Antony benar-benar kaget dengan kejadian tidak sengaja itu.
Menyaksikan peristiwa di depan matanya bahwa si perawat terkesiap dan menikmati keindahan tubuh Mareta yang ada di depannya.
Mareta pun senang ketika ia tahu ada orang lain yang menikmati kemolekan tubuhnya. Terlebih orang asing.
Perawat laki-laki itu memeriksa Antony dengan agak gugup. Tidak seperti biasanya.
"Shift sore ya, Mas?" tanya Antony pada perawat yang memasang manset tensi di lengan kanannya.
"i.. Iiya, Pak."
Mareta yang mengetahui kegugupan perawat itu, justru timbul niat iseng untuk menggodanya.
Mareta duduk dengan pose yang lebih sensual dan menantang tetapi masih tampak seakan-akan sopan.
Padahal Mareta sangat yakin bahwa kedua lelaki di hadapannya itu pasti cukup terusik hasrat kelelakiannya.