Mnkh | NOMIN

By ikramikuk

6.3M 238K 156K

WARNING! BxB alias Gay. NSFW ๐Ÿ”ž Marriage Life. Mungkin M-Preg. Bahasa semi baku. Alur suka-suka author. HOMOP... More

Kaos
Vibrator
Gamau Lepas
Gamau Lepas (Kamar Mandi)
Gamau Lepas (Makan)
Gamau Lepas (Kolam Renang)
Lolipop
Resep Keluarga
Back to Work
Pengganggu
Pengganggu pt.2
Kekanakan
Makan Siang
Fitting Room
WFH
VCS ๐Ÿ”ž
Monthversary Pt1
Monthversary Pt2
Nana vs Pelakor
mork dan haechi
Mark dan Haechan
Izin
Bali
Cerai?
END
๐Ÿ”žBonus Chapter: Susu KNTL Manis๐Ÿ”ž
Pengumuman
Kaos (Part 2)

Bayi

255K 9.8K 6.3K
By ikramikuk




















Akibat Jaemin yang tiba-tiba pingsan seusai bercinta diatas kolam renang, Jeno pun langsung kelabakan dan membaringkan tubuh ringan istrinya di ranjang mereka. Setelah memastikan badan Jaemin sudah kering dan sudah memakaikannya pakaian sehangat mungkin, Jeno pun langsung memanggil dokter pribadinya.

Untungnya dr. Kim mengatakan kalau Jaemin tidak apa-apa dan hanya lelah saja. Dokter menyarankan Jaemin untuk selalu makan teratur, dan mengurangi konsumsi gula dan kopi. Dengan memberanikan diri, Jeno menanyakan perihal kehamilan. Ia sangat berharap Jaemin bisa segera hamil dan memberinya momongan yang sudah sangat ia idamkan dari saat mereka masih pacaran. Sayangnya jawaban dokter Kim mematahkan harapannya. Tetapi dokter Kim tetap menyemangati Jeno untuk selalu giat berusaha, dan jangan kecewa dulu karena toh mereka baru menikah seminggu lalu.

"Biar subur, minta Jaemin rajin makan sayur aja Jen. Jangan makanin gula-gula terus, dan berenti ngopi dulu. Jangan sering begadang juga, bisa ngaruh ke hormon."

Jeno lantas teringat kalau ia menjanjikan membelikan Jaemin gulali sebagai bayaran atas permintaannya.

"Yaah, saya udah janjiin mau ngasih Nana gulali dok."

"Lah, kamu ngapain janjiin dia gulali, kan kamu tau Jaemin mesti mulai ngurangin konsumsi yang manis-manis?"

"Yaa.. pengen beliin aja sih." Jeno gamungkin kan cerita kalo dia janji beliin istrinya gulali sebagai bayaran atas permintaan gilanya yang gamau lepas penisnya seharian. Bisa kena mental breakdance si dokter Kim wkwkwk

"Suruh makan sperma kamu aja. Tapi kamu mesti banyak konsumsi buah-buah yang banyak kandungan gulanya, nanti sperma kamu jadi ikutan manis. Nah jadi nanti pas Jaemin lagi kepengen banget makan sesuatu yang manis, kamu ajak aja dia nyicipin sperma kamu. Kan sama-sama menguntungkan, dia bisa makan yang manis-manis, kamu juga jadi dapet blowjob."

"Hah?? Serius bisa dok rasanya berubah gitu?"

"Ya bisa lah, coba aja. Nanti saya WA ya daftar makanan yang bagus apa aja. Udah ya saya pamit. Jangan lupa Jaemin minum vitaminnya."

"Oke dok, thank you ya dok."

"Yoo, sama-sama."

Jeno menutup pintu apartemen nya dan memikirkan matang-matang saran dari dokter Kim. Yang jelas Jeno harus bilang dulu ke Jaemin-nya kalo dia gaakan dikasih gulali. Asli deh Jeno mendingan beliin Jaemin kapal pesiar aja dibanding harus beliin dia gulali, karena Jaemin itu udah terlalu addicted banget sama gula-gula itu yang mana ga bagus buat kesehatannya. Dokter juga udah puluhan kali nyaranin Jaemin buat stop konsumsi gula berlebihan, tapi tetep aja anaknya batu. Jeno juga yakin kalo ga dikasih gulali pasti Jaemin bakal ngambek. Tapi ya mau gimana lagi, demi kesehatan istrinya.

🍪

"Jeno?" Yang dipanggil namanya langsung menoleh sigap ke arah sang sumber suara, dengan tergopoh dan raut wajah yang sangat khawatir ia segera menghampiri ranjang dimana istrinya sedang berbaring.

"Pusing ngga Na? Atau ada yang sakit?" Jeno langsung menempelkan telapak tangan kanannya di dahi si manis untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Engga kok Jen. Kayaknya aku tadi capek aja, terus di luar rada kenceng anginnya."

Jeno mencium kening Jaemin lama, menghayati tiap detiknya dengan mata terpejam sebelum akhirnya kembali menjauhkan bibirnya dari wajah sang istri.

"Maaf ya?" Jeno membelai rambut Jaemin yang halus, wajahnya menampilkan ekspresi menyesal.

Jaemin tertawa pelan. Lucu banget sih Jeno padahal aku gapapa, batinnya.

Tangannya menyentuh rahang tegas sang suami yang berjarak hanya beberapa senti dari wajahnya, mengusapnya pelan sembari tersenyum, "Gapapa kok. Aku juga seneng 'ngelayanin' kamu."

Jeno serasa amat tersentuh. Di kecupnya kembali dahi Jaemin yang agak tertutup poni sebelum mengakhirnya dengan satu kecupan lembut di bibir.

"Tadi dokter Kim kesini. Katanya kamu gapapa kok. Cuma kecapean aja."

Jaemin tampak sedikit berpikir setelah mendengar penjelasan suaminya.

"Umm.. baby?" Takut-takut Jaemin bertanya apakah pingsannya dia ini karena ada janin mungil yang tumbuh dalam dirinya atau tidak, karena tak biasanya ia pingsan hanya karena lelah, dalam hati kecilnya ia berharap agar mendapatkan anugerah.

Mendengar pertanyaan Jaemin, Jeno hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum, berusaha memberi pengertian kepada si manis, "belum rejeki Na."

Ia tau istrinya pasti akan sedih mendengar jawabannya tapi ya bagaimana lagi, memang belum waktunya mungkin.

"Gapapa sayang, nanti coba lagi ya. Tenang aja." Ciuman lembut sekali lagi diberikan Jeno pada kening istrinya, kali ini agak lama. Membuat Jaemin bisa lebih sedikit tenang dan mengembalikan semangatnya.

"Udah jam 5 nih. Nana mau early dinner? Mau snack? Atau mau apa?"

Jaemin tampak berpikir sejenak.

"Umm.. mau mandiiii. Badanku kerasa lengket habis berenang belum mandi, bau kaporit jugaaaa."

"Yaudah yuk aku mandiin. Sambil nunggu calon baby dateng ke perut kamu, sekarang kamu dulu ya yang jadi baby nya aku."

"Siap daddy!"

Jeno tertawa kecil dan mencium belah bibir Jaemin dengan lembut. Digendongnya sang istri ala bridal style ke kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka.

Jeno medudukan tubuh kurus sang istri di pinggiran bathup dan membantunya melepas baju tidur yang tadi ia pakaikan pada Jaemin. Ia menyalakan keran di bathup dan mengisinya dengan air hangat, memastikan suhunya sudah cukup untuk dipakai sang istri berendam.

"Yuk masuk." Jeno benar-benar memperlakukan Jaemin layaknya seorang bayi. Untuk masuk ke dalam bathup saja ia tak membiarkan Jaemin berjalan. Ia kembali menggendong sang istri dan dengan lembut meletakkan tubuh ramping kesukaannya itu ke dalam bathup.

"Ahh.." Jaemin mendesah nikmat merasakan tubuhnya yang lelah bersatu dengan hangatnya air, membuat sendi-sendinya seakan rileks kembali.

Jeno tersenyum melihat istrinya yang  menikmati berendam dalam bathup.

"Mau ambil bebek karet? Atau bathbomb?" Jeno menawarkan.

"Dua-duanyaa!"

Sekarang Jeno sedang serius mengeramasi rambut istrinya. Digosoknya perlahan dan sesekali memberinya pijitan dikepala.

"Ahhh~ iya disitu.. enak.. ahh.." Jaemin tuh emang dikit-dikit mendesah. Jeno kembali menggelengkan kepalanya tiap kali pikiran kotor mulai menghampiri otaknya akibat mendengar desahan merdu sang istri.

Godaan terbesar itu saat ia harus menyabuni tubuh istrinya secara menyeluruh. Jaemin sih tengah asik menium-niup gelembung yang diciptakan dari busa sabun disekitar permukaan air di dalam bathup. Sesekali ia akan membunyikan bebek karet yang sedang berenang-renang bersamanya di dalam bathup, membuat benda itu berbunyi "kwek kwek" seakan meledek Jeno. Sedang Jeno sendiri berusaha menahan nafsunya. Paling tidak supaya little Jeno ini tidak tegang karena merasakan lembutnya kulit Jaemin. Jeno benar-benar menahan diri untuk tak tergoda akan tubuh istrinya. Mencubit puting atau penis Jaemin pun tidak. Menggesek-gesek lubang anal si manis pun apalagi. Benar-benar Jeno menahan diri mati-matian untuk tak menjamah tubuh istrinya dengan nafsu. Dia benar-benar tidak mau Jaemin pingsan lagi. Karena sekali dia tergoda, bisa susah berhentinya.

Saat telapak tangannya menyabuni dada Jaemin, Jeno kembali meneguk ludahnya. Dilihatnya puting sang istri yang agak tegang akibat terkena air. Berwarna pink dan terlihat menggoda untuk ia hisap atau paling tidak ia lumat. Namun ia langsung menutup matanya sambil menggelengkan kepala, berusaha mengusir pikiran kotornya.

Melihat punggung Jaemin yang mulus dan seputih susu pun kembali membuatnya berpikiran yang tidak-tidak. Rasanya ingin ia raba dengan sensual agar membuat Jaemin meremang dan mendesah. Tetapi lagi-lagi, ia coba tahan nafsunya.

Saat menyabuni pahanya, lagi-lagi Jeno dibuat meneguk ludah. Bayangkan saja air dan sabun yang membuat paha mulus dan ramping Jaemin terlihat licin. Sungguh rasanya ingin ia berikan kissmark di bagian itu, tapi apa daya, nafsunya lagi-lagi harus kalah.

Kemudian menyabuni area sensitif Jaemin. Asli Jeno gabisa memalingkan pandangannya dari penis mungil Jaemin. Ingin rasanya dia kocok atau paling engga di cubit gemes deh, asli ngundang banget.

"Fyuh.." Jeno berusaha meredam gairahnya.

Dan terakhir bagian pantatnya Jaemin. Ini yang paling bikin Jeno keringet dingin. Pantat Jaemin itu putih dan kenyel-kenyel kayak pantat bayi. Lembut juga permukaan kulitnya, bener-bener kayak bayi. Tapi yang bikin Jeno kalap tuh karena lubang Jaemin yang mengkerut kemerahan gitu, terus rada nganga dikit, mungkin akibat dibuat bersarang penisnya seharian -bahkan hampir seminggu karena sejak malam pertama mereka setelah resepsi, Jeno bener-bener ngewe in Jaemin terus.

Jeno meneguk ludahnya dengan kasar, mungkin hingga Jaemin dapat mendengarnya.

Heh tytyd, tahan bego jangan sange ini istri lu baru aja pingsan tolol! 10 tahun lu bisa nahan nafsu ga ngapa-ngapain dia, giliran udah sah dikit-dikit baper, dikit-dikit berdiri! Jeno mengumpat dalam hatinya, merasakan celana di bagian selangkangannya yang perlahan mulai naik membentuk sebuah tenda.

Setelah acara menyabuni Jaemin yang terasa amat lama bagi Jeno, akhirnya sekarang mereka telah selesai. Air bathup yang berisi sabun langsung Jeno buang dan digantinya dengan air hangat agar Jaemin dapat membilas di bathup juga.

Setelah selesai, Jeno merentangkan handuk Jaemin yang agak besar dan mengisyaratkan istrinya untuk datang dan memeluknya.

"I'm coming!" Jaemin berlari kecil ke arah sang suami yang langsung ditangkap oleh Jeno dengan handuk, membuat Jaemin secara otomatis terbungkus di dalamnya. Jaemin masih tertawa akan tingkah kekanakan mereka saat Jeno kembali menggendong sang istri ala bridal style keluar dari kamar mandi.

Diletakannya dengan perlahan tubuh Jaemin diatas kasur mereka. Menghanduki tubuh sang istri agar kering.

Kini Jaemin terlentang diatas kasur tanpa tertutup sehelai benangpun pada tubuhnya. Handuknya berada di atas kepalanya, mempertontonkan tubuh telanjangnya yang indah dan mulus dengan penis mungil yang sedikit menegang.

Jeno lagi-lagi meneguk ludah kasar. Ini asli Jaemin berasa udah siap banget di ewe, mana pasrah banget lagi gayanya. Kedua tangannya terlentang keatas gitu, kakinya pun udah mengangkang lebar. Asli dia emang sengaja lagi ngundang suaminya.

"Jeno gamau sentuh Nana disini?" Jaemin menunjuk ke arah bagian bawah tubuhnya menggunakan dagu. Jeno paham maksud Jaemin itu penis dan lubangnya.

Tuh kan. Jaemin beneran ga kapok udah pingsan juga.

Asli wajah Jeno udah melas banget. Disatu sisi kejantanannya udah tegang dan siap banget ngewe si manis, tapi disatu sisi juga dia gamau bikin istrinya kecapekan lagi padahal baru aja pingsan tadi. Dia tau dia gaakan tahan main satu ronde, dan lagi, pasti dia susah main lembut kalo Nana udah mode binal gini. Gak, dia gak boleh kalah sama nafsu.

"Nana, tutup kakinya. Kita mainnya besok-besok lagi aja ya?"

"Emang kenapa? Katanya hari ini seharian gamau lepas?"

"Kamu baru aja pingsan Na tadi saking capeknya. Aku gamau kamu pingsan lagi."

Asli Na, udah dong ngegoda nya. Batin Jeno.

"Serius nih?"

Jeno berpikir lagi sejenak.

"Iya."

"Hmm.. oke." Jaemin kembali merapatkan kedua kakinya.

Hihi gasalah emang aku nikahin Jeno, pengertian banget, padahal aku tau 'itu' nya udah tegang tapi dia lebih mentingin kesehatan aku. Padahal kan aku juga mau aja ngelayanin Jeno. Tapi yaudah~ Pikir si manis dalam hati, perlakuan lembut suaminya entah kenapa membuat pipinyw sedikit merona seakan kembali menjadi remaja.

"Nah sekarang pake minyak telon dulu yaa." Jeno menuangkan beberapa tetes minyak yang biasa digunakan istrinya setelah mandi. Menggosoknya ke telapak tangannya sebelum melumurinya pada perut dan punggung si manis, mengusapnya lembut dengan sedikit pijatan.

"Ahh~" seperti biasa Jaemin gabisa tahan untuk mendesah.

"Sekarang tangan sama kaki pake lotion.." Jeno berseru dan mulai memakaikan lotion ke kaki dan tangan istrinya.

Jeno memperhatikan dengan seksama tubuh istrinya yang masih terlentang di atas ranjang seperti seorang bayi yang habis mandi. Asli cantik banget.

"Buka coba kakinya." Jeno memerintah dan langsung direspon oleh sang istri dengan mengangkangkan kakinya lebar.

Apakah Jaemin akan di ewe Jeno?

Tidak sodara-sodara. Jeno justru mengecupi tubuh Jaemin, mulai dari puncak kepala, turun ke seluruh bagian wajah, ke leher, bahu, lengan, jari tangan, dada, perut, penis, paha, betis, kaki, hingga ke telapak kakinya, pokoknya rata Jeno ciumin semua. Mana ciumnya tuh yang sengaja dikasih bunyi kecipak gitu, bikin Jaemin terkekeh geli apalagi ditambah hidung bangir dan nafas hangat Jeno yang menyentuh permukaan kulit tubuhnya membuat Jaemin merinding kegelian.

Jeno pun tertawa melihat sang istri yang masih menahan geli sehabis ia ciumi.

"Wangi banget sih sayangnya aku nih." Jeno memberi sekali lagi kecupan lembut di bibir sang istri.

"Yuk pake baju biar ga dingin," Jeno pun mengambil piyama kelinci Jaemin yang berlengan dan bercelana panjang agar dapat menghangatkan tubuhnya.

Untungnya penis jeno udah kembali lemas sekarang.

🍪

"Umm.. Jeno.."

"Ya sayang?" Diliriknya si manis yang menyembulkan wajahnya dari keteknya. Jaemin emang suka ngedusel di ketek sang suami, wanginya enak katanya sih. Apalagi mereka udah kenyang habis makan malam gini, emang enaknya cuddle di ranjang sambil duselin ketek Jeno hehehe.

"Boleh minta gulalinya sekarang ga?"

Jeno seketika diam.

Duh, dia kan gaboleh ngasih Jaemin yang manis-manis dulu, terus gimana nih?

"Hm… tapi tadi dokter Kim bilang kamu gaboleh makan yang manis-manis dulu Na."

"Ih dokter Kim sih pasti selalu bilang kayak gitu. Tapi kan kamu udah janji sama aku. Aku juga udah nurutin permintaan kamu, masa kamu mau ingkar janji sih Jen?"

Yah udah dah, skakmat Jeno.

"Gaboleh Na, ganti yang lain aja ya?" Jeno berusaha bernegosiasi.

Jaemin langsung mendengus tak suka. Ia menjauhkan dirinya dari dekapan sang suami.

"Kamu ga nepatin janji!" Marah si manis. Jeno yang melihat nada istrinya sudah meninggi seketika mulai kalang kabut. Masalahnya ini menyangkut kesehatan istrinya juga, dia gabisa ga peduli.

"Ini buat kesehatan kamu Na. Beneran, kamu aku beliin yang lain aja ya tapi plis jangan gula-gula atau kopi."

Jaemin makin mendengus tak suka.

"Aku maunya gulali! GU LA LI! Kamu udah janji Jeno!"

"Gaboleh Na, serius. Ganti ya, apa aja-"

"Gulali!!! Aku gamau tau, aku mau makan gulali sekarang!" Volume suara Jaemin meninggi seiring dengan emosinya yang naik,

"Gaboleh Jaemin, astaga, kamu batu banget sih." Emosi Jeno mulai tersulut.

"Ya kalo kamu gamau ngasih aku gulali mending dari awal kamu gausah ngejanjiin aku apa-apa! Dasar pembohong!"

"Aku ga bohong Na. Aku mau kasih kamu gulali, tapi gaboleh demi kesehatan kamu."

"Tukang bohong!"

"Na--"

"Aku gasuka orang pembohong, tukang ingkar janji--"

"LEE JAEMIN, CUKUP!"

Asli Jeno udah kesel banget sama keras kepalanya Jaemin. Masalahnya ini demi kebaikan Jaemin sendiri, bukan buat dia.

Sang istri hanya memandangnya dalam diam. Selama mereka resmi menikah, baru kali ini Jeno ngebentak Jaemin. Bikin nyali Jaemin seakan ciut untuk melawan, lebih tepatnya, ia merasa terluka.

Jeno sadar tak seharusnya ia membentak istrinya. Seharusnya ia lebih sabar sedikit. Ia tau watak Jaemin yang keras kepala, sudah seharusnya ia menanggapi dengan lebih sabar.

"Na, aku--"

"Aku mau tidur di kamar tamu. Kamu tidur disini dulu sendiri, jangan ganggu aku."






















>>>Preview Next Chapter: Lolipop>>>




Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 63.9K 15
(๐™ต๐š’๐š—๐š—๐šŠ๐š•๐šข) ๐‘ฏ๐’๐’Ž๐’! ๐’€๐’‚๐’๐’ˆ ๐‘ฏ๐’๐’Ž๐’๐’‘๐’‰๐’๐’ƒ๐’Š๐’„ ๐’…๐’Š๐’‰๐’‚๐’“๐’‚๐’‘ ๐’‹๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’„๐’‚ ๐’š๐’‚๐’‚(โแดฅโส‹) ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž
126K 2.9K 8
baca sendiri jgn manja y ada unsur 1821 dikitttt Oneshoot / twoshoot
271K 21.3K 100
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
127K 14.2K 150
Saya hanya menerjemahkan, cerita ini milik orang lain.. Terimakasih Judul : ๅ…ซ้›ถๆ—บๅคซๅฐๆ‘่Šฑ Penulis : ๅŒ–้›ชๆŽŒ Bab 1-150 Final Sinopsis : Gu Yinyin menjadi...