Memories || Kimetsu no Yaiba

Autorstwa Mizuraaaa

90.5K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... Więcej

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
25.Permintaan
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

26.Misi Bersama

1.3K 176 260
Autorstwa Mizuraaaa

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

Gadis itu mempercepat laju langkahnya, helaian rambutnya terbang diterpa angin. Pandangannya diedarkan ke seluruh penjuru hutan, yang ditemukan hanya keheningan dan pohon pohon yang menjulang tinggi.

Matanya melebar ketika melihat seorang pria sedang tergeletak tidak berdaya. Dengan segera, ia pun menghampiri dan mengecek nafasnya.

Tak ada lagi hembusan nafas.

(Y/n) mengumpat kesal ketika sadar bahwa pria itu tak lagi bernyawa. Ia pun kembali melihat ke sekeliling, lalu memilih suatu jalur yang dituntun oleh instingnya.

Ia kembali mengumpat ketika melihat seorang wanita juga tergeletak pada salah satu dari banyaknya batang pohon. Ia menghampiri wanita itu dan mengecek apakah wanita itu masih hidup atau tidak.

Masih bernafas.

(Y/n) pun mengguncang pundak wanita itu pelan, berharap ia akan bangun dan memberinya sedikit petunjuk.

Usahanya berhasil kali ini. Setelah belasan kali mengumpat karena melihat banyak pemburu iblis mati dengan keadaan mengenaskan, kali ini ia melihat seseorang yang masih bernyawa.

Mata wanita itu terbuka perlahan, ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi rasa sakit yang ia terima membuatnya mengurungkan niatnya.

(Y/n) menatap matanya serius dengan kedua tangan yang menggenggam pundak wanita itu. "Katakan, kemana iblis itu pergi?!"

Dengan susah payah wanita itu mengangkat tangannya, jari telunjuknya menunjuk pada suatu arah. (Y/n) menatap arah itu sebentar dan kembali menatap wanita itu.

"Kakushi akan segera datang, bertahanlah sebentar lagi" ucap (Y/n)

Ketika (Y/n) hendak pergi ke arah yang wanita itu tunjuk, tubuhnya tertahan karena wanita tadi memegang pergelangan tangannya.

"A..ku t-tidak ta...han"

(Y/n) melebarkan matanya dikala mendengar ucapan wanita itu. Ia pun menatap marah pada iris mata di hadapannya. "Apa yang kau katakan?! Kau akan tetap hidup!"

Wanita itu menggeleng dengan gerakan patah patah. "A...ku se...nang b-bisa menj-jadi bagian da...ri pemburu ib-blis"

Setelah wanita itu mengatakan hal itu dengan suara terputus putus, (Y/n) tak lagi merasakan hembusan nafas maupun denyut nadi dari wanita itu.

Batang pohon yang dijadikan senderan wanita tadi menjadi bahan pelampiasan amarah (Y/n). Ia meninjunya sekuat mungkin hingga menembus beberapa cm.

"Sialan!!" geramnya pelan.

Ia pun segera berlari ke arah yang ditunjukan oleh wanita tadi. Ia terus mempercepat larinya, ekspresi marah sangat terlihat di wajahnya.

Suara keributan menyapa pendengarannya. Ia semakin mempercepat langkahnya. Ia yakin, jika pertarungan sebentar lagi akan dialaminya.

Matanya melebar, banyak pemburu iblis tergeletak tak berdaya di sana, banyak juga yang masih bertahan dan masih mencoba menyerang iblis tersebut.

(Y/n) mulai mendekat, penampilannya yang tidak jauh berbeda dengan pemburu iblis lainnya, membuat ia tak menjadi pusat perhatian. Tentu saja, ingatlah kalian bahwa haori miliknya telah dirobek oleh Sanemi? Ahh, bahkan (Y/n) lupa belum meminta maaf kepada Giyuu.

Nichirin diambil dan diarahkan pada iblis tersebut. (Y/n) melihat situasi, banyaknya pemburu iblis yang menyerang Oni itu bisa dijadikan sebagai pengalih perhatian.

Mulutnya terbuka mengucapkan bentuk pernafasan yang akan ia gunakan secara berbisik. Ia pun melesat ke arah Oni itu dan

Crash

(Y/n) berdecak kesal. Ia hanya berhasil memotong salah satu tangan Oni itu. Namun, hal itu membuat semua atensi beralih padanya.

"Gadis itu... memotong salah satu tangannya?!" terdengar nada tidak percaya dari ucapan salah satu pemburu iblis.

Bukan tanpa alasan orang itu mengatakan hal seperti itu. Pasalnya, sejak tadi para pemburu iblis hanya bisa sekedar menggores kulit Oni di sana.

(Y/n) menatap para pemburu iblis dan mendecih. "Kenapa kalian diam saja?! Cepat serang dia, alihkan perhatiannya!"

Semua orang merasakan aura kepemimpinan kala itu. Entah mengapa, semua orang seakan dihipnotis untuk menuruti perintah (Y/n).

Semua orang kembali menyerang Oni itu, tapi dengan mudahnya Oni itu mengalahkan semuanya dengan satu tebasan katana.

Tunggu, iblis itu pengguna katana?

Dalam sekejap para pemburu iblis sudah terkapar lemas. Sial, (Y/n) telat datang kesini. Semua orang pasti sudah menggunakan semua kekuatan mereka, mereka pasti kelelahan.

(Y/n) menatap Oni itu, matanya melebar ketika melihat angka dimata Oni itu.

"Uppermoon enam?" lirih (Y/n) dengan nada tidak percaya

Bagaimana bisa? Bukankah Giyuu bilang ia sudah membunuh uppermoon enam bersama Tengen? Lalu apa yang ia lihat sekarang ini?

Banyak pertanyaan mulai memutari pikirannya. Hingga akhirnya ia tersadar, ada satu kemungkinan.

"Muzan sialan!!" umpat (Y/n) secara tidak sadar, bahkan suaranya cukup keras untuk didengar beberapa pemburu iblis termasuk Oni dihadapannya.

"Hei, apa maksudmu mengatakan hal seperti itu tentangnya?!" uppermoon enam itu tampak tidak terima tuannya dihina

(Y/n) tersenyum miring dan menatap remeh pada uppermoon enam. "Tanyakan pada Muzan, pemimpin kalian yang bodoh itu! Apa dia sangat penakut hingga harus menambah iblis rembulan atas walau masih tersisa 3 uppermoon?"

"Kau! Jangan menyulut emosinya! Kau bisa mati! Dia sangat kuat!" seru salah satu pemburu iblis yang memperhatikan perdebatan mereka berdua.

(Y/n) menatap pemburu iblis itu sekilas dan tersenyum seakan mengatakan 'Jangan khawatir'. Bahkan pemburu iblis itu bingung karena bisa mengerti bahasa 'senyuman' dari gadis itu.

(Y/n) kembali menatap uppermoon. "Miris sekali, kau dijadikan uppermoon hanya untuk mainan baginya saja" ejeknya sambil memperhatikan penampilan uppermoon itu dari atas sampai bawah.

Oni itu berwujud seperti manusia, tidak banyak perubahan yang terlihat kecuali gigi yang menjadi runcing serta iris matanya yang berwarna merah darah.

Ini hanya dugaan, tapi (Y/n) merasa bahwa Oni itu menjadi iblis belum lama.

Oni itu geram, ia mengacungkan katana nya ke arah (Y/n). "Jangan sembarangan, bocah. Aku dipilih jadi uppermoon karena aku kuat!"

(Y/n) menghela nafas pasrah, lagi lagi ia dipanggil bocah hanya karena tinggi nya tidak mencapai rata rata. Ia menatap Oni itu masih dengan pandangan merendahkan. "Jangan bercanda. Kau dijadikan sabagai uppermoon karena Muzan adalah seorang pengecut! Ia membutuhkan banyak Oni untuk melindungi dirinya sendiri!"

Oni itu tampak semakin marah, dengan segera Oni itu pun melesat ke arah (Y/n) siap menebas lehernya. (Y/n) yang menyadari hal itu langsung menahannya dengan nichirin yang ia pegang.

(Y/n) terdorong beberapa cm karena dorongan Oni itu yang terlalu kuat. Ingin menghindari kekalahan telak, (Y/n) pun segera melompat mundur dan bersiap menyerang kembali

"Yuki no Kokyu: Ni no kata: Fuyu no mou fubuki"

(Y/n) melesat ke arah Oni, suara katana yang saling beradu menggema memecah keheningan hutan malam itu. Nampaknya, pernafasan yang digunakan oleh (Y/n) membuat beberapa orang menyadari sesuatu.

Crashh

Satu tangan kembali terputus oleh serangan dari (Y/n). Oni itu tampak marah dan meraung. "Sialan kau!!"

Katana milik Oni itu diayunkan, (Y/n) menahan serangan itu sekuat tenaga. Namun, sepertinya kekuatan Oni itu lebih besar dibandingkan dirinya sehingga ia harus terlempar hingga membentur sebuah pohon.

Uhukk...

Mulutnya mengeluarkan cairan merah ketika punggungnya menghantam pohon. Lengannya dipakai untuk menghapus darah yang tersisa di bibirnya.

Ia melihat darah yang menempel di lengannya sekarang, tatapannya beralih pada Oni itu dan menatapnya tajam.

'Sial, harus ku akui kekuatannya cukup kuat. Tapi, sepertinya dia tidak terlalu berpengalaman dalam menggunakan katana, aku rasa dia akan lebih hebat jika menggunakan bela diri, bukan katana, itu bisa dijadikan kesempatan. Tapi tetap saja, kekuatannya itu sangat merepotkan' batin (Y/n) memikirkan cara untuk mengalahkan Oni itu

"Hei! Kau baik baik saja?!" teriak salah satu pemburu iblis dengan nada khawatir.

(Y/n) menatap pemburu iblis itu dan terkekeh. Raut wajah kebingungan terlihat pada wajah pemburu iblis itu, mengapa gadis itu malah tertawa? Begitu pikirnya.

"Kau bercanda?" (Y/n) segera berdiri dan menunjukan seringaian nya, membuat beberapa orang bergidik ngeri. "Aku suka ini..." desis (Y/n) penuh semangat.

'Gadis ini gila' begitulah pemikiran beberapa pemburu iblis yang masih sadar dan melihat sikap (Y/n)

(Y/n) melesat ke arah Oni itu. Tangannya dengan lincah menggerakkan nichirin itu untuk menyerang uppermoon enam secara bertubi tubi.

Uppermoon enam kewalahan, ia terus melangkah mundur dan hanya bisa menahan serangan dari (Y/n), ia tak diberikan kesempatan untuk menyerang.

"Yuki no Kokyu: Ichi no kata: Reiki"

Crashh

"Aarrrgghh" Oni itu meraung kesakitan saat kedua tangannya dipotong oleh (Y/n). Meski tak lagi bisa menyerang, (Y/n) tak melunturkan kewaspadaannya.

"Yuki no Kokyu: Go no kata: Hyou no hari"

Dengan cepat (Y/n) mengeluarkan bentuk pernafasan lain dan mengarahkannya pada leher Oni.

Crashh

Kepala Oni itu terlempar beberapa meter setelah lehernya berhasil (Y/n) tebas. Perlahan tubuh Oni itu berubah menjadi abu, kepalanya pun mulai hancur, dan yang (Y/n) lihat sebelum seluruhnya menjadi abu, setetes air mata keluar dari Oni itu.

'Sial!'

(Y/n) mengumpat dalam hati, tangannya menggenggam gagang nichirin erat. 'Selalu... selalu seperti ini. Kapan penderitaan ini akan berakhir?!' tanyanya dalam hati, tak ada siapapun yang bisa menjawab pertanyaannya.

Semua pemburu iblis yang masih memiliki kesadaran mulai berdiri dan menatap takjub pada (Y/n). Salah satu pemburu iblis mengangkat tangannya dan menunjuk (Y/n)

"Kau... Pilar Salju?"

(Y/n) menoleh dan menatap pemburu iblis itu, ia tersenyum sebentar dan memasukan nichirin pada tempatnya. "Hai', (F/n) (Y/n) desu, yoroshiku" ia sedikit membungkuk setelah mengucapkan itu.

Tiba tiba, semua pemburu iblis bersujud dan menyerukan kata "Gomennasai" dengan serempak. Melihat respon pemburu iblis yang seperti itu, (Y/n) malah panik sendiri.

"H-hei, apa yang kalian lakukan?! Ayo angkat wajah kalian, jangan bersujud seperti itu! Astaga aku jadi enak!!" ucap (Y/n) sembari berusaha membuat para pemburu iblis kembali berdiri.

"Maafkan kami, (F/n)-sama, kami tidak tau bahwa itu kau!" seru salah satu pemburu iblis mewakili pemburu iblis yang lain.

"Astaga, kenapa harus pakai embel-embel -sama segala, kalian berlebihan! Ayolah, cepat berdiri" ucap (Y/n) masih dengan nada panik

Semua pemburu iblis pun mulai berdiri kembali, salah satu pemburu iblis mulai berkata lagi, "Maaf karena tadi sempat meremehkan mu, s-saya tidak tau" ucapnya gugup

"Tidak apa apa, aku memang tidak terlalu terkenal" ucap (Y/n) sambil tertawa kikuk

"Ngomong ngomong, anda hebat sekali! Iblis sekuat itu anda kalahkan sendiri!!" timpal pemburu iblis yang lain, diikuti pemburu iblis lain yang takjub akan kehebatan (Y/n)

(Y/n) yang diperlakukan seperti itu malah senyum senyum sendiri karena malu. Ia tertawa kikuk dan berkata, "Ini sudah menjadi tugasku"

Kepala (Y/n) mulai menunduk dan menggenggam erat pakaiannya. "Jika saja aku bisa datang lebih cepat... Maka—"

"Tidak, (F/n)-sama"

(Y/n) mengangkat kepalanya saat salah satu pemburu iblis memotong perkataannya, yang dapat (Y/n) lihat, ia sedang tersenyum

"Anda sudah melakukan yang terbaik"

Setelah itu terdengarlah tepukan tangan dari para pemburu iblis, diikuti seruan seruan yang membuat (Y/n) menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Anda hebat, (F/n)-sama!"

"Aku ingin sepertinya"

"Sugoii, mengalahkan iblis rembulan sendirian!"

"Itulah Pilar Salju kita, (F/n)-sama!"

(Y/n) ingin meneteskan air matanya, tapi tiba tiba telinga nya mendengar suara kepakan sayap. Ia pun menatap ke atas langit, mencari sumber suara yang sudah pasti adalah burung gagak kasugai miliknya.

Matanya menangkap burung itu, tangannya diangkat agar burung itu bisa bertengger di lengannya. "Misi lagi?"

"Kau akan menerima misi langsung dari Oyakata-sama kwak! Kembali lah ke markas pemburu iblis kwak!"

(Y/n) pun tersenyum mendengar itu, ia menatap para pemburu iblis yang masih sanggup berdiri satu persatu. "Kakushi akan segera datang untuk mengobati kalian. Maaf, aku tidak bisa menemani kalian" sesalnya

Salah satu pemburu iblis menggeleng "Anda adalah seorang Pilar, pasti Anda sangat sibuk. Jangan khawatirkan kami, kami akan baik baik saja"

(Y/n) tersenyum mendengar penuturan dari salah satu pemburu iblis itu. "Oh ya, satu lagi, panggil saja (Y/n), jangan pakai marga ku. Jangan pakai embel-embel -sama juga" ucap (Y/n) disertai tatapan tajam

Reflek, semua orang langsung berseru "Baik, (Y/n)-sama!"

(Y/n) menepuk keningnya sendiri "Aku bilang jangan pakai embel embel -sama"

"Bagaimana bisa kami hanya memanggil nama saja pada Anda? Anda adalah panutan kami!" jawab salah satu pemburu iblis yang disetujui semuanya.

(Y/n) pun lagi lagi tersenyum dan geleng geleng kepala "Hehh, kalian ini keras kepala sekali ya? Ya sudahlah. Jaa, ne!" ia melambaikan tangannya ke atas dan langsung dibalas oleh para pemburu iblis.

.
.

(Y/n) terus berlari ketika sadar tujuannya sudah dekat. Ia menatap langit dan melihat perubahan warna yang sangat indah. Hari sudah mulai siang.

Jika kalian bertanya tanya, mengapa gagak kasugai (Y/n) bilang bahwa Oyakata-sama yang akan memberikannya misi? Bukankah Oyakata-sama sedang sakit?

Tentu saja. Tidak ada yang tau soal kondisi Oyakata-sama yang memburuk selain orang orang tertentu. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya keributan yang terjadi, ataupun dijadikan kesempatan oleh para iblis.

Kediaman Oyakata-sama sudah tertangkap oleh matanya, ia melihat semua orang sudah di sana, apa ia terlambat? Ah, bahkan Tanjirou dan teman temannya pun ada di sana

(Y/n) pun segera ikut berlutut dan mengucapkan kata maaf karena datang terlambat.

Amane mengangguk mengerti. Ia pun mulai berkata, "(Y/n)-san, kau akan menjalankan misi lagi, apa tidak akan kelelahan?"

(Y/n) menggeleng. "Tidak apa, Amane-san. Aku senang bila mendapatkan misi lagi" ucapnya disertai senyuman

Amane pun tersenyum. "Kali ini, kau akan menjalankan misi bersama Tomioka Giyuu, Shinazugawa Sanemi, Kamado Tanjirou dan teman teman nya"

(Y/n) menunjukan raut wajah bingung. "Mengapa Anda menggunakan banyak Pilar pada misi ini? Apakah kita akan melawan iblis yang berbahaya?"

"Sangat berbahaya" jawab Amane membuat semua Pilar menjadi tegang. Sebenarnya (Y/n) datang tepat waktu, jadi para Pilar pun belum tau tujuan mereka diperintahkan untuk berkumpul di depan kediaman Oyakata-sama

"Seperti yang kalian tau. Semua orang sangat ingin iblis di dunia ini segera musnah. Tapi setelah bertahun tahun, tak ada perubahan" jelas Amane dan memberi jeda. "Oyakata-sama berharap, dunia dimana iblis berada bisa berakhir pada masa ini"

"Jadi, aku ingin, kalian yang aku sebutkan tadi, segera membunuh Akaza, uppermoon 3" perintah Amane membuat semua Pilar memekik kaget

"Uppermoon tiga?! Anda serius? Tapi dia sangat kuat!" ucap Kyoujurou yang punya pengalaman bertarung dengan Akaza

"Untuk itulah aku menggunakan tiga Pilar sekaligus. Jangan lupakan bahwa mereka pemburu iblis yang sangat hebat" balas Amane

"Tapi, Amane-san, haruskah bersama (Y/n)? Bukankah lebih baik para laki laki saja yang mengurusnya?" tanya Giyuu khawatir (Y/n) kenapa kenapa

Amane menatap Giyuu "Apa kau meragukan kekuatan (Y/n)?"

Giyuu memalingkan wajahnya. Tentu saja, ia tak bisa meremehkan kekuatan (Y/n) begitu saja, dia sangat kuat. Tapi tetap saja, ia khawatir jika (Y/n) dalam bahaya.

"Aku setuju"

Semua orang langsung menatap (Y/n) saat mendengar ucapannya.

"Jika kita tidak segera melakukan tindakan, semua ini tidak akan pernah berakhir. Meskipun ini terlihat gegabah, tapi bukankah lebih baik daripada tak melakukan apapun?" (Y/n) mencengkram pakaiannya kuat

Semua orang pun akhirnya tersadar dan menyetujui rencana Amane. "Tanjirou, lebih baik kau meninggalkan Nezuko disini, jika dibawa mungkin akan bahaya" saran Amane

"Tidak, Amane-san. Aku akan tetap membawanya, aku... tidak bisa berpisah darinya" jawab Tanjirou

(Y/n) menatap Tanjirou "Tanjirou" ucapnya terdengar tegas sehingga Tanjirou langsung menoleh "Tinggalkan Nezuko disini"

"Tapi (Y/n)-nee—"

"Tidak ada alasan" potong (Y/n) cepat "Aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya"

"Tenang saja, aku akan menjaganya, anak muda!" sahut Tengen tiba tiba

Tanjirou tersenyum kikuk dan mengibaskan tangannya "Ahh, tidak terimakasih, sepertinya aku akan tetap—" ucapannya kembali terputus saat merasakan tepukan pada pundaknya.

"Biar aku yang menjaganya" ujar Kyoujurou

Tanjirou menghela nafas lega "Baiklah, aku percaya para Rengoku-san"

"Hei! Jadi kau tidak percaya padaku hah?!" teriak Tengen tidak Terima

"Jangan bertengkar. Kita tidak punya waktu lagi. Karena kita tidak tau dimana keberadaan Akaza, maka misi ini akan sedikit sulit, kalian harus mencarinya terlebih dahulu" ucap Amane tegas

"Siap, Amane-san!" seru (Y/n), Giyuu, Sanemi, Tanjirou dan teman temannya serempak.

Mereka yang akan menjalankan misi mulai bangkit dan hendak pergi, tapi ucapan Amane membuat langkah mereka terhenti.

"Tunggu"

Mereka berbalik untuk melihat Amane dengan ekspresi khawatir nya

"Pulanglah dalam keadaan selamat, jika keadaan tidak memungkinkan, lebih baik mundur saja" Amane terlihat menggigit bibir bawahnya, wajahnya menunjukan ekspresi bahwa ia tidak rela melepas kepergian mereka berenam

(Y/n) tersenyum "Kami akan pulang dengan selamat, Amane-san"

.
.

"(Y/n), kenapa kau menguap terus?" tanya Giyuu saat melihat (Y/n) sudah berkali kali menguap

Sekarang ini mereka sedang ada didalam hutan, mengandalkan insting mereka untuk mencari sang iblis. Hari juga sudah mulai menggelap, jadi mereka meningkatkan kewaspadaan nya.

"Beberapa hari ini aku tidak tidur, jadi aku sangat mengantuk" ucapnya sembari menguap. Walau ia mengatakan hal itu, tapi lingkaran bawah matanya tidak menghitam sama sekali, aneh memang.

"Kalau begitu tidur saja" ucap Sanemi santai

"Kau gila?! Kalau ada yang menyerang bagaimana?" bentak (Y/n) pada Sanemi

"Kau yang lebih gila. Jika ada yang menyerang, kau mau melawan mereka dengan keadaan mengantuk?! Kau ingin jadi beban untuk kami hah?!" bentak balik Sanemi

"Untuk kali ini saja, aku setuju dengan Shinazugawa" ucap Giyuu mau tak mau

"Aku kan memang selalu benar" sombong Sanemi

"Kalau begitu, (Y/n), Tanjirou dan teman temannya istirahat saja, aku dan Shinazugawa akan berjaga bergantian, kau harus tidur" perintah Giyuu pada (Y/n)

"Kami-sama, aku punya pengawal" ucap (Y/n) dramatis dengan background bunga bunga membuat semua orang dibuat sweatdrop

"Aku yang akan berjaga disini terlebih dahulu, Shinazugawa tidur duluan saja" ujar Giyuu

"Iya iya, jangan suka sok memerintah" ucap Sanemi tak peduli sambil mengibaskan tangannya

Semua orang pun mulai merebahkan diri mereka untuk tidur, menyisakan Giyuu dan (Y/n) di sana. "Kalau begitu, tidurlah"

"Giyuu, ada yang perlu aku bicarakan" ucap (Y/n) gugup

"Apa?"

"Maaf karena telah merusak haori pemberianmu saat itu. Niat Sanemi baik ingin menghentikan pendarahan ku, tolong jangan marah" (Y/n) menunduk dengan jari ditautkan gelisah

Giyuu menepuk kepala (Y/n) dan mengelusnya, (Y/n) pun mengangkat kepalanya untuk menatap Giyuu "Tidak apa, yang penting kau selamat" Giyuu tersenyum setelah itu

Melihat senyuman Giyuu, entah mengapa menjadi menular pada bibir (Y/n) sehingga ia ikut tersenyum "Arigatou, Giyuu"

(Y/n) pun bersiap untuk tidur dengan bersandar pada sebuah batang pohon. Sedangkan Giyuu mencoba menyalakan api unggun agar mereka tidak kedinginan.

Selama beberapa jam, Giyuu hanya memandangi wajah (Y/n) yang begitu nyenyak dalam tidurnya. Tanpa sadar, sebuah senyum tipis kembali tercipta di wajahnya.

"Oy"

Lamunannya terpecah saat seseorang memanggilnya. Giyuu memandang si pelaku dengan raut wajah kesal "Apa?!" tanyanya ketus

Terlihat Sanemi sudah bangun dari tidurnya "Gantian, kau terlihat sangat mengantuk"

"Tidak juga" elak Giyuu

"Jangan banyak alasan, aku tidak ingin ada yang menjadi beban disini" ucap Sanemi sembari mendekati api unggun

Giyuu mendengus kesal, ia pun berdiri dan membersihkan celananya yang sedikit kotor karena duduk di tanah tanpa alas "Ingat, jangan macam macam padanya!" peringatan Giyuu pada Sanemi

Sanemi mengangkat bahunya tak peduli "Aku hanya tidak ingin kau menjadi beban saat bertarung, jangan berfikir yang aneh aneh"

Giyuu pun pergi ke arah Sanemi tidur tadi setelah mendapat jawaban dari Sanemi. Sekarang Sanemi juga ikut duduk di tempat yang sama seperti Giyuu tadi.

Lagi, setelah beberapa jam Sanemi hanya memandangi wajah (Y/n) yang sedang terlelap. Ia memandang ke arah Giyuu, dilihatnya Giyuu sedang tertidur, kesempatan. Akhirnya, ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Sebuah haori? Oh, benar. Itu haori milik (Y/n) yang sebelumnya rusak, ada beberapa bekas jahitan di sana. Apakah Sanemi menjahitnya?

Haori itu dipakaikan pada (Y/n) sebagai selimut karena melihat (Y/n) gemetar kedinginan. Sanemi pun duduk kembali dan menatap (Y/n) lagi.

"(Y/n) bodoh, kenapa aku bisa mencintaimu?"

Suara tepuk tangan menyapa pendengaran Sanemi, Sanemi tersentak kaget, ia panik bukan main. Ia pun melihat ke sekitar dan melihat Giyuu sedang berdiri dengan sebelah bahunya bersandar pada batang pohon.

"Seorang Shinazugawa Sanemi jatuh cinta? Wah, sepertinya pendengaran ku mengalami masalah" ucap Giyuu sembari melipat tangannya didepan dada.

Giyuu dan Sanemi pun bertatapan dengan tatapan tajam masing masing.

Awal dari persaingan, hm?

.
.
.
.
.
TBC

Chapter ini kepanjangan, huaaa

Saat saat akhir chapter ini keliatannya agak buru buru dan gak jelas ya? Maaf ya, soalnya author pengen cepet namatin cerita ini, tapi masih panjang huuu

See you next time!

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

316K 23.9K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
68K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
39.2K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
51.2K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...