{Original Story } Isekai to...

By AkiraYuuki3

1.4K 139 22

Made in Akira yuuki menolak skill yang diberikan dewi vulgar. dan mendapatkan kemampuan dari 10 guardian an... More

prolog
sialan
rumah
kota
Guild petualang
Gulid perdagangan.
kesenangan
kebun.
kembali ke kota
Apa yang dilakukan.
Pria bernama Eryner
Pahlawan terpanggil. 1
Pahlawan terpanggil 2
lakukan apa yang ingin dilakukan
Pertemuan paman dan keponakan
Berkumpul.
sesuatu itu mudah namun sulit dilakukan.
Pahlawan menyerang Desa Rubah Putih.
Pembicaraan ringan sebelum makan malam
Apa Aku harus menghajarnya ?
untuk pertama kalinya menginap.

sebuah masalah .

62 8 2
By AkiraYuuki3

Care dan Cale saling berpegangan tangan. 'Care orang itu hangat.' ucap Cale mengunakan telepati .

' kau benar. Dia bukan orang yang menolong kita, dia orang berbeda yang memiliki wajah yang sama dengan orang itu'.

' em,'.

Si kembar melihat Yunna berdiskusi dengan Dwarf itu.

" jangan meremehkan ku, Nak . aku boleh tahu namamu?"

" Yunna. Itu namaku paman."

" Yunna?, Panggil Aku Bort!."

" tentu, paman Bort." mengeluarkan kantung uang dan menyerahkannya.

Yunna mendekati si kembar dan Mengandeng mereka. " ayo pergi."

Mereka keluar dari toko, mereka berjalan dan berhenti di kios bibi.

" bibi !". Sapa Yunna.

" Nak, kau membawa adik-adikmu jalan-jalan." tanya bibi, melihat Yunna mengandeng anak kecil.

" benar bibi, pesan seperti biasa. " ucapnya . " Kalian suka daging bukan?" tanya Yunna pada si kembar.

Mendengar daging mata mereka berbinar senang, angguk mereka. Yunna tersenyum . Lalu melirik Husky yang menatapnya.

" aku tidak melupakanmu Husky. Jangan cemburu dengan anak kecil" seringai jahil Yunna. " aku akan membelikan mu Ale jika kau menunggu disini. "

" woof..".

" ya manisan kesukaanmu. Aku tidak mengerti kau suka manisan asam itu."

"woof"

"baik, baik. Bibi, kami akan pergi membeli sesuatu. Husky akan menunggu di sini."

" baiklah," senyum bibi.

Yunna pergi dengan anak-anak keluar dari distrik merah. Berjalan menuju toko pakaian yang di ingatnya.

" jika kalian menginginkan sesuatu katakan saja." usapnya. Yunna jelas memanjakan si kembar. Si kembar mengangguk .

Setibanya di toko pakaian. Mereka masuk.

" selamat datang" sambut ramah pegawai demi-human. " ada yang bisa ku bantu.!".

" ya. Apa kau memiliki pakaian anak-anak.?." tanya Yunna.

" tentu, kami memiliki pakaian khusus anak-anak. Silahkan lewat sini."

Berjalan ke sudut ruang terdalam. " disini bagian khusus anak-anak. " memperkenalkan sederetan rak pakaian dan pakaian yang di pajang.

" berikan aku 20 pasang pakaian anak laki-laki dengan pertumbuhan mereka , 6 pasang sepatu yang pas dengan kaki mereka, 6 jubah bertudung dan 2 tas penyimpanan kecil. "

" silahkan duduk di sofa itu. Kami akan siapkan apa yang anda sebutkan." semangat pegawai Demi-human.

Yunna duduk di sofa panjang dengan 4 orang pegawai datang membawa beberapa pakaian. Dan sepatu kulit. Dengan cepat mereka bekerja dengan cepat pula Yunna mengeluarkan uang dan membayarnya lalu keluar dari toko.

Sekarang mereka berkeliling lagi berhenti di kios manisan membeli banyak manisan dan permen. Pergi ke toko bir. Membeli semua persediaan Ale mereka.

Berhenti di beberapa toko dan kios, Yunna membeli hal-hal yang menarik dan yang di perlukannya. Setelah puas berbelanja. Mereka kembali ke distrik merah, menuju tempat kios bibi.

" kau kembali Nak." ucap Bibi.

Yunna melihat bungkusan pesanannya ,mengeluarkan 1 koin emas besar dan menyerahkannya, bibi hanya bisa mengeleng pada Yunna. Yunna tidak perduli Lalu memasukkan semua bungkusan kedalam tas penyimpanannya.

meraih dua daging panggang. Dan memberikannya kepada si kembar. " ini tambahan untuk kalian." ucap bibi memberi. Si kembar menerimanya setelah melihat Yunna . " dan cumi bakar untuk penjaga yang baik". senyum bibi memberi Husky cumi bakar.

" terima kasih bibi. Baiklah kita pulang.".

Sebelum pergi mereka di hentikan oleh Sebuah kereta berhenti tepat didepan, kereta itu memiliki lambang daun di pintunya. Seseorang keluar dari pintu itu, dia pria yang Yunna temui di Gulid perdagangan.

" maafkan aku mengganggumu, Tapi bisakah kita berbicara. !" senyum dinginnya.

" jika aku menolak?" tegas Yunna.

" kami terpaksa mengunakan cara kekerasan untuk membawamu" masih tersenyum dingin.

" hem. Husky." ucap Yunna. Seolah mengerti Husky berubah bentuknya menjadi seukuran kuda.

" sudah kuduga Fenrir!." tegunnya.

Yunna menaikkan si kembar kepunggung Husky. " Husky pulanglah lebih dulu. "

' Yunna!. Aku akan menjemputmu setelah mengantar mereka!.' .

Yunna hanya membalas dengan anggukkan. " pergi". Setelah Yunna berkata, Husky menghilang cepat. Yang tersisa hanya debu tipis dibelakangnya.

" lalu apa yang kau tunggu" tenang Yunna.

" kalau begitu, silahkan naik." senyumnya. Mengulurkan tangannya kearah kereta.

Yunna naik kedalam kereta lebih dulu dan duduk, disusul pria itu masuk dan duduk di seberangnya . Tidak lama kereta bergerak keluar distrik merah, Dan berjalan ke jalan utama.

Setelah diam didalam kereta begitu lama Yunna akhirnya angkat bicara. Namun pria itu memulainya.

" pertama perkenalkan namaku Darfel Gry Barconie. " memperkenalkan diri.

" Yunna Lancelot. " tanpa basa basi " katakan saja tujuanmu. Dan kemana kau akan membawaku." melihat keluar.

" aku akan menjawabnya, sebelum itu apa kau tahu , kenapa aku menahanmu pergi." masih mempertahankan senyum dinginnya. Dia sejak awal mengamati Yunna yang terlihat tenang .

" aku tidak perduli." menopang dagunya ke kusen jendela. Menatap luar yang berubah menjadi jalan pribadi . " tapi jika kalian mengusikku aku cukup menghancurkannya" senyum seringai menatap Darfel. " lagi pula bocah sepertimu cukup menarik, kau tidak mungkin datang mencariku begitu saja tanpa persiapan. Terlebih sesuatu menahan *Mana, Apa ini sejenis anti sihir!. percuma saja. Tapi itu cukup merepotkan untuk Husky menemukanku."

" tenang saja ini hanya percakapan yang ringan.!" senyumnya. Meski terlihat tenang, namun jelas dia sedikit terkejut.

" hem, siapa yang ingin bicara ringan denganku, kau cukup berbicara di kereta. Dan tidak membawaku ke kediaman pribadi. Artinya seseorang ingin bertemu denganku, bukan kau Dan dia tinggal di mansion itu.".

" itu benar." tajamnya. " ini pertanyaan ku, apa mungkin kau pahlawan dari dunia lain!." senyumnya.

" pahlawan!. hahaha. Ketua Gulid juga mengatakan hal yang sama. Sayangnya aku bukan pahlawan. Aku hanya terseret ikut didalamnya." tanggapnya

Yunna dengan tenang menanggapi seolah itu lelucon, Darfel membaca emosi dan ekspresi Wajah pemuda didepannya.

Kereta berhenti tepat di halaman pintu utama. Bangunan besar berdiri dengan taman yang luas dan diatur rapi. Pintu kereta di buka oleh kusir.

Darfel keluar lebih dulu dan Yunna mendengus mengikuti. Darfel mengamati Yunna yang melihat bangunan seolah menjengkelkan baginya Atau lebih tepatnya seseorang yang berdiri didepan pintu utama.

" heh... Apa babi Itu mengadu pada induknya.!" seringai Yunna. Sedikit mengira permasalahnnya. Yunna hanya memikirkan langkah selanjutnya. Dia melihat pria gemuk itu bersama pria gemuk tua dan beberapa orang dibelakangnya yang terlihat angkuh.

" dia adalah adik Tuanku ." melihat pria gemuk tua didepan pintu. "silahkan masuk, aku akan memandumu bertemu dengan beliau.". Melangkah masuk .

" Darfel... Berhenti. " kerasnya marah. Wajah terlihat berani. Meski terlihat ketakutan namun dia menutupi dengan keangkuhannya. Dia tidak mungkin membiarkan anak kesayangannya menjadi seperti itu .

Yunna mengikuti dibelakang Darfel terlihat dingin menatap gumpalan babi yang menghentikan mereka, terlebih dia merasakan Anti sihir yang kuat, tapi percuma bagi Yunna jika sihir tidak bisa digunakan. Maka kekuatan Psyco masih bisa berguna. Itu menurut pemikirannya yang sederhana.

Darfel terlihat dingin " Tuan ingin bertemu dengannya, jika kau menghentikanku. Aku tidak perduli apa yang akan dilakukan Tuan padamu. Dan anak idiot mu." ucapnya dingin. Pria gemuk tua itu terdiam meski terlihat kesal. Dia juga melihat Yunna yang bahkan tidak menganggapnya ada.

Pria gemuk mengenalinya meski takut dengan ancaman Yunna. Dia gemetar meski dia tuli dan bisu karena tatapan tajam Yunna  Tapi berbeda dengan pria gemuk tua dia cukup berani Karena ini wilayahnya.

"Kau!!." Tunjuknya. " kau... Yang menculik putraku dan membuatnya bisu serta tuli." geramnya.

Yunna menaikkan alisnya, 'Putra? ' pikirannya membayangkan babi gemuk yang menghancurkan bangunan toko paman Dwarf , wajahnya mirip namun berbeda rupanya mereka ayah dan anak. Terlihat seperti babi yang sama dimata Yunna.

" tahan dia dan hukum dia" teriaknya memerintah bawahannya.

" Hentikan. Tuan ingin bertemu dengannya." lantang Darfel menahan marah. Meski terlihat tenang.

" heh. Tangkap dia" ketusnya tidak peduli. Tempat ini memiliki anti sihir tentu saja sihir tidak bekerja.

Yunna yang tenang melihat mereka dikepung puluhan orang menatap si pria gemuk.

" apa putra Babimu tidak mengatakannya!. Ah aku lupa dia bisu bahkan tuli bagaimana bisa dia mengadu pada induknya." ucap Yunna terlihat memprovokasi.

" bajingan. Kau pikir kau dimana. Sihir tidak bekerja disini. Kau tidak akan bisa menggunakannya." lantangnya.

" begitu?." menatap sekelilingnya. " apa ini sambutan untukku atau Tuanmu hanya ingin aku menghancurkan tempatnya. Jika dia ingin berbicara denganku . Katakan sekarang aku tidak punya waktu berurusan dengan Babi. " ucapnya terjadi getaran kuat yang mampu meretakkan lantai di sekitar Yunna.

semua terkejut akan guncangan serta retakan disekitar Yunna.

" ba... Bagaimana mungkin.?!!" kejut pria gemuk tua itu tidak percaya.

" cukup... Apa kau ingin membuat Tuan marah..!" ucap Derfal berkeringat dingin. Dia tidak percaya tempat ini dilengkapi dengan perangkat anti sihir namun itu tidak berguna di hadapan remaja dihadapanya.

" silahkan ikuti aku, kau urus kekacauan ini. " tajam Darfel. Memerintah seorang pelayan yang kebetulan ada disana.

Darfel pun masuk kedalam diikuti Yunna yang masuk disambut dengan luasnya ruangan, Sebuah tangga terbelah di bagian atasnya menuju kanan dan kiri, Darfel melangkah ke sisi kanan dimana terdapat pintu ganda yang terbuka , Lorong panjang terlihat , berjalan di sepanjang lorong dia berhenti didepan pintu ketiga dan Membukanya .

Yunna hanya menatap pintu ruangan dan mendengus bahkan ketika dia membuat keributan Tuan rumah tidak bertindak sama sekali.

" Tuan. Saya membawa Tuan Yunna." ucapnya.

" biarkan dia masuk dan urus si bodoh itu. " ucap berat penuh dengan kata-kata mutlak.

" silahkan masuk !." membuka lebar pintu.

Yunna masuk , sikapnya tenang sedikit mengkerut saat mencium bau obat-obatan. Seorang pria berdiri di depan jendela kaca. Tampilannya muda dengan telinga serigala, Di meja kerja duduk pria yang terlihat serius menilainya, Disofa duduk pria dengan telinga runcing panjang, Disebelahnya Duduk bocah berjanggut dan ketua Gulid.

" hem, kumpulan orang-orang yang tidak biasa. " gumam Yunna.

" kau yang bernama Yunna?." ucap pria serigala .

" benar, Itu aku." sahut Yunna. " aku tidak mengenal kalian, jadi ku pikir aku akan pergi." acuhnya. Tidak menunjukkan kesopanan karena kejadian yang terjadi baru saja .

" Nak Yunna , duduklah." ucap Ketua Gulid. " jangan Khawatir, mereka tidak akan menyakitimu" melihat Yunna Merasakan kekesalannya.

" hem.. Artinya akan ada yang menyerang ku." ucap spontan Yunna, Duduk di sofa. " katakanlah apa yang ingin dikatakan, agar aku bisa pulang sebelum malam." melihat mereka yang menatapnya.

Sebagian dari mereka mengkerut melihat sikap tidak sopan Yunna .

" hahaha, kau anak yang menarik. " ucap pria bertelinga serigala. "Kami tidak akan lama, kami hanya akan bertanya sesuatu padamu. Apa kau utusan Sang Dewi?" tanyanya langsung.

" hah? Siapa! Siapa Utusan jalang itu. Jalang itu bahkan menganggapku Hama Dan melemparku kehutan suram." kesal Yunna mendengar nama Dewi ataupun Dewa.

Mendengar kata-kata Yunna mereka saling melirik . " jika hanya itu yang ingin kalian tanyakan, aku akan-"

" tunggu, bukan itu hanya... Kami bertanya hal ini karena kami berpikir kau salah satu dari Pahlawan yang dipanggil oleh Kerajaan Hareds. Kami pikir kau mata-mata yang diutus oleh kerajaan Hareds." ucap pria serigala .

" Nak Yunna, aku sudah memberitahumu saat penyerangan desa Si kembar." ucap ketua Gulid

" ya, lalu?" tanggapnya .

" salah satu pahlawan itu memiliki wajah yang mirip denganmu. Kami beranggapan kau adalah salah satu pahlawan itu!" ucap Pria Elf.

" jadi karena salah satu dari pahlawan sangat mirip denganku kalian berasumsi bahwa aku pahlawan yang diutus kerajaan itu sebagai mata-mata." memainkan jarinya berpikir sesuatu. " aku hanya mengatakan ini, jika salah satu dari pahlawan itu memiliki wajah yang mirip denganku, aku hanya menyimpulkan dia pasti keponakanku. Jadi Riyuu salah satu 3 pahlawan yang dipanggil kerajaan Hareds. Ini mempersingkat waktu untuk menemukan bocah nakal itu." ucapnya sembari bergumam yang di dengar yang lain.

" kau bilang salah satu pahlawan keponakanmu.? Berapa usiamu?" kejut spontan pria Elf bertanya.

Yunna menatap mereka dan mendesah, lagi pula dia tidak berbohong dengan usianya, karena keadaan , apa seseorang akan percaya kau berumur seperempat abad .

" 30, karena suatu hal aku jadi seperti ini, kau tahu betapa frustasinya aku kehilangan separuh kebanggaanku. " kesalnya. " bagaimana aku bisa berkembang dengan kebanggaan yang hilang. " rengeknya. " ini menyebalkan.. Terkutuk jalang sialan. Aku harap* bagian itu menjadi papan" melampiaskan kemarahannya.

Saat ini dunia dewa, teriakan dan jeritan terdengar keras.

Mereka sebenarnya tidak terkejut karena banyak penyihir yang menjadi muda karena sihir dan Elixer Potion . Namun umur tulang mereka tidak akan berubah. Sedangkan Yunna struktur tulang dan tubuhnya benar-benar kembali keusia 15 tahun. Seolah dia berhenti tumbuh diusai itu.

" apa ada hal yang lain? Aku bukan salah satu dari mereka , aku bukan utusan jalang itu, aku hanya orang dewasa yang tidak senggaja ikut terseret ulah jalang sialan, terlebih mereka ke 6 remaja jika hanya ada 3 dimana yang lainnya." ucap Yunna.

Mereka terdiam saling pandang, ketua memberanikan diri bicara" legenda mengatakan memang ada 6 pahlawan. Tapi keenam pahlawan telah terpanggil sejak 100 tahun lalu mengalahkan Raja iblis Dorilos. Saat ini adalah 100 tahun masa damai dunia kami terhadap perang melawan Raja iblis dan janji perdamaian terhadap sisa iblis dimasa lalu. " mengeluarkan peta dunia. " pulau pahlawan kami menyebutnya seperti itu karena ke 6 pahlawan dari 100 lalu tinggal disana dan masih hidup dengan damai." ucapnya menunjuk pulau di tengah danau dibagian selatan didalam hutan kegelapan.

Yunna menatap peta, pulau itu cukup jauh dengan tempat dia tinggal namun itu sejajar . " apa kalian memiliki catatan tentang keenam pahlawan itu. aku hanya ingin mengetahuinya. Sebab aku tidak mengenal dunia ini. Dan jika Raja iblis telah dikalahkan kenapa jalang bodoh itu memanggil kami, tidak, memanggil Riyuu dan teman-temannya untuk berperang dengan Raja iblis.!" tanya Yunna .

" kami tidak bisa mengatakannya tanpa meyakinkanmu. " ucap ketua Gulid.

" kota ini memiliki perjanjian damai dengan beberapa Ras. Demi-human, Elf , Dwarf , manusia , sisa ras iblis dan Dewa Fenrir sang penjaga pintu masuk hutan kegelapan juga keenam pahlawan.." ucap pria Elf. " perjanjian itu melindungi beberapa Ras dari penindasan dan perbudakan. "

Yunna mendengarkan, dan dia mulai berpikir.

" namun tidak jarang terjadi penculikan serta perburuan yang berakhir menjadi budak atau terbunuh." tatapnya pada Yunna. Seolah Yunna musuh yang harus di waspadai.

" Yunna , saat ini perang akan terjadi, dengan penyerangan desa Rubah Putih. Mereka menginginkan anak kembar itu, karena putri kerajaan itu ingin memerlihara mereka." ucap pria Elf.

" dengan membantai seluruh desa , yang di komandoi oleh 3 pahlawan itu!?. Apa hanya karena permintaan putri bodoh itu! Atau ada yang lain." ucap Yunna terlihat tenang.

" tujuan lainnya adalah menyingkirkan salah satu pahlawan ." ucap pria yang duduk di belakang meja belajar. Yang sejak tadi memilih diam.

Yunna menatap pria itu. Wajahnya terlihat sedikit tua namun sangat mirip dengan seseorang. Yunna baru memikirkannya karena pria itu diam sejak awal dia masuk.

" menyingkirkan salah satu pahlawan? . Lalu apa yang terjadi?" tanya Yunna. " aku tidak akan bertanya apa yang akan terjadi dengannya. Jika itu adalah keponakanku" tiba-tiba aura yang menyesakkan memenuhi ruangan. Mengakibatkan retakan pada dinding dan pecahnya kaca . " mereka bisa menipu anak-anak dengan mengatakan mereka adalah pahlawan yang menyelamatkan Dunia. Tapi tidak dengan orang dewasa yang hidup melihat kejamnya dunia. "

"woof" teriak husky yang tiba-tiba muncul. ' Yunna tenangkan dirimu'

Yunna tersadar dan tekanan itu hilang. Meski mereka memasang anti sihir itu tidak berlaku pada Yunna yang mengunakan kekuatan pikirannya.

Mereka bersiaga , tidak mengira akan terjadi hal yang tidak terduga.

" woof"

" aku mengerti, apa anak-anak baik-baik saja" pasrah menyadari kesalahnya.

' mereka aman, aku tidak mengira membutuhkan waktu lama untuk menemukanmu, tempat ini terpasang anti sihir dan pelindung.'

" em, aku minta maaf atas kerusakan yang terjadi Dan melampiaskan kemarahanku. " ucap Yunna Menyesalinya.

" kami bisa mengerti kemarahanmu, tapi -...". pria serigala itu terdiam setelah melihat Husky yang berada di sisi Yunna.

Mereka mulai tenang ketika Yunna meminta maaf . Namun hanya ruangan itu yang mengalami kerusakan. Tidak ada yang merasakan guncangan selain mereka.

" mengenai pahlawan itu, orang kepercayaan kami menjaganya. Saat ini kerajaan Hareds mengira telah menyingkirkannya. Kami menyelamatkannya saat melindungi si kembar." ucap Ketua Gulid.

Kini Yunna yang terkejut, " dimana dia?" bertanya.

" Yunna sebelum itu aku ingin menanyakan satuhal. ." ungkap ketua Gulid.

"apa itu?"

" dimana kau tinggal dan bagaimana Dewa agung Fernir bisa bersamamu.!" tatap Ketua Gulid dan yang lain. Yunna hanya bisa mendesah.

" aku tinggal disini " tunjuknya pada peta, peta itu cukup akurat yang menunjukkan lembah tempatnya tinggal.

"itu berbatasan dengan hutan kegelapan! Dan cukup jauh dari sini." kejut pria yang wajahnya familiar.

" ketika aku sadar, aku sudah berada di hutan itu. Dan ada sungai yang membelah hutan itu aku bertemu Husky disana." ucapnya jujur.

" Yunna , apa kau tahu lembah yang kau tinggali." ucap Pria serigala.

" bagaimana aku tahu, tempat itu kutemukan bersama Husky, dan aku cukup mengubahnya menjadi tempat tinggal. Husky mengatakan tempat itu cukup bagus untuk kami tinggal" tatapnya. " dan mata ular itu berguna sebagai pelindung dari monster yang ingin mendekat . Kecuali itu adalah Naga. Kudengar monster itu yang paling tinggi tingkatannya dari monster lain." ungkapnya. " jadi bagaimana dengan pahlawan itu?" tanyanya lagi.

Mereka saling menatap sebelum Ketua Gulid berkata.

" pahlawan itu dalam keadaan terluka parah. Kami merawatnya diruangan lain." ucapnya.

"antarkan aku untuk melihatnya." mendekati ketua Gulid.

Mereka saling pandang lagi. Terlebih mereka harus pindah ruangan karena kamar itu tidak kuat menahan beban dan akan hancur.

To be countinue

Continue Reading

You'll Also Like

426K 47.2K 44
Karena kesamaan rupa antara gundik yang ditemuinya di rumah bordil dengan Parvis Loine sang tokoh utama wanita sekaligus gadis yang dicintai oleh Ize...
187K 988 9
nina and papa (21+)
105K 3.3K 54
Bagaimana rasanya menikah dengan iblis? Kenyataan itu benar benar gila DEVIL Denial Villen adalah nama siluman yang menjadi pengantar dongeng anak-an...
1.1M 71.5K 45
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"