SkAtE : [HIATUS]

By Fhylvy_28

1.2K 467 431

[ Follow sebelum baca ] *** Pernakah kalian membayangkan seorang fans berat bertemu dengan seseorang yang mir... More

SkAtE : Perkenalan tokoh 1
SkAtE : Perkenalan tokoh 2
SkAtE : Prolog
SkAtE : 01 . Hari Pertama
SkAtE : 02 . Latihan
SkAtE : 03 . Alice Brother
SkAtE : 04 . Damai
SkAtE : 05 . Murid Baru
SkAtE : 07 . Ulah Louis
SkAtE : 08 . Dia
SkAtE : 09 . Panik

SkAtE : 06 . Ternyata Dia

67 36 78
By Fhylvy_28

Vote sebelum baca 😘👍🏻

______________

"Eeh, belum juga gue bilang makasii." Ujar orang itu.

Setelah melakukan aktivitasnya di kamar mandi akhirnya ia keluar.

"Eh tuh orang yang tadi nabrak gue, kok mukanya gak asing, kek gue pernah lihat tapi di mana ya, au ah bodo amat nanti juga gue ingat." Ujar Fraya, dan langsung berjalan menuju kelas.

                                   ∆∆∆

"Ibu Astoria belum datang kan?" Tanya Fraya kepada Alice dan Aira.

"Belum kok." Jawab mereka berdua.

"Alhamdulillah untung aja." Sahut Fraya.

"Ehh ibu Astoria sama siapa tuh, ihh ganteng." Pekik salah satu siswi.

"Gantengan juga bias gue." Sambung Fraya.

"Maaf anak-anak ibu telat." Ucap Astoria ~Wali kelas 10 IPA 1~

"Coba tadi di lambatin lagi buk jalannya." Cetus salah satu siswa.

"Yeeee." Balas seisi kelas.

"Sudah-sudah kalian semua tenang dulu, kita kedatangan murid baru, silahkan masuk nak." Ujar Astoria.

"Kiww, kiww murid baruu nih." Heboh seisi kelas.

"Hay semuanya, kenalin nama gue William Frank Miller." Sapa William kepada seisi kelas.

"Baiklah semuanya, ada pertanyaan untuk William?" Tanya Astoria.

"Hayy William ganteng, Minta nomor WhatsAppnya dong." Balas para cabe kurang belaian itu.

"Lo kenapa gak masuk sini aja pas awal?" Tanya ketua kelas.

"Ohh itu karena, bokap gue tiba-tiba pindah lagi ke Bandung, makannya gue juga ikut pindah." Balasnya.

"Maksudnya lu pindah ke Bandung lagi itu apa, lo pernah tinggal di sini apa gimana?" Tanya Fraya tiba-tiba.

"Iya, gue lahir di Bandung tapi saat umur gue sekitar 5 tahun gitu bokap gue pindah ke Jakarta Dan sekarang pindah lagi ke Bandung." Jawabnnya.

"Owhh gitu." Balas Fraya.

"Baiklah William kamu duduk di meja kosong di sebelah mejanya Fraya." Ujar Astoria.

"Oiyaa, di mana Dasha?" Sambungnya.

"Biasalah buk." Jawab seisi kelas

"Kerjaannya setiap hari hanya bolos, dasar anak muda, hari ini jam kosong ya, ibu sedang ada rapat." Ucap Astoria lalu berjalan meningalkan kelas.

"Yuhuuu jam kosong." Teriak seisi kelas.

"Ehh ke rooftop yuk, dari pada di sini pengap, udah gitu kerjaan mereka gibahin orang lagi." Ajak Fraya kepada sahabatnya.

"Yukk." Balas mereka.

"Ehh tunggu." Ucap seseorang.

"Hemm kenapa William?" Tanya Fraya.

"Mau nanya nama panjang lu siapa?" Tanya balik William kepada Fraya.

"Ohh, Fraya Gabriella Granger." Jawab Fraya sambil tersenyum kepada pria di depannya ini.

"Ternyata bener lo itu Aya." Ucap William dengan pelan.

"Apa yang lu bilang tadi, gue gak denger, soalnya mereka terlalu berisik." Cetus Fraya.

"Gue bilang nama lo cantik kayak orangnya." Bohong William.

"Dahlah ayo Aira kita deluan aja ntar jadi nyamuk di sini." Celetuk Alice, lalu mereka berdua keluar dari kelas.

"Hehe makasii, nama lo juga keren kayak orangnya, yaudah gue pergi dulu ya." Ucap Fraya.

"Hehe makasii." Balas William.

                                     •••••

"Akhirnya elu muncul juga." Ujar Dasha.

"Hooh." Balas Fraya.

"Ehh kayaknya tuh William suka deh sama lu." Cetus Alice.

"Idihh baru aja kenal ya masa udah suka sih, gilak lo." Jawab Fraya.

"Yaa, siapa tau cinta pada pandangan pertama kan." Goda Dasha.

"Ehh bocah, lu gatau apa-apa diam deh." Sahut Fraya.

"Ampun neng jago." Kekeh Dasha.

"Btw, mukanya kayak gak asing, gue pernah lihat dia deh, tapi di mana yaaa." Cetus Fraya.

"Mungkin aja di jalan." Sahut Aira.

"Mana mungkin, yaa tapi mungkin aja sih cuman guenya aja Yang gak sadar, dahlah skip." Balas Fraya.

"Ehh iya ntar latihan ya jangan lupa." Ucap Alice.

"Okeyy."

                                    ~~~~

"Eh Alice, bang Boun gak latihan?" Tanya Fraya.

"Aduhh neng kangen abang gue ya." Goda Alice.

"Ngakk biasanya dia absen latihan." Balas Fraya.

"Idihh bilang aja kalii kalau kangenn." Sambung Dasha dan Aira.

"Ngakk, ihh kalian nyebelin asu." Ngambek Fraya.

"Ehh becanda doang neng." Balas mereka bertiga.

"Bercanda tuh pake mikir sakit tau hati eneng." Tegas Fraya.

"Iya maaf ya, abang gue belum pulang Dari kampus." Jawab Alice.

"Owh gituu neng." Sahut Fraya.

"Iyaa neng." Jawab mereka serempak lalu tertawa bersama. 😭👍🏻

"Ehh kalian main skate juga." Cetus seseorang.

"Ehh lo William kan, anak skate juga." Balas mereke terkecuali Dasha.

"Iya gue anak skate juga, eh ini yang namanya Dasha" Ujar William.

"Iya gue Dasha, lo William kan." Jawab Dasha.

"Iya gue William." Sahutnya.

"Boleh gak gue bareng kalian? Soalnya gue gak kenal siapa-siapa di sini selain kalian." Ucap William.

"Yaa boleh lah, gada yang larang juga." Ucap Fraya bersemangat.

"Ehh tunggu William, muka lo gak asing tau, elu pernah kenal gue sebelumya?" Tanya Fraya.

"Emmmm mungkin belum pernah, heheh." Balas William.

"Okeylahhh, yok latihan." Sahut Fraya lalu mengajak mereka latihan.

Saat sedang latihan tiba-tiba saja Fraya terjatuh dari skateboardnya itu, siku dan lututnya berdarah walaupun tidak banyak mengeluarkan darah tetapi itu sangat perih.

"Aya." Teriak William, lalu mengendong Fraya menuju tempat duduk yang berada di sekitar situ.

"Tunggu bentar di sini gue beliin obat buat bersihin luka lo." Sambungnya.

"Suthhh gak usah sentuh gue anjing, gue juga baru kenal lu tadi jadi gak usah sok akrab sama gue, pergi Sana gue muak liat muka lo." Marah Fraya kepada pria yang berada di depannya ini.

"Ta...tapii, gue cuman mau bantu lo Aya, udah itu doang, gue gak ada niat jahat kepada lo." Balas William sambil menenangkan wanita yang berada di depannya ini.

"Aya... Aya Siapa hah, nama gue Frayaaa." Teriak Fraya.

"Fraya lo gak kenapa-kenapa kan, udah William lebih baik sekarang lo tinggalin Fraya aja dulu, soalnya dia takut sama darah jadi kayak gitu deh." Ucap Alice.

"Yaudah Jaga Dia baik-baik yaa." Balas William.

"Udah Fraya tenang dulu yaa." Ujar Aira.

Aira sedang menenangkan Fraya, sementara itu Alice dan Dasha sedang mengobati dan membalut luka Fraya.

"Nah udah beres." Ucap Alice dan Dasha secara bersamaan.

"Udah lebih baik sekarang?" Tanya Alice.

"Udah kok, makasii ya." Balas Fraya.

"Iya sama-sama, kita pulang aja ya sekarang." Cetus mereka bersamaan.

"Eh gue mau minta maaf dulu sama William." Cetus Fraya.

"Dia udah pulang Fraya, besok aja ya baru minta maaf." Jawab Dasha.

"Yaudah iya deh." Ujar Fraya.

                                   °°°°°

"Ayaa, Liam mau ngomong sesuatu sama Aya, tapi Aya gak boleh malah ya." Ucap seorang anak laki² yang bernama Liam.

"Iya Liam, mau ngomong apa sama Aya?" Tanya seorang anak perempuan yang bernama Aya itu.

"Liam sekalang mau pindah lumah." Cetusnya.

"Pindah lumah ke mana Liam?" Tanya Ayaa.

"Kata ayahnya Liam, mulai besok lumah Liam bukan di sini lagi, tapi di Jakalta." Jawabnya.

"Jadi Liam mau ningalin Ayaa sendilian di sini, Ayaa gak punya temen lain selain Liam, Liam jahattt hikss, Liam jahatt hikss." Balas Ayaa sambil menangis.

"Udah jangan nangis ya Ayaa, Liam janji pas nanti Kita udah gede pasti Liam bakal kembali lagi untuk beltemu dengan Ayaa." Ucap Liam sambil menghapus air mata anak perempuan itu.

"Ayaa juga janji sama Liam, nanti kalau Ayaa ketemu sama Liam, Ayaa bakal langsung tahu kalau itu Liam." Ujar Ayaa.

"Liaaam, Liaaam, Liaaaam." Teriak Fraya tiba-tiba setelah bangun dari tidurnya, dadanya sesak sampai-sampai ia sulit bernafas, keringatnya bercucuran di mana-mana, di tambah lagi lukanya yang masih sakit lalu semua itu bercampur aduk menjadi satu.

"Maafin gue Liam, gue gak bisa nepatin janji gue, hiksss, maaf." Isak Fraya.

                                 $$$$

Dengan langkah gontai Fraya mulai menyusuri setiap sudut sekolah itu, berharap ia bisa menemukan sosok pria yang ia cari.

"Liaaaam, Liaaam." Teriak Fraya kepada William yang berada jauh di depannya.

"Lo manggil gue?" Tanya William.

"Iya Liam, lo Liam kan, iya kan." Ujar Fraya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lo udah ingat semuanya Ayaa?" Kini giliran William yang bertanya.

Belum sempat menjawab pertanyaan William, Fraya pun langsung berlompat dan memeluk erat-erat pria di depannya ini, tak memperdulikan kakinya yang masih sakit, lalu kedua sahabat ini saling menumpahkan kerinduan mereka satu sama lain, setelah hampir 10 menit mereka berpelukan akhirnya Fraya melepaskan pelukan tersebut.

"Ayaa minta maaf ya soal kemarin dan soal janjii kita dulu, Ayaa gak tepatin janji Aya sendiri hikss." Ucap Fraya sambil menangis.

"Heyy tuan putrii, kamu gak perlu minta maaf soal apa pun, Ayaa ingat Liam aja Liam udah bahagia banget, jadi gak usah merasa bersalah apalagi sampai minta maaf." Balas William sambil menghapus air mata Fraya dengan lembut.
______________

Sekian dari Saya, saya pamit undur diri

Maaf yaa kalau upnya kemalaman, soalnya imajinasi saya lancar saat malam hari ><
                     
Semoga sukaaa

Maaf apabila typo bertebaran

Setuju gak, Kalau gue bikin Cerita Fantasy?😭

*William Frank Miller

Team William atau Johnny nih? Komen yaa sayang-sayang kuu 😘

~18 Februari 2021



Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
806K 96.1K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
2.6M 140K 62
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
482K 52.8K 23
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...