Please welcome our kinky daddies.
And our naughty baby boy.
"You wanna come in?"
Chan menggeram marah melihat Felix menungging pasrah saja disentuh Hyunjin di bath up.
"Channie hyung~"
Persetan! Dia ingin segera menghancurkan wajah polos itu.
Felix menggelinjang saat lidah Hyunjin kembali masuk ke lubangnya. Dia melebarkan belahan pantatnya agar Hyunjin lebih leluasa bermain disana.
Desahan Felix mengeras ketika jari Hyunjin ikut masuk mengobrak-abrik disana. Keluar masuk mencoba membuat daging merah itu tidak mengerut lagi.
Chan sudah di samping bath up, mengangkat wajah Felix dengan jemarinya. Mengelus pipi kemerahan itu.
"Kau melakukan kesalahan besar baby boy."
Felix menjawab Chan dengan desahan. Dia ingin menyentuh milik Chan yang sangat tegak.
Plak!
Chan menampar pipi Felix.
"Sakit hyung..." Rengek si cantik.
"Sakit hm? Tunggu sampai kami memasukimu. Jangan harap kau bisa minta kami berhenti malam ini."
Kemudian Chan memaksa Felix mengulum miliknya hingga tersedak.
Hyunjin yang di belakang menyeringai dengan pemandangan itu.
"Hancurkan saja wajah cantiknya hyung." Kata Hyunjin memprovokasi.
Chan menyeringai memaju mundurkan pinggulnya di wajah Felix. Dia tampaknya satu pemikiran dengan Hyunjin.
Melihat Felix hancur adalah kesukaan dua pria itu.
"Pelacur ini pasti menyukainya."
Air mata Felix jatuh menahan hentakan penis Chan di mulutnya. Tidak merasa kotor. Kata-kata kasar dua pria itu tadi malah membakar nafsu dalam dirinya.
"Hyung, aku mau masuk duluan." Hyunjin memberi peringatan.
Chan mencabut miliknya di mulut Felix. Bibir Felix terbuka mengeluarkan desahan saat Hyunjin memasukkan penis kedalam lubang Felix. Chan terkekeh apalagi penisnya juga masih menempel di wajah cantik itu.
"Beautiful.."
"Ah! Ah! Yes!" Desah Felix.
"Hyung, kau yakin memakainya tiap malam? Dia masih ketat astaga!"
Felix mendesah, matanya menengadah untuk memandang Chan dengan tampang memohon.
Chan menikmati pemandangan itu. Felix terlihat semakin seksi dan liar.
"Hyunjina, tampaknya Lixie kita minta lubang dan mulutnyanya segera di penuhi. Right baby?"
Hyunjin tertawa, "such a whore."
Chan menggoda Felix dengan mengeluar-masukkan penisnya di mulut Felix. Sama saja dengan Hyunjin. Felix merengek tak suka di permainkan.
Jleeb
Chan dan Hyunjin mendorong pinggul mereka bersamaan. Felix sampai tercekik sendiri.
"Suck on that slut!" Hardik Chan menampar pipinya.
Felix tersenyum, dia dengan senang hati rela kalau dijadikan jalang untuk dua pria ini.
Mulut dan lubang dipenuhi dua penis pria tampan merupakan hal pertama untuknya. Namun itu tak seburuk yang dia pikirkan. Apalagi penis mungilnya juga dimanjakan Hyunjin.
"Fuck felix!"
Gerakan brutal Hyunjin membuat Felix tersedak. Tubuhnya terhentak-hentak kedepan membuat wajahnya menabrak selangkangan Chan. Dia merasa tak nyaman. Namun Chan tak memperbolehkan Felix melepaskan penis besar itu dari mulutnya. Kepalanya semakin sakit ditarik dan ditahan Chan. Felix juga ingin bernafas!
Tak mampu melawan lebih lagi, Felix membiarkan Chan menahan kepalanya. Wajahnya terbenam sempurna di selangkangan Chan dengan Hyunjin yang terus menghujam lubangnya kesetanan. Ditambah Chan yang tak berhenti memperkosa mulutnya. Felix menangis menahan gerakan berlawanan dari dua pria itu.
Hyunjin merasakan miliknya diremas dinding rektum Felix. Ketat dan nikmat sekali. Hyunjin tidak akan lupa betapa sempurnanya lubang Felix memanjakan penisnya. Dan desahan Felix selalu mampu membangkitkan libidonya. Merengek manja tapi tetap seksi.
Suara Felix memang berat. Tapi kalau mendesah dia akan berubah lembut seperti suara anime jepang.
"Good kitten... Mmh!"
Chan sendiri tidak bisa mengungkap kenikmatan Felix dengan kata-kata. Seluruh kata-kata manis sudah dia ungkapkan untuk menggambarkan Felix. Walau dia tahu itu tetap saja tidak cukup.
Sudah tak terhitung berapa kali dia meniduri lelaki cantik itu. Chan tidak pernah kecewa, tidak sekalipun. Biarpun sekarang dia harus berbagi dengan Hyunjin. Chan tetap merasakan kenikmatan tiada tara.
"Aah! Mmmmhh!"
Desahan dan rengekan Felix mengalirkan getaran ke penis Chan yang menghujam tenggorokan Felix. Sedikit masuk ke kerongkongan. Sangat brutal.
"Ah! Ah! Ah!"
Ruangan itu di dominasi dengan desahan dan suara air yang melimpah keluar bath up ditambah gelembung-gelembung sabun berterbangan akibat gerakan Hyunjin.
"I'm close!"
Croott
Sudah terhitung 3 kali Felix mencapai klimaks sejak Chan tiba. Sedangkan dua pria itu akhirnya merasakan puncak untuk pertama kalinya.
Felix memukul perut Chan agar melepaskan penis itu dari mulutnya. Dan Chan mengabulkannya.
Plop
Akhirnya Felix bisa bernafas. Lututnya sakit menahan tubuhnya dari tadi. Dia menyandarkan dagunya di ujung bath up. Tidak peduli dengan ujung bibirnya yang masih berhias sperma Chan. Lelaki berdimple itu tersenyum mensejajarkan wajah mereka.
Jangan lupakan Felix itu sangat menggemaskan. Wajah kucingnya ditempeli buih-buih sabun.
Chan mengecup ujung hidung Felix.
"Kita belum selesai, bad kitty."
Felix menahan nafas saat tubuhnya di tarik hyunjin untuk berdiri. Chan masuk ke bath up dan merebahkan tubuhnya di bawah Felix.
"Channie hyung.. aku masih butuh istirahat. Hyunie, please let me breathe."
Seakan tuli Hyunjin menjatuhkan tubuh Felix diatas tubuh Chan. Felix terisak lagi. Dia capek.
"Please aku capek!"
"Hyung?" Hyunjin meminta pendapat Chan. Bagaimanapun nafsu liarnya masih harus menghormati keberadaan Chan.
Chan menangkup wajah Felix dan mencium bibirnya.
"I have no mercy, Lee Felix. Kau harus tetap memuaskan kami sekalipun kau pingsan."
Fuck!
Felix menelan ludah susah payah. Pertama kalinya menjumpai sisi kejam Chan. Menambah keseksian pria itu berkali-kali lipat.
Seharusnya Felix marah tapi sesuatu dalam dirinya menyuruhnya pasrah. Dia semakin penasaran.
Hyunjin tertawa, menempelkan tubuh mereka untuk mencium Felix.
"Jangan takut cantik. Ini pasti menyenangkan." Bisik Hyunjin kemudian mencium kasar bibir Felix.
Tekanan panas kembali muncul. Felix mencoba mengimbangi ciuman Hyunjin. Sedangkan Chan mencium dan menggigit cupingnya.
Felix kembali menegang saat Chan mengocok penisnya dan Hyunjin mencubit putingnya dengan pinggul yang menggoda pantat Felix.
Felix bisa merasakan kepala penis menyapa lubangnya dari depan. Itu Chris, bersiap memasukkan miliknya ke dalam Felix.
"Ahhh~"
Felix tiba tanpa aba-aba saat Chan menghentakkan seluruh sisa penisnya.
Memaju mundurkan pinggulnya, Felix merasakan titik kenikmatannya di hantam Chris.
Selalu saja tepat sasaran.
"Hyung, aku juga mau lagi." Hyunjin tak mau kalah.
"Masuk saja."
Jleb!
"Aaaakh!"
Mata Felix terbelalak menumpahkan banyak air mata. Hyunjin baru saja memasuki dirinya dengan paksa.
Felix menangis sejadi-jadinya. Tubuhnya seperti di robek dan itu sakit sekali!
"Sakit..."
Hyunjin menciumi punggung hingga belakang telinga Felix.
"Ssssttt! Maafkan aku cantik."
Felix sampai bergetar menahan sakit dibawah sana. Dua pria itu memang tidak bergerak. Tapi mereka malah terkekeh.
"You know Felix. Aku sangat menunggu-nunggu hari ini... Makasih hyung sudah terima tantanganku."
Hyunjin itu memang psikopat.
Chan mengecup dan menjilati air mata Felix.
"Percayalah, kau tak akan menyesali ini baby boy."
Tangis Felix kian mereda dengan sentuhan Chan ditubuhnya.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Hyunjin bergerak menghantam prostat Felix...
"Fuck!"
Felix mendesah nyaring sambil mencengkram bahu Chan.
Chan sendiri masih diam di bawahnya sana tapi bibirnya tak berhenti menandai leher Felix.
Dihentak berkali-kali dan Felix keluar lagi. Baru sebentar menutup mata menikmati pelepasan. Felix kini dikejutkan dengan Chan yang mulai bergerak menusuknya.
Sial. Kapan mereka akan berhenti?
"Sempit sekali.. argh!!"
"Pelan-pelan.. hikss.."
Gerakan pelan itu lama kelamaan semakin cepat. Tubuh Felix sampai terhentak-hentak menahan tubuhnya agar tak tumbang.
"Aku bilang pelan-aahh-pelan. Ah! Ah! Hyunjinaa!"
Hyunjin malah tertawa di belakang sana.
"Come here baby boy—"
Kemudian Felix tak lagi terhentak-hentak karena Chan menahan tangannya dan tubuhnya dibelakang dengan memeluk pinggang sempitnya.
Hyunjin pun mencekik lehernya dengan dua tangan sehingga dia harus membusungkan dadanya dengan kepala tertarik ke belakang. Tubuh Felix melengkung indah dengan bagian bawahnya digempur habis-habisan.
Perfect!
Mata Felix memutih lagi menikmati sensasi bercinta seliar ini. Desahannya kembali kacau dan kuat.
"Fuck! Feel so good~"
Kaca pintu kamar mandi memantulkan kegiatan panas mereka. Tak bisa dipungkiri posisi mereka saat ini benar-benar gila.
Hyunjin bisa lihat setitik cahaya merah di balik sana.
"Hyung... Ah! Ada kamera?"
"Apa maksudmu ada kamera? Kita direkam? Aaaaah~" Felix ingin marah tapi dua penis itu membuatnya sibuk mendesah.
"Yeah! Mmh... Untuk kepentingan pribadi. Ah!"
"Ouh!! Mmh! Hyung harus beri aku juga.. Aarghh!"
Air bath up sudah terkuras setengah menampilkan tiga tubuh polos itu yang beradu dengan sisa buih-buih sabun dikulit mereka.
Kecipak kulit basah terdengar seirama dengan desahan mereka.
Walau desahan Felix yang paling ribut.
"Fuck! Ahh! Fuck me harder! Channie hyung~ Oh! Hyunjinaa~"
Rektum Felix rasanya ingin pecah. Chan dan Hyunjin menghujam titik kenikmatan Felix dengan gerakan brutal.
"You're so beautiful Felix!"
"Fuck sweet ass! Kau suka hm?"
"Ah! Ah! Ah! Yes!"
Ketiganya berada di titik puncak kenikmatan yang sama. Dan dua pria yang menghancurkan Felix ingin membuktikan itu dengan mengeluarkan cairan cinta mereka di dalam Felix.
"Aaahh! More faster! Aah! Ah! Don't stop! Mmmhhhh! I'm gonna cum!"
"Together baby!"
Aaaaahhhh~
Sedetik kemudian Felix pingsan.
So thats it! Taking a half body bath in valentines day by Hyunjin.
Maap... Ada yang malu hngggg ⊂(・▽・⊂)
Yaampun bayi kita bekerja keras sekali 😭❤️
Hhhhhhh hips don't lie 🙈
Makasih udah like dan comment. Hidup harem Felix! 💕