Mampus!

By Risnaaaarp

553 111 25

Ini cerita kocak! Gimana sih jadinya kalau Rey yang manja sama Reyna yang goblok masuk dunia Naruto? Sesuai... More

2. Dunia Baru
3. Berlatih
4. Berlatih 2
5. Akademi
6. Pembantaian
8. Tim 15
9. Misi 1
10. Misi 2
11. Dunia Yang Sama
12. Ujian Chunin
13. Penyerangan
14. Pengejaran Sasuke
15. Neji
16. Hidan
17. Reinkarnasi
18. Mencurigakan
19. Mokuton
20. Ulang Tahun

7. Berlatih 3

28 7 0
By Risnaaaarp

Hari demi hari terus berlanjut tanpa henti, tahun demi tahun mulai berganti. Sudah dua tahun sejak Rey dan Reyna masuk Akademi.

Mereka juga sedang mencoba untuk mempelajari Jutsu Rasengan dan Chidori. Tapi sayang mereka gagal. Yaiyalah goblok, lo kira pelajarin Jutsu segampang buat cilok apa?

Tapi dengan kekuasaan Author tentu mereka berhasil membuat Jutsu baru. Nama Jutsunya adalah Igea dan Bola Naga Petir.

Igea adalah Jutsu yang dibuat tidak sengaja oleh Reyna saat dia membuat Rasengan. Bukannya berputar kesegala arah dan menjadi bola, cakra Reyna malah berputar ke satu arah dan membentuk cincin. Walaupun bisa dibilang kalau Jutsu Reyna lebih lemah dari Rasengan, tapi Jutsu itu cukup untuk melarikan diri dari musuh.

Bola Naga Petir juga Jutsu ketidak sengajaan yang dibuat Rey. Sebel karena Jutsu Chidorinya selalu gagal, jadilah Rey ngumpulin cakra petirnya ke tangan karena udah bener-bener kesel dan tiba-tiba jadi bola. Gila sih, sejenius itu Rey:)

Gak tau kenapa nama Jutsunya Bola Naga Petir, padahal gak ada Bola yang bentuknya Naga, dan gak ada juga Naga yang bentuknya bola.

Hari ini Reyna sedang berlatih Taijutsu dengan Hinata di kediaman Hyuga. Mereka melakukan pemanasan sembari menunggu Rey yang tengah menjemput Sasuke dan Naruto.

"Taijutsu mu semakin berkembang Reyna," puji Hinata.

"Dan sialnya, Taijutsu mu juga terus berkembang. Ku rasa aku tak akan pernah bisa menandingimu," balas Reyna.

"Aku menang karena kau tidak memakai Ninjutsu. Aku yakin jika kau memakai Ninjutsu, aku pasti akan kalah." Ucap Hinata.

"Ck, dasar lemah!"

Reyna dan Hinata menengok ke arah suara pria dingin nan tajam yang menghina mereka tadi.

Terlihat seorang anak laki-laki berambut panjang, bermata sama seperti Hinata, dan ditambah ikat kepala yang menghiasi dahinya.

"Kak Neji,"

"Hah, Neji? Kayak pernah denger," batin Reyna.

"Lemah tetap saja lemah," ucap Neji.

Reyna melotot tak percaya. Hey, dia bahkan lebih menyebalkan dari pada Sasuke. Wah, tidak bisa dibiarkan! Dia pasti akan membasmi orang-orang SONGONG kayak dia.

"Enak aja kalo ngomong! Emang seberapa kuat sih kamu huh?" Tantang Reyna.

"Kau menantangku he?" Ejek Neji.

"Kayaknya gue pernah denger deh nama Neji. Dia kuat gak ya? Mana dia udah Genin lagi," batin Reyna.

"Iya kenapa? Kamu takut?" Ejek Reyna sambil menelan ludahnya sendiri.

Pertanyaannya tadi seperti di tanyakan kepada dirinya sendiri. Siapa yang tidak takut dengan tatapan tajam pria itu? Dengan wajah angkuh dengan tubuh yang bersender di dinding, itu sangat cukup membuat tubuhnya bergetar.

"Ouh, kalau begitu ayo! Aku juga ingin melihat kekuatan teman Nona Hinata." Ucapnya dengan wajah mengejek.

"He hey! A apakah kalian su sungguh-sungguh?" Tanya Hinata yang dihiraukan oleh kedua orang tersebut.

Reyna dan Neji memasang kuda-kuda masing-masing. Mereka saling menatap tajam walaupun tatapan Reyna sedikit bergetar karena ragu. Tentu pandangan itu tak luput dari penglihatan Neji.

"Tolong ya, Nona Hinata." Ucap Neji.

Hinata yang mendengar perkataan sepupunya itu hanya menghela nafas pelan. Apa perlu mereka bertarung?

"Baiklah, mulai!"

Reyna muncul di belakang Neji dengan pukulannya. Neji yang menyadari itu hanya mendengus sebal, kemudian menghindar dengan mudah.

Mereka bertarung dengan sangat cepat. Reyna memukul, menendang, dan menghindar dengan cepat. Dan Neji memukul, menendang, menghindar, dan menangkis dengan mudah.

Semua serangan Reyna selalu di lewati dengan mudah oleh Neji bahkan tanpa menggunakan Byakugannya.

Di sela pertarungan, Neji selalu mengoreksi gerakan yang salah atau terdapat celah dari gerakan Reyna.

"Pukulanmu sangan lemah, bodoh!"

"Kau seharusnya melebarkan kakimu, bodoh!"

"Ck! Aku melihat celah besar di seranganmu yang tadi,"

Kemudian Reyna meloncat mundur sambil mengatur nafasnya sebelum dia melayangkan protes.

"Kau ini mau bertarung atau melatihku sih?" Teriak Reyna kesal.

"Cih, seharusnya kau berterima kasih, bodoh!"

Reyna yang tak terima dirinya dipanggil bodohpun menggeram kesal, kemudian dia melesat dan bertarung kembali.

"Yo, semua! Uzumaki Naruto, hadir!"

Reyna menengok kala mendengar suara Naruto. Tapi akibatnya dia terkena pukulan Neji.

Bruk

"Kakak!"

Rey dan Neji segera menghampiri Reyna yang sekarang tengah kesulitan untuk duduk.

"Ck, jangan mengalihkan pandanganmu jika sedang bertarung, bodoh!" Tukas Neji.

Rey melotot melihat Neji. Jangan-jangan Neji yang melukai kakaknya? Hah, ngapain coba kak Reyna punya urusan sama orang sombong kayak dia? Begitu pikir Rey.

"Ouh, jadi kamu yang melukai kakaku? Tak akan pernah ku maafkan!" Bentak Rey.

Neji mendengus sebal. "Tadi kakaknya yang menantang, sekarang adiknya, semoga saja ini tidak terlalu membosankan," gumam Neji.

Kemudian Rey segera berlari ke arah Neji dengan pukulan mautnya. Neji yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya.

"Menggunakan kekuatan penuh diawal pertempuran itu tidak baik," ucap Neji membuat Rey menggeram sebal.

"Bacot! Aku akan membalaskan dendam kakaku!" Teriak Rey disela pukulannya.

"Ugh, aku bahkan tidak dendam pada orang bernama Neji itu," gumam Reyna.

"Kau lebih baik dari pada kakakmu he?"

"Berhenti!" Teriak Reyna membuat kedua orang yang sedang bertarung itu meloncat menjauh.

"Gimana kalo kita main permainan aja?" Ajak Reyna.

"Permainan apa?" Tanya Hinata.

"Jadi kita semua musuh, siapa yang bertahan dia yang menang." Jelas Reyna.

"Hn, tidak buruk." Jawab Sasuke.

"Cih, apa yang akan ku dapat dari permainan bocah seperti itu?" Ejek Neji.

"Heleh, bacot! Bilang aja takut!"

Reyna menghela nafas pelan saat melihat adiknya itu sudah menyerang Neji yang bahkan dia saja belum memulai permainannya.

"Baiklah, mulai!"

Semua orang melesat dengan cepat. Reyna melesat kearah Hinata yang sudah siap dengan Byakugannya.

Sedangkan Naruto melesat kearah Sasuke yang tadinya ingin pergi ke petempuran Rey dan Neji. Sasuke mendengus, Si Bodoh ini hanya menghambat saja. Begitu pikirnya.

Sasuke dengan mudah membuat Naruto terpental. Hinata yang melihat itu segera melesat ke arah Sasuke.

Sedangkan Reyna ikut bergabung dengan Rey dan Neji. Neji mulai serius dengan mengaktifkan Byakugannya.

Neji terus menyerang Rey dan sesekali menghindari pukulan Reyna. Rey ingin melawan, tapi sayang di belakangnya ada Sasuke yang siap memukulnya.

Rey menghindar membuat serangan Sasuke menuju Neji. Tapi Neji juga menghindar membuat serangannya mengarah pada Reyna.

Reyna yang melihat itu tentu langsung muncul di belakang Sasuke, lalu menendangnya. Tapi sebelum sampai, Sasuke menghilang dan muncul di belakang Neji. Keduanya bertarung.

"Kau lebih baik dari pada kedua orang tadi," ucap Neji.

"Akan ku tunjukan kekuatan klan Uchiha!"

"Ouh, aku takut."

Rey melompat dan membuat segel tangan.

"Elemen Petir : Bola Naga Petir! "

Sasuke pun tidak mau kalah dengan membuat segel tangan.

"Katon : Goukakyuu no Jutsu!"

Hinata dan Reyna pun sama menyerang Neji.

"Hake Kusho!"

"Igea! "

Naruto yang melihat teman-temannya mengeluarkan jurus pun tak mau kalas.

"Shuriken!"

Reyna memandang bodoh Naruto.

"Kamu kan cuma nembakin Shuriken, ngapain pake teriak segala?" Tanya Reyna.

"Biar keren." Jawab Naruto.

"Kaiten!"

Duar!

Sebuah ledakan muncul akibat Jutsu-Jutsu mereka (-Naruto). Pemandangan seperti itu pun tak luput dari penglihatan Hiashi.

Dia mendengus sebal. Untung aja lapangannya segede gaban, coba kalo kecil? Udah hangus dah ni rumah:v

"Hosh... hosh... huft... kalian ingin membunuhku ya?" Bentak Neji.

Setelah pertarungan tadi, mereka beristirahat karena cakra mereka yang mulai menipis.

"Katanya kuat," ledek Naruto.

"Ck, orang kuatpun akan mati jika diserang seperti itu!" Tukas Neji membuat semua orang tertawa.

"Kamu nggak mungkin mati cuma karena serangan dari anak-anak Akademi. Aku tau kamu kuat," ucap Reyna membuat Neji memalingkan wajahnya yang memerah.

"Aduh, ehem ehem, keselek sumpit!" Goda Rey.

"Cie cie ehm acikiwir!" Goda Sasuke.

"Hihihi, kak Neji mukanya merah." Goda Hinata.

"Kalian kenapa?" Tanya Naruto.

"Ah, begok! Ngikut aja elah!" Kesal Rey sambil menoyor kepala Naruto.

"Ck, aku kan tidak mengerti!"

"Cie cie Reyna cie!" Seru Reyna dengan bodohnya.

"Kakak ngapain ngikut tolol!" Tukas Rey.

"Kalian aneh." Ucap Neji.

"Dih, kamu lebih aneh kali. Masa orang waras kayak kamu mau gabung sama orang aneh," ucap Rey.

Continue Reading

You'll Also Like

331K 27.6K 39
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
181K 15.3K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
825K 87.2K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
314K 23.8K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...