duren - lty [au] ✔

By jelxyfancyx

44K 8.1K 1.9K

"kalo dudanya kayak om theo mah saya siap dinikahin sekarang juga." taeyong ft jennie More

duren ; introduce
(i) duren ; open bo
(ii) duren ; arin dan jennie
(iii) duren ; accident
(iv) duren ; apologize
(v) duren ; campus
(vii) duren ; jealouse
(viii) duren ; up to u
(ix) duren ; mad
(x) duren ; i miss u
(xi) duren ; miss me
(xii) duren ; surprise
(xiii) duren ; together
(xiv) duren ; what's going on?
(iv) duren ; hi baby
epilogue ; duren

(vi) duren ; pms

2.3K 481 94
By jelxyfancyx

Jennie meremas kertas yang sedari tadi Ia genggam, merasa kesal pada seseorang yang berada didepannya, sedari tadi file yang Ia fotocopy tidak habis-habisnya, terus saja mengatakan 'Oh ya saya lupa satu lagi, satu lagi, satu lagi..' hingga Jennie sudah dibuat 20 menit berdiri mengantri.

Jika tempat fotocopy ini bukan satu-satunya yang terdekat, sudah dipastikan Jennie akan memilih tempat lain.

Drtt..

Jennie melirik ponselnya, nama Mattheo muncul dilayar ponselnya. Jennie segera menggeser ikon hijau, menerima panggilan tersebut.

"Iya halo?"

"Belum om, saya masih lama kayaknya. Ini orang didepan saya gak beres-beres!" Sengaja Jennie besarkan suaranya agar semua orang tahu.

"Ih, tapi ada tugas yang harus aku copy."

"Jauh om ditempat lain."

"Iya, om nanti tunggu aja didepan gerbang kampus."

Panggilan terputus, Jennie segera memasukan ponselnya kembali ke dalam tas. Jennie menarik orang yang ada didepannya, melemparkan beberapa kertas yang nampaknya orang itu copy.

Jennie memberikan kertas yang harus di copy nya, "Limabelas lembar."

"Tapi kan gua du—"

"LO LAMA ANJIM! Mahasiswa apa lansia sih lo?" Oceh Jennie.

Yang dimarahin diam, memilih berjalan mundur, nampaknya gadis yang ada didepannya ini jelmaan iblis.

Setelah menerima copy-annya, Jennie memberikan uang 8 ribu ke si pemilik toko.

Jennie segera berlari kembali ke Kampus, Ia harus memberikan dokumen yang sudah Ia copy tadi, atau jika sang dosen sedang tidak ada atau sudah mendadak pulang, Jennie setidaknya harus menitipkannya di ruang dosen.

Setelah meletakkan dokumen, Jennie segera keluar dari area Kampus, benar saja sudah ada mobil yang mengantarnya tadi pagi.

Perut Jennie mendadak kram, faktor mens. Jennie menatap Mattheo yang terlihat sangat fokus membaca lembaran dokumen yang sudah tertumpuk.

"Om.." panggil Jennie.

"Hm?"

"Om.." panggil Jennie lagi.

"Ada apa Jennie? Kamu lapar? Kalau lapar kamu turun aja, makan aja di kantin." Kata Mattheo tanpa ngalihin fokusnya pada dokumen yang menumpuk.

"Om ih!" Seru Jennie kesal.

Mattheo akhirnya meletakkan dokumennya agak membanting, "Kenapa sih? Kamu bosen? Yaudah checkout shopee aja. Nanti kasih tau saya berapa jumlahnya."

Jennie menggeleng, menepuk space kosong disampingnya. "Sini.."

Mattheo menghela nafas berat, Ia membawa setengah tumpukan dokumen, Ia taruh dimeja depan sofa. Tetap saja, Mattheo fokus membaca dokumen. Jennie diabaikan.

Jennie menarik-narik dasi Mattheo, berusaha membuat fokusnya teralihkan kepadanya. Mattheo bersandar, berusaha meredam emosi yang berada dipuncaknya. Hari ini terlalu banyak dokumen yang harus Ia periksa, dan wanita disampingnya terus saja mengganggunya bak setan yang mengganggu umat manusia.

Mattheo memejamkan matanya, lalu membukanya kembali, dilihatnya Jennie menatapnya dengan tatapan polos.

"Kenapa?"

Mattheo tidak dapat berbohong jika Jennie mengganggunya, namun ada yang sepertinya hilang. Hari Jennie tidak terlihat bar-bar, justru Jennie terlihat sangat manja.

"Ke—" belum selesai mengucapkan kalimatnya, Mattheo terdiam karena Jennie yang tiba-tiba memeluk pinggangnya dan menenggelamkan wajahnya diketiak Mattheo.

"Kamu kenapa?" Tanya Mattheo, intonasi suaranya melembut.

"Sakit.."

"Apa yang sakit?" Tanya Mattheo.

Jennie menunjuk perutnya, Mattheo paham. Sakit yang Jennie maksud ada menstruasi, Mattheo bukan lagi remaja yang masih mempertanyakan apa itu menstruasi, Ia sudah sempat menikah, jadi hal-hal yang privasi bagi wanita Mattheo sudah hapal diluar kepala.

Mattheo mengusap-usap lembut perut Jennie, "Masih sakit?"

Jennie mengangguk, matanya berembun. Mattheo segera membawa tubuh mungil Jennie kedalam pelukannya, Ia lalu membawa tubuh Jennie keatas pangkuannya.

(Anggap aja disofa dan Mattheo pake baju kantor)

Mattheo terus-menerus mengusap kepala sampai punggung Jennie lembut, hingga Ia rasakan nafas berat mulai menyapu lehernya. Mattheo tersenyum, Ia rasa Jennie tertidur.

Mattheo kembali mengambil berkas yang ada dimeja, sambil memangku Jennie, Ia menyelesaikan semua pekerjaannya.

» duren

Sudah pukul 8 malam, artinya sudah 7 jam Jennie berada di Kantor Mattheo, sebenarnya Jennie hanya menunggu Mattheo sekedar berbasa-basi ingin mengantar pulang dirinya. Karena sedari tadi Mattheo sangat sibuk membulak-balikan berkas, ternyata tidak mudah juga ya jadi orang kaya.

"Om," panggil Jennie.

"Hm?"

"Aku mau pulang." Kata Jennie, Mattheo menoleh, "Yaudah pulang aja. Saya gak bisa anter kamu, saya masih banyak kerjaan."

Jennie mencebik, "Ih! Om kan udah jemput saya kesini, balikin lagi dong! Kalo saya pulang sendiri terus nanti diculik gimana?"

Mattheo mendesah berat, "Siapa juga yang mau nyulik cewek ribet kayak kamu." Sahut Mattheo.

Jennie diam. Iya juga, semasa kecil saja Ia keluar seorang diri, menjelang malam maupun malam tidak ada yang menculiknya. Jennie saja sampai bingung, bagaimana sih rasanya diculik?

"Yaudah." Kata Jennie lalu menadang, Mattheo menaikan sebelah alisnya.

"Apa?"

"Bagi uang buat bayar taxi." Kata Jennie.

Mattheo menggeleng-geleng lalu memberikan uang sebesar seratus ribu.

"Kalo kamu sudah sampai rumah, telpon saya." Kata Mattheo.

"Iya, kalo inget. Bye om." Kata Jennie lalu mulai menghilang dari balik pintu.

Mattheo kembali fokus pada berkas yang ada didepannya, tak lama ponselnya bergetar menunjukan notifikasi dari Jennie.

Jennie Kanya

Om aku diculik!
Om!
Om tolong!
Om ih!

Kamu diculik?
Kok masih bisa chat saya?

Eh
Emang kalo diculik gak bisa ngechat ya?
Oke deh
Nanti aku tanya ke orang yang pernah diculik

Mattheo geleng-geleng, dia balikin nelungkupin hpnya. Tak lama ponselnya bergetar lagi,

Jennie Kanya

Om
Saya udah cari di google
Katanya orang diculik itu biasanya nelpon
Minta tebusan

Sehabis membaca pesan yang dikirimkan Jennie, Mattheo kembali menelungkupkan ponselnya. Tak lama ponselnya berdering.

Jennie Kanya is calling..

"Ha–"

"Kirimin saya uang tebusan. Jennie saya culik."

Mattheo menautkan alisnya, ini jelas suara Jennie.

"Ini siapa?"

"Ini—

Bipp

Panggilan diputus, Mattheo tertawa kecil. Tak lama ponselnya kembali berdering.

Jennie Kanya is calling

"Ini Bryan, Jennie saya culik. Tebus delapan puluh lima juta."

Bip

Jennie Kanya

OM IH AKU DICULIK
CEPET TEBUS

Mattheo kembali menelungkupkan ponselnya. Tak lama bergetar lagi..

Jennie Kanya

Om mah
Aku diculik

Kamu bohong Jennie

Yaudah
Suruh orang dong om buat nyulik aku dong om
Biar aku gak boong

Mattheo diam lalu menonaktifkan ponselnya.

» duren

tbc ..

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 79.7K 46
You appeared out of nowhere and made me feel like I am the happiest. You made me fall, I let you.... but that was the stupidest thing I've ever done...
1M 40.5K 93
𝗟𝗼𝘃𝗶𝗻𝗴 𝗵𝗲𝗿 𝘄𝗮𝘀 𝗹𝗶𝗸𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 𝗳𝗶𝗿𝗲, 𝗹𝘂𝗰𝗸𝗶𝗹𝘆 𝗳𝗼𝗿 𝗵𝗲𝗿, 𝗔𝗻𝘁𝗮𝗿𝗲𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲 𝗽𝗹𝗮𝘆𝗶𝗻𝗴 𝘄𝗶𝘁𝗵 �...
4M 54.1K 30
Have you been ever imagined having two lives? Be two people at the same time? I bet you have. But between thinking about it and actually living it, t...
1M 64.7K 119
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...