Rapuh [On Going]

By DeviAyu2211

194 46 10

Plagiat silahkan pergi yang jauh!!! Murni pemikiran author sendiri!! Kalau ada kesamaan dengan cerita lain it... More

Part 1
part 2
part 3
Part 4
part 5
Part 7
Part 8
Part 9

Part 6

18 4 2
By DeviAyu2211

"Biarkan takdir menyatukan yang kita kembali"
~devityas22~

______________________________________

Typo bertebaran. Budayakan vote,commen dan share

Plagiat silahkan pergi, jauh jauh hus hus Sana!!

Murni pemikiran author sendiri!!
______________________________________



Happy Reading

"Pelajaran untuk hari ini telah usai, silahkan untuk pulang, jangan lupa besok kembali bersekolah"

Kalau sudah terdengar suara itu berarti sudah waktunya pulang sekolah. Semua siswa siswi bergegas membereskan barang-barangnya, begitu juga dengan kelas 11 DPIB.

"Rapat osis gak sih?" Tanya Rapuh,  berjalan keluar kelas diikuti yang lain

"Rapat lah, Lo lupa kalau tiap Jumat kita rapat mingguan" Ucap Zeva mengambil hp dari saku roknya

"Mau ke kantin dulu atau langsung ke ruang osis?" Celetuk Jani yang berada di belakang Tania bersama Yuni

"Kantin aja beli sosis sekalian es" usul Tania dengan tangan yang masih menscrol Instagram di hpnya

"Gasken boskuy" heboh ketiganya, sedangkan Yuni hanya diam meringis malu

Mereka tidak sadar jika sudah sampai di tangga terakhir dan beberapa siswi yang berada disana pun melirik mereka karna suara heboh dari ketiganya.

"Gue langsung pulang aja deh" pamit Yuni berjalan meninggalkan mereka berempat

"Oke kalau ada angin jangan ditabrak" teriak Rapuh karena Yuni sudah lumayan jauh dari tempatnya berdiri

"Nanti pas ketemu polisi tidur jangan dibangunin kasihan dia butuh istirahat" timpa Jani dan Rapuh yang mendengar itu langsung berkata

"Kayaknya dia sakit deh makanya tidur Mulu, kasihan kalau hujan kehujanan kalau panas kepanasan, apa lagi nanti kalau ada yang melintasinya" jelas Rapuh sedangkan yang lain juga berpikir apa yang dikatakan Rapuh ada benarnya

"Heran deh gue dimana sih keluarganya masa gak ada yang perduli gitu sama dia, kasihan kan kalau harus tidur dijalan terus" sahut Tania berjalan duluan menuju kantin

"Eh Tan tungguin, elah malah ditinggal" kesal Jani lalu jalan mengikuti Tania begitu juga Rapuh dan Zeva

"Sebenarnya gue mau bantu dia nyari keluarganya, tapi setiap kali gue tangan dia cuma diam aja" kata Zeva yang masih memikirkan nasib polisi tidur itu

Tania berdecak sebal "Dih sombong, mau dibantu malah diam aja"

"Punya masalah apa ya kok sampai diusir sama keluarganya" Rapuh, memandang ketiga temannya "mau gue tampung dirumah tapi asal usulnya gak jelas" lanjutnya

"Jangan ntar malah nyusahin"cegah Jani

"Cukup lihat dan ngerasa iba aja" santai Tania

"Udah lah biarin aja tu polisi, tidur dijalan" kata Zeva agar temannya menyudahi pembicaraan itu

Karena keasikan ngobrol mereka tak sadar jika sudah berada di depan pintu kantin. Bahkan disana  ada tiga remaja yang duduk memperhatikan keempat gadis itu dengan heran.

"Kalian bahas apa? Kelihatannya asik banget" tanya Viko, membuat keempat gadis itu kaget

"Kalian ngapain disini"bukan jawaban yang dilontarkan Jani melainkan pertanyaan yang bodoh menurut mereka

"Bego Lo yah, udah tau ini kantin ya mau makan lah masa mau maen basket"kesal Alif yang kesal dengan pertanyaan Jani

"Lo gak lagi nunggu si Rapuh pulang kan?" Tunjuk Zeva ke Sata

"Lah ngapain dia harus nunggu aku pulang"heran Rapuh

"Lo kan tadi berangkat bareng gue jadi pulang juga harus bareng" tegas Sata

"Ibuk sosis dong sekalian bikinin es pop ice coklat, tapi dibungkus aja buk nanti mau makannya diruang osis" teriak Tania pada ibu kantin

"Kita samain kayak Tania aja buk" Jani ikutan seperti Tania

"Si Rapuh kan ada rapat osis Sat" beritahu Tania

"Noh kan bener kata gue"sahut Alif, makan sosis di piring Vito

"Mending kita pulang aja Sat, dia pasti sampai sore" saran Vito melihat sosis dipiringnya, tadi masih ada delapan sekarang tinggal tujuh

"Gue tungguin" ucap Sata membuat yang lain melototkan matanya

"Lo bercanda kan, gak mungkin Lo belain disini sampai sore cuma buat nunggu Rapuh pulang" Alif memastikan, masih seperti tadi ia mengambil sosis di piring Vito

"Gak perlu Sat, aku bisa nebeng Zeva kok" kata Rapuh tak enak hati jika harus pulang bersama Sata, dia tau kalau rapat osis bisa sampai sore

"Oh jadi Lo yang makan sosis gue pantes aja dari tadi ngurang Mulu" Vito tak terima sosisnya di makan Alif

"Sama temen sendiri gak boleh pelit" nasihat Alif setelah ketawan kelakuannya

"Bukan gitu malih, gue juga laper dugong bukan Lo aja" sewot Vito memegang perutnya seolah-olah dia kelaparan

"Tuh ambil punya gue" Sata menengahi kedua temannya

"Ini neng semua 35 ribu" kata ibu kantin membuat semuanya mengalihkan pandangannya

"Dia yang bayar buk" dengan santainya Zeva menunjuk Sata, setelah menerima plastik dari ibu kantin

Sata yang ditunjuk hanya berdecak pelan mengiklaskan uangnya yang akan berkurang.

"Ya udah kita duluan yah, btw makasih loh Sat traktirannya" kata Tania mengajak yang lain untuk pergi

"Gue bakal tetep nunggu Lo disini Rap, walaupun sampai sore juga gue jabanin asal pulang bareng lo" kata Sata sebelum Rapuh melangkah keluar kantin

Keempat gadis itu melenggang pergi dari kantin dan menuju ruang OSIS.

"Gila yah belum apa-apa gue udah tekor" gumam Sata, kedua temannya hanya diam seolah tak tau apa-apa

☘️☘️☘️

Disalah satu ruangan yang ada disekolah itu, lebih tepatnya yang kerap di sebut ruang osis, kini terdapat beberapa anggotanya yang sudah siap untuk rapat. Tapi masih ada anggota lain yang belum tiba disana.

"Kenapa baru segini, yang lainnya kemana?" Tanya Oka Adi Nugroho selaku ketua osis yang dikenal dengan sifat tegas dan disiplin.

Anggota osis hanya bisa saling berpandangan. Tidak tau harus menjawab apa.

"Mungkin lagi cari makan"jawab Farhan yang melihat temannya yang lain hanya diam sedari tadi. Farhan Erlangga adalah wakil ketua osis sifatnya yang humble sama semua orang membuatnya mudah akrab dengan orang lain.

"Udah ka tunggu aja dulu, mungkin sebentar lagi datang" Ela Kusuma Putri yang menjabat sebagai sekretaris osis

"Gue gak terima kata telat" sentak Oka kepada anggotanya

"Mulai aja ka dari pada Lo marah-marah kayak gini gak ada gunanya" saran Farhan, ia tahu betul sifat ketuanya itu tipekal orang yang anti melanggar aturan.

"Gue tunggu lima menit lagi kalau mereka gak datang, rapat bakal dimulai tanpa mereka" final Oka membuat yang lain bernafas lega

Tok tok tok

Baru selesai mengatakan itu pintu udah ada yang ngetok."Masuk" perintah Oka

"Assalamualaikum" ucap keempat gadis dan 2 cowok yang sedang berdiri diambang pintu

"Kemana aja kalian? Rapat harusnya dimulai sepuluh menit yang lalu tapi karna kalian kita harus menundanya" Tanya Oka, suara yang menyiratkan kemarahan "sekarang kalian gue maafin, inget lain kali gak ada kata maaf!! duduk Lo semua!" Lanjutnya, bisa saja dia memberi hukuman namun sekarang bukan waktu yang tepat mengingat hari Jumat apa lagi ini udah hampir jam duabelas.

Bahkan mereka tidak diberi kesempatan untuk menjawab. Setidaknya tak ada hukuman yang menantinya.

"Assalamualaikum, sebelum mengawali rapat siang hari ini sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu" kata Oka memulai rapatnya, anggota osis langsung duiduk dengan tenang

"Kita akan bahas lomba basket antar sekolah yang akan dilaksanakan seminggu lagi di sekolah ini" kata Oka memberitahu

"Bukannya di SMA melati ya ka?" Tanya Farhan, setaunya lomba basket sering diadakan disana

"Untuk tahun ini sekolah kita yang menjadi tuan rumahnya" balas Oka yang mulai mencoreti buku yang digenggamnya

"Karna jadwal ditetapkan oleh sekolah jadi kita hanya akan membahas konsumsi dan keamanan" kata Farhan, baru membuka hp yang menampilkan pesan dari Bu Cahaya selaku pembina osis. Jika kalian bertanya kenapa tidak Oka karna hp Oka sedang berada dirumah alias ketinggalan.

Beberapa menit kemudian rapat pun selesai, dilanjutkan nanti sehabis jam makan siang.

"Beruntung tadi si Oka gak ngehukum kalian" kata Ela masih berkutat di depan laptop membuat proposal

"Lagian kalian kenapa mampir ke kantin dulu sih" kata Gina membenarkan posisi duduknya menghadap Rapuh dan yang lain. Gina Azahra Silvi seorang anggota osis yang menjabat sebagai bendahara.

"Gue kan laper kalau nunggu selesai rapat kelamaan"kata Tania mulai makan sosis yang tadi dibelinya

"Ck dasar penampungan" desis Gina menabok perut Tania pelan

"WOI BANTUIN GUE" teriak Jani

"Bantuin apa Jan? Perasaan dari tadi Lo maen hp terus" sahut Gina

"Jangan teriak bisa? brisik tau gak!" kesal Wiwit, dia cukup terganggu dengan suara toa temannya itu, secara dia sedang telponan sama pacarnya.

"Gue baper oi bangke ni adkel (adek kelas) maen baperin gue aja" maki Jani, memperlihatkan roomchatnya kepada Zeva dan Rapuh

"Ck gombalan kek gitu doang dah baper Lo gimana kalau di tembak secara romantis" ejek Zeva

"Pingsan pasti lah" kata Rapuh dengan santainya"emang

Sedangkan Jani mendelik tak terima, bagaimanapun dia itu perempuan yang mudah baper jika digombali lelaki

"Emang gombalnya gimana?" Tanya Tania yang penasaran

"Nih kalian baca aja sendiri" Zeva menyerahkan hp Jani ke Tania

Semua yang ada di ruangan itu membaca isi chat tersebut dengan seksam.

Ucup

Kak aku mau cerita

Cerita apa?

Dulu itu cita-citaku mau jadi dokter cuma kayaknya gak bakal bisa terwujud

Loh emang kenapa?

Karna mulai sekarang cita-citaku hanya ingin menjadi imam bagi kamu dan anak-anak kita nanti

Bangke gue baper

Bagus dong kalau kakak juga baper jadi aku gak bakal baper sendirian

Senyum kakak itu candu bagiku yang harus selalu ku lihat setiap saat

menurut mereka itu hanyalah gombalan receh yang sering dilontarkan para lelaki playboy. Mau berkomentar tapi takut menyinggung perasaan Jani yang sepertinya sedang terbang bagaikan daun yang diterpa angin.

☘️☘️☘️

"Gimana dri bokap Lo?" Tanya Ulin

Adri yang ditanya memandang langit "Kemarin bokap kerumah mama cuma sama adik gue gak di anggap"

Kedua temannya langsung memandang seolah mengatakan terus gimana.

"Bahkan dia gak mau makan satu meja sama bokap" lanjut Adri mengingat cerita papanya tadi waktu ditelepon

"Wajar sih kalau dia begitu, lagian kesalahan bokap Lo dulu udah bikin dia sakit hati apa lagi nyokap Lo" kata Bastian, mengambil bola basket lalu melemparkannya ke Adri "mending lanjut latihan, Lo gak lupa kan seminggu lagi kita tanding" lanjutnya mencoba mengalihkan perhatian temannya

"Dengar-dengar tahun ini lombanya di SMK Bintang Jaya" kata Ulin, berdiri berjalan mengikuti kedua temannya

"Iya gila tumben banget kan tu sekolah mau dijadiin tempat lomba biasanya juga ogah" balas Bastian mulai mendribel bola

"Mau pamer lapangan barunya mungkin" balas Adri, mulai merebut bola basket dari tangan Bastian

Mereka bertiga melanjutkan bermain basket di lapangan basket belakang rumah Adri. Memang rumah Adri sering kali dijadikan tempat tongkrong mereka, rumah yang megah terdapt banyak fasilitas didalamnya membuat mereka nyaman berada disana dan jangan lupakan makanan yang banyak.



To Be Continued

1624 kata sedikit lebih banyak  dari pada kemarin.

Semoga kalian suka sama ceritanya.

Terimakasih sudah membaca.

Jangan lupa vote, commen dan share

Semarang, 8 Maret 2021

Pukul 20:59


~devityas22~

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.4M 174K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
902K 66.8K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...