Cue !
.
.
.
Udah di double up. Kaga banyak komen gue pites lu pada ya ! 😂😂
💜💜💜
Tak hanya Bangtan dan kru yang dibuat ketar-ketir dalam menunggu hari bersejarah lainnya, para produser yang bersentuhan langsung dengan album tersebut dibuat gugup menunggu peluncuran album terbaru Bangtan. Ketujuh member Bangtan, seluruh Main Manager, beberapa staf, bodyguard dan kru yang bertugas lainnya sudah berangkat ke US untuk persiapan comeback yang spektakuler.
"Dua hari lagi, Bangtan comeback. Sebelum itu, ayo jalan-jalan" kata Dong Hyuk sembari berjalan beriringan dengan Do Hyung dan Soohyun di koridor menuju studio masing-masing.
"Kemarin kan kita sudah ke kuil, Dong Hyuk-ah" kata yang paling tua.
"Eiy ! Jalan-jalan biasa saja. Pergi makan atau ke arcade game atau karaoke"
"Ajak PDogg ?" Tanya Soohyun.
Dong Hyuk menggeleng, "Kita bertiga saja"
Jawaban itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Soohyun, "Sireo ! Nanti aku jadi bahan kejahilan kalian. Sireo !"
"Eiy ! Soohyun-ah" ucap Dong Hyuk.
Soohyun pada pendiriannya, "Sireo !"
Dong Hyuk bagai meminta bantuan kepada Do Hyung dan yang paling tua mencoba untuk mencari solusi, "Kau boleh ajak temanmu satu orang"
Bibir mencebik sebal itu mendadak tertarik lebar, "Jinjja ??"
Do Hyung mengangguk. Dong Hyuk menunggu reaksi si adik selanjutnya.
Soohyun pun segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, "Eonnie, bisa bertemu sebentar ?"
"Aku akan menjemputmu disana"
"Ne.."
Dengan raut muka yang begitu sumringah, Soohyun segera menarik salah satu tangan masing-masing dari dua produser rekan kerjanya itu, "Kajja !"
...
Di dekat rak-rak penuh piala artis BigHit, Soohyun akhirnya bertemu dengan temannya.
"Ini temanmu ?" Tanya Dong Hyuk.
Soohyun mengangguk mantap, "Ne !"
Sedangkan si teman Soohyun ini menampilkan raut bingungnya, "Waeyo, PD-nimdeul ?"
"Aera eonnie, jam berapa kau pulang ?" Tanya Soohyun.
"Sebenarnya aku sudah bisa pulang, tapi aku akan melakukan pengecekan terakhir kesiapan mereka disini. Waeyo ?" Kata Aera.
"Lama tidak ?" Tanya Dong Hyuk.
Aera menjawab, "Mungkin hanya 15 sampai 30 menit ?"
"Kita tunggu saja" kata Soohyun semangat.
"Ne ?" Tanya Aera bingung.
Dong Hyuk tersenyum lebar, "Ayo, jalan-jalan berempat !!"
.
.
Berjalan-jalan di malam hari bersama teman-temannya sangat jarang dilakukan Aera. Namun, rekan-rekan kerjanya ini mendadak mengajaknya bermain di arcade game tanpa persiapan sedikit pun. Sejujurnya, kalau mau mengikuti hati nurani, dia tidak ingin melakukannya. Tetapi, berhubung kepalanya mau meledak akibat persiapan comeback Bangtan dan urusan protokoler disini dia ambil alih, Aera memang membutuhkan refreshing.
Soohyun yang paling semangat diantara yang lainnya. Ponsel tak lepas dari tangannya untuk melakukan foto dan target favoritnya adalah bersama Aera.
Ckrek !
"Aigoo~ joha !" Kata Soohyun, "Boleh aku upload, Eon ?"
Berhubung hasil foto yang disukai Soohyun menampilkan wajahnya, Aera menggeleng. Sebelum kecewanya Soohyun menguar, Aera berkata, "Kalau mau upload, yang seperti ini saja" ujarnya. Ia menutup kepalanya dengan Hoodie dan Soohyun menutup wajahnya dengan masker, lalu keduanya berfoto tanpa terlihat wajah.
.
.
Di belahan dunia lainnya. Kalau di negeri ginseng sudah malam hari, di negeri Paman Sam masih pagi hari. Pre-recording hari ini untuk salah satu acara ternama bersama Jimmy Fallon masih menunggu selesai dipersiapkan. Bangtan sudah siap melakukan syuting namun mereka masih harus menunggu sejenak. Sembari menunggu, beberapa hal dilakukan para anggota. Ada yang membaca buku, ada yang bermain game, ada yang bermain ponsel dan tentu saja ada yang mengacau, siapa lagi kalau bukan maknae line.
"Pizza datang" kata salah satu manajer bagian konsumsi Bangtan.
Yang paling bersemangat tentu saja maknae line. Mereka melepaskan segala kegiatannya demi sepotong pizza, "Assa !!" Pekik Jungkook.
Kala melihat hanya dua kotak besar yang dibawa, Taehyung melayangkan protesnya, "Hanya dua kotak, hyung ? Kan kurang"
"Sebentar lagi siarannya dimulai, Taehyung-ah. Bisa bahaya kalau kalian kekenyangan dan muntah disana, kan ?"
"Jin hyung pasti melakukannya" tuduh Jungkook sembari melahap satu potong pizza.
Sedangkan si pemilik namanya yang sedaritadi sibuk dengan ponselnya melakukan pembelaan, "Ya ! Daritadi aku diam tapi selalu kau usik"
"Jin hyung jangan dikasih pizza ini" kata Jungkook sembari terkekeh.
"Ya ! Nugunya, eoh ?" Sengit Seokjin dengan nada suara bercanda.
"JK !" Jawab Jungkook yang diiringi tawa dari staf dan member lainnya.
Tom and jerry-nya Bangtan yang pertama selain Jimin-Yoongi selalu bisa membuat suasana tegang mencair. Seokjin beranjak dari duduknya, dia mau makan sepotong pizza saja untuk mengisi energinya. Baru akan mengambil, tangannya dipukul main-main oleh Jungkook, "Tidak boleh, hyung !"
"Aigoo.. Cham !" Ujarnya tak percaya dengan kelakuan yang lebih muda 5 tahun darinya itu, "Ma ! Berani-beraninya memukul tangan indahku, eoh ? Akan ku laporkan dengan Bang PD karena ada kekerasan ditempat kerja. Biar kau dikurung di toilet sana !"
Jungkook tertawa senang akibat reaksi berlebihan yang diberikan kakak tertuanya itu.
"Seperti anak kecil saja" gumam Hoseok.
Yoongi sibuk memperbesar dan memperkecil gambar dilayar ponselnya akibat sebuah notifikasi aplikasi obrolannya dari seseorang masuk dan tertulis.
Sebuah foto yang menampilkan Aera, Soohyun, Dong Hyuk dan Do Hyung yang sedang berada disebuah restoran tteokbbeoki dikirimkan si marga Shin kepadanya.
Hyung ! Kami pinjam Aera, ya ?
Taehyung yang pun memainkan ponselnya dan membuka aplikasi instagram-nya mendadak menggumam, "Eoh ? Bukankah ini Aera ?"
Jungkook segera beranjak dari kursinya untuk melihat layar ponsel Taehyung dan diikuti dengan Jimin. Akun instagram Adora terpampang dilayar ponsel tersebut.
Gambar tersebut menunjukkan 4 orang, dua laki-laki dan dua perempuan dimana 2 akun di tag disana yang mana merupakan produser BigHit dan satunya masih diterka oleh Jungkook, Jimin dan Taehyung. Digambar itu, keempatnya menggunakan masker hitam yang menutup wajah dan melakukan pose yang sama yaitu menutup mata dengan gaya swag sebagai andalan.
"Eiy ! Darimana kau tahu ? Akunnya saja tidak di tag" kata Jimin.
Taehyung memperbesar gambar tersebut untuk menunjukkan sepasang sepatu putih bertali merah, "Lihat sepatunya. Itu sepatu Aera, kan ? Iya kan Yoongi hyung ?"
Si senyum kotak menunjukkan gambar dari aku instagram Soohyun kepada Yoongi. Yoongi lirik sebentar kemudian mengangguk, "Hmm.. Dia sedang hangout dengan Producer Line"
"Dia memberitahumu ?" Tanya Hoseok.
Yoongi menggeleng, "Aniya, Dong Hyukie yang mengatakannya"
Taehyung menyenggol tubuh Jimin dengan sikunya, "Kan ! Kau itu tidak perhatian makanya tidak tahu temanmu sendiri !"
"Haruskah aku perhatikan Aera dari ujung kepala hingga kaki ?" Sengit Jimin.
Jungkook menimpali, "Setidaknya kau tahu barang yang sering dia gunakan kalau-kalau kau menemukannya disuatu tempat"
Taehyung tersenyum dan melakukan jabat tangan dengan Jungkook karena berada pada pihaknya. Jimin merengek kepada Hoseok, "Hyungnim.. Aku dicampakkan"
Hoseok menepuk punggung yang memeluknya itu sembari berkata, "Memang salahmu, Jimin-ah. Hahahhaha"
"Hyung !"
.
.
.
Jam 6 sore waktu Amerika Serikat yang berarti sekitar waktu 8 pagi di Korea Selatan. Namjoon -yang baru bangun dan akan mandi untuk melakukan Global Press Conference comeback mereka pada pukul 9 malam waktu setempat- membolakan matanya kala melihat sebuah artikel dari salah satu media Korea Selatan yang menyebutkan salah satu member-nya.
Sebuah skandal diberitakan di hari mereka akan melakukan comeback album baru dan itu membuat Namjoon syok setengah mati saat membacanya.
"Mwoya ??" Monolognya.
Kala akan menyelesaikan bacaannya, ponsel Namjoon berdering. Sejin menghubunginya.
"Ne, hyung ?"
"Namjoon-ah, keluar sebentar"
"Ne, hyung. Aku akan keluar" kata Namjoon.
Masih memakai piyama serupa, ia membuka pintu kamarnya setelah diketuk dari luar beberapa kali. Sejin benar-benar datang ke depan kamarnya dengan raut muka khawatir.
"Apakah kau sudah lihat beritanya ?" Tanya Sejin.
Namjoon mengangguk, "Rumor Jungkookie, kan ?"
"Kau tahu siapa dia ?" Tanya Sejin.
Alis mengkerut, "Aniyo. Setahuku Jungkookie tidak memiliki yeochin" Namun, mendadak sebuah memori teringat padanya, "Ah ! Apakah ini yang direncanakan Jungkookie ?"
"Mwo ?" Tanya Sejin penasaran.
"Kita tanya Jungkookie dulu, hyung"
....
Di kamar si tersangka utama yang juga baru bangun tidur dan baru membaca artikel yang ditunjukan Sejin padanya, kacamata bulat itu dibukanya, tawa kecil terdengar dari wajah sedikit bengkak akibat bangun tidur itu.
"Kau tertawa ?" Ucap Sejin sebal karena tingkah anak asuhnya ini. Dirinya saja sudah ketar-ketir, malah si tersangka ini bisa tertawa tanpa dosa sedikit pun.
"Itu ide Aera Noona, hyungnimdeul" jawab Jungkook.
"Ye ??" Ucap Sejin dan Namjoon serempak.
Jungkook beranjak dari kasurnya untuk mengambil air mineral diatas meja lalu meneguknya, "Ingat waktu kau memberi ide malam itu, hyung ?" Kata Jungkook kepada Namjoon
Namjoon mengangguk meskipun ragu, "Eoh. Geundae.. Bukannya itu sudah selesai katamu. Tapi, ini dimana ?"
Sebuah foto yang menunjukan wajah jelas Jungkook yang berada di depan sebuah pagar rumah sedang merangkul seorang wanita yang lebih kecil darinya dan tertutup dengan snapback dan masker merupakan bukti yang ditulis dalam artikel itu. Satunya lagi adalah foto siluet wanita dari samping di dalam sebuah rumah dengan seorang laki-laki yang di blur wajahnya.
"Nae jib" jawab Jungkook. Mata sipit Sejin dan Namjoon membola lagi. Jungkook melanjutkan, "Dia sudah memprediksi semuanya. Ah.. Uri Noona yang pintar !" Kata Jungkook santai.
"Ya ! Ya ! Ceritakan jelasnya. Jangan setengah-setengah" kata Sejin.
"Ne" ucap Jungkook lalu kembali duduk di kasurnya. Dua orang tersebut mengambil duduk di sebuah sofa dan di sebuah kursi untuk mendengarkan penjelasan Jungkook.
"Jadi begini.. Malam itu kan aku menemuinya. Saat ku mintai tolong seperti ide kalian waktu itu, dia malah bilang jangan hanya foto menggenggam tangan di mobil karena dia bilang si yeoja itu Psycho dan tak akan percaya hal remeh begitu. Lalu, dia tanya apakah ada ruangan di dorm yang tidak terjamah media dan ku jawab tidak ada lagi. Jadi, ku putuskan untuk ke rumahku mumpung ada Uri Eomma dan Uri Appa juga supaya mereka tahu apa yang terjadi"
Sejin dan Namjoon menyimak dengan baik cerita Jungkook.
"Nah ! Dia bilang, nanti foto saja disana tanpa terlihat wajahnya. Seakan-akan kami sedang berkencan di rumah. Dia bilang begitu sebelum kami memulai rencananya. Kalau nanti ini semua terekspos karenanya, aku bisa bilang kalau foto itu adalah Uri Eomma" lanjut Jungkook
"Tapi perawakannya seperti anak muda, Jungkook-ah. Mana bisa dibilang sama, kan ?" Kata Namjoon saat mengingat foto yang telah tersebar itu.
"Pertanyaan bagus !" Ucap Jungkook, "Dia juga bilang padaku, seandainya pertanyaan itu muncul dan meragukan, bilang saja, 'Aku punya uang untuk membuat Uri Eomma tampak 20 tahun lebih muda. Dia melakukan perawatan mahal untuk itu'. Apakah nantinya orang-orang akan meragukan ucapanku ? Anindwaeyo. Mereka malah akan terkesima padaku hahahha" ujar Jungkook bangga.
"Jamkan !" Ujar Jungkook. Ia mengambil ponsel yang masih tertera artikel tadi lalu melihat foto yang memperlihatkan wajahnya, "Ini benar-benar foto Uri Eommeonim. Kalau yang di dalam rumah, itu baru Noona"
Ponsel diatas nakar bergetar hebat. Jungkook segera menyambar ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya, "Eoh ? Dia menghubungiku"
"Jungkook-ah" Suara Aera terdengar.
"Waktu yang tepat, yeochin pura-puraku. Hahhaha"
"Jangan bercanda !"
Sejin dan Namjoon mendekat dimana posisi Jungkook berada. Jungkook pun mengeraskan volume suara Aera supaya terdengar oleh Sejin dan Namjoon, "Aku sedang bersama Sejin hyung dan Namjoon hyung. Aku pun sudah menceritakan semuanya. Nanti, kalau kau dipanggil Bang PD-nim, ceritakan semuanya"
"Bukan itu maksud Noona menghubungi"
"Wae ? Aku salah, ya ? Ada apa ?"
"Sepertinya yeoja itu memang menargetkan comeback kalian" kata Aera.
"Geuraeyo ?" Ucap Jungkook. Ia menoleh ke arah Namjoon dan Sejin bergantian.
"Kalau dia tidak menargetkan comeback kalian, saat kau mengirimkannya pasti tak berselang lama dari itu dia mengumbarnya, kan ? Coba pikir ! Mengapa harus saat sebelum comeback kalian di hari yang sama kalau tidak untuk menjatuhkan kalian ?"
Ketiganya tampak berpikir keras dengan ucapan Aera.
"Kalau kita klarifikasi saat press conference bagaimana, hyung ?" Tanya Namjoon.
"Kita harus hubungi perusahaan dulu, Namjoon-ah. Apakah mereka yang akan mengonfirmasinya atau kita bisa melakukannya nanti" jawab Sejin.
Jungkook perhatikan raut khawatir Namjoon dan Sejin. Dia tidak bisa tinggal diam karena ini menyangkut timnya juga, "Aku yang akan membuatnya malu. Ini tanggungjawabku, hyung"
"Jangan gegabah, Jungkook-ah" kata Aera.
"Aku tidak salah ! Kenapa aku harus takut, Noon ?" Ucap Jungkook yakin, "Tenang saja, aku tak akan bilang itu dirimu. Aku akan bilang itu Uri Eomma. Lagipula, baju yang kau kenakan saat difoto diluar berbeda dengan yang asli kau kenakan. Perhatikanlah, itu foto kedua bersama Uri Eomma, bukan denganmu. Kau ini bagaimana ? Tubuh sendiri tidak tahu"
"Ya ! Kau menyalahkanku ? Kau yang mengirim itu padanya, paboya ! Lagipun aku tak memperhatikan bagaimana hasil hyung-mu mengambil foto dari drone. Eiy ! Michinsaram !" Sengit Aera.
"Makanya kalau ku bilang lihat dulu ya lihat dulu, pabo !"
"Ya ! Ya ! Geumanhae !" Lerai Sejin. Kepalanya sudah pusing memikirkan masalah ini tambah dibuat pusing oleh perdebatan Aera dan Jungkook.
"Eotteyo, hyung ?" Tanya Namjoon kepada Sejin.
Sejin menghela nafas kasar, "Geurae.. Aku akan beritahu perusahaan"
Ketika mengatakan itu, bertepatan pula dengan dering ponsel Sejin, "Mereka menelpon" katanya, "Aera-ya, bersiaplah dipanggil"
"Aish ! Jinjja ! Ne, manager-nim"
Sejin sedikit menjauh dari Namjoon dan Jungkook yang masih tersambung dengan Aera, "Ya ! Neo jinjja ! Awas saja kau tidak bisa berkilah disana nantinya"
"Sudah sarapan ? Disana pagi, kan ?" Kata Jungkook sambil terkekeh.
"Jeon Jungkook !"
"Arra.. Jangan khawatir, aku akan melakukannya dengan baik dan aku janjikan comeback kali ini tidak terganggu" kata Jungkook.
"Makanya hati-hati memilih teman"
"Aku sudah berhati-hati. Dia saja yang Psycho seperti katamu. Iya, kan ?"
Sedikit banyaknya, Namjoon dapat bernafas lega karena penjelasan singjat Aera, "Aera-ya, terimakasih idemu" kata Namjoon.
"Tolong jaga dia, Hyung. Aku tidak tahu hal luarbiasa apalagi yang akan dia pikirkan nantinya"
"Hmm.. Aku akan menjaga anak nakal ini" kata Namjoon.
Jungkook melompat untuk memeluk Namjoon dengan erat, "Aigoo~ Uri appa menjagaku. Saranghaeyong"
"Geuman ! Hyung sedang pusing, sekarang" kata Namjoon sembari melepaskan pelukan Jungkook padanya.
.
.
Global Press Conference akan segera dimulai. Tinggal menunggu waktunya dipanggil mereka akan keluar menuju tempat yang telah ditentukan. Comeback kali ini tidak seperti comeback sebelumnya dimana Press Conference dilakukan di negara mereka sendiri setelah hari comeback. Berhubung waktu yang tidak dapat diatur ulang, pilihan terakhir adalah melakukan Press Conference di negara tersebut dengan media asing yang hadir dan secara virtual dengan media Korea.
Mengetahui informasi yang sangat akurat dari sang manajer di Seoul, tak membuat Yoongi merasa tenang. Masalahnya, jika masalah ini tak dapat terselesaikan dengan cepat maka resikonya adalah comeback mereka akan berantakan nantinya. Tak hanya timnya, ia juga memikirkan sang manajer yang dua kali lipat lebih pening ketimbang timnya yang lain karena masalah ini.
Tak puas hanya mengetahui melalui pesan obrolan, Yoongi memilih untuk melakukan sambungan telepon kepada sang manajer. Menunggu sejenak, lalu sambungan tersebut diangkat.
"Aku memantau melalui sosial media juga, hyung. ARMY menaikan tagar terbaru dan menenggelamkan skandal itu setelah BigHit mengonfirmasi rumor itu"
"Arra. Aku pun sudah melihatnya. Neo... jeongmal gwaenchanji ?"
Hela nafas kasar terdengar dari sambungan tersebut, "Ne, untungnya mereka mendengarkanku dengan baik dan mendukung ide gilaku itu"
Yoongi mengangguk tanpa Aera lihat. Sesungguhnya, dia mempercayai bagaimana Aera bertanggungjawab atas Jungkook sepenuhnya. Aera tidak lari atas apa yang ia lakukan meskipun taruhannya ada nama baik. Bisa saja perusahaanya menuntut balik Aera karena pencemaran nama baik, namun berhubung yang Aera lakukan demi keselamatan Jungkook, BigHit bisa memakluminya.
"Jungkookie pun sedang berkonsultasi dengan Sejin hyung dan Namjoonie" kata Yoongi. Ia memijat pangkal hidungnya perlahan sembari berkata, "Bergabunglah bersama Soohyun dan Dong Hyuk nanti. Kau sudah ku titipkan dengan mereka"
"Ne"
"Kalau kau mau istirahat, pakai saja studioku asal jangan kau kotori dan kau rusak"
"Ne, hyung. Gomawoyo"
"Ah ! Satu lagi" ucap Yoongi menggantung.
"Ne ?"
"Laporkan kalau ada berita terbaru dari sana. Kau bisa melewati ini dengan baik, Aera-ya"
"Akan aku usahakan, hyung. Fokuslah pada pekerjaan kalian disana" kata Aera.
"Aku tutup ?"
"Hmm.. Hwaiting, hyungnim"
"Neo ddo"
Sambungan tersebut Yoongi tutup. Ia sandarkan kepalanya di sofa sambil memejamkan mata sejenak. Namun, ia kembali membukanya dan melirik dimana Sejin, Namjoon dan Jungkook sedang berbicara dengan serius sampai alis mereka mengkerut.
.
.
Global Press Conference dari US telah menuju akhir. Pada media disana, tidak diperkenankan menanyakan perihal rumor kepada artis selain topik album terbaru mereka. Untungnya, media asing lebih tertarik dengan comeback Bangtan ketimbang dengan rumor skandal yang telah dikonfirmasi tidak benar. Press conference pun sudah pada tahap penutupan. Sang moderator sekaligus pembawa acara mulai mengakhiri kalimatnya, "Pertanyaan terakhir sudah dijawab dan konferensi pers ini akan berakhir. Namun sebelum itu, Jungkook-ssi akan merilis pernyataan langsung tentang berita tadi pagi mengenai dirinya. Diharapkan, tak ada pertanyaan menyela"
Seperti halnya tadi, komunikasi dilakukan dengan translator.
Jungkook mengambil Mic-nya kembali, "Ne, kamsahamnida" ucapnya mengawali kata.
"Annyeonghaseyo, Jeon Jungkook imnida" sapa Jungkook sopan, "Ne. Sebelum mengonfirmasi semuanya, ada yang ingin ku lakukan"
Jungkook berdiri lalu membungkuk 90 derajat kepada media yang hadir sekaligus sebagai permohonan maafnya kepada semua yang terlibat termasuk kepada ARMY.
Sekitar satu menit ia lakukan kemudian Jungkook kembali ke kursinya.
"Berita tersebut membuat keributan besar, joisonghamnida" lanjut Jungkook. Meskipun sedikit gugup, Jungkook tetap dapat berbicara dengan baik, "Hmm... Aku akan mengonfirmasi sendiri mengenai berita tersebut"
Translator segera melakukan tugasnya.
"Disebutkan bahwa dalam berita tersebut aku sedang menjalani sebuah hubungan dengan seseorang itu adalah berita palsu dan foto yang beredar yang mengatakan aku berkencan di rumahku pun salah. Yeoja yang difoto tersebut adalah Uri Eommeonim. Ketika bersama atau berjalan berdua dengannya, biasanya uri eomma memang suka dirangkul dan digenggam tangannya di depan umum, ku turuti keinginannya dan mulai menjadi kebiasaan hingga sekarang. Dan difoto tersebut, tak hanya diriku saja, uri abeoji juga ikut tapi sudah di dalam mobilku dan uri hyungnim tidak meninggalkan rumah. Jadi sekali lagi, berita kencan tersebut palsu. Kamsahamnida" jelas Jungkook singkat.
Ternyata, media Korea Selatan ada yang mengikuti Press Conference secara langsung. Ia langsung mengajukan pertanyaan.
"Jungkook-ssi, kalau diperhatikan, eommeonim-mu tak seperti kebanyakan orangtua diluaran sana, dia terlihat sangat muda walaupun tertutup masker dan topi serta hanya siluet sampingnya saja. Apakah dia benar eomma-mu atau Jungkook-ssi hanya menutupinya saja ?"
"Kami tidak membuka sesi tanya jawab" kata si pembawa acara.
Jungkook tersenyum ramah, dalam hati dia memang menunggu pertanyaan tersebut.
"Untuk ini aku akan menjawabnya" kata Jungkook, membuat sang pembawa acara terpaksa mempersilahkannya. Jungkook menjelaskan secara singkat, "Uri eomma melakukan perawatan untuk tubuh dan kulitnya, sengaja saya suruh supaya dia terlihat jauh lebih muda dari usianya dan puas dengan penampilannya. Kamsahamnida"
"Jungkook-ssi, mengapa harus tertutup seluruh tubuh dan wajah ?" Kata reporter media asing.
"Jungkook-ssi, kemana kau pergi waktu itu ?" Tanya yang lainnya.
"Apakah BigHit yang menyuruhmu mengatakannya di konferensi ini ?"
"Apakah ini target marketing kalian ?"
Saat mendengar pertanyaan tersebut, Seokjin menyambar Mic-nya. Ia tidak bisa berdiam diri melihat adiknya kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan menyudutkan untuknya.
"Ini bukan target marketing. Rumor tersebut tersebar saja kami sangat terkejut apalagi tepat disaat jadwal comeback kami" kata Seokjin langsung pada inti dan sedikit menyindir dan menekankan nadanya di kata-kata terakhir.
"Untuk detail yang terjadi, BigHit akan merilis sisanya. Kamsahamnida" tambah Yoongi.
"Ne, cukup disini tanya jawabnya. Bangtansonyeondan, silahkan meninggalkan tempat" ucap si pembawa acara memperkenankan Bangtan meninggalkan tempat. Sebelum pergi, ketujuhnya masih sempat membungkuk dan berpamitan serta mengucapkan rasa terimakasih kepada media yang datang.
.
.
Di Seoul, Aera menonton Press Conference bersama dengan Dong Hyuk dan Soohyun di Adorable Trap.
"Jadi seperti itu ceritanya" jelas Aera kepada keduanya.
"Benar-benar Psikopat !" Ucap Soohyun kesal.
"Terobsesi, Soohyun-ah. Perbaiki kata-katamu" koreksi Dong Hyuk.
Soohyun tak setuju. Ia berkata, "Kalau terlalu terobsesi namanya Psikopat, sampai meresahkan begitu. Aku juga kalau dikejar-kejar begitu juga takut. Untungnya kau tenang menangani Jungkookie, Eon"
Aera menghela nafas kasar, "Malam itu, dia terlihat ketakutan dan bingung. Aku baru pertama kali melihatnya begitu ketakutan seperti itu. Mau tak mau aku harus memutar otak dan meyakinkan eomma-nya untuk mengikuti rencanaku"
"Foto di dalam rumah itu... eomma-nya ?" Tanya Dong Hyuk.
Aera menggeleng, "Itu fotoku. Karena kulit harus terlihat sedikit, ku suruh dia memfotoku begitu. Jadi, cukup terlihat kalau foto tersebut seperti yeoja muda yang sedang berkencan di rumah kekasihnya. Appa-nya untuk cameo saja supaya kesannya memang benar yeochin Jungkookie"
"Daebak !" Puji Dong Hyuk. Ia salut dengan ide brilian yang dilakukan Aera meskipun resikonya cukup besar.
"Eonnie, apakah Jungkookie eomma memang awet muda ?" Tanya Soohyun.
Aera mengangguk, "Eoh. Sangat-sangat awet muda dan cantik. Kalau tidak bertanya umurnya pasti kalian mengira dia masih berumur 30 tahun saking awet mudanya. Tanpa kerutan pula"
"Mengapa foto yang di dalam rumah tidak dia saja ? Kan awet muda katamu" kata Dong Hyuk.
Soohyun yang menjawab, "Hasilnya akan berbeda, Oppa. Bukankah dulu eomma-nya Jungkookie pernah tersorot kamera media ? Mereka pasti mencari perbedaan dulu dan sekarang. Lebih baik seperti itu daripada harus dengan orangnya yang asli. Cukup yang diluar rumah saja eomma-nya"
Aera tertawa kecil yang mengundang atensi keduanya, "Sebenarnya, ada juga fotoku dan Jungkookie seperti itu tapi malah yang dikirimnya yang foto bersama eomma-nya. Ya bagus menurutku, jadinya Jungkook tak berbohong sepenuhnya"
"Bagaimana dengan SNS si Psycho itu ? Dia tadi kan berulah lagi ?" Tanya Dong Hyuk.
Aera mengulum senyumnya. Sebelum itu menjawab, ternyata ponselnya berdering. Jungkook kembali menghubunginya,
"Eoh ? Jungkookie. Aku terima dulu"
Aera keluar dari studio Soohyun dan mengangkat panggilan itu diluar.
"Noona, disana bagaimana ?"
"Petinggi sedang melakukan rapat dengan tim legal. Tadi, dia kembali berulah. Di SNS-nya, dia mengunggah obrolanmu. Sudah tahu, kan ?"
"Eoh, aku melihatnya dari screenshots ARMY di twitter"
"Masalah ini tak sesepele itu, Jungkook-ah. Semuanya bergerak mencari kebenarannya" kata Aera.
"Lalu, bagaimana keputusan BigHit ?" Tanya Jungkook.
"Noona sempat ikut rapat sebentar setelah dia upload di SNS-nya, mereka bilang karena itu privasi sang artis dan untuk melindungimu, mereka akan menuntutnya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Lagi pula, saat dia posting itu, di kolom komentar banyak yang tak suka padanya dan membelamu. Mereka mengerti kenapa kau berbohong dan mengirim foto itu untuk meyakinkannya. Namun, dia tetap keras kepala dan menuduhmu macam-macam. Kau berada dipihak yang menang. Apalagi isi percakapan itu, kau bilang dengan baik-baik kalau kau menolaknya kan ?"
Aera melanjutkan sembari mengutik kuku-kukunya, "Jangan dihapus obrolannya, itu bisa jadi bukti sebagai boomerang untuknya. Dia hanya menampilkan sedikit dari percakapan kalian yang sesungguhnya untuk mendapat perhatian. Yakinlah, sebentar lagi SNS-nya di take down karena ARMY sedang mass report akun tersebut"
"Ne" ucap Jungkook seadanya.
"Jangan khawatir. BigHit akan melakukan yang terbaik untukmu. Lanjutkan saja proses syutingnya disana, heum ?"
"Noona... jinjja gomawo"
Aera mendengus, "Kau membuatku frustrasi, Jeon Jungkook !"
"Hehhehe mianhae. Nanti ku traktir makan fire chicken saat pulang"
"Belikan Noona gedung di Gangnam" kata Aera main-main.
"Kau merampokku, Aera-ssi ?"
"Memang seharusnya begitu, Imma !"
Suara lain terdengar dari sambungan Aera bersama Jungkook, "Aera-ya, gwaenchana ?"
"Eoh, Jimin hyung ? Ne. Gwaenchanayo. Tolong wakilkan aku memukul kepalanya. Kesal sekali aku dibuatnya, hyung" adu Aera.
"Eottokhae ? Aku tidak tega melakukannya" kata Jimin.
Aera mendecih, "Aku salah orang"
"Kami akan menjaganya disini. Tenang saja" kata Jimin.
"Hmm.. Sudah dulu, ya. Aku harus kembali bekerja" ucap Aera.
Sambungan tersebut dimatikan Aera supaya Jimin dan Jungkook dapat beristirahat dengan baik untuk melanjutkan syuting mereka. Beberapa hari lahi mereka disana lalu kembali ke Korea Selatan untuk promosi kembali.
Pintu Adorable Trap dibuka dari dalam.
"Eonnie, kami memesan es krim. Ayo makan bersama nanti" ajak Soohyun.
Aera mengangguk, "Aigoo~ geurae ! Sepertinya aku memang butuh asupan gula" katanya.
.
.
.
Hari terakhir di negeri Paman Sam. Semua dilalui dengan baik termasuk masalah si bungsu yang sudah menghilang bak ditelan bumi. Jungkook-BigHit menang K.O dari si yeoja psycho pencari perhatian. Julukan yang dibuat netter kepada teman Jungkook itu. Hari ini, tak ada jadwal syuting lagi karena jam 3 sore, Bangtan akan kembali ke tanah air tercinta.
Jam 8 pagi, Yoongi bangun dari tidurnya. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek ponselnya. Seperti biasa, akibat menyalakan silent mode pada ponselnya, hampir ratusan notifikasi yang masuk dari berbagai aplikasi. Yang selalu mencuri perhatiannya adalah menu pesan, telepon dan tentu saja Kakao Talk-nya.
Ia buka satu persatu lalu membalasnya kalau penting. Sibuk membalas pesan yang masuk, kakao talk-nya menyalakan notifikasi dari sang manajer.
Begini isi pesannya.
Shin Aera
Wahh.. Daebak !
Seminggu setelah comeback, lagu kalian tetap Perfect All Kill tanpa turun sedikit pun, hyung.
Sudut bibir Yoongi terangkat tipis. Walau masih mengantuk, ia balas obrolan tersebut.
Jam berapa disana ? Kau tidak pulang ?
Dan obrolan pagi Yoongi berlanjut.
Aku masih asyik melihat setiap jamnya lagu kalian memecahkan rekor lagi dan lagi. Wahh.. Aku bangga jadi ARMY. Lagipula, WiFi BigHit sedang bagus-bagusnya karena artis-artisnya sedang sibuk semua.
Pulanglah. Besok kau harus menjemput kami, kan ?
Yang menjemput kalian bukan aku. Aku hanya ikut memantau kepulangan kalian.
Sama saja. Sana pulang
Sudah sarapan, hyung ?
Belum, baru bangun.
Oh.. geurae. Aku lanjut bekerja dulu.
Dan tanpa Yoongi sadari, ia tak sengaja menekan ikon video call dari obrolannya dengan Aera.
"Eoh ? Aku salah tekan"
"Annyeong !" Sapa Aera ceria.
"Matikan !"
"Waeyo ? Ku kira kau merindukanku, hyung ? Hahaha"
"Aku tak sengaja menekannya. Matikan, aku belum mandi" kata Yoongi.
"Ya matikan saja darimu, kenapa harus aku yang melakukannya dan apa hubungannya dengan kau belum mandi ? Auhh.. dasar pemalas" ucap Aera.
Yoongi menghela nafas, "Tidak inginkah kau menyapa pagiku ? Mumpung disini matahari bersinar cerah"
"Waeyo ? Memangnya kau siapanya aku sampai harus mengatakan, Annyeong !! Good Morning, Min Yoongi. Apakah tidurmu nyenyak ? Begitu ?" Ejek Aera sambil terkekeh.
Yoongi memutar mata jengah, "Dwaeseo ! Aku tutup"
"Kopi pagimu jangan lupa, hyung"
Tut !
Tanpa berdosa, Yoongi matikan sambungan tersebut dengan cepat.
"Apakah di kamarku ada kopi ?" Monolognya sembari beranjak dari kasur dan mencari kopi instan di meja kamarnya.
Tbc 😆
Ngacung gak yang minta double up ?!
Love 💕💕💕
sugary07 🙆🙆🙆