Kini koridor di dominasi oleh suara larian Asahi yang terlihat sangat tergesa gesa.
Wajahnya yang menampakkan raut khawatir membuat semua siswa yang tengah berlalu lalang menatap bingung ke arah nya.
Tiba tiba mata Asahi melihat Beomgyu teman sekelas Mashiho yang tengah lewat sembari membawa beberapa buku.
"Gyu, lu liat Mashi nggak?" tanya Asahi setelah menghampiri sang empu.
Beomgyu yang sendari tadi fokus berjalan sedikit terperanjat kala Asahi sudah berada di depannya "tadi gue liat ada di Lab ipa, emang kenapa?"
"makasih" alih alih bukannya menjawab, Asahi malah melongos pergi.
Beomgyu hanya menggedikkan bahu acuh "mungkin lagi buru buru" gumamnya lalu kembali melangkahkan kaki nya.
Jaehyuk masih termenung menatap kalung
aneh yang di berikan Asahi tadi.
"kayanya ini jimat" pikirnya lalu mengaitkan kalung itu pada pergelangan tangannya.
Tak lama setelah itu Yedam terbangun sembari memegang kepalanya yang berdenyut nyeri "ashhh, gue di mana?"
Sontak Jaehyuk menoleh "eh Dam, senderan dulu, gue ambilin obat sebentar"
Jaehyuk pun beranjak berdiri lalu pergi mengambil obat pereda rasa pusing di rak obat yang ada di sana.
"Dam" panggilnya tiba tiba sembari berjalan mendekati Yedam.
"apa?"
"minum ini dulu, nanti gue mau nanya sesuatu ama lu" Jaehyuk menyodorkan obat dan segelas air putih yang langsung di terima oleh Yedam.
"nanya apa bang?" tanya Yedam setelah selesai meminum obat tersebut.
"um, hantu yang di perpus..."
"huh" Yedam menghelan nafas pelan "gue nggak liat jelas yang pasti mukanya biru, rambutnya panjang, terus dia pake baju kaya suster gitu dan..."
"udah Dam, jangan di lanjutin" potong Jaehyuk.
"dia serem, tapi menurut pemikiran gue kayanya nggak se serem yang lu liat" lanjut Yedam.
Jaehyuk memejamkan matanya seraya bersandar "kapan hantu hantu itu bakal pergi?"
"nggak tau bang, yang pasti mereka nggak bakal pergi kalau kita semua nggak bertindak buat ngusir mereka" jawab Yedam seraya menggedikkan bahunya.
Terdengar helaan nafas berat dari Jaehyuk "Asahi bisa kagak ya ngusir mereka sendiri?"
"lu pikir aja dah bang, satu orang lawan mereka yang banyak. Kaya nya menurut gue itu mustahil"
Lalu keduanya kembali menghelan nafas.
Setelah itu muncul Hyunsuk, Jihoon, Junkyu dan Yoshi yang berjalan menghampiri mereka.
"eh Dam, Jae, lu berdua kagak papa kan?" tanya Hyunsuk dengan nada khawatir seraya mengecek suhu keduanya.
"nggak papa bang, cuma masih aga pusing" jawab Yedam.
"eh lu berdua abis kejedot kagak amnesia kan?" celetuk Junkyu yang mendapat toyoran dari Jihoon.
"kejedot rak buku doang anjir, mana mungkin amnesia. Lagi pula mereka masih kenal ama bang Hyunsuk" cercah Jihoon.
"kalian siapa?" tanya Jaehyuk berlaga pura pura lupa ingatan.
"LAH ANJIR LU BENERAN LUPA AMA GUE? GUE JUNKYU MANUSIA PALING TAMPAN NAN IMUT!!"
Plakkkk
"jangan tereak juga kali, sakit ni kuping gue. Kalo budeg tanggung jawab lu" omel Yoshi sembari menusap telinganya yang sedikit pengang.
"ya kan gue shok! Masa manusia tampan rupawan seperti gue di lupakan" balas Junkyu tak terima kepalanya di geplak oleh Yoshi.
Sedangkan Jihoon hanya memutar bola matanya malas, lalu laki laki itu menatap ke arah Jaehyuk "lu beneran lupa ama Junkyu, Hyuk?"
Jaehyuk menggeleng seraya menyengir "nggak lah bang, gue tadi cuma bercanda doang"
"jadi lu nipu gue Hyuk? Baku hantam HAYUK!!!" emosi Junkyu sembari memasang ancang ancang.
Dengan segera Yoshi menepak kembali kepala laki laki itu yang membuat Junkyu misuh misuh tak terima.
"lu mah asal geplak aja Yosh, sakit tau!" kesal Junkyu seraya mengusap dahinya.
"biar otaknya nggak eror" ucap Yoshi sembari meliapat tangannya di dada.
Hyunsuk yang melihat keributan itu hanya bisa menghelan nafas pelan seraya menggelengkan kepalanya.
"lu berdua kenapa bisa pingsan?" tanya Hyunsuk pada Yedam dan Jaehyuk.
"kan tadi udah kita omongin kalo mereka berdua kepentok rak buku" jawab Jihoon dengan nada sedikit ngegas.
"yaelah santai aja, maksud gue kenapa bisa kepentok. Ada tornado kah di perpus?"
"kayanya kepala bang Hyunsuk harus di tepak juga" bisik Yoshi yang mendapat anggukan dari Junkyu.
"kita di hantuin setan ngerangkak pas di perpus bang" jawab Jaehyuk.
Lantas Hyunsuk menepuk dahinya "setan lagi setan lagi. Kalo bisa udah gue masukin botol tuh satu satu"
"hihi emang berani?"
"s-suara siapa tuh?" tanya Junkyu yang sudah merapatkan dirinya ke Yoshi.
Yoshi yang merasa risih mendelik "lu jangan mepet mepet gitu anjir"
"alah, paling orang iseng" ucap Jihoon santai.
Lalu tiba tiba hembusan angin kencang menerpa mereka ber enam, lantas bulu kuduk mereka semua meremang, terlebih Yedam dan Jaehyuk yang sudah pernah melihat perawakan salah satu hantu yanga ada si sekolah.
"ko perasaan gue jadi nggak enak" gumam Yoshi sembari mengusap tengkuknya.
Semilir angin menusuk kulit mereka, serta tirai jendela Uks yang ikut tertiup angin membawa kesan mistis.
"HUAAAA!!! APAAN ITU!!!" teriak Junkyu seraya menutup matanya menggunakan tangannya.
"ANJIR TINGGI BANGET!!!" sahut Hyunsuk tak kalah kencangnya.
"MAMAK! GUE MAU PULANG!!!" teriak Jaehyuk sambil menutup dirinya menggunakan selimut Uks.
Sedangkan Yoshi, Jihoon dan Yedam terdiam. Menatap mahluk setinggi atap di hadapan mereka.
Whussss~
Tiba tiba asap putih keluar dari kalung yang di kaitkan di pergelangan tangan Jaehyuk. Setelah itu muncullah sosok wanita berbaju putih dengan wajah di penuhi bercak darah yang pernah di liat Jaehyuk kemarin.
"DUH GUSTI GUE PINGSAN AJA DEH" ujar Hyunsuk dengan nada teriak. Lalu laki laki itu menyandarkan tubuhnya pada dinding di sebelahnya.
"eh bang Hyunsuk, jangan pingsan" seru Yedam seraya menepuk pipi sang empu.
Jaehyuk yang awal nya takut kini terpukau. Pasalnya hantu wanita itu menyerang sosok mahluk setinggi atap itu.
Hingga keduanya perlahan hilang dari pandangannya.
"gila, mimpi apa gue semalem" gumam Yoshi yang masih tercengang.
"ko bisa ya hantu itu malah ngelawan temennya?" monolog Jihoon.
"itu musuhnya kali bukan temennya" sambung Junkyu.
Jihoon mendelik "masa sih? Kalo misalnya itu musuh dia, pasti salah satunya udah di usir ama tu hantu"
"tadi hantu yang putih muka... Ah anjir serem banget tu hantu" Junkyu mengusap bahunya yang masih bergetar.
"itu hantu yang gue liat di koridor kelas 12 deh kayanya" pikir Jaehyuk.
"yang bener Hyuk?" tanya Yoshi memastika.
Jaehyuk pun mengangguk mantap "gue yakin bang, tapi anehnya kenapa dia bisa keluar dari kalung ini, terus kenapa dia lawan hantu itu dan lindungin kita ya?" ucap nya seraya menunjukkan kalung yang ada di pergelangan tangannya.
"itu kalung apa gelang?" celetuk Junkyu.
"ya kalung bang, ini gue gabut aja di taro di tangan, lagian kalo gue pasang di leher nanti kena omel pak Jamal" dengus Jaehyuk.
"tu kalung dari mana Hyuk?" tanya Jihoon yang penasaran.
"Asahi"
"nah loh si Asa kemana? Mashi juga" tanya Yoshi yang tersedar ketidak hadiran mereka berdua.
"tadi Asahi kaya panik gitu soalnya Mashi pergi sendiri, jadi nya dia pergi buat nyari Mashi" jawab Jaehyuk "terus karna buru buru dia ngasih ini tanpa ngasih tau ini apaan ke gue"
"gue harap Asahi udah temuin Mashi dan mereka baik baik aja" gumam Jihoon.
"bang ini gimana bang Hyunsuk pingsan" seru Yedam yang sendari tadi sibuk mencoba membangunkan Hyunsuk.
"udah di diemin aja nanti juga bangun sendiri"
Apa cuma diriku yg suka cerita horor tpi kgk brani nonton film nya?:")