Crazy Marriage

By safiralovga

4.7K 182 71

Mezo Calixton Ryszard pria berwujud manusia tetapi bersikap layaknya iblis. Tidak tersentuh dan tidak bisa di... More

02. Mezo lagi Mezo lagi!
03. Lamaran
04. Bima, bukan Mezo!
Pemberitahuan

01. Pengganggu Sialan

1.5K 68 21
By safiralovga

"Lepasin iss." Zea menghempaskan dengan kasar tangan Mezo yang memegang pergelangan tangannya. Sayangnya Mezo tidak terima dan malah berbalik memegang bahu Zea lebih erat lagi.

"Lo tahu kan kita bukan mahram, kenapa sih lo megang gue mulu," Zea memberontak agar tangan Mezo terlepas dari tubuhnya. Sungguh Zea muak terus berada di dekat Mezo, jika saja Zea banyak uang. Udah sedari dulu Zea pindah ke kampus lain.

"Kenapa lo nggak suka? Kan udah gue bilang, lo itu milik gue. Jadi lo itu harus nurut apa pun yang gue bilang! Sekarang lo harus pulang sama gue, ngerti!!!"

"Nggak mau Mezo Calixton Ryszard terhormat," Zea menghembuskan nafasnya lelah dengan suara setengah membentak.

Masalahnya adalah, saat sudah mengantar Zea. Mezo pasti akan selalu menumpang tidur di kamarnya. Padahal sudah jelas-jelas mereka itu tidak ada hubungan darah, dan parahnya rumah itu adalah rumah yang ia sewa.

"Gue mau pulang sama Bima aja," lanjut Zea lagi saat melihat Bima yang mendekat kearahnya.

Dia Bima pria yang sudah sangat Zea sukai. Zea kira cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, tapi tidak ia sangka-sangka. Tepat dua bulan yang lalu, Bima meminta Zea untuk berpacaran dengannya.

Zea ragu, walaupun Zea suka. Tetap saja Zea sudah berusaha untuk tidak berpacaran dengan siapapun, ia selalu menolak ajakan siapapun termasuk Mezo. Dan akhirnya pendiriannya goyah, Zea pun menerima ajakan Bima dengan syarat mereka tidak boleh berpegangan atau pun sentuhan fisik lainnya.

Bima menepati janjinya untuk tidak menyentuhnya hingga Bima dan Zea sudah halal.

"Kan gue udah bilang jangan dekat-dekat sama dia lagi?" Mezo berteriak di depan wajah Zea, lalu mendorong tubuh Zea hingga terbentuk dinding.

Orang di sekeliling Mezo dan Zea memegang dada mereka terkejut karena teriakan seorang Mezo dan kelakuan Mezo yang mendorong seorang cewek. Tidak ada yang berani membela. Semua siswa di kampus mereka takut berurusan dengan Mezo.

Cowok bertato itu sama sekali tidak merasa bersalah telah membuat gadis yang ia cintai meringis kesakitan.

Dan setelahnya mereka hanya menatap sekilas ke arah Zea dan Mezo dan langsung melakukan aktifitas mereka sendiri.

"Lo kenapa sih Zo," Zea menghela napas kesalnya. Sudah berjalan satu tahun Mezo terus menganggu dan melakukan seenaknya terhadap Zea. Sejak berjumpa dengan Mezo dua tahun lalu, pria yang memiliki penampilan mengerikan itu tidak pernah absen hanya untuk menganggu Zea.

"Lo yang kenapa? Lo selingkuh sama cowok lain!"

Zea menatap tidak percaya ke arah Mezo. Pacar Zea itu Bima, bukan pria ini. Jadi bagaimana bisa Mezo mengatakan jika Zea berselingkuh.

"Pacar gue Bima bukan lo," Mezo menatap Zea dengan pandangan tidak terima. Tidak dapat membendung rasa amarahnya Mezo hendak menampar Zea, tapi rencananya gagal saat Bima tiba-tiba datang dan menghentikan niat Mezo.

Ralat, Zea meralat pemikirannya tadi. Rupanya ada yang tidak takut dengan Mezo. Dia, Bima kekasih Zea.

***

Mezo menghentak meja di depannya dengan kasar, tidak cukup dengan meja saja. Rasanya Mezo ingin menghancurkan semua barang yang ada di ruangan ini.

"Lo kenapa lagi sih Zo, nggak ada hari gue lihat lo tenang," Zidan, teman Mezo yang memiliki sifat yang sama seperti Mezo.

Zidan kembali menghembuskan asap rokok dari mulutnya. "Lo susah banget ya? Nanti malam kita ke club, lu bisa mabuk sepuasnya nanti," ucap Zidan lagi karena tidak mendapatkan respon dari Mezo.

"Bisa nggak sih, sehari aja lo ketawa ketiwi kek," lanjut pria yang memakai pakaian yang serba hitam dengan sebotol minuman keras di tangannya.

"Kapan tu cewek jadi bisa gue milikin sih," Mezo menghempaskan tubuhnya ke atas sofa empuk. Mereka sekarang berada di apartemen yang emang mereka tinggali bertiga.

"Hamilin aja," ujar Zidan tanpa berbasa-basi.

Mezo tidak lagi membalas ucapan teman laknatnya itu, matanya fokus ke depan. Sedang berpikir cara agar bisa membuat gadis itu tunduk hanya padanya, tapi jika dipikir-pikir ide dari Zidan bagus juga. Tanpa berpamitan lagi dengan Zidan, Mezo langsung pergi kembali ke kampus untuk bertemu dengan gadisnya. Hari ini perempuan itu ada kelas sore.

Melewati beberapa kelas, membuat beberapa orang menatap Mezo dengan tatapan memuja. Hal ini sudah biasa terjadi, tapi sayangnya Mezo tidak pernah melirik mereka.

Akhirnya setelah beberapa saat Mezo tiba di depan kelas Zea.

Zea yang sedang merapikan bukunya langsung terdiam melihat pria yang sudah pasti sedang menunggunya. Hufft, sampai sekarang Zea tidak habis pikir kenapa pria itu bisa bilang menyukainya. Padahal masih banyak temannya yang lain, yang tentunya lebih cantik darinya. Jika saja Zea bisa, ia akan pindah kuliah ketempat lain. Keberadaan Mezo benar-benar menganggu.

"Lo kenapa sih Zo?" Zea mendorong bahu Mezo keras karena keberadaan Mezo membuat Zea kesusahan untuk keluar dari kelas.

"Apaan sih, gue mau ketemuan sama Ghali," Zea langsung menurunkan tangannya dengan pelan dari bahu Mezo, pipi Zea langsung memerah malu.

"Nggak gue bercanda, gue mau ketemu sama lo," ucap Mezo dengan tangan yang mencolek pipi Zea.

Tidak terima dengan sentuhan itu, Zea langsung menepis tangan Mezo dari pipinya dan berusaha menepis tangan Mezo yang menarik-narik pasminanya.

"Ih, apaan sih," gerutu Zia.

Ketika berusaha melepaskan tangan Mezo dari pasminanya. Mata Zea langsung tertuju pada Bima yang berlari kecil ke arahnya.

"Bima, Bima. Tolongin aku!"

Bima langsung menepis tangan Mezo hingga terlepas.

"Kenapa sih lo, nganggu cewek gue terus," Bima berucap dengan nada geram.

"Cewek lo? Dia ini milik gue." Bima menghembus napasnya kesal, kenapa sih Zea harus bisa berteman dengan pria aneh ini.

"Ayo, pulang Bim," ajak Zea.

"Maaf sayang, aku nggak bisa langsung pulang dari kampus. Kamu pulang pakai ngojek ya."

"Yaudah dehh." Bima tersenyum tidak enak. "Yaudah aku duluan ya."

"Iya, hati-hati," setelah jawaban Zea, Bima langsung berbalik dan menghilang dari pandangan mata Zea dan Mezo.

Mezo mengepalkan tangannya kesal. Ia tersenyum miring sambil bergumam 'lihat aja tanggal mainnya'.

Kepergian Bima membuat Zea siap siap untuk berlari. Tapi sialnya Mezo menahan langannya dan menarik Zea mendekat. Tidak ada lembutnya sema sekali Mezo menarik lengan Zea dan melangkah lebar menuju mobil.

Zea terus mengumpat di dalam hatinya. Zea susah untuk mengikuti langkah Mezo yang terlalu besar, berbeda dengan kakinya yang tidak sepanjang Mezo.

***

"Turunin gue, berhentiin mobil nya." Zea mencoba membuka pintu mobil Mezo berulang kali.

Dengan kesal, Mezo memberhentikan mobilnya. Dan menarik lengan Zea agar menatap ke arah nya.

"Kenapa lo nggak pernah hargai gue hah! Gue yang selalu berada di samping lo. Gue yang lebih dulu kenal sama lo dari pada cowok banci itu! Tapi kenapa lo malah pacaran sama tu cowok!" bentak Mezo dengan mata yang sudah memerah.

Zea terdiam membisu.

"Karena lo itu nggak lebih baik dari pada Bima. Intinya gue nggak suka." jawab Zea setelah terdiam beberapa saat. Setelah mengucapkan itu Zea langsung membuka pintu mobil dan turun dari mobil.

Mezo menggeram kesal, kenapa sangat sulit membuat Zea menjadi miliknya. Apa sesusah itu!

Dengan geramam kesal Mezo mengikuti ke arah mana Zea berjalan. Jarak ke rumah Zea memang sudah dekat, karena itulah Zea sekarang berlari kecil untuk segera tiba di rumahnya. Tepatnya di rumah kontrakan.

Buru-buru Mezo cepat cepat ikut masuk ke dalam kontrakan Zea.

Zea menatap dengan matanya yang sudah membola. Terkejut mendapati pria itu masih saja mengikutinya. Zea langsung memasukan kunci ke dalam lobang pintu, setelahnya langsung mendorong pintu. Tapi sialnya, Mezo malah duluan mendorong pintu dan ikut masuk.

"Gila lu Zo. Kalau orang ngeliat lu, mereka bakalan gira yang enggak bener. Keluar sekarang!"

Bukannya keluar, Mezo malah naik ke atas tempat tidur dan berbaring dikasur.

"MEZO KELUARRR!!!"

"Diam atau gue perkosa!" Zea langsung terdiam, menarik napasnya untuk bersabar. Menutup pintu kamarnya yang di tempati Mezo. Lalu, Zea berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi dan menganti pakaian.

***

"Zea!" Zea tersentak terkejut mendengar panggilan itu. Gawat itu Klara, sahabatnya sekaligus teman satu lingkungan kostnya.

"Ihhh, Mezo belum pulang lagi," tidak ada pilihan lain Zea tetap harus membuka pintu karena Klara tidak berhenti mengetuk pintu.

"Eh, Klara," sapa Zea dengan senyuman anehnya.

"Em, nggak di suruh masuk nih?"

"Eh masuk," tanpa berpikir panjang Zea langsung mempersilahkan Klara masuk.

"Tumben lo kerjain di ruang tamu, biasanya di kamar."

"Mau cari situasi yang baru aja," jawab Zea dengan cepat.

"Oh, gue lupa belum kunci pintu. Gue balik dulu ya Ze. Mungkin gue balik lagi nanti malam."

"Oke."

Melihat Klara yang berlari cepat untuk pergi, membuaf Zea bernapas lega. Akhirnya riwayat hidupnya masih tenang, hampir saja jantungnya melompat keatas kepala saking gugupnya ketahuan.

"Siapa?" tanya pria dengan tubuh tegap dan tatapan yang sayu, persis seperti orang baru bangun tidur. Lihat, sekarang mereka seperti pasangan suami istri. Zea langsung menggeleng amit-amit.

"Klara."

"Oh, gue pulang. Mungkin balik lagi pas malam."

"Nggak usah balik lagi."

Zea menatap Mezo yang sudah menatapnya tajam. Zea langsung menunduk takut, Zea sudah beberapa kali menghadapi Mezo yang mengamuk dan itu sangat menyeramkan.

"Jaga mulut lu itu ya," Mezo memasang jaketnya kembali, berjalan menuju Zea. Menuduk hendak mencium pipi Zea. Buru buru Zea bangun hingga Mezo malah jatuh terduduk di atas sofa.

"Hati-hati,"

Mezo mendengus dan langsung memilih untuk segera pergi. Mezo harus balapan bersama para musuhnya.

***

Jangan berhenti baca di sini ya. Ayo lanjut di baca, jangan lupa di masuin kedalam perpustakaan kalian.

Cerita baru ni hehehe. Semoga cerita ini banyak yang bacaaa.

Tolong dukungan nya, jangan lupa di vote dan komen ya :)

@Safinatae

Continue Reading

You'll Also Like

552K 21.2K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
1.1M 106K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
3.1M 153K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _π‡πžπ₯𝐞𝐧𝐚 π€ππžπ₯𝐚𝐒𝐝𝐞