⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎

By renesque

86.8K 19.4K 6.2K

❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE More

° Prologue
O1 :: ° Treasure ࿐
O2 :: ° Forbidden Island ࿐
O3 :: ° Salted Fishes ࿐
O4 :: ° Three Days ࿐
O5 :: ° Stay Up Late ࿐
O6 :: ° Dead Or Kill ࿐
O7 :: ° The Contrite ࿐
O8 :: ° Insidious ࿐
O9 :: ° Secret Fight ࿐
1O :: ° The Second Choi ࿐
11 :: ° A Young Crew ࿐
13 :: ° Anathema ࿐
14 :: ° File Not Found ࿐
15 :: ° Jiyong's Beloved Son ࿐
16 :: ° Secret Mission ࿐
17 :: ° The Golden Sword ࿐
18 :: ° He Is Back ࿐
19 :: ° The Legend Of Abscond War ࿐
2O :: ° Night Snowfall ࿐
21 :: ° Haunted Yacht ࿐
22 :: ° The Cursed Witch ࿐
23 :: ° Underground Treasure ࿐
24 :: ° Yours Faithfully ࿐
25 :: ° The Universe Has Recovered ࿐
26 :: ° It's THE END ࿐
° Epilogue
+ Truth Untold
Explanation + Dare
SEKILAS INFO

12 :: ° Red Eyes Tiger ࿐

2.1K 553 176
By renesque

"Kak Asahi! Tunggu!"

Jeongwoo berlari terpincang-pincang menyusul Asahi yang berada lima meter di depannya, dia meringis menahan sakit yang ia buat sendiri. Pasalnya, Jeongwoo berjalan menyusuri hutan ini tanpa alas kaki mengakibatkan kakinya tertancap kepingan kayu. Soalnya sepatunya hilang, gak tau kenapa bisa hilang tanya aja sama Jeongwoo.

Ya, Asahi dan Jeongwoo terpisah dari Jaehyuk, Yedam, juga Haruto. Dan Asahi yang sudah putus asa hendak memisahkan diri---lebih tepatnya tak mau merepotkan.

Asahi menoleh mendapati Jeongwoo yang berjalan dengan susah payah. Tanpa basa-basi, anak itu segera mengaitkan tangannya pada pundak Jeongwoo.

"Lo kenapa?" tanya Asahi. Khawatir.

"Harimau! Ada harimau!" Ia menunjuk ke arah semak-semak. Lantas pandangan Asahi bergulir ke arah tunjuk Jeongwoo.

"Dimana?" tanya Asahi lagi, masih memfokusan netranya pada objek yang Jeongwoo maksud.

"Di sana!!" Jeongwoo menunjuk-nunjuk lokasi tersebut dengan ekspresi panik. Wajahnya memucat.

Jeongwoo terus merengek menyuruh pergi, tapi Asahi menolak. Asahi menenangkan anak itu dengan meyakinkan bahwa ia bisa melawan harimau tersebut.

Eh, Jangan pernah meragukannya atau kepercayaan dirinya akan hilang!

"Ayo pergi dari sini!!" Jeongwoo menarik-narik baju Asahi memintanya untuk segera berlari. Asahi yang terus diam justru memajukan langkahnya untuk memeriksa keberadaan harimau yang 'katanya' di balik semak-semak itu. Melepaskan Jeongwoo yang hanya ditemani rasa takutnya.

"Jangan!!!" teriak Jeongwoo panik, kini langkah kakinya tergerak untuk mundur---mau tak mau menjauhi Asahi yang terlanjur larut dalam rasa penasarannya. "Maaf kak," ujarnya sebelum memutuskan untuk melarikan diri.

Dengan usaha yang maksimal, meskipun ia pincang, ia tetap mencoba untuk berlari sejauh mungkin. Melupakan temannya yang sedang dalam bahaya itu. Jeongwoo hanya menaruh keyakinan dalam dirinya bahwa Asahi pasti bisa. Mana mungkin dia berani ambil resiko bila tak punya nyali.

Napas Jeongwoo mulai tak beraturan. Beberapa kali ia menengok ke belakang seolah memang sedang dikejar-kejar. Duri-duri yang menembus telapak kakinya terabaikan begitu saja oleh karena rasa takut yang lebih besar.

Jeongwoo berhenti sejenak. Beberapa meter jauh dari pandangannya, ia belum menemukan apa-apa yang menurutnya berbahaya. Lantas anak itu menyandarkan diri ke pohon sembari menetralkan pernapasannya yang tercungap-cungap. Pakaiannya basah kuyup seperti habis mandi keringat.

"Kak Asahi baik-baik aja kan?" gumamnya menepis segala kekhawatiran yang ada. Dia ditugaskan Hyunsuk agar menjaga Asahi, tapi malah dia yang harus dijaga.

Di satu sisi Jeongwoo merasa aman karena---mungkin---jauh dari jangkauan bahaya. Namun di sisi lain dia menyalahkan dirinya sendiri atas keteledoran terhadap tanggung jawabnya. Berharap disana Asahi bisa memakluminya.

PSSSSSSSSTTT ...

Tubuhnya membeku. Belum lihat wujudnya saja dia sudah tahu oknum yang membuat suara seperti itu. Jeongwoo menahan napasnya kala menyadari sesuatu yang menjuntai menyentuh pucuk kepalanya. Dia mendongak dan setelahnya terkejut dengan apa yang ia lihat.

Dia harus lari. Lagi.

Jeongwoo hendak bergerak, namun meminimalisir pergerakan agar tak menimbulkan suara. Perlahan tubuhnya terhindar dari permukaan pohon.

BRUKK!


Bermaksud untuk berlari, Jeongwoo malah tersandung akar pohon besar hingga membuatnya tersungkur di atas permukaan tanah. Dia hanya merutuki dirinya sendiri yang sangat ceroboh tanpa tahu bahwa ular raksasa seketika terbangun ulah kecerobohannya itu.

Ular cobra kembar siam alias berkepala dua yang panjangnya mencapai 20 meter itu akhirnya turun dari atas pohon tempat ia menggantung sebelumnya. Itulah yang Jeongwoo lihat. Yang membuat dirinya seketika membeku.

Harusnya Jeongwoo lari, tapi kakinya terpaku di tempat, raganya seolah menyuruh berserah diri pada ular yang mulai mendekat. Badannya gemetar hebat membuatnya tidak tahan untuk segera buang air kecil, namun tidak sempat.

"Sial." Ia mengumpat. Jeongwoo terlanjur buang air kecil di celana.

Ular itu menatap lekat sepasang manik Jeongwoo. Memasang ancang-ancang untuk segera menelan anak itu hidup-hidup---atau mungkin sedang berpikir jadi atau tidak dia memangsa si pengecut ini.
































































"LARI BEGO!!" teriakan seseorang sukses membatalkan kepasrahan dirinya pada Tuhan. Jeongwoo langsung berlari menghampiri orang itu dan bersembunyi di belakang tubuhnya.

Orang itu terlihat seperti pawang ular---dilihat dari caranya mengusir ular tersebut menggunakan tongkat kayu yang ujungnya mengeluarkan asap. Jeongwoo kira ular itu akan mengamuk atau kabur, tapi justru yang ini lebih diluar nalar.

Ular raksasa itu menghilang begitu saja tanpa meninggalkan jejak apapun. Sementara Jeongwoo yang masih syok seketika terduduk lemas. "I-itu tadi apa-apaan?"

Orang itu tak menanggapi. Dia mengambil sebotol air dari dalam tas kecilnya lalu memberikannya pada Jeongwoo yang masih terduduk dengan seribu pertanyaan di kepalanya. "Minum dulu."

Jeongwoo mengangguk samar. Menerima botol yang isinya tinggal setengah itu dan dengan tidak berdosanya ia habiskan sampai tetesan terakhir---lalu melemparnya asal. Orang itu hanya bisa mengelus dada melihat perlakuan pemuda Park ini.

"Terima kasih," ucapnya. Orang itu hanya tersenyum disertai anggukan. Jeongwoo membulatkan matanya, dia pikir orang itu takkan se-ramah ini sebab yang ia lihat sebelumnya hanya wajah datar yang amat sangat membosankan.

"Kenapa?" Orang itu menaikkan sebelah alisnya. "Gak pernah liat orang cakep kek gue?" Ia terkekeh.

Jeongwoo memalingkan wajahnya lalu mendecih pelan. Dia kembali menatap orang itu. "Lo tarzan?"

tukkk!

Orang itu mengetok kepala Jeongwoo dengan tongkat kayunya. Membuat empunya meringis kesakitan sambil mengusap-usap kepalanya sendiri. "Sakit! Huh! Tarzan emang gak ada akhlak, kelakuannya udah kayak bi—"

ptak!!

Orang itu mengetok kepalanya lagi. Kali ini lebih kencang membuat Jeongwoo mengampun padanya.

"Gue manusia, ya!!" Orang itu memasukkan salah satu tangannya ke dalam saku. Bergaya sok keren. "Dan gue udah tersesat disini selama tiga minggu."

"Cih, tersesat aja bangga."

"Apa lo bilang?!" Orang itu mengangkat tongkatnya lagi. Jeongwoo menggeleng cepat dan bernafas lega kala tongkat itu kembali diturunkan.

"Trus lo siapa dong?" tanya Jeongwoo lagi.

"Ekhem. Perkenalkan gue Na Jaemin bisa dipanggil Jaemin atau Nana, umur masih muda, lahir di Rumah Sakit, kelemahan gak ada," tutur pemuda bermarga Na itu panjang lebar. Padahal sekedar tau nama panggilan saja sudah cukup.

"Gue Jeongwoo," ucapnya singkat, kemudian melanjutkan, "ngomong-ngomong lo kenapa bisa tersesat disini? Trus sendirian gitu?"

"Ceritanya panjang. Gue yakin lo males denger," ujar Jaemin kembali dengan ekspresi datarnya. "Lo sendiri ngapain?"

"Gue nyari harta karun."

"Pffttt—HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA." tawa Jaemin meledak sampai ingusnya keluar. Perutnya juga sakit karena terlalu kencang tertawa. "JANGAN NGADI-NGADI LO!!"

"Gue serius." Jeongwoo merotasikan bola matanya malas.

"Jaman sekarang masih percaya sama dongeng HAHAHAHAHAH!!" Jaemin tak berhenti-berhentinya tertawa. Terus terang Jeongwoo kesal.

Jeongwoo bangkit dari duduknya hendak meninggalkan pemuda aneh yang ketawa-ketawa sendiri itu. Dia jadi ngeri liatnya.

Lebih baik dia cari Asahi.

"HAHAHAHAHA—eh tunggu lo mau kemana?"

Pertanyaan Jaemin membuat langkah Jeongwoo terhenti, ia pun menoleh. "Mau nyari temen gue. Dia dalam bahaya."

"Siapa? M-maksudnya temen lo itu dalam bahaya gimana?" tanya Jaemin. Jeongwoo mengendikkan bahunya.

"Ih maksud gue tuh ya! Temen lo ada di mana dan bahaya kenapa??!" Jaemin nampaknya penasaran. Mungkin saja dia bisa membantu, secara dia kan udah lama tinggal disini. Otomatis tau dong caranya bertahan.

Jeongwoo tertunduk lesu. Mengingat bagaimana ia yang semestinya tak melakukan hal itu. "Terakhir gue ninggalin dia di deket semak-semak karena gue liat ada harimau disana. Gue nyesel banget, takut dia kenapa-napa," tuturnya.

Jaemin yang punya perasaan itu pun langsung tersenyum dan meremas salah satu bahu Jeongwoo. "It's okay. Ayo kita cari bareng-bareng!"

Jeongwoo mendongak, senyumnya mengembang. "Beneran lo mau bantu gue?"

"Yaa," Jaemin mengangguk mantap. "Eh btw tadi lo bilang dia sama harimau? Ciri-ciri harimaunya gimana?"

"Matanya merah. Pokoknya gue gak sanggup natap harimau itu lama-lama, entah kenapa jadi pusing," ujar Jeongwoo memberitahu.

"Jinjja? Berarti temen lo masih selamat dong!" serunya.

"S-selamat?" Jeongwoo mengernyit tak mengerti.

"Iya, selamat. Karena harimau itu jinak. Dia bakal nyelamatin lo pada."

"Tapi tadi—"

"Udah nanti gue ceritain. Sekarang ikut ke rumah gue dulu." Jaemin langsung pergi ninggalin Jeongwoo, gak mau nunggu lama-lama. Katanya.











































╰─➤𖥸 ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

Say hi to Jaemin~!

Continue Reading

You'll Also Like

474K 22.1K 93
Ratih berusia 30 tahun yang telah memiliki seorang anak lelaki bernama Dani dari suaminya yaitu Yadi. Ratih diganggu mahluk misterius yang menjelma s...
30.1K 6.5K 20
semuanya hanya karena dendam di masalalu yang tidak termaafkan. [intentional story 1] - 📍𝗈𝗅𝖽 𝗍𝗂𝗍𝗅𝖾 𝖦𝗂𝗏𝖾 𝖴𝗉 𝗈𝗋 𝖣𝗂𝖾 📍𝗌; 7 𝖭𝗈𝗏�...
69.2K 13.9K 30
(ꜱᴇQᴜᴇʟ ᴏꜰ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ᴇꜰꜰᴇᴄᴛ) ❝Karena kesalahan, kehancuran itu terjadi lagi di masa depan.❞ Sebuah kisah, berlatarkan tahun 2071. [treasuresci-fi] ___...
25.8K 5.6K 23
❝ Balapan liar ini mematikan. ❞