Sunghoon is Better Than Immor...

By DonuDonu

90.8K 13.2K 3K

Jake lebih milih buat mati muda daripada ga ketemu jodoh sama sekali. Maka dari itu, Jake ngorbanin nyawanya... More

1 - Ngegame
2 - Sistem ternyata bobrok
3 - Makan Malam
4 - Sunghoon
5 - Bukan juragan es biasa
6 - Sistem memang gaberes.
7 - Info
8 - Pangeran
9 - Freezer nya rusak
10 - Akibat Kebiasaan
11 - Jodoh yang sebenarnya
12 - Isi Hati
13 - Sistem maunya apa
15 - Hoonie nya Jakey
16 - Gamenya Tamat
17 - Pekara Hamil dan Menghamili
18 - Bukannya nggak bisa hamil
19 - Selamat Tinggal
20 - Ditampar kenyataan
21 - Bukan Giveaway
22 - Susah Jalan ke Roma. Tapi ada.
❗❗pengumuman❗❗
23 - Ending Game
24 - Kekuatan Netizen
25 - Dampak sebuah Gigitan Nyamuk
26 - Sakit atau.. apa?
27 - Akhir Chapter The Lovers
28 - Hidup abadi didalam sistem [END]
promo book sungjake baru

14 - Dingin

2.6K 476 102
By DonuDonu

"Nikii ayoooooo,"

Sunoo nyeret nyeret paksa tangan Niki. Sudah dari tadi. Dia ngajak buat nemenin pergi ke pasar tapi Nikinya nolak,

"Kalau aku ikut pergi, nanti yang jaga gerbang siapa noo?," Ucap Niki sambil mempertahankan posisi didepan gerbang. Mencoba melepaskan tangan Sunoo yang terus menarik lengannya.

"Ayooo sekali ini aja, ya, ya?," Mohon Sunoo sambil bikin angka satu pake jari, disodor sodorin di depan muka Niki.

"Memangnya kenapa siih sayan—eh, Sunooo?," Tanya Niki. Gemas. Hampir aja keceplosan saking gemasnya. Soalnya biasanya Sunoo juga pergi ke pasar sendiri, eh ini kok anehnya dia pake ngajak segala, pake maksa maksa lagi.

Sunoo melepaskan tarikannya di lengan Niki, cemberut,

"Ini loh, aku mau beliin ikan kesukaannya tuan muda itu. Soalnya tuannya kayak nggak nafsu makan dari seminggu yang lalu.. Tapi jauh tempatnya, aku gabisa naik kuda, jadi anterinnn!," Jelas Sunoo panjang lebar sambil mencak mencak.

Niki akhirnya ngangguk ngangguk paham,

"Ooh gituu.. bilang dong dari tadi," Jawabnya. Lalu lansung jalan dan nutup gerbang, menguncinya,
"Kalo gitu aku anterin lah pasti. Mana tega aku biarin kamu jalan jauh sendirian. Nanti kakinya varises an juga aku ikutan sedih,"

"H-HAH?! VARISES KATAMU?!?!," Sunoo melotot. Sudah siap siap mencakar ginjal Niki. Enak aja dikata varises an, Sunoo kan uke ter cute se kota ini, kakinya muluzz dong pantat bayi aja kalah, duuhhh..

Niki yang baru sadar akhirnya cuma bisa ketawa hehe hehe canggung sambil mengelus elus pundak Sunoo takut takut,

"Hehe.. Maaf ya, Sunooku gemes, bercanda kok, hehe," Ucapnya.

Sunoo masih melotot sambil langsung mendorong dorong tubuh Niki,

"Udah sono sono! Anterin aku cepettt gausah banyak cincong!,"

Niki menatap Sunoo agak binggung,

"Cincong? Apa itu? Kamu sempat diajarin bahasa aneh sama tuan muda Jake ya?," Tanyanya. Serius nanya. Soalnya bahasanya aneh banget sih, kayak bahasa bahasa nya si Jake dulu.

Sunoo ngangguk,

"He em. Itu artinya jangan banyak ngomong! Yauda sana cepetttt!!," Ucapnya gak sabaran sambil ngedorong dorong Niki lagi. Nikinya pasrah lalu langsung nyimpen kunci gerbang di kantong dan lari ambil kuda. Bucin emang. Bucin tapi gapernah bilang kalo sayang, bulol 😒

Sunoo senyum puas akhirnya waktu Niki balik lagi nggak pake lama sudah bawa kuda. Nggak lupa yang bikin makin nyenengin itu Niki balik lengkap dengan senyuman lebar semerbak nektar nya yang ngangenin. Fiks, Sunoo juga nggak kalah bucin. 😒
Dasar muda mudi dimabuk cinta. Hmz..

Keduanya sengaja gak sengaja tatap tatapan bentar lalu sama sama ngalihin pandangan malu, sambil senyum senyum blushing sok gitu. Padahal mah ketemu tiap hari, masih aja malu malu kucing kayak anak esempe baru pertama kali kenal cinta. Huhu, dasar.

"Ehem," Deham Niki tiba tiba. Sudah selesai malu malunya, berniat kembali ke laptop,

"Ayo, noo. Berangkat kita. Nanti keburu siang," Katanya sambil tepuk tepuk sadel kuda.

Sunoo mengangguk,

"Okee," Ucapnya lalu langsung naik duluan. Emang sengaja duduk di depan, biar digoncengnya lebih romantis. Kan nanti Niki nunggang kudanya berasa kayak Sunoo lagi dipeluk dari belakang gitu. Hihi, seru banget ya moms yang ada gandengan. Aku mah apa atuh, boro boro ngegandeng, pacar aja kalo nggak ada wifi lancar + 1080p pasti muka pacarku burem gabisa dilihat. Ahh.. sad sad. Reality hits me like a truck on halu word lah. Hms.

Eh kok malah curhat 🙃💔
Oke maafkan, maafkan. Kembali ke laptop, yuk,

Betul aja Niki emang sesuai keinginan sekarang lagi modus tipis tipis. Satu tangannya dari tadi nangkring di pinggang Sunoo padahal mah ngga perlu gitu ya. Tapi dia bilang sih biar aman gitu, biar nggak jatoh, katanya. Si Sunoo sih ho'oh ho'oh aja berhubung dia juga seneng.

Tiba tiba Sunoo nyeletuk pas di pinggir jalan,

"Nik, kamu nggak kangen sama Jake?,"

Ditanya begitu, Niki jadi agak sedih mendadak,

"Hm iya. Kangen juga sih. Sebenernya tuannya kemana ya? Soalnya tuan muda Sunghoon nggak bilang bilang tuan muda Jake pergi kemana," Ucapnya. Dia tuh heran ada apa yang terjadi antara dua tuannya itu. Dia tuh pengen ketemu Jake lagi, tapi ya gimana, dia aja nggak ngerti Jake kemana. Dia mau tanya Sunghoon, tapi nggak tega. Soalnya Sunghoon kelihatannya juga kepikiran. Beberapa kali dia bahkan lihat Sunghoon pergi keluar sendirian terus balik balik mukanya sedih banget. Gitu terus sampe seminggu.

Sunoo menunduk sedikit,

"Hm.. aku pengen ketemu lagi.. kangen sama Jake," Ucapnya sambil cemberut.

Niki mengusap punggung Sunoo pelan,

"Udah udah, jangan sedih. Mungkin tuannya sudah inget lagi sama ingatannya, jadinya harus pergi. Kita berdoa aja yang terbaik buat tuan muda Jake," Ucapnya menenangkan. Walaupun sama sedihnya dengan Sunoo, Niki mencoba berfikir positif aja. Dia yakin Jake pasti sekarang lagi hidup baik baik aja diluar sana.

Sunoo ngangguk pelan. Dia juga berharap Jake baik baik saja. Semoga aja begitu. Semoga.

Sampai di pasar ikan di pesisir, Sunoo dan Niki yang tadinya mau cari ikan malah salfok sama keadaan pantai yang rame. Ada beberapa orang kumpul kumpul melingkar gitu di pinggir pantai. Kayak ada sesuatu, tapi nggak tau apa.

"Nik, itu ada apa ya rame rame," Tanya Sunoo sambil menarik ujung baju lengan Niki.

"Nggak tahu juga. Kok kayaknya ada sesuatu ya," Ucap Niki sambil matanya juga fokus ke arah orang rame rame itu, "Kita datengin aja yuk ya?," Ucapnya kemudian.

Sunoo ngangguk,

"He em. Ayuk,"

Mereka berdua segera turun dari kuda dan menalikan tali kuda di pasak kecil yang ada di situ. Lalu langsung jalan ke arah gerombolan orang itu.

Disana banyak orang berdiri berdiri, ngeliat ke arah tengah tengah. Niki sama Sunoo coba lihat tapi nggak kelihatan soalnya terlalu rame. Akhirnya Niki mutusin buat tanya mas mas yang ada disitu,

"Misi, mas. Itu ada apa ya?," Tanyanya.

Mas masnya menoleh, lalu berbisik pelan ke Niki,

"Itu, mas. Katanya, ada orang meninggal. Nggak tahu juga saya nggak berani lihat. Katanya orang bunuh diri," Jawab mas mas itu dengan wajah ngeri.

Niki langsung kaget.

Hah? Orang bunuh diri?

Pikir Niki. Dia langsung ngegandeng tangan Sunoo dan nerobos orang orang itu buat maju ke depan.

Pas sampai didepan, kelihatan ada orang yang tergeletak di atas pasir pantai pakai baju hanbok warna ungu. Laki laki, kelihatannya masih muda. Bajunya kotor penuh pasir yang menempel dan agak basah. Tapi wajahnya nggak kelihatan karena ketutup bapak bapak yang duduk jongkok disamping orang itu. Kayak lagi bersihin pasir yang nempel di tubuh orang itu, gitu.

Niki langsung narik Sunoo ke pelukan,

"Jangan lihat noo," Katanya. Soalnya dia tahu kalau Sunoo orangnya penakut. Apalagi kalau dia harus lihat orang meninggal mengenaskan didepan mata begini. Dia takut Sunoo nggak kuat.

"Hah?,"

Sunoo mendorong tubuh Niki pelan,

"Enggak, Nik. Aku mau lihat, aku nggak tega.. kalau aku bisa bantu aku mau bantu," Ucapnya, menjelaskan singkat. Sedudahnya, nggak pakai ba bi bu, Sunoo langsung mendekati orang yang tergeletak itu. Tapi begitu sampai,


"—AH!,"

Sunoo terkesiap keras dan langsung menutup mulutnya. Matanya terbelalak sambil menggeleng gelengkan kepala berkali kali.

Niki yang melihatnya langsung lari mendatangi Sunoo. Dan dia juga nggak kalah kaget. Niki bahkan sampai terjatuh ke belakang saking kagetnya dengan apa yang dia lihat. Badannya langsung gemetar, Niki merangkak pelan pelan dengan mulut terbuka tidak percaya mendekati mayat orang itu,

"—j—j..," Mulutnya gemetar. Ucapannya tidak jelas.

Tapi saat tangan gemetarnya akhirnya menyentuh ujung rambut orang itu, dia nggak sanggup lagi dan langsung teriak,

"JAKE!! TUAN MUDA JAKE!!," Teriak Niki langsung menangis keras. Dia menghambur dan langsung membersihkan pasir yang menempel di rambut Jake dengan jari jari yang gemetar hebat.

Sunoo juga langsung lari dan melorot berlutut disamping tubuh Jake, tidak dapat lagi menahan, langsung meledak menangis keras. Meraung raung sambil memeluki tubuh Jake yang dingin,

"JAKEEE!!!!," Raungnya.

Semua orang yang menonton terkejut sekaligus iba, tidak kuasa melihat hal yang sangat menyayat hati didepannya sekarang ini.

Baik Niki dan Sunoo rasanya sudah hilang akal, mereka tidak bisa berfikir jernih lagi. Mereka nggak perduli dengan seberapa banyak orang yang menonton, mereka menangis dan meraung raung keras seperti orang gila.

Sunoo memegangi tangan Jake yang dingin dengan gemetar hebat, meraung keras,

"KAMU NGGAK BISA NINGGALIN KITA KAYAK GINI JAKE!!!,"

Air matanya tumpah ruah kemana mana sedangkan Niki menangis hingga tidak terdengar suaranya. Mulutnya terbuka dan badannya bergetar tapi dia diam saja, matanya menangis tetapi mulutnya tidak sanggup berkata kata lagi.

Seorang bapak bapak yang melihat itu merasa hatinya ikut sakit. Dia tahu benar rasanya ditinggal mati anaknya waktu masih seumur kisaran sama seperti Jake. Air matanya ikut jatuh akhirnya, sambil terisak kecil kakek itu datang mendatangi mereka,

"Nak..," Ucapnya dengan suara pelan sambil menyentuh pundak Sunoo. Sunoo sudah tidak sanggup menghiraukan kakek itu lagi, dia sudah seperti tidak ada disana. Kesadarannya hilang entah kemana digantikan oleh rasa sesak yang amat kuat.

Tangan Sunoo menggegam erat telapak tangan dingin Jake, seperti tidak bisa melepaskannya. Terus begitu.

Kakek itu yang merasa kasihan, menyentuh tangan Sunoo dan mencoba melepaskan tangan Sunoo yang memegangi tangan mayat temannya itu. Dia ingin Sunoo bisa melepaskan kepergian, walaupun sulit. Dahulu dia juga pernah mengalaminya, dan dia tidak ingin anak muda ini menjadi seperti dia yang tidak bisa melepaskan kepergian anaknya.

Tangan Sunoo yang bergetar sambil menggegam tangan Jake itu akhirnya dilepaskan walaupun dengan usaha yang tidak mudah. Kakek itu menghela nafas, lalu berganti memegang tangan Jake, menyingkap sedikit pakaian di lengannya lalu memegang nadi Jake dengan dua jarinya. Mencoba mencari detak jantung.

Kakek itu berharap, bahwa Jake masih hidup, oleh karena itu dia memeriksanya. Tetapi, dia tidak merasakan detak jantung berdetak di lengan yang sudah terasa dingin itu.

Tidak ada.

Sudah.. tidak ada.

Air mata turun lagi dari kedua mata kakek tua itu, kemudian dia kembali menatap Sunoo dan secara menyesal, harus menggelengkan kepala, memberitahukan kepada Sunoo bahwa, ini sudah berakhir. Jake sudah berpulang dari dunia ini.



🏞🏞🏞


Sunoo dan Niki akhirnya membawa pulang jenazah Jake kembali ke kediaman Sunghoon dengan bantuan warga sekitar.

Sunghoon—

—jangan tanya bagaimana kondisinya sekarang.

Sunghoon—

—dia hancur.

Jangankan memeluk tubuh Jake seperti yang Niki dan Sunoo lakukan, bahkan melangkah mendekati tubuh Jake yang sudah tak bergerak itu saja, dia tidak sanggup. Maka sedari tadi, Sunghoon hanya menatap tubuh Jake yang ditidurkan di kasurnya itu dari jauh, menangis hingga suaranya serak dari depan pintu kamar.

Ketika dia menyadari betapa besar arti Jake bagi dirinya, kenapa Jake harus tiada?
Hal ini terlalu sulit untuk diterima. Terlalu sulit, bahkan hanya untuk mendekati tubuh itu. Dia takut, bahwa setelah menyentuh tangan yang bbiasanya terasa hangat itu, yang akan dia rasakan adalah dingin. Dia takut bahwa tangan itu akan menjadi sama dengan dirinya. Dingin.

Nyatanya, Sunghoon bersimpuh di depan pintu kamar itu hingga tengah malam. Tidak bergerak se inchipun. Nyatanya, walaupun terlalu takut untuk mendekat, Sunghoon juga tidak sanggup untuk menjauh.

Semakin dilihat, semakin buram pengelihatannya oleh air mata. Tangisannya sama sekali tidak berhenti.

Semakin lama, semakin Sunghoon merasa kesakitan. Semakin lama pula, semakin mengikis rasa takut untuk mendekatnya menjadi rasa ingin memeluk. Setidaknya sekali, untuk terakhir kali, dia ingin memeluk tubuh itu. Tubuh Jake nya yang dicintainya.

Sunghoon berdiri, dengan susah payah menyeimbangkan tubuhnya yang mulai oleng, melangkah mendekati tubuh Jake yang terbaring diatas kasur.

Dirinya mendekat, naik ke atas kasur dan berbaring disamping tubuh tidak bergerak Jake. Dengan tak kuasa, tidak dapat menahan tangis, Sunghoon menghadap tubuh Jake, lalu menatap wajah orang yang dicintainya itu.

Semakin ditatap lama, semakin hatinya mencelos. Sakit sekali rasanya. Bahkan lebih sakit lagi ketika, Sunghoon meraih tangan Jake dan ketakutannya ternyata benar, tangan itu..

tangan kesayangannya yang biasanya menjadi tangan paling hangat didunia itu..

.. terasa dingin sekarang.

Rasa dingin itu membuat segala rasa yang ditahan tahan Sunghoon akhirnya tidak dapat disembunyikan lagi. Dia akhirnya meraung dengan sangat keras dan memeluki tubuh Jake dengan tidak beraturan. Dipeluknya tubuh itu berkali kali, lalu pucuk kepala Jake diciuminya berkali kali tidak perduli seberapa banyak pasir pantai yang masih menempel di rambut kecoklatan itu.

"Jake.. Jake ku..," Sunghoon bergumam berkali kali memanggil nama Jake. Tetapi Jake diam saja. Tangannya menangkup kedua pipi Jake yang dingin, yang kini sama dengan suhu tubuhnya itu. Mata Sunghoon memandangi mata Jake yang terpejam.. mata yang masih terlihat indah walaupun sudah tidak bercahaya lagi.

Perlahan, dengan sisa sisa runtuhan hati yang sudah hancur berserakan, Sunghoon mendekatkan wajahnya setelah berbisik pelan,

"Selamat malam.. kesayanganku..

Selamat tidur..

tidurlah dan mimpilah sesuatu yang indah, selamanya mulai sekarang..,"

Bisiknya dengan menahan tenggorokannya yang ingin mencekat kata katanya sendiri. Masih tidak ingin. Sebagian dari dirinya, masih tidak ingin mengucapkan selamat tidur untuk Jakenya itu.

Tak kuasa, Sunghoon mendekatkan wajahnya.. dan walaupun dengan bibir yang bergetar, memberi ciuman terakhir yang dalam..

Bibirnya mengecup menempel ke bibir Jake yang kini sama sama dingin itu, lama. Tidak kuasa melepaskannya. Lama, hanya seperti itu..




..




..




"—Hah?!,"

Sunghoon memundurkan tubuhnya dengan terkejut. Kedua matanya terbelalak sempurna. Lalu dia mendekat lagi dan mencium bibir Jake lagi.

Lalu mundur lagi dan langsung menangis. Dia melebur memeluk tubuh Jake dengan perasaan yang sudah tidak lagi dapat diungkapkan, bergumam tidak kuasa,

"J-Jake ku.. k-kamu masih hidup!,"

Sunghoon memeluki tubuh Jake dengan perasaan campur aduk. Tidak kuasa sudut bibirnya terangkat sedikit diantara tangisannya. Dia tadi merasakan nafas pendek yang putus putus dari hidung Jake saat dia menciumnya. Walaupun sedikit, tetapi Jake masih bernafas. Ini tidak diduga, sebab tadi dipastikan nadi Jake sudah tidak berdetak. Tetapi dia masih bernafas..

Sunghoon langsung berteriak sangat keras,

"JAKE HIDUP! JAKE KU MASIH HIDUP!!!!!!!,"

Mendengar teriakan menggelegar yang tiba tiba di kediaman yang sepi itu, Sunoo dan Niki langsung berlari dengan tergesa gesa ke kamar Sunghoon. Sampai dan mendapati Sunghoon sedang tersenyum lebar dengan air mata yang berderai hebat sembari membawa tubuh Jake dipelukannya,

"JAKE MASIH HIDUP!!!!!!!!"

🏞🏞🏞


Hidup kok momsss 😭😭😭
Kaget ya? Sama loh 😭
Aku juga kaget knp ak bisa kepikiran sampe sini, soalnya aku kalo nulis itu ngalir aja moms 😭😭

Kangen senyoeman Jake ya?? Tenang moms nanti ketemu happy Jake lagi kok :'))

Sampai ketemu di ch berikutnya moms lopyu :''))


Bonus Sungjake bucin sampe duduknya mojok berduaan satja🤭

Continue Reading

You'll Also Like

469K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
64.1K 5.8K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
62.3K 7.1K 31
Kim Sunoo memiliki kepribadian yang gelap dan suram, saudara perempuannya yang cantik dan lembut adalah satu - satunya cahaya dalam hidupnya, tetapi...
215K 38K 63
jadi ketua kelas 11 ipa 6 ngebuat Sunghoon jadi darah tinggi, gimana Sunghoon mau sabar kalo di ipa 6 ada trio kwek kwek yang sifatnya 11 12 kek seta...