Let Me Love You

By lhdvzlfazge

24.4K 884 67

Kisah seorang perwira tentara yang terus dipaksa untuk menikah malah jatuh cinta dengan seorang polwan yang d... More

Prolog
One
Two
Three
four
Five
seven
eight (say goodbye to Bripka devanda)
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen (Now, say goodbye to first lieutenant jati)
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five (wedding day)
Twenty Six (after they got married part 1)
Twenty Seven (after they got married part 2)

six

919 37 1
By lhdvzlfazge

Yo! Yo! Aku kembali


Sesampainya di bawah, devanda dan jati melihat diva, Adi, Nina, dan Robbin sedang berbicara. Sedangkan Rena, Leona, Vano, dan yorda hanya memainkan hp milik mereka di ruang tamu yang tidak jauh dari ruang makan.

Namun, atensi devanda beralih pada seorang gadis yang juga tengah menatapnya dengan tatapan tajamnya. Devanda mengeratkan genggaman tangannya dengan jati, bukan berarti devanda takut dengan tatapan tajam Rani. Dia hanya ingin membuat Rani semakin panas karena melihat dirinya dengan jati. Dengan berani, devanda membalas tatapan tajam Rani. Bahkan tatapan devanda jauh lebih menakutkan daripada tatapan Rani.

Rani yang mendapat tatapan tajam dari devanda hanya bisa meneguk ludah nya. Jujur Rani sangat takut dengan tatapan yang diberikan oleh devanda. Tatapan devanda adalah tatapan membunuh, sangat mengerikan dan mengintimidasi.

Devanda menarik tangan jati untuk pergi dari sana dan kembali ke kamar milik jati. Sementara jati hanya diam dan pasrah saat tangannya di tarik oleh devanda.

Sesampainya di kamar jati, devanda berjalan ke arah pintu dan menguncinya. Dia berjalan ke arah jati sambil melepas kancing kemeja yang ia gunakan.

Jati sudah meneguk ludahnya saat melihat melihat devanda melepas satu persatu kancing kemejanya. Tapi untungnya jati tidak melihat 'belahan' milik devanda.

Dia mengeluarkan sesuatu yang terbungkus rapi dengan sebuah box kecil berwarna biru.

"Daripada gabut, mending main kartu aja." Ucapnya lalu tersenyum jahil. Jati yang mendengar ucapan devanda hanya memasang wajah datarnya.

"Gua ga ada mainan lain, dakon punya gua ada di rumah gua." Ucap devanda lalu tertawa. Dia berjalan mendekati jati yang duduk di tengah-tengah kasur lalu duduk tepat di depan jati.

Setelah itu devanda mulai permainan kartunya dengan jati.

"Yes!! Gua menang!" Pekik devanda. Dia mulai mengoleskan bedak tabur di muka jati sebagai hukuman.

"Inget pernjanjian lu, yang kalah traktir yang menang. Karena gua yang menang jadi lu yang traktir gua." Jati hanya mengangguk lemas. Dia harus bersiap-siap karena pasti devanda akan membeli barang yang mahal.

"Ini masih jam setengah tujuh, udah gaslah ke mall, mumpung gua berangkatnya jam 8." Ucap devanda lalu menepuk pipi kanan jati sekilas. Devanda tersenyum, "thanks buat traktirannya, gan." Ucapnya lalu berjalan meninggalkan jati dan pergi ke kamarnya untuk mengambil hp dan tas miliknya.

Sementara jati hanya bisa meneguk ludah nya saat pipinya di pegang oleh devanda untuk kedua kalinya. Ditambah lagi devanda memberikan senyuman hingga menampakkan lesung pipinya.

"Woy!"

Lamunan jati bubar karena seseorang yang memanggilnya. Lantas jati menengok kebelakang dan mendapati devanda yang berada di ambang pintu.

Jati langsung berdiri dan menghampiri devanda.

Jati yang sudah sampai di depan devanda, langsung menggandeng tangan devanda dan mengajaknya untuk turun.

Di bawah, devanda dan jati melewati Rani yang tengah menatap ke arah dirinya dan devanda. Jati hanya tersenyum tipis lalu kembali berjalan ke garasi.




Saat ini devanda dan jati sudah sampai di mall.

Devanda langsung melepas genggaman jati yang sedari tadi menggenggam tangannya.

Devanda mengarahkan jati untuk ke toko cake. Dia menginginkan kue untuk ia makan saat berada di Mapolres nanti.

"Em.. gua kue ini aja deh, lu mau ga?" Tanya devanda pada jati. Dia menunjukkan jati sebuah kue rasa cokelat.

Kue itu adalah kue kesukaan jati.

"Boleh deh." Jawab jati sembari tersenyum.

Devanda langsung mengambil dua kue cheese cake miliknya dan kue rasa cokelat milik jati, lalu berjalan ke kasir.

Sesampainya di kasir, devanda langsung memberikan kue miliknya dan milik jati kepada kasir.

"280 ribu ya, kak." Devanda mengangguk lalu mengeluarkan kartu debitnya dan memberikannya kepada kasir.

Jati yang melihat itu langsung membelalakkan matanya. Dia tidak bisa menahan tangan devanda, karena devanda sempat menengok ke arahnya dan menggelengkan kepalanya.

"Nih kue punya lu." Ucap devanda lalu memberikan paper bag kue pada jati. Jati menerima paper bag kue sambil tersenyum.

"Thanks ya, gua jadi ga enak nih." Devanda terkekeh mendengar ucapan jati yang merasa tidak enak dengannya.

"Udahlah santai aja." Jawab devanda sembari tersenyum. Dia berjalan ke arah toko ice cream.

"Lu mau rasa apa?" Tanya devanda pada jati.

"Rasa vanilla deh." Jawab jati. Devanda hanya mengangguk.

"Mbak, ice cream nya rasa vanilla dua ya." Ucap devanda sembari tersenyum tipis.

"30 ribu ya, kak." Devanda mengambil kartu debitnya dan memberikannya kepada kasir.

Devanda menghampiri jati yang tengah duduk untuk menunggu devanda yang membeli ice cream.

"Nih ice cream lu." Jati menerima ice cream dari tangan devanda lalu tersenyum tipis.

"Thanks." Devanda hanya mengangguk lalu kembali memakan ice cream miliknya.





Pukul 07:50

Sehabis pulang dari mall, devanda langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian dinasnya.

Diva, Adi, Karin, tino, Rani, Rena, Leona, Vano, dan yorda masih belum pulang dari rumah jati. Mereka masih berbincang-bincang di ruang tamu.

Devanda mengambil tas ranselnya lalu memasukkan hp dan lain sebagainya. Dan jangan lupakan kue yang tadi dia beli di mall bersama jati.

Setelah siap, devanda langsung bergegas ke keluar kamar.

"Nak dev sudah makan?" Tanya Nina ketika melihat devanda turun. Devanda tersenyum lalu mengangguk.
"Ya udah kalo gitu ma, devanda mau berangkat dinas." Ucap devanda lalu menyalami nina, Robbin, Karin, tino diva, dan Adi.

Devanda sempat melihat ke arah jati yang sedang berbicara dengan Rani. Sepertinya keduanya berbicara dengan serius hingga keduanya tidak menyadari jika devanda sedang memperhatikan mereka.

Jati yang merasa ada orang yang tengah memperhatikannya yang tengah berbincang dengan Rani langsung menoleh dan mendapati devanda tengah menatapnya dengan tersenyum.

Jati langsung berdiri dan menghampiri devanda yang masih memperhatikan.

"Devanda kapan pulang dinas?" Tanya Nina pada devanda. Devanda tersenyum tipis ke arah nina.

"Besok, ma." Jawab devanda sembari tersenyum. Nina mengubah mimik wajahnya menjadi sedih.

Jati yang sudah berada di depan devanda langsung menggandeng tangan devanda lalu mengajaknya untuk keluar.

Sesampainya di garasi, devanda melepas genggaman tangan jati. Dia hendak masuk ke dalam mobil, tapi tangannya di tarik oleh jati hingga devanda memeluk tubuh jati.

"Jangan gini Dev, lu kenapa?" Ucap jati sembari mengelus Surai devanda. Dia menarik dagu devanda dan memegang pipi over devanda. Jati tersenyum pada devanda.

"Gua gapapa kok." Jawab devanda sembari tersenyum tipis. Saat devanda hendak melepas pelukannya, jati menahannya.

"Gua ga yakin, lu takut gua balik lagi ama Rani?" Devanda tertawa renyah mendengar ucapan jati. Devanda melepas pelukan jati lalu tersenyum tipis.

"Mau lu balik ama Rani atau ga, gua ga ada hak buat itu semua. Gua bahkan bukan siapa-siapa lu, kalo lu balik ama Rani ya puji Tuhan banget dong." Ucap devanda sembari terkekeh. Dia tersenyum lalu memegang bahu jati, "gue berangkat dulu ya, see u tomorrow." Ucap devanda lalu memasuki mobilnya dan bergegas menuju Mapolres.

Seolah tertampar dengan perkataan devanda, mata jati berkaca-kaca hingga akhirnya jati menjatuhkan air mata untuk pertama kalinya setelah ia masuk Akmil. Dia mengusap air matanya kasar. Setelah itu jati kembali masuk ke dalam rumah untuk kembali melanjutkan perbincangannya dengan Nina dan Robbin.





Bukannya jadian, malah begini. See u next time guys

Continue Reading

You'll Also Like

183K 8.4K 106
In the vast and perilous world of One Piece, where the seas are teeming with pirates, marines, and untold mysteries, a young man is given a second ch...
79.9K 2.1K 30
Izuku Midoriya, neglected and bullied due to his lack of a quirk, endured abuse from his family and friends, especially his twin sister Izumi and Kat...
85.5K 2.8K 27
Yn was married to a cold man, Kim Taehyung, the Mafia King, who never showed any emotion towards her. He never trusted her and it caused him to take...
1.9M 83.6K 127
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC