Jangan lupa voment
•
•
•
Mata sayu seongmin menatap taeyoung yang masih menggila di belakangnya
Sedangkan salah satu tangannya meremas kuat sprei dan yang satunya lagi memegang perutnya yang sakit
Bibir mungilnya tidak bisa berhenti mengeluarkan ringisan dan geraman kecil karna merasa sakit di perutnya
Sprei putih terkena darah seongmin yang di campur dengan cairan taeyoung yang keluar terus sedari tadi
" Hnggg.... Anget" Seongmin terjatuh ke kasur dengan keadaan tengkurap karna kelelahan
Tapi taeyoung mengangkat tubuh seongmin dan memangkunya agar wajah seongmin menghadap padanya
"Tambah 4 jam lagi ya sayang" Ucap taeyoung mengecup dahi seongmin
"Nda mauu, udah 8 jam, omin mau bobo " Kaki seongmin bergerak gerak tak suka
"Tapi aku masih mau, 1 jam lagi deh"
"NDAAA! Omin ngantuk ughh" Seongmin memeluk leher taeyoung lalu meletakan kepalanya di sana
Memejamkan mata sayunya dan terlelap begitu saja
Taeyoung memakai pakaiannya lalu menyelimuti tubuh seongmin dengan selimut
Menggendong bayinya keluar lalu berpindah ke kamar lain
Sedangkan beberapa maid masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan kekacauan yang ia buat
Saat dengkuran kecil itu terdengar, taeyoung tersenyum lalu mengecup kedua mata cantik seongmin
Dia merebahkan tubuh mungil seongmin di tengah tengah kasur
Mengambil bantal dan guling dan meletakkannya di pinggiran ranjang
Dua bantal di samping tubuh seongmin agar anak itu tidak terbangun karna tidak bisa memeluk apa pun
Walaupun taeyoung hanya ingin mandi, seongmin harus tetap aman dan nyaman di kasurnya
Setelah merasa seongmin sudah aman dan nyaman, taeyoung masuk ke kamar mandi dengan membawa pakaian gantinya yang selalu di siapkan di setiap kamar kosong
•
•
•
Minhee memekik ketakutan dengan air mata yang mengalir deras
Dia berada di sebuah ruangan dengan pencahayaan remang remang
Tubuh mungilnya terbaring di ranjang kecil dengan kedua kaki dan tangannya di ikat ke sudut sudut kasur
"Daddy hikss... "
Tak lama, seorang pria dengan tubuh besar datang lalu menghampirinya
"Sepertinya masih perawan, baiklah kalau begitu" Ucap orang itu lalu menyibak selimut yang membungkus tubuh minhee
Terlihat jelas tubuh minhee tanpa mengenakan apa pun
Orang itu mengangkat dagu minhee lalu mendapatkan luka luka gigitan
"Cih, jalang, kita lihat seberapa sempit dan bagusnya kau bermain denganku" Minhee menggeleng gelengkan kepalanya ribut
"Lepasin miniiii" Ucap minhee merengek keras, kakinya mencoba bergerak tapi dia malah merasa sakit
"Diamlah jalang" Ucap orang membuat minhee menangis semakin deras
Sedangkan yunseong dan para polisi masih mencari cari keberadaan minhee yang telah mereka lacak
Yunseong pernah memberikan satu cincin dengan gps pada minhee karna takut minhee tersesat nanti
Mereka menggeledah satu persatu rumah kecil tanpa terkecuali
Tangis yunseong hampir pecah saat memikirkan apa yang mungkin terjadi pada minhee sekarang
Brakkk
Polisi polisi itu langsung menyodorkan pistol mereka pada pria yang tengah duduk di ranjang dengan minhee
Dengan cepat polisi memborgol orang itu lalu membawanya keluar
Sedangkan minhee meraung raung kesakitan dan ketakutan
Kedua tangannya menjambak jambak rambutnya sendiri lalu bergerak mundur saat menatap yunseong
Air matanya kembali mengalir keluar dengan deras, kedua tangannya menyentuh tubuhnya lalu memeluk tubuhnya sendiri
Yunseong mendekati minheenya itu lalu menggendongnya
"Hiksss... Daddyy mini udah kotoy hiksss... " Kedua tangan itu bergerak gerak memberontak
"Ga sayang, kamu masih bersih"
"Orang itu ga keluarin di dalemkan yang? "
"Mini nda tau dad hiksss.. Mini mau pipis tapi daddy udah dateng" Jelas minhee
"Mini tenang baby, daddy di sini hm" Yunseong membuka sleting jaketnya lalu memasukan tubuh kurus minhee dan menyeletingnya lagi
Yunseong berjalan keluar dengan beberapa polisi, matanya menatap orang orang yang menatap minhee
Dia yakin orang orang itu sedang melihat bahu belakang minhee yang sedikit terlihat
Lalu dengan angkuh yunseong berjalan menutupi bahu minhee sedikit terbuka, minhee hanya miliknya, hanya yunseong yang boleh melihat tubuh indah minhee
Sesampainya di mobil, yunseong mendudukkan dirinya lalu menatap minhee yang juga tengah menatapnya
"Baby bukan punya daddy lagi sekarang" Ucap yunseong pura pura sedih membuat minhee membulatkan matanya kaget
"Mini cuman punya daddy"
"Tapi mini udah di kasih tanda sama orang itu"
"Hikss... Mini nda mau... Mini pengen jadi punya daddy lagi hikss"
"Kamu mau jadi punya daddy lagi? "
"Mauu" Jawab minhee semangat
"Pak, tutup semua kaca yang bisa nembus kesini" Pak supir mengangguk lalu menekan salah satu tombol dan semua kaca yang bisa melihat keduanya tertutup
Kaca samping, belakang dan perpotongan antara kursi depan dan belakang di tutup dengan alat yang sudah di desain khusus saat yunseong membeli mobil ini
Sedangkan pak supir menggunakan airpods, dia tau apa yang di rencanakan tuan mudanya
Menaruh banyak benih di rahim minhee, tentu saja itu
•
•
•
Yeji mencoba menenangkan ibunya yang sudah kawatir dengan minhee
Saat tadi hyunjin membawa minhee untuk jalan jalan, tiba tiba anak itu kembali sendiri dan bilang kalau minhee menghilang
Sepertinya hyunjin memang sangat ingin di usir dari keluar hwang
Yunseong masuk dengan membawa minhee yang sudah mengenakan jaketnya
Pemuda cantik itu terlelap dengan menyenderkan kepalanya pada dada yunseong dan memeluk lehernya
"Pak, jelasin, saya mau nidurin istri saya" Ucap yunseong berjalan ke kamarnya
Tubuh minhee menggeliat kecil saat merasa yunseong tengah mengecupnya
"Hngg.. Daddyyy"
"Kenapa baby? Laper ya? "
"Mini nda laper, mini mau sama daddyyy" Minhee memeluk tangan kiri yunseong
"Tidur lagi sana, kamu kecapean hm" Ucap yunseong melepaskan sedikit pelukan minhee
"Ndaaa, mini mau sama daddy, mini punya daddy" Ucap minhee menja malah memeluk tubuh yunseong dengan pantatnya yang sedikit bergoyang goyang
Bagaimana mungkin yunseong bisa menahan rasa ingin menyerang minhee untuk ketiga kalinya hari ini
Tapi minhee pasti lelah, yunseong tidak mau pemuda mungil ini jatuh sakit karna kekurangan tidur
"Daddy mau mandi dulu baby, lepasin yah"
"Kan mini bisa ikut ke kamer mandi"
"Ga boleh mini"
"Ahnggg... Daddy mau selingkuh"
"Engga sayang, uhh" Yunseong menggendong minhee lalu membawanya ke kamar mandi
Di dalam, yunseong harus memberikan hukuman pada minhee karna tidak mau menurut padanya
•
•
•
Wonjin tersenyum senang menatap hasil karyanya
Minkyu berjalan dengan wajah kesal di depan irene yang sudah tertawa sambil memukul mukul pundak suho
Minkyu memakai gaun panjang milik wonjin dengan sedikit make up asal asalan
Tadi wonjin meminta minkyu untuk menggunakan gaun miliknya dengan make up lalu berjalan di depan kedua orang tuanya
Saat mendapati irene yang sedang tertawa, senyum wonjin luntur lalu air matanya turun begitu saja
Isakan terdengar membuat irene langsung mengalihkan fokusnya dan memeluk wonjin
"Kenapa sayang? Minkyunya jelek ya? "
"Hikssss... Wonjin mau pizza mah, terus minkyunya ga pake heels hiksss... "
"Wonjin mau pizza sayang? BI, PESENIN PIZZA YANG BIASA KITA PESEN, YANG BANYAK! TERUS KAMU JUGA, AMBIL HIGH HEELS MAMAH DI LEMARI!" Irene berteriak kesal menatap minkyu dan maidnya
"Jangan nangis lagi ya sayang, nanti mamah getok minkyu pake panci kalo bikin kamu nangis lagi" Ucap irene lembut mengusap punggung wonjin yang sudah menangis sesegukan
Sedangkan minkyu, kembali dengan high heels di tangannya
"Pah, bantuin minkyu " Ucap minkyu ketika mencoba menggunakan high heels milik ibunya itu
"Bukan gitu hiksss.. Minkyu jalan aja sambil ngebawa heelsnya, ga usah di pake hikssss... " Wonjin menangis semakin deras sedangkan irene menatap minkyu tajam
"Masa gitu aja kamu ga ngerti? Cepetan jalan yang bener sesuai kemauan wonjin"
Minkyu berjalan sambil membawa sepasang sepatu itu di tangan kirinya
"Hikssss... Ga gitu, heelsnya di bawa di sebelah kanan hiksss.. "
Tangan kanan minkyu memegang heels itu sambil menghela napas kesal
"Minkyu baliknya harus ngadep gitu terus hiksss.... Ga boleh puter badan" Ucap wonjin saat melihat minkyu berputar balik
"Tap-"
"Apa susahnya nurutin kemauan wonjin?! Nanti pas di kamer juga wonjin nurut sama kamu" Potong irene saat sang anak baru saja ingin melayangkan protes
Mau tak mau minkyu memutar tubuhnya agar seperti sebelumnya lalu berjalan mundur
Wonjin bertepuk tangan dengan semangat sambil tersenyum manis
Tapi senyumnya langsung luntur ketika minkyu sudah berganti baju dan menghapus make up nya
"Mah hiksss... Pizzanya belum dateng ya? Hiksss... "
"BI, PIZZANYA KAPAN DATENG SI INI?! "
"10 menitan lagi nyonya"
"LANGSUNG 2 MENIT BISA GA SIH? MANTU SAYA UDAH NANGIS NIH"
Minkyu menghela napas lega, setidaknya wonjin tidak menyuruhnya untuk menggunakan gaun lagi
•
•
•
Karina, giselle dan hyeongjun kelabakan mencari allen
Mereka memeriksa semua sudut rumah sakit, tapi tidak menemukan allen
Mau tak mau ketiganya pergi ke ruang cctv untuk melihat apa yang di lakukan allen sebelum mereka sampai di rumah sakit
Satu jam sebelum mereka datang ke rumah sakit, allen sudah tidak ada di kamar rawatnya
Baru lah saat petugas memundurkan waktunya 3 jam sebelum ketiganya datang, allen terlihat mengintip ngintip dari kaca pintu
Tapi saat sudah bersiap membuka pintu, pria dengan tubuh tinggi dan rambut hitam membuat allen berjalan mundur ketakutan
Wajah orang itu juga tidak terlihat karna menggunakan masker
Entah apa yang pria itu katakan pada allen hingga allen mengikutinya sambil menunduk
"ARGGHHH!" Karina melemper jam tangannya begitu saja ke lantai hingga benda itu pecah
"Sialan"
Sedangkan hyeongjun menatap karina kesal
"Mentang mentang lo orang kaya, jam tangan dari berlian langsung lo banting" Ucap hyeongjun sinis
"Kalo kagak mau mending buat orang noh"
"Biasalah, dia mau pamer kekuatan jamnya dulu, eh iya ga sih? " Tanya gissele mendapat tatapan sinis dari hyeongjun dan karina
•
•
•
Seongmin meremas bahu taeyoung keras saat perutnya terasa hangat dan sudah minta di isi
"O-ote ughhh... " Seongmin menatap taeyoung dengan mata sayunya
"Omin laper" Ucap seongmin lemah saat merasa cairan lengket merembes keluar dari tubuh bagian bawahnya
"Keluar terus hngg" Seongmin menatap ke bawah di mana cairan bening tengah merembes keluar tanpa henti
"Abis mandi baru makan hm" Taeyoung menggendong tubuh mungil seongmin dan juga mengambil handphonenya yang ada di nakas
"T-tapi omin udah laper banget" Ucap seongmin dengan tubuhnya yang sedikit bergetar karna cairan itu yang masih terus saja keluar dan malah membasahi lantai
"Mandinya cuman bentar hm" Ucap taeyoung mengusap bibir mungil seongmin dengan ibu jarinya
Dia mendudukan seongmin di meja wastafel setelah menyalakan keran air agar mengisi bathup lalu menelpon ibunya
"Mah, pesenin makanan"
"Tinggal keluar kamer aja, kenapa harus pake telpon?" Tanya seola karna taeyoung ada di kamar tamu sedangkan seola ada di dapur
"Biasa mah"
"Yaudah mau apa? Mantu cantik mamah mau apa?"
"Mau apa hm? "
"Cheesecake sama pizza" Ucap seongmin mengerucutkan bibirnya mendapatkan kecupan dari taeyoung
"Cheesecake sama pizza mah"
"PESENIN SEMUA RASA PIZZA YANG BIASA KITA BELI, SETOKONYA JUGA GAPAPA!"
"Yaudah sana, jangan lama lama mainnya, mantu mamah nanti kecapean"
"Iya mah" Ucap taeyoung malas lalu menutup telponnya
"Main lagi yang"
"Ndaaaa, omin laper abis itu mau bobo"
"Abis makan ga boleh bobo sayang"
"Kalo gitu aku bobonya sambil mandi"
"Ga boleh, main lagi gamau tau"
•
•
•
Jungmo menatap kue ulang tahun di depannya, walaupun masih berada di rumah sakit, woobin tetap merayakan ulang tahunnya
Setelah meniup lilin, jungmo memeluk woobin erat
Sedangkan woobin mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya
Kedua tangannya bergerak memeluk leher jungmo, memakaikan kalung yang ia beli kemarin
"Suka ga? "
"Suka bangetttt aaaaa" Jungmo menatap kalung itu sambil tersenyum manis
"Sayang rubyyyy"
"Sayang doang? Ga cinta? "
"Yaudah, cinta rubyyyy"
"Gemes banget sih" Ucap woobin mengecup bibir jungmo membuat jungmo menatapnya kaget
"Ciuman pertama aku?" Jungmo memegang bibirnya dengan wajah kaget
"Udah aku ambil hehe" Woobin mengusap bibir cantik jungmo
•
•
•
"D-daddyh.. Uhhhh... " Mata bulat itu menatap yunseong dengan tatapan sayunya
"Why baby? "
Minhee mencoba mendekatkan wajahnya pada yunseong, bibir mungilnya sudah maju untuk menggapai bibir sang dominan
Berkali kali mencoba hingga yunseong yang mendekatkan wajahnya pada wajah minhee dan menempelkan bibirnya pada bibir minhee
Yunseong hanya diam, mencoba membiarkan minhee yang sangat tidak mengerti cara untuk menggapai kenikmatannya sendiri
Hingga akhirnya yunseong mengangkat dagu minhee untuk melumat lembut bibir mungil itu
Sedangkan kaki minhee sudah bergerak gerak tak nyaman karna yunseong yang masih bergerak cepat
"Dadhh.. M-mini mau pipish nghhh..." Yunseong tersenyum lalu memperlambat geraknya membuat minhee menatapnya memohon
Tapi setelahnya, yunseong bergerak brutal membuat minhee mengeluarkan air matanya karna merasa sakit di dalam tubuh bagian bawahnya
Beberapa maid yang tak sengaja lewat langsung pergi begitu saja dan berharap agar minhee bisa berjalan dengan normal setelah ini
"Uhhhh...... "
Tubuh minhee bergetar hebat saat cairan yunseong masuk ke rahimnya, mata sayunya sudah mengeluarkan air mata
Perlahan, cairan itu mengalir keluar melewati paha minhee hingga ke lantai
Ada juga yang langsung menetes ke lantai begitu saja membuat lantai menjadi lengket
Satu hal yang yunseong tidak suka. Entah rahim atau milik minhee yang terlalu kecil dan sempit. Tapi semua cairan itu akhirnya akan keluar kecuali yunseong benar benar menghetakannya lebih dari 5 kali
"Mau ciyum hngg... " Minhee menatap yunseong lemah
"Cape ya? " Tanya yunseong mendapat anggukan dari minhee
"Kalo baby cape, daddy ga bakal cium, bobo sayang"
"Mini udah ga cape dad, ciyum mini" Minhee memajukan bibirnya membuat yunseong tersenyum gemas lalu mengecup bibir minhee
"Ihhh, ciyummmm"
"Udah"
"Tadi tuh cuman di kecup, di kecup sama di cium tuh beda, kalo di kecup tuh cuman bentar, kalo cium tuh lama"
"Udah selesai ngomongnya cantik? " Minhee menaruh kedua tanganya di depan dada lalu mengalihkan wajahnya dari yunseong
Tapi pertahanannya hancur saat yunseong menggerakan pinggulnya dan meremas pinggang minhee
"Capeeee ughhh.... "
"Tadi katanya ga cape hm"
"Bohong sama daddy hm"
"Ndaaa, mini ahhhngg daddyyhhh... "
"Mini cape daddy hnggg.. "
"Kita selesai main kalo sperma daddy udah masuk ke dalam rahim baby 5 kali"
"Udah daddy"
"Coba liat ke bawah"
Minhee menengok ke bawah, mendapati genangan cairan bening yang sudah mengalir hingga jauh dari posisi keduanya
"Daddy, mini mau tiduran"
"No, itu hukuman buat baby karna sperma daddy ga ada yang masuk satu pun"
"Hnggg... Hiksss.. Mini cape duduk dari tadi" Ucap minhee saat merasakan pinggulnya yang mulai terasa lelah saat di gerakan
Sudah terhitung 2 jam minhee duduk meja dapur, dan yunseong sudah keluar 8 kali
Karna tak bisa menolak permintaan si manis dengan wajah polos dan mata bulat itu, yunseong menggendong minhee ke kamar
Sedangkan para maid langsung membersihkan dapur
•
•
•
TBC
PYONGGGG..... SEMUA BOOK AKU LAGI APDET GA NENTU, YANG PALING BERUNTUNG LYRID DOANG KARNA DI TULISNYA HAMPIR TIAP HARI
BTW, HABEDE MOGU