UNDEAD | BTXT

By CALSTERIA

78.5K 18.8K 2.7K

[COMPLETED] [16+] Tahun 2020 Korea Selatan dilanda virus misterus yang membuat manusia menjadi seorang Undead... More

Prolog
UNDEAD : Meet
UNDEAD : Symptoms
UNDEAD : The Journey is Started!
UNDEAD : His Power
UNDEAD : A Defendead
UNDEAD : Road
UNDEAD : Alive
Special Part : Background (1)
Special Part : Background (2)
UNDEAD : Defatigatio
UNDEAD : Dohwan
UNDEAD : Survive
FIN : Afterlife
DEAD : 1
DEAD : 2
DEAD : END

UN : DEAD

3.5K 966 99
By CALSTERIA

"KANG TAEHYUN!"

Jungkook menahan tubuh Taehyun yang hampir terjatuh.

"Ugh.." rintih anak itu.

"Kau tidak apa-apa?!" panik Jungkook.

"Aku akan panggil dokter" Soobin pergi mencari bantuan.

Beruntungnya peluru itu menggores bahu Taehyun karena seorang petugas mendorong Dohwan. Jika saja tembakannya tidak meleset, peluru itu sudah bersarang di dada anak itu.

"Bukannya tembakannya dua kali?" tanya Beomgyu. Ia hanya melihat peluru yang menggores Taehyun.

Dohwan terjatuh dan memegangi perutnya yang mengeluarkan darah.

"K-kau menembakku?!" ucap Dohwan lemas.

"Maaf, kami terpaksa melakukannya. Kami tidak bisa membiarkan adanya korban lagi" ucap petugas yang melayangkan peluru ke tubuh Dohwan.

Para petugas itu membawa tubuh Dohwan yang sudah tidak bernyawa. Ruangan besar itu senyap seketika, orang-orang masih syok dengan aksi tembak di depan mata mereka.

"Tae kau tidak apa?!" tanya Yeonjun panik.

Taehyun memegangi pundak kanannya yang terus mengeluarkan darah, wajahnya terlihat pucat.

"M-Maafkan aku" Jungkook berkali-kali mengucap maaf karena merasa bersalah.

"Dimana sih dokternya?!" bentak Kai marah.

"Disini" dokter bernametag Jihyo itu mengobati luka Taehyun. Pemuda itu sesekali merintih kesakitan ketika cairan obat itu menyentuh lukanya.

"Terima kasih" gumam Taehyun setelah luka itu tertutup perban.

"Kenapa kemampuan regenerasinya tidak berfungsi?!" tanya Seokjin, biasanya luka Taehyun cepat sembuh.

"Karena lukanya parah. Lukanya akan sembuh sendiri, tapi akan memakan waktu. Berbeda dengan luka goresan yang dapat sembuh dengan cepat.

Aku hanya bisa mengobati sebisaku karena peralatan disini terbatas." jelas Jihyo.

"Tugasku sudah selesai. Permisi" dokter cantik itu meninggalkan mereka.

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

"Tae maafkan aku" ucap Jungkook. Entah sudah keberapa kali ia mengucapkan kata 'maaf'

"Memang lebih baik jika aku yang tertembak, jika hyung yang kena akan jauh lebih berbahaya" ucap Taehyun lemah.

"Syukurlah. pembunuhnya sudah tertangkap" ucap Kai.

"Istirahat yang banyak" Jimin mengusak rambut Taehyun.

"Cih tumben" sindir Taehyun, bercanda.

"Terima kasih" ucapnya sambil tersenyum.






Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, sudah dua jam semenjak Dohwan terbunuh. Jimin dan Hueningkai sedang mengantri untuk mengambil jatah makan kelompok mereka.

"KERETA SUDAH DATANG! KELOMPOK 5 SAMPAI SEBELAS HARAP BERKUMPUL DI PERON NOMOR 11!" sorak salah satu petugas berbadan besar di pintu masuk ruang tunggu.

Mendengar nama kelompoknya, Jimin dan Hueningkai bergegas kembali ke teman-temannya.

Tapi tiba-tiba seorang wanita berlari menabrak petugas itu dan berteriak

"UNDEAD! ADA UNDEAD!"

Setelah wanita itu berteriak, seorang undead langsung menyerangnya dari belakang.

Sontak keadaan disana menjadi kacau, semua orang berlari menuju peron 11 tempat dimana kereta tiba. Beberapa orang bahkan mati terinjak .

"Kai! Kita harus menuju peron 11!" ucap Jimin. Ia menarik Kai agar terhindar dari kerumunan orang-orang yang berlari.

"Tapi bagaimana yang lainnya!?" Kai menahan tarikan Jimin.

"Mereka pasti selamat! Cepat!" Jimin menarik Kai, tapi lagi-lagi Kai menahan lengannya.

"Ada anak kecil!" Kai melepas genggamannya dan berlari menuju anak kecil perempuan yang menangis di tengah kerumunan itu.

"IBU AYO BANGUN!!!" teriak anak itu di samping mayat ibunya yang mati terinjak-injak.

Hueningkai langsung menggendong anak itu dan menyusul Jimin, jika ia terlambat sedikit saja anak itu mungkin sudah terinjak oleh orang-orang.

Diruangan yang sama keenam pemuda itu juga sama paniknya, mereka bahkan sampai terpisah karena terdorong kesana kemari.

"YEONJUN HYUNG! KITA HARUS PERGI!" bentak Soobin pada pemuda yang terus mencari adiknya itu.

"T-tapi.."

"Beomgyu hyung pasti selamat. Aku yakin" ucap Taehyun. Ia sesekali merintih ketika seseorang menabrak bahunya. Ketiga pemuda itu bergegas menuju peron.


Seokjin dan Jungkook sedang memukul Undead yang siap menerjang mereka.

Seokjin menahan rahang undead itu agar tidak menggigitnya, ia melihat di saku Undead itu terdapat pistol. yang ia lawan adalah petugas militer yang terinfeksi.

Seokjin langsung mengambil pistol itu dan menembaknya tepat di mulut Undead itu. Darah langsung menghiasi wajah tampannya. Setelah menyingkirkan mayat itu ia menembak undead yang sedang Jungkook lawan.

"Terima kasih" ucap Jungkook lalu mengambil pistol yang ada di saku mayat petugas itu.

"Sial. Pasti tembakan tadi sore memancing mereka" ucap Seokjin sambil mengelap darah yang ada di wajahnya.

"Kita harus bergegas menuju kereta sebelum penuh" ucap Jungkook.

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

Keadaan peron 11 sangat kacau, semua orang berdesakan bahkan berdorongan untuk masuk kedalam gerbong.

Hueningkai menitipkan anak yang ia gendong tadi kepada wanita yang ada di sana. Setelah itu ia menuju ke pintu gerbong bersama yang lainnya.

Jimin dan Seokjin sedang menahan pintu otomatis itu agar tidak tertutup. Pintu gerbong itu belum ditutup karena mereka masih menunggu seseorang, Beomgyu.

Seokjin dan Jungkook berkali-kali menembaki para undead yang mendekat.

"Pelurunya habis" gumam Seokjin.

"Harap untuk segera menutup pintu, kereta akan segera berangkat" pemberitahuan itu terdengar di setiap gerbong.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT TUTUP GERBONGNYA!" bentak seorang pria.

Seokjin menatap Yeonjun, meminta persetujuan untuk menutup pintu atau tidak.

"TIDAK. BEOMGYU PASTI DATANG!" geleng Yeonjun keras. Ia berkali kali mengucap doa dalam hati agar adiknya selamat.

"Kita tunggu sebentar lagi" ucap Jimin.

"Ada seseorang!" ucap Taehyun melihat orang yang berjalan tertatih ke arah gerbong.

Kondisinya parah, seluruh tubuhnya penuh luka dan lebam.

"Hyung bantu aku" ucap Taehyun pada Yeonjun dan Soobin.

"Bantu ap-" Soobin belum menyelesaikan ucapannya tapi Taehyun sudah lebih dulu berlari menghampiri orang itu.

"Beomgyu hyung! Kau tidak apa-apa?" tanya Taehyun, ia membantu Beomgyu.

Tiba-tiba mereka berdua terjatuh, ada yang menyerang mereka. Undead.

Taehyun menahan undead itu agar tidak menyerang beomgyu, apalagi sampai undead itu masuk ke dalam gerbong.

Yeonjun dan Soobin menghampiri mereka, Yeonjun langsung membantu adiknya. Soobin ingin membantu Taehyun tapi ucapan anak itu menghentikan gerakannya.

"PERGI!" bentaknya.

"A-apa..?"

"Pergi! Cepat! Tinggalkan aku. Aku harus menahannya agar dia tidak masuk ke gerbong" ucapnya sambil meninju undead bertubuh besar itu.

"GILA YA?!" bentak Soobin. Baru pertama kalinya mereka mendengar bentakannya.

"PERGI SIALAN!" umpat Taehyun. Bahunya belum sepenuhnya sembuh, sepertinya lukanya robek lagi.

Soobin menggertakan giginya, tanda ia menolak ide gila itu. Tapi tak ada jalan lain, seseorang harus menahan para makhluk itu.

"Maaf.." gumam Soobin lalu berbalik dan berlari membantu Yeonjun yang sedang menopang beomgyu.

Setelah mereka memasuki gerbong, Yeonjun langsung merebahkan adiknya di kursi penumpang.

"CEPAT TUTUP PINTUNYA SIAL! Kau mau mengorbankan kami semua demi satu orang yang bisa berubah menjadi monster?!" bentak salah satu korban. Para korban yang lain juga ikut protes.

"Bangsat! Setidaknya dia lebih manusiawi dibanding kalian!" maki Hueningkai. Ia sudah benar - benar geram dengan hinaan yang mereka ucapkan pada temannya.

"Kita harus menutup pintu. Para undead semakin dekat" ucap Jimin melihat puluhan? Tidak. Ratusan Undead yang mulai mendekat.

Jungkook mengusak surainya kasar. Ia berlari menuju tempat Taehyun dan undead itu.

Seokjin membelalakan matanya, ia memanggil Jungkook tapi panggilannya tidak di hiraukan.

Jungkook menembak Undead itu sebelum makhluk itu sempat menyerangnya, ia segera menarik tubuh Taehyun yang tidak sadarkan diri.

Pemuda itu berusaha menarik tubuh penuh darah itu menuju gerbong.

"Kenapa kau berat sekali sih?!" keluh Jungkook. Akhirnya ia berhasil menarik tubuh itu sampai ke depan pintu gerbong.

"Kau gila ya?!" bentak Seokjin, ia membantu memasukan tubuh Taehyun.

Jungkook terkekeh, ia berjalan di belakang Seokjin.

"Cepat masuk!" ucap Jimin sambil mengulurkan tangannya pada Jungkook.




























Tinggal beberapa senti sebelum lengan mereka bersentuhan, tubuh Jungkook ditarik paksa ke belakang oleh puluhan undead.

Tentu saja hal itu membuat seluruh penumpang panik luar biasa, Seokjin langsung menarik Jimin masuk dan membiarkan pintu otomatis itu tertutup rapat.

Kereta langsung berjalan beberapa detik setelah mereka menutup pintu besi itu.

"J-Jungkook?" tubuh Jimin bergemetar hebat.

Seokjin memeluk Jimin, mereka berdua kembali kehilangan sahabat mereka.

Soobin dan yang lainnya juga merasakan hal yang sama, Kai bahkan sudah menangis dari tadi.

Anak perempuan yang ditolong Kai mendekatinya.

"J-jangan menangis!" ucap anak itu lalu tangan kecilnya memeluk kaki Kai.

Merasa kakinya dipeluk, Kai menunduk lalu mensejajarkan tingginya dengan anak itu.

"Terima kasih" Kai tersenyum. Anak kecil itu memeluk lehernya. Kai berusaha menahan tangisnya, ia tak ingin terlihat lemah didepan anak kecil.

"Aku Hyein! Siapa namamu?" tanya anak itu.

Deg.

"Hyein? Aku seperti pernah mendengarnya" batin Kai.

Hueningkai membelalakan matanya, ia menjauh dari anak itu. Hyein adalah anak dari pria yang ia tembak waktu itu (chap UNDEAD : Alive)

"Eung?" anak itu menatap Kai bingung.

"T-tolong menjauh dariku" ucap Kai terbata-bata.

"Kenapa? Terima kasih kakak sudah menolongku!" anak itu membungkuk.

Jimin mendengar percakapan mereka, ia mendekati Hyein.

"Jadi namamu Hyein hm?" tanya jimin.

"Eum! Choi Hyein!" anak kecil itu mengangguk.

"Aku Park Jimin, dan dia Hueningkai. Salam kenal ya" Jimin mengusak kepala anak itu. Ia mengajak Hyein untuk duduk dan mengobrol, setidaknya hal itu bisa membuatnya melupakan kejadian yang baru terjadi.

"Kalian hampir membunuh kami semua! Dasar gila!" maki seorang penumpang.

Yeonjun bangkit dari tempatnya dan ingin meninju pria itu.

BUGH!

Sebelum Yeonjun sempat melayangkan tinjunya, pria itu lebih dulu dipukul oleh Seokjin.

"Orang-orang sampah" gumamnya.

"Apa kau bilang?!" pria itu meninju balik Seokjin.

Terjadi keributan di gerbong itu karena ulah mereka.

"HARAP DIAM!" seorang petugas berseragam militer masuk kedalam gerbong bersama beberapa petugas berseragam perawat. Pria itu dan Seokjin menghentikan aksi baku hantam mereka.

"Meskipun terjadi kendala, kita harus bersyukur kereta ini masih bisa mengantar menuju Jeonju.

Dalam 5 jam lagi kita akan memasuki kota Jeonju, disana pengawalannya lebih ketat dibanding Seoul. Para perawat akan mengobati luka kalian. Dan harap tetap tenang selama perjalanan!" jelas petugas itu lalu pergi menuju gerbong selanjutnya.



Yeonjun mengusap surai adiknya yang masih belum sadar. Sepertinya dewi fortuna berpihak pada adiknya, Beomgyu tidak tergigit sama sekali tapi luka luarnya cukup parah.

Sementara Taehyun, anak itu mengalami luka yang jauh lebih parah. Hampir seluruh tubuhnya sobek karena cakaran atau gigitan Undead, walaupun gigitan Undead tak lagi berpengaruh baginya tetap saja jika kehilangan darah ia bisa mati.

Seokjin meringis melihat luka-luka yang terbuka lebar itu. Ia melihat pandangan para penumpang ke arahnya, lebih tepatnya ke arah Taehyun yang berada di sampingnya. Tatapan penuh kebencian dan jijik menjadi satu.

"Apa yang kalian lihat?!?!" bentak Jimin. Orang-orang itu langsung mengalihkan pandangannya dan saling berbisik.

"Hidupnya pasti akan sulit" guman Seokjin sambil menatap Taehyun.
















TO BE CONTINUED

Continue Reading

You'll Also Like

11.5K 2.1K 20
Choi Soobin baru saja memasuki sekolah barunya. Tetapi hal-hal tidak biasa terus saja terjadi semenjak ia menginjakkan kaki di sekolah tersebut. Semu...
612 52 11
Peculiar, merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan istimewa melebihi kemampuan manusia pada umumnya. Mereka harus tinggal di dalam sebuah lingku...
10.8K 1.5K 13
Tentang perjuangan para anak laki-laki untuk membebaskan diri dari kejahatan, dan juga pengorbanan salah seorang diantara mereka.
71.4K 11.3K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...