𝐟π₯𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. βœ“

By lleuiver

33.8K 5K 526

( a.n ) : perjodohan membuat kecangungan, hingga timbul cinta sepihak namun ada dunia pararel yang berhasil m... More

- bagian O1
- bagian O2
- bagian O3
- bagian O4
- bagian O5
- bagian O6
- bagian O7
- bagian O9
- bagian 1O
- bagian 11
- bagian 12
- bagian 13 [ 𝗲𝗻𝗱 ]
- the next of flavor πŸ˜Όβœ‹πŸ».

- bagian O8

1.6K 317 42
By lleuiver

[ O8:: batasan ]

FLAVOR

Yoshi melihat Yeonji seperti biasa ia akan melihat Yeonji diganggu beberapa gadis yang bisa dibilang ‘sirik’ atau ‘iri’ padanya.

Baik Yeonji yang sekarang atau Yeonji yang telah lama di dimensi ini mereka sama saja sama-sama memiliki sifat santai yang tiada tandingnya, dia hanya menganggapnya sebuah ocehan tak berguna.

Yeonji dan beberapa temannya memilih diam ketika sudah mulai diganggu ataupun dibicarakan oleh mereka toh yang mereka bicarakan juga tidak ada benarnya, Yeonji dkk menafsirkan mereka sedang mencari kesenangan biarkan saja.

Mereka hanyalah pecundang yang hanya berani berbicara di belakang saja sekali Yeonji atau teman-temannya menggertak mereka akan terdiam ketakutan, benar-benar orang yang tak tau diri kan.

Ada batasan manusia merasa marah begitu juga dengan Yeonji meski dirinya sering tak perduli dan santai menanggapinya ia lama kelamaan akan muak dengan orang seperti mereka.

Yeonji bangkit dari duduknya dirinya langsung menghampiri meja mereka, ia menatap mereka tajam lalu dengan sengaja menapuk salah satu mulut gadis penganggu. "Cantik wajah doang, hati sama mulutnya kek tai." Ujar Yeonji dengan santainya.

Itu bukan seberapa ketimbang niat awalnya untuk menaiki meja mereka dan mendendangkan makanannya ke wajah mereka. jangan main-main sama yeonji kalo udah gini dia ga pake mikir-mikir dulu.

Yeonji pergi meninggalkan mereka namun terhenti ketika melihat Yoshi ia langsung berbelok menuju tempat Yoshi duduk, melihat kursi disamping Yoshi tersisa satu Yeonji langsung menariknya dan duduk di samping Yoshi lalu seperti biasa ia akan memandangi wajah Yoshi.

Semua teman Yoshi hanya menggeleng keheranan akan kelakuan Yeonji berbeda dengan dua Jihoon, Jiun atau Jihoon muda pasti akan meliriknya julid sedangkan Jihoon tua akan mulai menertawai Yeonji karena cintanya tak pernah terbalaskan.

“Pergi sana” usir Yoshi, Yeonji tak menggubrisnya tentu ia ingin membuat persen-annya segera mencapai poin maksimal.

Yeonji mengambil tusuk gigi yang berada di depannya, ia ingin mengambil makanan Yoshi rupanya akan Yoshi sadar akan apa yang akan dilakukan Yeonji sekarang, ia cepat-cepat ia menepis tangan gadis itu.

Yeonji langsung menekuk bibirnya.

“Nih, tusuk giginya udah terkontaminsi virus dari bersinan-nya Haechan.” ujar Yoshi dengan menyodorkan sumpitan makanan dan mendapatkan tatapan tak terima dari Haechan.

“Ga mau ya udah” ujar Yoshi karena Yeonji terdiam dan tak meresponnya.

Yeonji langsung menahan tangan Yoshi lalu melahap sumpitan makanan yang ia beri. Sekarang dimensi itu hanya milik mereka berdua tetapi itu sangat benar karena dimensi itu memang diciptakan untuk mereka.

Dimensi yang dibuat untuknya agar bisa mencintai Yoshi, mungkin sebelumnya ia beranggapan jika dia terseret ke dimensi ini oleh harapan yoshi tapi dia salah ini adalah dimensi oleh harapannya sendiri untuk bisa mencintai laki-laki yang telah menjadi suaminya itu.

FLAVOR

“Yeonji!” gertak seseorang yang tak lain adalah Siyeon dan teman-temannya.

“Ck berani banget sih lu tadi, nyari masalah lu?” tanya Somi kesal.

“Gue udah emosi.” ketus Yeonji ikut kesal dengan kerempongan mereka, apa mereka tidak tau jikalau ia sedang sibuk ingin mencintai Yoshi hemm tentu mereka tak tau yang mereka tau hanyalah Yeonji yang ingin cintanya dibalas bukan Yeonji yang ingin membalas cintanya.

“Hshshs Yoshi terus deh perasaan.” kesal Nakyung.

“Minta maaf sana, mereka juga punya batasan ya ga cuma lu lama kelamaan mereka bakal bales lu.” jelas Eunbin sedikit khawatir.

“Jangan terlalu santai sama orang kaya mereka.” ingat Ruby.

“Kalo lu suatu saat di apa-apain sama mereka gimana, pikirin itu.” Minju ikut memperingatkan Yeonji.

Not shy, not me.” ketus Yeonji.

“Ngeyel” ucap Yoshi lalu menyentil kening Yeonji.

“Awhh sakit Babu!” kesal Yeonji lalu berekspresi kesakitan.

“Babu?!!, ga ngerti lagi gue sama lu.” heran Yeji.

“Emang dasarnya Yeonji ngeyel keras kepala juga udahlah biarin aja.” ujar eubi lalu mereka meninggalkan Yoshi dan Yeonji disana.

Eubi menghentikan langkahnya tepat disamping Yoshi.

“Gue titip Yeonji, gue tau kok Chi semoga beruntung.” ucap Eubi, Yoshi sedikit terkejut dengan apa yang diucap Eubi barusan ia terlupa bahwa Eubi memiliki satu keistimewaan, ia bisa melihat atau menerjemahkan bahasa mata dimana menatap matanya dan tau masalah atau hal yang lain yang dialami orang itu jadi Eubi tau bila Yoshi menyukai Yeonji. itu berbeda dari indigo.

“Ngucap apa dia barusan?” tanya Yeonji yang rupanya tidak dapat mendengar Eubi dengan baik selain karena bisingnya koridor Eubi sengaja agak memelankan suaranya saat mengucapkannya.

“Nitipin lu.” ucap Yoshi singkat.

Yoshi terus berjalan dan membiarkan Yeonji menggandengnya yang ia lakukan bukan hanya berjalan atau membuatnya senang karena bisa digandeng gadis yang ia suka tanpa jual mahal yang ia lakukan ini adalah melindungi Yeonji tepatnya,

Dia tau bagaimana para gadis akan menyerang sudah pasti akan mengeroyok meskipun Yeonji handal bela diri atau semacamnya ia akan tetap kalah bila menghadapi mereka.

FLAVOR

Waktu pulang sekolah sudah tiba.
Dengan sengaja yoshi memperlambat jalannya dan memastikan dirinya ada di depan Yeonji dan pasti gadis itu akan langsung merangkul tangannya lalu pergi ke bus bersamanya dan itu benar terjadi Yeonji namun agak sedikit berbeda Yeonji merangkul punggungnya terlebih dahulu,

Ingin sekali Yoshi membalas rangkulan juga gandengan maupun kecupan tempo hari yang lalu dari Yeonji tapi rasa jual mahalnya membuatnya masih belum mau membalas cinta gadis itu padanya.

Yoshi terlalu malu untuk menerima Yeonji karena dirinya dulu selalu menolaknya mentah-mentah dan selalu mengacuhkannya namun sekarang apa ia malah jatuh kepada Yeonji, bahkan sikapnya sangatlah berubah dulu ia sangat kasar dan acuh serta selalu menolak Yeonji dan tentu gadis itu juga agak takut dengan aura tegas Yoshi yang mengitidimasi dirinya,

Yeonji sangatlah menurut padanya dulu namun sekarang dia merasa dirinya lah yang mengikuti apa yang Yeonji lakukan padanya.

“Aku-kamu, sekarang aku panggil kamu pake aku-kamu bukan gue-lu lagi.” jelas Yeonji lalu mengandeng tangan Yoshi.

Yoshi ingin tersenyum hangat pada gadis itu tapi ia tahan sebisanya, itu hanya akan membuatnya malu pikirnya.

“Kamu kenapa kok dari tadi aku liat nunduk terus?” tanya Yeonji, Yoshi menunduk menyembunyikan pipinya yang memanas karena ulah Yeonji.

Yeonji langsung berhenti lalu menengok Yoshi, dirinya melihat Yoshi yang wajahnya memerah.

“Kamu sakit?” tanya Yeonji yang belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Yoshi.

Yoshi menggeleng dan hanya menarik Yeonji dan lalu menaiki bus. Disepanjang perjalanan pulang Yoshi hanya fokus dengan handphonenya tanpa menghiraukan Yeonji yang sudah banyak mengoceh dia tak ingin itu (pipinya memerah) terjadi lagi.

Mereka telah sampai, Yeonji dan Yoshi memang tinggal di perumahan yang sama tetapi berbeda arah jika Yeonji ke Selatan maka Yoshi akan ke Utara.

Yoshi mengikutinya dirinya ingin memastikan Yeonji aman lagi.

“Rumah kamu disana kok belok kesini?, ehem mau mampir ke rumah aku ya?” tanya Yeonji namun tak digubris oleh Yoshi.

“Yosh kamu mau kemana?, rumah mu kan disana.” ujar Yeonji, dirinya ingin tau kemana perginya Yoshi jika ia tak ingin mampir kerumahnya.

“Iya gue tau, gue mau ke supermarket dulu.” bohong Yoshi, mengingat didepan rumah Yeonji adalah supermarket ia menggunakan alasan untuk berbelanja.

“Mau beli apa?” tanya Yeonji yang kelewat penasaran.

“Ga perlu tau.” ketus Yoshi.

Yeonji langsung terdiam ia kesal dengan sikap Yoshi yang kadang acuh padanya.

Yoshi berjalan menuju supermarket ia memastikan Yeonji pulang dengan selamat, ketika ia melihat lampu pada kamar Yeonji sudah hidup ia bergegas pulang.

Tanpa ia tau Yeonji mengamatinya dari kamarnya, Yoshi perduli padanya lagi-lagi ia mencintai sepihak lagi.

Yeonji mengetukkan kakinya dua kali ia melihat persen-an berubah menjadi 40%, ia menutup mulutnya dengan satu tangannya, tak percaya sudah sebanyak itu yang ia dapatkan.

FLAVOR

kalian kalo liat cewe ngaku-ngaku cantik trus agak sedikit ngeselin gitu, gimana cara pandang atau penilaian kalian?

semua temen sekelas ku berargumen kalo cewe itu tu ke-centilan + sok cantik + gatel.

tapi aku paling beda sendiri menurut aku sih dia sedang memuji dirinya sendiri karena dia love self dan sedang menghibur dirinya sendiri yang mungkin sedang berada di fase sedih, cewe yang kaya gitu harusnya ditiru bukan malah insecure.

kebanyakan mereka melihat fisik bukan psikis, jika ia tidak memenuhi standar seseorang dan berperilaku seperti itu tadi pasti akan mendapat penilaian seperti itu. faktanya kebanyakan yang cakep selalu sama yang cakep, valid kan?.

kalian di tim mana dia centil atau love self?
sebenernya tugas hehehe :).

  ✉ :: pesan untuk para pembaca :
𖧷 :: jangan lupa untuk meninggalkan
          vote !
          terimakasih ♡ᝰ

Continue Reading

You'll Also Like

77.7K 6.8K 19
┇"Mau ngerasain Eren yang Cemburuan dan Posesiv? Sini sini Ngumpul disini" ┇ [Jealous Husband] [Eren Yeager]...
17.7K 1.1K 31
"jadi pacar gw atau gw hamilin" sunoo "Ngomong pake otak" diva "Otak buat mikir cintaku" sunoo "Gamau? Hamilin sekarang nih" sunoo "........ Aaaaa...
1.2K 283 25
"Hitomi kamu punya rumah nggak ?." "Punya. Kenapa ?." "Pas banget nih. Aku punya tangga. Udah cocok nih kalau mau bangun rumah tangga." ____ Berisi c...
28.4K 4.4K 29
Mereka memulai hubungan tanpa rasa sayang melainkan dengan rasa suka yang tidak dapat didefinisikan baca HUG dulu ya biar paham Β©joaapark