Still Unfair

By keyralvia_

253K 23.5K 2.4K

[Part Lengkap] [demi kenyamanan di harapkan untuk Follow sebelum membaca] [Axender series] [Unfair Book II] ... More

kata sambutan
Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
34
35 [Menuju Ending]
36 [Ini Endingnya?]
Exrta part|My Family My Team
Ekstra Part 2| Ini Tentang Libra
jadi ini ceritanya

32

4.8K 506 21
By keyralvia_


Happy reading and sorry for typo♡

====




"Nat, Sampai kapan lo di sini? Lambung lo butuh asupan"

Nathan masih diam, menatap anaknya yang tengah berbaring di kasur rumah sakit dengan selang di mana-mana. Miris. Mengapa Nathan baru tau fakta ini? Dan yang lebih mirisnya lagi, Thalassa sengaja menutup Fakta darinya karna Thalassa tidak mau membuat Nathan kerepotan mengurusnya.

Nathan semakin merasa bersalah karna ketidakbecusan nya sebagai Ayah. Ia benar-benar pengecut yang takut akan sebuah garis takdir.

"Nat, berhenti nyalahin Kirana. Karna Kirana gak tau apa-apa soal ini" ucap Libra.

Mendengar itu Nathan menoleh dengan tatapan sarkas ke arah Libra. "Dia yang udah buat keluarga gue hancur!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

Libra menggeleng. "Enggak bukan Kirana, tapi lo yang buat keluarga lo hancur" jawab Libra membuat keadaan hening sejenak.

"Lo tau? Bahkan anak lo yang baru aja menginjak usia tujuh belas tahun ngerti kenapa Mama nya mendonorkan jantungnya untuk orang lain. Tapi lo, Pria dewasa yang usia nya hampir menginjak kepala empat. Malah gak mengerti dengan keadaan, lo malah menyalahkan seseorang. Dan karna lo juga keadaan semakin kacau" ucap Libra lagi.

"Umur memang tidak menentukan kedewasaan seseorang. Buktinya Thalassa, Thalassa dengan besar hati mau menerima kematian mamanya, Thalassa bahkan bilang kalau seseorang yabg menerima jantung mamanya harus menikah dengan Papanya. Yaitu lo"

"Tapi sayangnya, Papanya Thalassa terlalu egois dan menutup diri dari fakta yang sebenarnya terjadi. Gue benci sama sifat lo yang gampang menyimpulkan sesuatu. Dari dulu lo selalu begitu Nat, sampai pada akhirnya Kanaya meninggal dan lo menyesal setelahnya. Apa lo mau kejadian yang sama terulang pada Kirana?" Tanya Libra.

Nathan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Libra benar, semua yang Libra ucapkan benar. Dirinya memang seseorang yang egois yang menyimpulkan sesuatu dari apa yang di lihat.

"Kenapa diem? Bener kan?" Tanya Libra.

Nathan sekarang menatap ke arah Libra. Pandangan nya terlihat begitu serius. "Bener Lib, semua yang lo omongin itu bener. Gue egois, gue menutup diri dari fakta yang sebenarnya terjadi. Gue bodoh" lirihnya.

"Bagus kalo lo sadar" ucap Libra.

"Setelah Thalassa Sadar, apa lo siap menikah dengan Kirana?" Tanya Libra.

"Gue––"

"Permisi, atas nama pasien Thalassa Gemintang?"

Ucapan Nathan terpotong oleh sosok suster dan Dokter yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Thalassa.

"Iya, ada apa?" Tanya Nathan.

Dokter itu tersenyum pada Nathan dan juga Libra. "Kami telah menemukan donor ginjal yang cocok untuk Pasien. Dan kami akan melakukan tindak operasi apabila pihak keluarga menyetujuinya" ucap Dokter.

"Saya setuju! Apapun asalkan anak saya sadar dok" ucap Nathan.

"Baik, ke ruangan saya ya pak. Saya akan menjelaskan syarat-syarat nya di sana"

Nathan mengangguk. "Baik dok" ucapnya dan berjalan mengekori dokter keluar dari ruang rawat Thalassa.

Sedangkan Libra yang melihat itu hanya tersenyum miris. Ia tau siapa yang dengan suka rela mendonorkan ginjalnya untuk Thalassa.

"Kirana, Saya gak tau kalau kamu sampai se nekat ini" gumam Libra.





•°•°•°•





Dua hari berselang setelah kejadian ulang tahun Thalassa. Arkan masih bergelut dengan pikiran nya sendiri. Semua fakta yang baru saja terungkap membuatnya kaget. Kenapa secepat ini? Pikirnya.

Di mulai dari kakaknya yang selama ini hidup dengan jantung milik ibu dari Thalassa, dan keadaan Thalassa yang memburuk, serta keputusan kakaknya yang akan mendonorkan ginjalnya pada Thalassa.

Dan yang paling parahnya lagi, Setelah Thalassa dinyatakan sembuh. Kakaknya akan menikah dengan Papanya Thalassa. Ini benar-benar gila! Kenapa semesta begitu jahat hingga memisahkan kisah cintanya dan Thalassa yang bahkan batu seumur jagung.

Takdir itu bagaikan sebuah lotre yang tidak bisa si tebak. Takdir begitu lucu sehingga membuat Arkan menjadi seorang pengecut.

"Arkan?" Panggil Sean.

Arkan tak bergeming, membuat Sean duduk di sebelah kursi Arkan.

"Lo bener-bener cinta sama Thalassa?" Tanya Sean.

Arkan masih diam membuat Sean menghela nafasnya.

"Boleh gak kalau gue bilang lo cuma takut kehilangan Thalassa, bukan benar-benar cintah sama dia" ucap Sean.

Arkan menoleh, menatap tidak terima pada Sean. "Gak usah sok tau" jawab Arkan.

Sean terkekeh. "Gue bukan nya sok tau, tapi lo harus bisa membedakan mana rasa cinta dan rasa takut kehilangan" jawab Sean. "Lo harus jujur sama perasaan lo sendiri"

"Sean" panggil Arkan.

"Hm?"

"Kenapa Pak Nathan mau nikahin kakak gue?" Tanya Arkan.

Sean mengangkat bahunya. "Gak tau, lagian pak Nathan juga belum pasti sama keputusannya. Bisa aja berubah kan?"

"Tapi kalau Misalnya Kakak gue beneran nikah sama pak Nathan. Trus hubungan gue sama Thalassa gimana?" Tanya Arkan.

"Ya putus" Jawab Sean.

Arkan melotot. Yang benar saja!

"Lo gila?" Tanya Arkan.

Sean terkekeh. "Lo tua Ar? Gue itu suka sama Thalassa sejak gue ketemu sia di rumah sakit waktu itu. Gue selama ini mendem perasaan gue sendiri karna gue kira lo punya perasaan lebih ke Thalassa. Tapi semakin ke sini gue merasa kalau lo cuma takut kehilangan Thalassa, bukan benar-benar cinta sama dia" jelas Sean.

"Sean lo jangan bercanda!" Ucap Arkan.

Jujur saja Arkan cukup kaget dengan fakta yang baru saja di dengarnya. Kenapa? Kenapa Fakta terdengar begitu menyakitkan.

Benar yang orang-orang katakan. Dunia ini hanyalah sejuah kepalsuan. Termasuk senyum Sean yang terlihat bahagia ketika melihat Arkan menyatakan cinta pada Thalassa. Itu semua Palsu.

"Gue gak pernah bercanda soal perasaan gue" Ucapnya dengan yakin.

Arkan menghela nafasnya frustasi. Keadaan semakin kacau. Masalah satu belum selesai tapi sudah datang masalah yang baru. Kalau saja Arkan boleh memilih, mungkin Arkan akan memilih kembali pada kehidupan masa kecilnya si mana ia belum mengenal apa itu masalah, dan hanya mengenal kebahagiaan. Jadi dewasa itu berat, banyak masalah dan tanggung jawab yang harus di pikul. Belum lagi harus menentukan pilihan. Jika saja salah pilih, maka penyesalan lah yang akan menghampiri.

Sean yang melihat wajah frustasi Arkan pun tak bisa melakukan apa-apa selain diam. Karna Sean sadar Arkan tidak benar-benar mencintai Thalassa, Arkan hanya takut kehilangan Thalassa. Arkan pure menganggap Thalassa sebagai adiknya. Dari mana Sean bisa tau? Semua terjawab dari tatapan Arkan ketika menatap Thalassa.

Sean terpaksa melakukan hal ini, karna Sean tidak mau Arkan dan Thalassa terluka karena hubungan yang bukan sepenuhnya karna cinta.

"Arkan, gue tau ini jahat. Tapi gue akan berusaha sebisa mungkin untuk merebut Thalassa dari lo" ucap Sean.

"Dan gue dengan senang hati mempersilakan lo untuk merebut Thalassa" jawab Arkan. "Kalau lo bisa" lanjutnya dengan senyum miring.

"Lo sendiri kan yang bilang kalau Thalassa itu cinta sama gue, jadi sedikit harapan lo buat ngerebut dia dari gue"

"Dan sedikit harapan itu nggak akan gue sia-siain"

"Lets try it"

Sean tersenyum. "Kita bersaing secara sehat, tanpa harus berdebat dan saling menjatuhkan" ucapnya.

"Deal, gue akan benar-benar mundur kalau Thalassa sendiri yang suruh gue mundur" ucap Arkan.

Dan Sean tersenyum puas si ikuti dengan Arkan yang juga tersenyum.

Siapapun yang akan menjadi pendamping Thalassa kelak, mereka berharap Thalassa bisa bahagia. Karna mereka pun ikut bahagia ketika melihat seseorang yang mereka  sayangi bahagia.

Walaupun tak menutup kemungkinan jika ada setitik rasa kecewa si hati mereka.

Tbc.

A.n

1117 kata.

Ini lebih sedikit dari part sebelumnya. Karna key benar-benar gak ada ide huhuhuhu~

Btw, key lagi menyiapkan cerita baru loh~

Spoiler aja nih ya, ceritanya itu berlatarkan di SMA, nah kisah cintanya itu beda dari cerita-cerita yang Key pernah buat. Konfliknya juga emmm ringan lah yah.

Setelah book ini selesai, insyallah Key Upload ceritanya.

Tapi belum ada Covernya huhuhu~

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 129K 50
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
7M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
523K 50.4K 48
Ardeo Mahendra. Wajah sempurna perpaduan Rio dan Tata. Cowok murah senyum yang terkesan genit dengan sejuta pesonanya. Remaja SMA yang suka sekali al...
306K 11.4K 59
"Gua itu bongkahan es, kalo nggak kuat?minggir." -Arion destama. "Tapi dia pangeran yang gagal dingin kalau lagi sama pacarnya." -Aleta aelius.