Thanks You buat kalian yang udah mengikuti cerita ini dari awal sampai sekarang
Gomawo
😘😘
.
.
.
.
#HappyYangleadernimday
#happyjungwonday
😘🎉🎉🎉🎉🎉
🎂🎂🎂🤩
Jungwon nampak fokus pada objek di depannya, seorang gadis cantik dengan pakaian yang sedikit minim -duduk santai di sebuah kursi kayu dengan segelas Red Wine di tangan.
Dengan penuh kehati-hatian, Jungwon menggores sisi demi sisi kuas yang sudah di lumurinya dengan cat air kedalam kanvas miliknya.
Senyum mengembang puas begitu Jungwon berhasil menyelesaikan lukisannya.
Dia memanggil sang guru untuk melihat hasil karyanya .Seperti biasa.
Decakakan kagum dari sang guru asal Jepang-Nakamoto Yuta , Jungwon dapatkan. Membuat kepercayaan dirinya semakin meningkat.
"Kerja bagus Jungwon, jika terus seperti ini aku bisa merekomendasikan mu kepada atsanku -karya mu benar-benar luar biasa"
"Terimakasih" Jungwon tersenyum lebar.
Merapikan alat-alat lukisnya dengan santai,Pergerakan Jungwon tiba-tiba terhenti kala ponsel di dalam sakunya bergetar.
Mengernyit ketika melihat Nomor yang tak di kenalinya mengirimnya sebuah pesan yang berisikan-
0840******
|| Datanglah ke kafe I-Land sekarang juga
Jake-
"Jake-? Mau apa dia?"
_
Jake duduk santai menghadap ke jendela, menatap ramainya kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.
Menoleh cepat, ketika mendengar lonceng yang di pasang di depan pintu kafe berbunyi. Tanda seseorang pelanggan baru saja masuk.
Jungwon disana, berjalan mendekat kearahnya dengan wajah datar.
Dan Jake menyambutnya dengan raut wajah dingin.
"Ada apa ? Mengapa kau ingin bertemu denganku Jake~si? " Tanya Jungwon tanpa mendudukkan dirinya terlebih dahulu.
"Duduklah Jungwon ~si ,aku ingin membicarakan sesuatu"
Intonasinya datar, Jungwon menghembuskan nafas keras. Menaruh semua alat melukisnya di atas meja.
Jungwon dengan ogah-ogahan menarik satu kursi yang berseberangan dengan Jake.
"Katakan! Ku yakin orang sibuk seperti mu tidak mungkin memiliki banyak waktu luang hanya untuk menghabiskan waktu bersama orang biasa seperti ku" Senyum miring Jungwon, membuat Jake menghela nafas pelan.
"Pesanlah sesuatu, kau pasti belum makan siang kan?"
Tawarnya dengan nada yang sedikit melembut.
Jungwon sedikit terkejut, sebelah alisnya terangkat heran.
Berpikir dalam hati- dia baru saja berbicara lembut padaku ? Tumben sekali-
Takjub Jungwon
"Yang Jungwon ~si??"
"Huh?!"
"Tidak ingin memesan sesuatu?"
Tanya Jake,lagi.Seraya memberikan kode pada Jungwon untuk segara memesan makanan atau minumannya, sebab sang pelayan sudah menunggu.
Jake tadi memanggilnya, ketika Jungwon sibuk dengan pikirannya.
Tanpa sadar Jungwon tersenyum manis pada Jake yang masih menatapnya.
Melihat daftar menu sesaat, setelahnya baru Jungwon bersuara-" Aku mau sup iga dengan nasi kare,minumnya bubble teh saja"
Pelayan itu mencatat setelahnya berlalu pergi.
"Dan- sekarnag!" Jungwon kembali menatap Jake yang terpaku.
"Katakan! Apa yang ingin kau tanyakan"
Jake tersenyum tipis " Aku hanya ingin meminta maaf atas sifat dinginku selama ini kepadamu, itu saja"
"Apa ini karna permintaan dari Jay?"
Jake mengangguk jujur, Semalam dia dan Jay kembali berbicara serius.
Membicarakan tentang hubungan yang Sunghoon sebut'Gila' antara Jungwon dan Jay di dalam kamarnya.
Sebenarnya Jake merasa begitu kesal pada Jungwon yang terlihat seperti mempermainkan perasaan pemuda yang masih hingga saat ini dia sukai.
Jay Park.
Ingin sekali rasanya Jake memaki pemuda manis di depannya saat ini, Jika saja dia tidak terlanjur terikat janji pada Jay untuk tak lagi bersikap dingin pada Jungwon.
- Jake , Jungwon adalah anak yang baik, kau hanya belum mengenalkannya saja.
Dia memiliki sebuah alasan dan aku sudah menceritakannya kepadamu semuanya. Tanpa ada sedikitpun yang aku lewatkan.
Kau janji padaku akan memperbaiki persahabatan kita dengan melupakan kenyataan kalau kau itu menyukaiku dan kita kembali bersama-bersahabat seperti dulu.
Cobalah untuk memahami dan mengenalnya lebih dekat, maka kau pasti akan merubah cara pandangmu . Aku jamin-
Memejamkan matanya begitu sepenggal percakapannya semalam dengan Jay teringat di kepalanya.
Jake mendesah lelah, membuka matanya secara perlahan- wajah bingung Jungwon menyambutnya Jake kembali tersenyum tipis.
"Kau-apakah kau tidak apa-apa Jake~si?"
Nada suara Jungwon terdengar sangat khawatir.
Jake menggeleng.
"Ya,Kau benar Jungwon!-"
"Huh?-"
Jungwon berkedip bingung-- 'benar 'benar soal apa yang Jake maksud?-
Terkekeh, tangan Jake memanjang mengusak surai hitam Lembut Jungwon dengan gemas.
"Kau lucu sekali"
Lagi, Jungwon berkedip bingung , kali ini rona merah muda samar tercetak di pipinya.
Jungwon hanya tak menyangka, Seorang Jake Shim yang biasanya selalu memasang wajah datar dan dinginnya kepadanya . kini tersenyum bahkan terkekeh geli mengusak rambutnya begitu gemas.
Ada apa sebenarnya ini?!!
"Aku memang berjanji pada Jay "
Akunya lagi dengan jujur. Seakan mengerti akan kebingungan Jungwon mengenai ucapannya yang tadi.
Jake menerangkan, Jungwon mengangguk faham dengan mulut yang terbuka membentuk' O ' besar.
"Kami berdebat hebat, membicarakan tentang aku yang menyukainya dan Jay yang menyukai mu. Kau pasti tau itu'kan?"
Dengan kiku Jungwon mengangguk.
Jake lagi. Tersenyum tipis.
Dan itu terlihat sangat manis, Jungwon mengakuinya.
"Aku sudah memutuskan untuk berhenti, kami kembali berteman sekarang dan hubungan kami yang semula renggang kembali membaik seperti dulu"
"Maafkan aku" Jungwon menunduk menyesal.
Dia sadar ini terjadi karenanya.
Jake menggeleng pelan " Bukan salahmu, Jay hanya menyukaimu. Aku harus berbuat apa? Perasan'an tidak dapat dicegah kepada siapa cinta itu akan berlabuh "
Jake tersenyum kecut.
"Kau tidak apa-apa?" Jungwon bertanya hati-hati. Jake mengangguk.
"Lama-lama aku akan terbiasa dan melupakan perasaanku. Dan sekarang aku ingin meminta sesuatu kepadamu"
Jantung Jungwon berdetak begitu kencang.
Menunggu dengan persaan was-was , permintaan macam apa yang kiranya akan Jake minta darinya?
Mungkin kah?- Jake ingin dia pergi dari sisi Jay?
Memikirkannya, mengapa membuat hati dan jantungnya terasa sangat sesak?
"Aku sudah tau tentang status hubungan kalian" Jungwon mendongak dengan mata yang sedikit memerah.
"Jay menceritakan semuanya kepada kami semalam.
Jungwon- aku tidak ingin menuntut atau menyalahkanmu tentang keputusanmu yang ingin menjalin hubungan tanpa status yang jelas dengan Jay.
Aku tau kau memiliki sebuah alasan untuk itu.
Aku hanya minta-
Jagalah perasaan Jay, jangan kecewakan dia dengan harapannya
-yang suatu hari 'Dia' bisa membuat keputusanmu berubah, dari hubungan tanpa status yang jelas menjadi sebuah hubungan dengan ikatan yang begitu kuat-
Kau tidak akan membuatnya kecewa kan?
Jay pernah terluka, Jungwon.
Karna tak berhasil mempertahankan hubungannya yang bahkan belum terbentuk-"
"-Oleh karen itulah, dia begitu possessive kepadamu. Dia hanya tidak ingin kehilangan sosok yang sangat dia cintai. Lagi.
Jay pernah merasa sangat terpuruk. Menganggap dirinya lemah dan seorang pencundang"
Jungwon terpaku dalam ke terkejutannya.
Jay apa?-
"Kau belum tau?"
Jungwon hanya menggeleng dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Apa yang dia lewatkan tentang Jay?
yang selalu menggangu hari-harinya yang tanang?
Dengan segala tingkah semena-mena dan possessivenya itu, apa yang tidak dia ketahui! Tentang kehidupan seorang Jay Park?!!
"A-apa yang tidak ku ketahui tentang kehidupan Jay? Jake~ya?!!"
Jungwon bertanya dengan suaranya yang bergetar.
"Aku tidak bisa menceritakannya, kau harus menanyakan ini kepada Jay , Jungwon.
Aku hanya bisa mengatakan__,
Hati Jay sebenarnya begitu rapuh.
Sedikit saja kau menorehkan sebuah luka, maka di pastikan Jay akan sangat hancur.
Dia sangat mencitaimu.
Dan tidak ingin kehilanganmu"
😪
Makin kesini ini cerita makin aneh+ ribet gak sih?
Vote jussyeo:)