Yunho sialan kau curang. " bentak Jaejoong.
Yunho hanya menyerigai " Tidak ada aturan untuk itu Kim."
Jaejoong membuang muka, ia marah ingin rasanya ia menguliti Jung satu ini. Tidak , tidak di hadapan ratusan fans gilanya, dan ia masih sayang nyawanya sendiri untuk tidak melakukan hal itu.
Tanpa sengaja ,manik matanya menangkap pria itu ,disana . Berjalan kearah mereka.
" Apa aku tidak salah ,seorang Jung Yunho menantang seorang wanita untuk main basket " Yunho memutar tubuh . Sedikit mengerutkan dahi " Waeyo,?" Seorang Hankyung yang tak pernah ingin tau masalah orang lain tiba tiba berdiri disini dan bertanya . Apa yang pria itu pikirkan, atau Hankyung tertarik dengan gadis ini?
Sesuatu dalam tubuh Yunho merasa ada yang salah ,dengan apa yang barusan terlintas di benaknya, tidak mungkin Hankyung menyukai Kim Jaejoong.
Mungkinkah karena ia merasa Hankyung milik Heechul,? Jadi tidak boleh melirik yeoja lain selain Heechul sepupunya. Ia tidak tahu. Pastinya ia tidak suka ini. " Ayolah hyung..."
Hankyung memotong ucapan yunho, dengan menatap tajam Jaejoong, tepat ke arah mata besar gadis itu." Aku tidak suka seorang gadis bermain basket, aku sarankan kembalilah ke rumah dan bermain dengan boneka gajah pink milikmu . Kau terlalu bodoh untuk menyanggupi permainan ini" usai berkata Hankyung berjalan menjauh keluar dari lapangan.
Jaejoong terpaku. Apa benar yang bicara itu Hankyung, bagaimana ia tau? Mungkinkah ia sudah menyadarinya?
Suara peluit mengakhiri pertandingan yang di menangkan Yunho, semua orang berteriak menyebut nama Jung Yunho. Riuhnya lapangan tak sedikitpun berpengaruh pada Jaejoong yang masih menatap ke arah Hankyung menghilang tadi.
" Aku membencimu, aku juga tidak suka dengan gadis kecil yang sok tau. Permainan laki laki bukan untuk gadis cengeng , aku tidak suka seorang gadis bisa bermain basket , aku sarankan kembalilah ke kamarmu dan bermain dengan gajah pink milikmu."
Mungkinkah? Tidak , tidak mungkin. Ia tidak berharap Hankyung menyadarinya, sebelum ia menyiapkan hatinya. Belum saatnya.
Teman teman Yunho berlari dan memeluk pria itu. Meski ini hanya sebuah permainan kecil setidaknya Yunho tidak kalah oleh seorang wanita.
Yoochun menarik nafas lega, ia sempat berkeringat dingin melihat permainan Jaejoong. Ia sempat geram karena Yunho tidak sungguh sungguh bermain melawan gadis tomboy itu.
Yunho sendiri tidak suka kemenangan ini, ini jauh dari apa yang ia inginkan.
" Gadis bodoh, bersiap siaplah menerima kekalahanmu " Jaejoong dengar suara suara itu . Mereka mencemohnya. Gadis itu tersenyum menatap Yunho " Baiklah. Aku kalah, besok aku akan menuruti keinginanmu Yunho Sunbae. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah menarik kata kataku, "
Ini kali pertama jaejong memanggil namanya dengan benar . dalam hatinya ada sedikit kegembiraan walau secerca. Namun mata gadis itu kembali membuat sesuatu dalam hatinya seakan dicubit, merasakan sesuatu yang aneh .ia benci perasaan ini.
~TBC~