Hongjoong tersenyum saat dia membuka matanya, pemandangan pertama yang dia lihat adalah Seonghwa yang masih terpejam sambil memeluknya.
"oalah, gini toh rasanya hidup bersama pasangan?" batin Hongjoong.
Hongjoong menyingkap poni yang menutupi jidat Seonghwa, hingga si empunya terbangun karena merasa terusik.
Seonghwa perlahan membuka matanya, "euungh, selamat pagi, Hongjoong"
Hongjoong tersenyum lebar, "selamat pagi, manis"
Seonghwa kembali merasa kupu-kupu dalam perutnya bergerak aktif, "morning kissnya mana???"
Hongjoong mendengus, "minta cium mulu, jadian kaga????"
"salah kan minta cium sama sahabat sendiri???"
Kedengeran gak guys bunyi retaknya??????????
"yaudah iya iya" Hongjoong pun mencium dahi Seonghwa yang tidak terhalang poni, "di jidat aja, kalo di mulut masih bau kerak neraka ini mulut"
Seonghwa terkekeh, "yuk sarapan!"
Dua insan yang sedang dimabuk persahabatan ini pun menuju ke dapur, seperti biasa Seonghwa bikinin pancake buat sarapan, kali ini dengan toping strawberry marmalade buatannya. Didampingi dengan susu almond favoritnya. Dan makan bersama dengan orang favoritnya.
"kamu suka stoberi ya, Hwa?" tanya Hongjoong sambil ngunyahin pancakenya.
"banget, Joong. Kalo bisa menikah sama stroberi, aku mau nikah sama stroberi aja"
"gabisa berkembang biak, Hwa. Mending sama aku, nanti kita bikin anak yang lucu-lucu"
Seonghwa ngelempar serbet ke muka Hongjoong, "mulutnya kayak rokok kretek ya!"
Hongjoong terkekeh, "agenda kita apa hari ini, Hwa?"
Seonghwa mikir sambil ngunyah pancakenya, "gak ada agenda sih, tapi gimana kalo kita nyobain beberapa outfit buat kamu? Aku gatel pengen makeover kamu"
"mek apa?"
"make-over. Merombak penampilan kamu, Joong!"
Hongjoong mikir sejenak, lalu dia mengangguk, "ya udah deh boleh!"
Seonghwa dengam semangat 45 langsung menyeret Hongjoong ke kamarnya, berhenti di depan lemari baju besarnya. Dibukanya lemari itu dan Seonghwa langsung sibuk memilih mana baju untuk Hongjoong.
"coba ini!" Seonghwa nyodorin celana jeans modif serta baju kotak kotak.
Hongjoong nerima baju yang Seonghwa kasih, "bentar aku ganti dulu" terus Hongjoong ganti bajunya, tenang aja Seonghwa munggungin Hongjoong kok pas Hongjoong ganti baju.
"Hwa, udah nih" Seonghwa pun membalik badannya, diamatinya Hongjoong dari atas ke bawah.
"keknya kalo dikasi luaran kaos gitu mantep deh" Seonghwa ngambil kaos hitam longgar dari lemarinya, terus dia kasih Hongjoong. Sementara Hongjoong sibuk makein kaos, Seonghwa ambil bandana yang motifnya senada sama kemejanya.
"aku pakein bandana dan taraa, jadi deh jamet naik level"
Hongjoong ngelihatin penampilannya yang baru aja dirombak Seonghwa, lalu senyuman mengembang di bibir Hongjoong. "keren, Hwa! Seleramu boleh juga"
Seonghwa tersenyum bangga, "mari kita debut ini outfit nongkrong ke mall. Sekarang ayo kita coba outfit ke kampus" Seonghwa kembali membongkar isi lemarinya. Diambilnya kaos putih, jeans gelap, dan outter parka lengan pendek warna biru gelap, terus semua dikasih ke Hongjoong.
Hongjoong pun makein semua pakaian yang dikasih Seonghwa, "Hwa, udahan nih"
Seonghwa tersenyum lebar, "coba kita tambahin beberapa aksesoris ya" Seongjwa ngobok-ngobrok laci meja riasnya, diambilnya beberapa gelang, sarung tangan, dan... kacamata ski?
"Hwa, ini mau ngampus apa mau ngebid ojol???"
Seonghwa ga peduli, dia tetep makein Hongjoong aksesoris yang dia ambil tadi. Terakhir, Seonghwa makein Hongjoong tas ransel putihnya.
"taraaaa!"
"kece Hwa, kece! Nanti kapan-kapan kalo aku kuliah, aku mau pake outfit gini ke kampus!"
Seonghwa tersenyum bangga atas pencapaiannya sebagai desainer dadakan Hongjoong. "lagi ya, Joong" kini Seonghwa mengeluarkan outfit santai, Cuma kaos gombrong lengan panjang warna hitam, celana training hitam polos. Lalu dia juga mengambil outfit untuknya sendiri, sweatshirt putih dan celana jeans warna terang. Mereka berdua pun mengganti bajunya masing-masing.
"wow, Hwa, aku suka banget gaya kayak gini!" ujar Hongjoong kegirangan pas Seonghwa masangin dia topi berret warna hitam.
"cocok di kamu, Joong. Coba ih pake kalung gini sama kacamata capung" Seonghwa masangin beberapa kalung dan kacamata ke Hongjoong.
Hongjoong semakin terlihat kegirangan, "cocok banget asli sama aku. Suka banget! Eh btw, outfitmu juga pas di kamu, Hwa. Coba pake kalung juga"
Seonghwa ngambil satu kalung di kotak perkakasnya, lalu dia pakai. "gini?"
Hongjoong ngangguk, "manis banget, kamu manis banget, cakep"
Muka Seonghwa langsung menghangat. Dipanggil 'cakep' membuat dada Seonghwa berdesir, "a-apa itu berarti aku indah?"
Hongjoong mengangguk antusias, lalu diusaknya pelan pucuk kepala Seonghwa, "orang terindah yang pernah aku temui itu kamu, Hwa, setelah ibuku"
Seonghwa tersenyum lebar, "terima kasih"
Lalu ponsel Seonghwa bergetar dua kali, ada pesan masuk. Seonghwa langsung membacanya.
"eum, Joong.."
"kenapa, Hwa?"
"aku lupa kalau hari ini aku ada janji buat ketemuan sama beberapa temen kuliahku"
"oh ya? Kalo gitu aku pulang naik bus aja, Hwa"
Seonghwa menggeleng ribut, "bukan, maksudku kamu mau ya nemenin aku nemuin mereka?"
Hongjoong terperanjat, "kok aku??"
Seonghwa mengerucutkan bibirnya, "gak mau????"
Hongjoong terkekeh gemas, "mau lah, jangan cemberut gitu ah, lucu!"
"makanya jangan gitu!" Seonghwa nabok lengan tangan Hongjoong.
"becanda manis. Bajunya gimana nih? Pake baju ini aja?"
Seonghwa mikir sejenak, "boleh, lucu nih, kek couple!"
Hongjoong tertawa renyah, "iya, bestfriend couple" batinnya.
.
Jam sebelas siang, JoongHwa udah sampai di tempat janjian Seonghwa. Tepatnya di starbucks yang gak jauh dari daerah rumah Seonghwa, rumah ya bukan apartemen. Ternyata temen-temen Seonghwa udah pada dateng.
"Hwa!" panggil temennya.
Seonghwa noleh ke arah orang yang manggil dia, terus nyamperin mereka, "ya ampun Keonhee, Hwanwoong, kalian gimana kabar??"
"baik, Hwa, kamu sendiri gimana?" tanya Keonhee sambil mempersilahkan Seonghwa duduk.
"baik juga—Joong, sini duduk" Seonghwa nepuk bangku di sebelahnya.
"siapa, Hwa?" tanya Keonhee.
Seonghwa agak males sebenernga kena ceramah 'udah waktunya lo menikah, Hwa' jadi Seonghwa memilih menjawab; "calon gue, guys"
Hongjoong hampir aja copot jantungnya, terus dia melihat Seonghwa ngedipin mata ke dia, ya Hongjoong ngerti lah harus apa. "saya Hongjoong, pacarnya Seonghwa hehe"
Keonhee dan Hwanwoong ikutan kaget. Baru aja mau nyeramahin Seonghwa kapan nyusul mereka kawin, eh dah bawa calon ini si hwastaganaga.
"kerja dimana, mas?" tanya Hwanwoong
"oh, di Auroramart, mas"
Hwanwoong ngangguk-ngangguk, "Leedo juga pernah tuh ditawarin franchise an sama Auroramart, Cuma ditolak sama dia" (ps; Leedo suaminya Hwanwoong)
"emang masnya kerja di bagian apa?" tanya Keonhee.
Kini Hongjoong diem aja. Dia bingung mau jawab apa, haruskan dia ngasih tau identitas aslinya di hadapan temen-temen Seonghwa yang terlihat matre ini?
"kasir" jawab Seomghwa dengan mantab, pake b. Bikin ketiga orang lainnya kaget dengan penuturan Seonghwa.
"Hwa, seriously? Orang kayak kamu?" tanya Hwanwoong
Seonghwa mengangkat sebelah alisnya, "emang orang kayak aku kenapa?"
"seorang manajer kayak kamu, pacaran sama kasir? OMG, mendingan mantanmu kemana-mana gak sih, ya meskipun jabatannya Cuma project leader aja kan?"
"tapi dia brengsek, Keonhee"
"tapi dia lebih se-level sama kamu, Hwa!"
Hongjoong yang dengerin pernyataan teman-teman Seonghwa mendadak jadi sadar diri. Dia ini siapa? Kenapa juga dia pede banget buat ngedapatin Seonghwa?
Hongjoong tersenyum getir, "maaf kalau saya gak tau diri ya, karena berharap lebih sama teman kalian berdua ini" ujar Hongjoong pada Hwanwoong dan Keonhee.
Mulai detik ini Hongjoong tau apa yang harus dia lakukan. Kalau kata kang parkir "yak, mundur, mundur!"
.
to be continue