Transmigrasi Alana and Yuo Ji...

By MeryanatSimbolon1

210K 23.4K 858

SUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Alana gadis pintar tapi bar-bar mengalami kecelakaan. Kejadian itu yang memb... More

1. Transmigrasi.
2. Pasar (pertemuan 1).
3. Gadis itu.
4. Putri Ahnli
5. Ahnli vs Sooa
cast
6. Putri kerajaan seberang?
7. Penculikan.
8. Putri Yang Hilang?
9. Makan Malam.
10. Hanbok
11. Ancaman
13. Pengawal tampan.
14. Iblis cantik.
15. Tampan bukan?
16. Pria imut.
17. Manis Tapi Sadis
18. Phobia
19. Calon menantu
20. Perjodohan.
21. Surat perjanjian
22. Tembok, Kok manis?
23. Senjata makan tuan
24. Cincin giok.
25. Pernikahan
26. Malam Pertama.
27. Dendam Sooa.
28. Desa yang tersembunyi 1
29. Desa yang tersembunyi 2
30. Kematian Suzi.
31. Kehilangan ibu.
32. Permainan pertama 1
33. Sebuah godaan.
34. Hilangnya Alana.
35. Serangan dadakan.
36. Gadis bercadar.
37. Permainan kedua (1)
38. Permainan kedua (2)
39. Alana penyihir?
cast (visual)
40. Alana dan Jina
41. Malam pertama (18+)
42. Sekaratnya Alana
43. Gadis menyeramkan.
44.Takdir yang tertukar
45. (END)
Promosi
Extra part 1
Extra part 2

12. Pesta penobatan.

4.5K 601 3
By MeryanatSimbolon1

Hay semuanya.


Semoga sehat yah.

Orang yang mempunyai kekuatan pribadi ialah orang sanggup melaksanakan sesuatu dengan tabah dan tekun mengikuti prinsip yang dipegang.


Seorang pria memijit pelipisnya dan memejamkan matanya sejenak. Ia pusing dengan permintaan dari adiknya itu, sungguh ia sangat kesal dengan pelayan yang bernama Jina itu. Entah kemana perginya gadis itu. Mimikirkan dan mengingat kata-kata pedas dari mulut gadis itu membuatnya sebal dan juga muak. Tapi entah kenapa dia senang berdebat dengan Jina. Suara ketukan pintu mengalihkan fokusnya ke arah pintu perak itu, tak lama munculah seorang kasim kepercayaan Ayahnya.

"Pangeran, ini ada surat undangan dari Kerajaan Tyianing." ucap kasim itu menunduk. Chuna mengambil undangan itu dan menatap kertas yang tertulis dengan tulisan rapi.

"Acara penobatan Tuan Putri Mahkota?"

"Iya pangeran."

"Hem, baiklah. Kau bisa pergi." Chuna.

"Salam~"

Setelah kepergian kasim itu Chuna meletakan surat yang masih tergulung rapi diatas meja. Menatap keluarga jendela dan menghembuskan nafasnya lelah. Pria itu sudah mencari ke seluruh daerah kerajaan sampai kepelosok, tapi tetap saja ia tak bisa menemukan nya, bagai ditelan bumi keberadaan gadis itu. Mengingat kembali undangan yang baru ia terima. Putri Mahkota? Maksud undangan ini apakah tentang penobatan putri Sooa? Kalau tentang putri itu, ia memikirkan kepergian nya. Lebih baik ia kembali mencari keberadaan pelayan Jina dari pada ia harus menghadapi sikap menjijikan dari putri Sooa.

=====

Ahnli menatap tak minat surat yang baru ia terima. Melemparnya kesembarang arah dan duduk dikursi depan cermin. Menatap pantulan nya dari cermin, tak ada ekspresi. Gadis itu mulai menyisir rambut sepinggangnya dan menyanggulnya tanpa minta bantuan dari seorang pun.

"Ahnli." wanita paruh baya yaitu ibunya sendiri yang bernama Isani. Permaisuri itu berjalan mendekati putrinya.

"Yah ibu?" tanpa menoleh, Ahnli terus melanjutkan kegiatanya.

"Ayo temani ibu untuk memilih baju untuk pesta besok."

"Ah tidak ibu, aku tak pergi."

"Kenapa?"

"Aku tau ibu, putri yang akan dinobatkan menjadi Putri Mahkota itu adalah putri Sooa sialan itu." ucap Ahnli sambil mendecih.

"Kau salah putriku. Mereka mempunyai putri yang sangat cantik. Kau tau, putri malang itu diculik ketika masih bayi."

"Benarkah? Tapi, kenapa ibu tau kalau putri itu sangat cantik? Apakah ibu sudah melihatnya?"

"Tidak, ibu hanya mendengar rumornya saja."

"Aiss. Baiklah, ayo ibu." Ahnli menggandeng tangan ibunya__ Isani.

=====

Leola memijit kaki Alana yang tiba-tiba pegal. Alana menikmati setiap pijitan Leola, nikmat dan kakinya mulai tak pegal lagi. Alana menguap panjang saat melihat bulan melalui jendela kediamanya yang memang masih terbuka. Karena tidak ada jam, Alana tau kalau ditebak pasti sekarang sudah jam 21.00 malam. Meira memberi kode kepada Leola supaya menutup jendela itu. Leola yang peka akan itu, langsung pergi dan menutup jendela.

"Sudah-sudah... Itu sudah cukup Leola. Kau pasti lelah, kembali lah kekediamanmu dan istirahatlah." ucap Alana saat Leola ingin melanjutkan pijatanya.

"Terimakasih putri. Segeralah putri istirahat." Leola membungkuk dan pergi setelah Alana tersenyum dan mengangguk.

Alana menguap panjang, menarik selimut dan menutupi sampai dadanya dan mulai memejamkan matanya. Tapi belum tertidur dengan nyaman Alana terbangun saat mendengar suara ribut dari luar kediamanya. Alana berjalan dengan sangat pelan tanpa menimbulkan suara. Mengintip dari sela pintu dan mengerjap saat melihat dua orang tengah berbincang. Alana penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, Alana menempelkan telinganya dipintu dan menajamkan pendengaranya.

"Kita harus segera melenyapkan wanita tua Suzi."

"Kau benar, kita tunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya."

"Tapi kita harus melenyapkanya dalam seminggu ini."

"Yah, bagaimana kau selesai penobatan Putri Mahkota?"

"Aah, baiklah."

Keduanya langsung pergi dan tanpa menyadari jika Alana mendengar obrolan mereka. Alana mengepal kedua tanganya, rahangnya menggeras dan matanya menahan amarah. Gadis itu berjalan ke arah ranjang dan duduk ditepi ranjang. Ia tak akan membiarkan seorang pun menyentuh ibunya, siapa yang berani menyentuh ibunya, orang harus berurusan denganya.

Alana jadi tak bisa tidur dan pikiranya selalu memikirkan keadaan ibunya itu. Sudah tiga hari ia tak melihat wanita paruh baya yang selalu terlihat kuat walau Alana tau kalau wanita itu rapuh. Alana mengambil kertas dan mencoret-coret kertas itu untuk melampiaskan amarahnya. Siapa yang berani membunuh ibunya itu? Alana harus mengagalkan rencana busuk yang selalu menghantui otaknya.

=====

Pagi tiba, cahaya matahari menembus masuk dari sela gorden jendela dan menggenai gadis cantik yang sedang tertidur nyenyak itu. Gadis itu mengeliat dan menguap, duduk diatas ranjang dan menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Tak lama Leola datamg bersama lima dayang yang baru Alana lihat. Gadis itu mengucek-kucek matanya, menyesuaikan cayaha dengan penglihatanya.

"Sudah pagi yah? Padahal aku baru saja tidur." ucap Alana seperti seorang anak kecil yang merengek.

"Mari putri, kita bersiap sebentar lagi acaranya akan dimulai." Leola.

"Yah-yah, bantu aku berdiri." Alana meraih tangan Leola yang terulur dan mulai bangkit dan berjalan lemas ke arah permandian.

Usai bersiap, Alana di rias oleh beberapa dayang. Alana duduk dikursi depan cermin menatap hiasan rambut yang banyak dan juga cantik tapi berat. Alana memakai hanbok warna hijau tua dengan benang emas yang menghiasi bagian pinggir hanbok dengan rok berwarnah pink.

Leola gadia itu juga terlihat cantik. Gadis itu memakai hanbok yang dibelikan oleh Alana. Leola membuka pintu saat mendengar suara ketukan pintu. Alana mengikuti arah pandangnya ke pintu. Leola tersenyum saat melihat Dijin yang berada didepan pintu. Mempersilahkan lelaki itu masuk. Dijin berjalan mendekat ke arah Alana. Alana merentangkan tanganya dan Dijin memeluk Alana. Mengurai pelukan dan pangeran kecil itu menatapnya.

"Kak."

"Iya?"

"Kau harus hati-hati."

"Kenapa? Ada masalah Dijin?"

"Itu~" ucapan Dijin terpotong oleh suara kasim yang mengatakan kedatangan Wang Ja, Putra Mahkota. Alana menatap sebal ke arah pria yang memakai hanbok biru tua itu. Pria itu tersenyum lebar dan puas atas penampilan dari adiknya ini.

"Ayo putri kita menuju aula pesta." ajak Leola menuntun Alana. Alana menoleh ke arah Dijin dan mengelus pucuk kepala pangeran itu, memberi ketenangan.

"Jangan khawatir pangeran ku, aku akan baik-baik saja, kakak duluan yah." Alana tersenyum dan kakinya mulai meninggalkan kediaman nya.

=====

Dibelakang sebuah pohon yang cukup besar dua orang menyeringai puas dan tertawa kecil. Mereka tersenyum mengerikan saat melihat punggung suruan mereka mulai menjauh. Sooa memainkan rambut panjangnya dan mendecih.

"Jalang itu sebentar lagi sengsara dan merasa bersalah seumur hidupnya." Sooa.

"Yah, ibu harap ia akan pergi meninggalkan Istana ini." Seona.

"Itu mudah ibu, kita lihat saja beberapa hari ini. Jalang itu akan pergi tanpa kita main tangan." Sooa.

"Yah, ayo kita pergi menghadiri acara konyol itu." Seona menggandeng tangan Sooa.

====

Rombongan keluarga Park dari Kerajaan Wilausan baru saja tiba didepan gerbang Istana. Ahnli keluar dari dalam tandu yang membawanya tadi. Gadis cantik itu menatap sekeliling dan memasang senyuman kecut dan tak minat. Begitu juga dengan Park Chuna. Pria itu baru saja turun dari kuda yang ia naiki tadi. Memberikan tali kuda Itu kepada seorang prajurit untuk menjaga sementara kuda kesayanganya itu. Park Chuna menggandeng tangan adiknya itu memasuki gerbang Istana. Ahnli tak protes ia justru nyaman dengan posisi seperti ini.

Sooa gadia itu menatap berbinar ke arah Chuna. Sudah ia duga jika pria itu akan datang. Mendekat dan berada disebelah pria tampan itu dan memasang senyuman manis. Ahnli yang orangnya memang pendendam menatap sinus kepada Sooa. Sooa gadis itu masa bodoh, ia melihat sekeliling Ahnli, tak ada dayang misterius itu. Tersenyum senang saat tak melihat dayang itu.

Ahnli yang menyadari dan melihat senyuman mengejek dari Sooa, sebal dan kesal ingin rasanya ia merobek bibir gadis itu dan menjambaknya. Tapi mata Ahnli melotot saat melihat gadis cantik yang berdiri disebelah Kaisar dan Ahnli rileks memukul pipinya. Bergumam kecil dan dapat didengar oleh Park Chuna.

"Kak Jina?" Putra Mahkota Park Chuna mengikuti arah pandang Ahnli dan pria itu sama juga melongo dan menggelengkan kepalanya saat melihat gadis cantik dengan balutan hanbok pink itu tersenyum manis menyapa para tamu kerajaan lainya.




Hay semuanya.

Sedekah votenya bund.
Makasih😍😘😉😙


Continue Reading

You'll Also Like

17.7K 2.4K 34
‼️‼️GXG‼️‼️CHAELISA ONLY‼️‼️ ‼️‼️ ROSE ❤️ LISA ‼️LICHAENG‼️‼️ Berbagai genre gxg yang di perankan oleh pemain utama hanya fokus ke Lisa dan Rose. Ju...
1M 90.9K 45
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
Veyleria By Seblakkk

Teen Fiction

171 50 7
Roda Kehidupan Selalu Berputar, Percayalah Bahwa Sang Pencipta Sutradara Terbaik. 🌻🌻🌻 BRUKK..." "aduhhh",kata perempuan tersebut dia tidak menyada...