Memories || Kimetsu no Yaiba

By Mizuraaaa

96.5K 12.7K 4.7K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... More

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
23.Memburuk
24.Percobaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

25.Permintaan

1.2K 182 16
By Mizuraaaa

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

"Nezuko?"

Gadis bernama Nezuko itu langsung menoleh ke belakang ketika namanya terpanggil. Ia memiringkan kepala tanda bertanya. Tentu saja, ada bambu di mulutnya, ia tidak bisa berbicara.

Seakan mengerti bahwa Nezuko butuh penjelasan, (Y/n) langsung menjawab "Apa kau tidak kelelahan? Sebaiknya masuk saja ke kotak, aku yang akan menggendong mu"

Nezuko menggeleng, ia mengangkat tangan kanannya yang masih setia menggenggam erat tangan Tanjirou. Sorot matanya seolah mengatakan 'Aku masih ingin berjalan bergandengan tangan dengan nii-san'

(Y/n) pun tersenyum dan mengangguk, menandakan bahwa ia mengerti dan membiarkan Nezuko melakukan hal sesukanya.

Gadis itu menghela nafas. Alasan. Tentu saja, ia bukan khawatir Nezuko akan kelelahan. Ayolah, dia adalah iblis. (Y/n) hanya masih takut jika tiba tiba Nezuko terbakar dibawah sinar matahari. Ia masih tidak yakin dengan darahnya sendiri.

"Oi, kau ini kenapa?!" teriak Inosuke tepat di telinga (Y/n)

"Hei! Kau mau aku tuli!" bentak (Y/n) dengan ekspresi kesal, ia menjauhkan wajah Inosuke dari telinganya "Aku hanya agak bosan" alasannya

"Bosan?! Kalau begitu bertarung denganku sekarang juga!!" Inosuke langsung mengeluarkan kedua nichirin nya dan diarahkan pada (Y/n)

(Y/n) memutar bola matanya malas "Aku memang bosan, tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan tenagaku dengan bertarung bersama orang yang lemah" (Y/n) berjalan mendahului Inosuke yang terdiam setelah dikatai lemah

"Siapa yang kau bilang lemah, bodoh!!!!" teriak Inosuke tidak Terima

"Bodoh? Bukannya kau yang bodoh ya? Blee!" (Y/n) menjulurkan lidahnya meledek.

Inosuke yang batas kesabarannya sudah habis— ralat, Inosuke tidak memiliki kesabaran. Ia pun berlari mengejar (Y/n) dengan nichirin yang diacungkan, bersiap menebas kepala (Y/n) dengan mudahnya.

(Y/n) yang melihat hal itu tentu saja tidak tinggal diam, ia pun berlari menghindari amukan Inosuke dengan cara berlindung dibalik punggung Tanjirou "Tanjirou-sama, tolong lindungi bawahan mu ini dari babi terkutuk itu!" ucap (Y/n) dramatis.

"Heh! Siapa yang kau panggil babi sialan!" amarah Inosuke semakin menjadi jadi.

(Y/n) dan Inosuke pun malah bermain kejar kejaran, (Y/n) terus berlari mengelilingi Tanjirou membuat orang tersebut pusing. Tanjirou menghela nafas lelah dan memijat pelipisnya pelan "(Y/n)-nee, kenapa kau harus ikut ikutan stress sih?" gumamnya pelan.

(Y/n) yang memiliki pendengaran super tentu saja dapat mendengar perkataan Tanjirou. Seketika ia berhenti dan menyentil dahi Tanjirou membuat sang korban meringis kesakitan "Siapa yang kau panggil stress, dasar adik durhaka!"

"E-eh, bukan begitu (Y/n)-nee, maksudku" Tanjirou menjadi gelagapan ketika kakaknya itu marah karena di panggil stress. Siapa yang tidak akan marah jika dikatai stress?

"Nah, Nezuko-chan, kakakmu sedang sibuk memperbaiki hubungannya dengan (Y/n)-chan. Lebih baik kau jangan mengganggu dan gandeng tanganku saja" Zenitsu malah mencari kesempatan dalam kesempitan membuat Tanjirou semakin pusing.

"Diamlah! Nezuko tetap bersamaku!" bentak Tanjirou pada Zenitsu

"Tidak, tidak! Neguro, sebaiknya kau bertarung denganku saja!" Inosuke malah ikut ikutan

"Namanya Nezuko!" koreksi Zenitsu

(Y/n) malah tertawa melihat pertengkaran trio rusuh itu. Bahkan setetes air mata keluar saking kerasnya ia tertawa. Namun, sesuatu yang baru saja ia lihat membuatnya bungkam dalam sekejap.

Asap?

(Y/n) mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya tidak salah. Namun, berkali kali pun ia melakukan hal itu, tetap saja ia bisa melihat asap itu.

"(Y/n)-nee, ada apa?" Tanjirou bertanya karena melihat (Y/n) yang tiba tiba diam

"Tanjirou, apa kau melihat asap yang keluar dari kepala Nezuko?" (Y/n) menunjuk kepala Nezuko membuat tatapan mereka semua beralih.

"Asap? Asap apa? Tidak ada apa apa" ucap Tanjirou yang masih berusaha melihat keluarnya asap

Lagi lagi (Y/n) mengucek matanya. Sungguh, ia melihat asap keluar dari kepala Nezuko. Memang asap itu sangat tipis, benar benar tipis, tapi seharusnya Tanjirou dan yang lain masih bisa melihatnya.

(Y/n) menggelengkan kepalanya. "Sudahlah, mungkin aku salah lihat. Sebaiknya kita segera melanjutkan perjalanan, sudah hampir sore" ucapnya lalu berjalan mendahului, sedangkan Tanjirou dan yang lain menatap nya aneh.

.
.

"Tamayo-san!" Tanjirou memanggil sembari melambaikan tangannya.

Mereka sudah sampai di rumah Tamayo dikala langit sudah menggelap. Ternyata Tamayo sedang bersantai di teras kediamannya, tentu saja ditemani Yushiro.

"Hahh, akhirnya sudah sampai" (Y/n) menghela nafas lelah sambil menyeka keringatnya. Ia memang sering melakukan perjalanan jauh, tapi ia tak pernah terbiasa, perjalanan jauh selalu membuatnya kelelahan.

Tamayo menoleh saat namanya diserukan, ia pun tersenyum dan menghampiri Tanjirou.

"Tanjirou, kau ada disini?" tanyanya basa basi

"Untuk apa kau kesini lagi, hah?!" sewot Yushiro pada Tanjirou. (Y/n) tertawa dalam hati, sepertinya iblis dengan rambut perpaduan antara hijau muda dan hitam itu cemburu pada Tanjirou.

Tamayo terlihat menegur perilaku Yushiro, (Y/n) semakin ingin tertawa tapi tertahan karena Yushiro menatap nya tajam.

"Anoo, ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengan Tamayo-san" Tanjirou mengusap tengkuknya dan tertawa kikuk.

"Ah, kalau begitu, kita bicarakan saja didalam" ajak Tamayo dengan senyuman diwajahnya

Mereka pun segera masuk ke kediaman Tamayo. Kali ini mereka duduk melingkar di suatu ruangan.

"Jadi, ada apa?" tanya Tamayo to the point

"Ah, sebelum itu, aku ingin mengenalkan seseorang terlebih dahulu. Dia (F/n) (Y/n), kakak perempuanku" tanjirou menatap (Y/n) yang duduk disebelah kirinya.

(Y/n) membungkuk sedikit "Yoroshiku onegaishimasu, Tamayo-san"

Tamayo tampak memperhatikan (Y/n) dengan seksama, lalu wajahnya berubah menjadi terkejut. "Kau Pilar Salju kan?!"

Yushiro yang mendengar hal itu seketika menatap (Y/n) "Dia? Seorang Pilar?!" tatapannya terlihat meremehkan.

(Y/n) hanya tertawa kikuk. "Ya, begitulah. Kabarnya menyebar secepat itu ya?"

"Tidak, mana mungkin kau seorang Pilar!" ejek Yushiro

(Y/n) menatap Yushiro tidak suka. "Punya masalah apa sih? Sewot banget"

Yushiro terlihat ingin membalas lagi, tapi dihentikan oleh Tamayo. Tamayo menatap (Y/n) dan tersenyum "Senang bertemu denganmu, (F/n)-san"

(Y/n) yang merasa tidak enak dipanggil seperti itu pun mengibaskan tangannya. "Panggil saja (Y/n)"

"Baiklah" jawab Tamayo singkat

Tamayo pun kembali menatap Tanjirou "Jadi, ada apa, Tanjirou?"

"Aku sudah mendapatkan darah dari iblis rembulan atas kelima, aku harap kau bisa melakukan sesuatu agar Nezuko kembali menjadi manusia" Tanjirou berkata dengan nada penuh harap

Tamayo tersenyum senang "Benarkah? Kau berhasil mendapatkannya?!" ia terdengar tidak percaya

Tanjirou hanya mengangguk membalas pertanyaan Tamayo. Tamayo pun berkata, "Baiklah, kalau bagitu—"

"Tamayo-san" potong (Y/n) cepat

"Hei, memotong pembicaraan orang lain itu tidak sopan!" ucap Yushiro

(Y/n) tak memperdulikan perkataan Yushiro, ia masih menatap Tamayo dengan tatapan serius "Maaf karena telah menyela perkataan mu, tapi ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu"

Mendengar nada serius dari ucapan (Y/n), ia pun mengangguk dan kembali menatap Tanjirou "Aku akan membicarakan sesuatu dulu dengan (Y/n)-san. Yushiro akan mengurus soal darah itu"

"Anda memerintahkan saya untuk mengurus anak ini?!" Yushiro terlihat tidak Terima akan apa yang dikatakan oleh Tamayo

"Yushiro..." teguran dari Tamayo membuat Yushiro tidak berkutik. Ia pun menghela nafas dan berkata, "Kalau begitu, kemari lah" Yushiro memerintahkan Tanjirou dan teman temannya untuk mengikutinya

Kini, hanya ada dua orang yang ada didalam ruangan tersebut. Tamayo menunggu (Y/n) mengatakan sesuatu yang sedari tadi masih bungkam.

"Begini..."

Tamayo memberikan tatapan tanya ketika (Y/n) memulai perkataannya

"Bagaimana jika kita bicarakan diluar? Aku butuh udara segar" pinta (Y/n) sembari menatap kearah pintu keluar.

Tamayo tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, ayo"

Keduanya keluar dari kediaman Tamayo. Mereka berjalan jalan sebentar di halaman kediaman itu. (Y/n) menghentikan langkahnya membuat Tamayo mengikuti apa yang (Y/n) lakukan.

"Apa kau tau soal kondisi Oyakata-sama yang memburuk?" kepalanya menunduk, tidak ingin menatap wajah Tamayo walau Tamayo ada dibelakangnya.

"Kondisi Oyakata-sama memburuk?! Sungguh?" Tamayo berusaha menyembunyikan ekspresi terkejutnya, tapi nada perkataannya yang terdengar khawatir tidak lepas dari pendengaran (Y/n).

"Begitulah. Dia bahkan tidak mampu untuk berdiri. Setiap ada rapat Pilar, Amane-san akan menggantikannya" ucap (Y/n) menjelaskan

"Aku benar benar tidak percaya"

(Y/n) membalikkan tubuhnya dan menatap Tamayo serius. "Maka dari itu, aku mohon, lakukan sesuatu agar kondisi Oyakata-sama bisa kembali pulih"

Tamayo menggeleng "Tidak bisa. Jika itu adalah penyakit, mungkin aku bisa menyembuhkannya. Namun, yang dialami oleh Oyakata-sama adalah kutukan, aku tidak bisa melakukan apa apa"

Wajah (Y/n) terlihat kecewa mendengar jawaban dari Tamayo. Dengan segera, ia pun mengambil nichirin dari tempatnya membuat Tamayo terkejut. Ia mengarahkan nichirin tersebut dan menggoreskan nya pada tangannya sendiri.

"(Y/n)-san, apa yang kau lakukan?" Tamayo segera meraih tangan (Y/n) dan menatap luka yang tidak terlalu dalam itu

"Aku akan membawakan—"

"Pakai darahku" potong (Y/n) cepat. Tamayo menunjukan ekspresi kebingungan saat mendengar perkataan (Y/n).

"Darah, maksudmu?"

(Y/n) mengangguk mendengar pertanyaan Tamayo. "Ya, Kibutsuji Muzan bilang kalau aku memiliki darah langka. Dan aku sudah menemukan salah satu fungsinya"

"Apa itu?" tanya Tamayo

"Darahku bisa membuat iblis tahan terhadap sinar matahari"

Pernyataan dari (Y/n) membuat Tamayo tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. "Dan Nezuko sudah memiliki darahku didalam tubuhnya" tambah (Y/n) sembari melihat darah yang terus menetes dari tangannya

"Nezuko? Jadi dia sudah tahan dari sinar matahari?" tanya Tamayo

"Ya. Saat kau melihat Tanjirou dan Nezuko bergandengan tangan, mereka sudah melakukan itu sejak berangkat dari kediaman Pilar Serangga" jelas (Y/n)

Tamayo mengangguk angguk tanda mengerti. Ia pikir, Nezuko keluar dari kotaknya saat langit sudah menggelap, ternyata Nezuko sudah keluar sejak siang ya?

(Y/n) menarik tangannya dari pegangan Tamayo dan menatap tangan itu lekat "Aku yakin, bukan hanya itu yang bisa dilakukan darah langka ini" matanya beralih menatap Tamayo "Jadi kumohon, lakukan sesuatu agar Oyakata-sama kembali sehat seperti semula!"

(Y/n) jatuh terduduk kala itu, air matanya mulai menetes satu persatu hingga menjadi aliran deras di pipinya. Tamayo berjongkok, menyamakan tingginya dengan (Y/n).

"Oyakata-sama. Dia, sangat berarti bagimu ya?" tebak Tamayo tepat sasaran

"Jika maksudnya adalah aku tidak ingin kehilangan dia, maka itu benar" ucap (Y/n) disela tangisannya

(Y/n) menggenggam tangan Tamayo erat, matanya terpejam menahan tangisan "Aku mohon, onegai, onegai... aku akan  memberikan darahku sebanyak yang kau mau, tapi tolong, selamatkan lah Oyakata-sama"

Tamayo membawa (Y/n) kedalam sebuah pelukan, dagunya di letakkan pada ujung kepala (Y/n), tangannya bergerak untuk mengelus kepala (Y/n) lembut "Aku akan berusaha sekuat mungkin. Bukan hanya kau yang ingin Oyakata-sama tetap hidup"

Tamayo melepas pelukannya dan menatap (Y/n), kedua ibu jarinya menghapus air mata yang tersisa di pipi (Y/n) "Jangan menangis, Oyakata-sama akan baik baik saja, percayalah" ia tersenyum lembut pada (Y/n)

"Arigat—" ucapan (Y/n) terhenti ketika telunjuk Tamayo disimpan di bibirnya. Tamayo menggeleng dan berkata "Ucapkan saja Terimakasih nya nanti, saat aku sudah berhasil"

(Y/n) pun tersenyum dan mengangguk antusias. Tiba tiba, otaknya teringat sesuatu lagi "Ah, benar. Tamayo-san, sebenarnya aku masih kebingungan soal darah ini, bisakah kau menelitinya juga?"

Tamayo mengangguk "Sepertinya bisa. Sudahlah, kita masuk dulu. Kita selesaikan urusannya di dalam"

.
.
.

"Kalau begitu, kami pamit dulu Tamayo-san. Terimakasih atas semuanya" ucap (Y/n) sembari membungkuk diikuti Tanjirou, Nezuko, dan Zenitsu. Kecuali Inosuke, gak sopan memang tuh anak.

Tamayo mengangguk dan tersenyum. "Aku akan beritahu jika obat untuk membuat Nezuko kembali menjadi manusia sudah jadi"

"Hai', arigatou Tamayo-san" ucap Tanjirou

"Yushiro-kun, tidak akan merindukanku?" ucap (Y/n) kegeeran sembari menaik turunkan alisnya

Yushiro mendecih dan memalingkan wajahnya "Pergi saja, jangan kembali kalau bisa" ketusnya

(Y/n) yang mendapat balasan seperti itu malah tertawa, sedangkan Tamayo dan Tanjirou geleng geleng kepala. Masalahnya, jika (Y/n) dan Yushiro sedang bersama, mereka pasti ribut. Seperti kucing dan tikus. Bedanya, mereka manusia dan iblis.

(Y/n), Tanjirou dan teman temannya pun pergi setelah melambaikan tangan dan berpamitan sekali lagi. Tanjirou langsung mendekati (Y/n) saat diperjalanan.

"(Y/n)-nee, apa yang kau bicarakan dengan Tamayo-san saat itu?"

(Y/n) tampak memegang dagunya sendiri, pose berfikir singkatnya. Ia pun menatap Tanjirou dan tersenyum menyebalkan "Ra.ha.si.a"

(Y/n) langsung berlari setelah mengatakan itu untuk menghindari amarah Tanjirou.

.
.
.
.
.
TBC

Iya iya, chapter ini gak jelas. Gatau deh, otak author lagi pusing mikirin tugas matematika.

Makasih untuk vote dan komentarnya, see you next time!

Continue Reading

You'll Also Like

179K 1.4K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️
117K 11.9K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
77.5K 7.9K 34
FIKSI
162K 18.4K 45
#taekook #boyslove #mpreg