Moonlight Stealth

By hayylaaa

2.1K 613 729

[ Fantasy - Slice of Life ] Aku menutup buku dongeng pengantar tidur. Tak lupa mengucapkan harapan bahwa keaj... More

00 | Before Moonlight Shining You
01 | They Cames
02 | A Strange Miracle
03 | First Plan
πŸŒ™ | Moonlight Stealth (1)
πŸŒ™ | Moonlight Stealth (2)
πŸŒ™ | Moonlight Stealth (3)
04 | The Truth Untold
05 | The Truth Untold (2)
06 | Love Project
07 | Love Project (2)
08 | Love Project (3)
πŸŒ™ | Visualisasi Karakter
09 | Become A Basket Manager
11 | Become A Basket Manager (3)
12 | Be A Good Manager
13 | Great Competition
14 | A Great Day
πŸŒ™ | Wawancara Ekslusif Bersama Fhea
15 | A Trip to Market!
16 | Art Exhibition
17 | Rumor Has It
18 | Bullying
19 | Bullying (2)
20 | Bullying (3)
πŸŒ™ | Wawancara Ekslusif Bersama Fhea (2)
21 | Bullying (4)
22 | Shocking News
- PENGUMUMAN -
23 | Plan - Survey!
24 | Plan - Sneak!
25 | Plan - Save!
πŸŒ™ | New Cover UwU
26 | Welcome Home Mom!
27 | Warm Night

10 | Become A Basket Manager (2)

32 14 2
By hayylaaa

Begitu turun dari bus, Fhea segera pamit dan bergegas pulang ke rumah. Berharap semuanya cepat berakhir. Semua peristiwa yang membuatnya malu dan berdebar hingga jantungnya nyaris melompat!

"Selamat datang Fhea!" Rara, Kayla, Arya, dan Cici menyambutnya.

"Ah, selamat datang juga Grey!" Grey terbang dan hinggap di atas meja belajar.

Aku segera melepaskan sepatu, kuseret tasku dan berjalan ke dalam rumah dengan tenaga yang tersisa. Kilatan mata itu, aku sangat mengenalnya, kilatan mata penuh penasaran. Namun aku terlalu capek untuk menceritakannya.

"Kenapa kalian mengikutiku? Aku tidak akan berbicara sepatah katapun!"

Mereka akhirnya berhenti mengikutiku, kini fokus mereka beralih ke arah Grey. Mereka tak bisa melawan rasa penasaran mereka. Aku terkekeh-kekeh geli melihat Grey yang tampak terganggu dan enggan mengatakan sepatah katapun.

Aku berjalan terseok-seok ke arah kamar mandi. Guyuran air dingin Sepertinya mampu mendinginkan kepalaku dan menenangkan diriku.

Setelah mandi dan memakai baju tidur, aku segera merebahkan diri di atas kasur. Kuraih ponsel yang tergeletak di nakas. Group chat basket langsung berbunyi, menempati posisi teratas dengan chat yang sangat banyak. Sepertinya aku sudah di-invite dari tadi. Apa aku ketinggalan info penting?

Aku segera membuka group chat. Ucapan selamat datang dari para anggota menyambutku, membanjiri kolom chat. Diam-diam hatiku tergerak membacanya, aku terharu melihat reaksi mereka yang sangat ramah kepadaku.

Terimakasih atas sambutannya. Semoga kita dapat berkerja sama dengan baik! Mohon bantuannya 😊

Tak berselang lama, setelah pesanku terkirim, username Aldi segera membalas pesanku.

Wah Fhea sudah aktif! Apa kau sampai di rumah dengan selamat?

"Iya aku sampai di rumah dengan selamat. Terimakasih atas perhatiannya. Bagaiman dengan kalian? Sudah pulang ke rumah?"

Satu per satu mulai membalas pesanku. Bunyi Ting terus berbunyi memenuhi kamarku. Aku kembali mengetikkan pesan.

Rame sekali, aku ketinggalan info apa aja nih?

"Tambahin emot kelinci Fhea! Biar lucu!"

"ASTAGA!" Refleks aku melempar kelinci yang sedari tadi berdiri di sampingku. Untung saja ia tidak terlempar jauh, masih berada di atas kasur.

Saking fokusnya membalas pesan mereka yang datang bak banjir bah tiada henti, aku sampai tak menyadari mereka sudah berada di belakangku, mengintip isi percakapan group.

"Kalian ini penasaran banget ya!"

Mereka hanya nyengir, namun tatapan mereka masih berfokus pada isi chat group. "Cepat kau balas! Zean menanyakan kabarmu tuh!" Arya menunjuk layar ponselku.

Apa kau baik-baik saja?

Jantungku seketika berdetak lebih cepat. Aku membaca ulang kalimat itu, senyumku semakin lebar. Sepertinya aku sudah tersihir dengan pesona Zean sepenuhnya.

Aduh Fhea! Kamu ini masih SMA! Udah mikirin cinta-cintaan aja!

"Ciee cieee~"

"Ciee Fheaaa~"

"Cieee kokoroyok~"

Mereka tersenyum menggoda ke arahku sambil tertawa cekikikan. Aku menggeram kesal dan segera melempar mereka dengan bantal. "Berisik!"

Kini fokusku kembali pada layar ponsel. Aku harus mengetikkan balasan apa? Sudahlah balas biasa saja.

"Iya, aku baik-baik saja kok." Aku bergumam sambil mengetikkan kata demi kata di keyboard dan menekan tombol send.

"Ih ga seru Fhea! Kalau kayak gini mah bakal lama kamu pacaran sama Zean." gerutu Cici.

"Berisik! Suka-suka aku."

Kak Joan mengabari di group chat perihal jadwal latihan mereka. 2 kali dalam seminggu, pada hari Senin dan Kamis. Namun rupanya jadwal itu sekarang sedang tidak berlaku karena ada pertandingan yang menunggu mereka dalam waktu dekat. Jadi mereka harus latihan intensif setiap hari 1 jam setelah pulang sekolah. Sepertinya hari-hariku akan mulai sibuk. Sebaiknya aku bertanya sekarang untuk jaga-jaga

Apa ada yang harus aku siapkan untuk latihan besok?

Tidak ada, kau cukup mengamati latihan kami dan menilai pertandingan kami besok saat latihan. Oh dan juga berjaga-jaga jika saat latihan ada yang cedera. Kau juga harus mengatur agar latihan besok berjalan lancar, jadi mungkin sebelum mulai kau harus segera mengumpulkan anggota supaya latihan tidak tertunda semakin sore.

Aku tertawa hambar membaca balasan dari Kak Joan.

Ini apanya yang cuma .... Memang sih tidak ada yang perlu disiapkan. Tapi besok aku harus mengatur banyak hal. Semoga saja aku bisa! Semangat Fhea!

Setelah dirasa tidak ada bahasan yang serius, aku pamit izin pamit off. Group chat tetap ramai dengan candaan mereka yang tak ada habisnya.

Setelah menaruh handphone di nakas, sikat gigi, cuci muka, dan menyetel alarm aku bersiap untuk tidur. Mengakhiri hari ini yang terasa lebih berat dari sebelumnya, namun harus kuakui hari ini sangat seru.

Begitu aku berniat memejamkan mataku, lagi-lagi suara gemerincing mengagetkanku. Walau tidak sepanik sebelumnya, aku tetap belum terbiasa dengan perubahan mereka yang tiba-tiba di tengah malam.

Aku menatap was-was Moonlight Stealth yang sedang bersiap untuk tidur di dekat jendela dengan wujud manusianya. Dari sini mereka tampak bersinar, layaknya penolong yang datang dari langit pada dongeng anak-anak.

Jika aku memikirkan peristiwa itu rasanya tetap saja aneh. Tapi tak kusangka aku cepat terbiasa dengan kehadiran mereka. Suasana rumah jadi tampak hidup dan ramai kembali. Aku seperti merasa semuanya akan baik-baik saja dan mampu melewati hari-hari yang berat ini dengan baik.

"Terimakasih. Good night and sweet dream."

***

Alarm berbunyi. Setelah mematikannya aku segera berjalan ke kamar mandi, mandi, bersiap untuk ke sekolah, dan mengambil 2 tangkup roti untuk sarapan dengan selai coklat favoritku.

Mereka berjalan terseok-seok menghampiriku yang sibuk mengikat tali sepatu. Sepertinya masih ditelan rasa kantuk.

"Aku berangkat yaa!" ujarku sambil melambaikan tangan. Grey terbang, ikut ke sekolah denganku seperti kemarin.

"Janji ya nanti ceritakan semuanya padaku apa yang terjadi!" teriak Cici.

Aku tertawa dan langsung mengunci pintu rumah. Seperti biasanya, aku berlari ke terminal bus, menunggu dan menaiki bus hingga sampai depan sekolah. Tiba-tiba terlintas di benakku.

Jika aku dan Zean satu arah, kenapa aku tidak pernah melihatnya atau berpapasan saat berangkat dan pulang?

Aku segera turun dari bus dan berjalan masuk ke sekolah. Grey terbang dan hinggap di salah satu pohon. Pandanganku jatuh pada sosok cowok berpostur tegak yang tengah bermain bola basket bersama yang lain. Kupikir aku sudah tahu alasannya.

Aku kembali melanjutkan langkahku ke kelas. Menaruh tas, dan menduduki pantatku di kursi, bersiap untuk merebahkan kepala di atas meja. Namun Dhiya tak membiarkanku berisitirahat, ia segera melontarkan berbagai pertanyaan tentang apa yang terjadi kemarin di klub.

"Jadi nanti kau akan menemani klub basket latihan sepulang sekolah?" tanya Dhiya.

Aku mengangguk. "Begitulah, ada pertandingan dalam waktu dekat dan mereka harus latihan intensif. Masa manajernya tidak ikut menemani."

"Oooo gituuu ...." Dhiya kembali tersenyum jahil, menaik-turunkan kedua alisnya, "Bukan karena alasan lain kan? Seperti melihat Ze-"

Aku segera membekap mulutnya sebelum selesai mengucapkan kata itu. Kedua mataku melotot garang. "Sudah kubilang jangan ember!'

Dhiya tertawa sementara aku mendengus kesal dan segera menelungkupkan kepalaku ke atas meja. Aku harus mengisi energiku karena nanti sore harus ikut menemani mereka berlatih.

🌙🌙🌙

Maaf ya aku updatenya agak ngaret, jadi Maghrib gini huhu :(

Tapi kuharap kalian masih dapat menikmati dan terhibur dengan Chapter kali ini yaa

See you in next chapt!

- 🌙✨

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 195K 41
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...
572K 33.7K 57
Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya. Ketika gadis itu telah menyelesai...
693K 2.3K 10
πŸ”ž cerita ini mengandung adegan dewasa
438K 29.9K 58
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...