Sepupu - Ateez

By skiestiny

7.8K 949 97

Punya delapan sepupu cowok semua?! Ganteng-ganteng pula, siapa sih yang gak seneng? Kehidupan Aurora yang bi... More

Perkenalan
1. Awalan
2. Grup Chat
3. Sampai Korea
4. Guru Bang Mingi
5. Jalan-jalan Bersama Bang San
6. Masak Bersama Bang Seonghwa
7. Bang Hongjoong Tidak Pelit
8. Antara Sumpit dan Bang Yeosang
9. Sepeda Bang Yunho
10. Ngomongin Bagas
~Baja Saja~
11. Jadian Sama Bagas?!
12. Tentang Bagas
13. Abang-abang Menghilang
14. Rahasia
15. Abang-abang Aku Debut!
16. Comeback
17. Mereka Benar-benar Sibuk
18. Rencana ke Korea
19. Hot News!
20. Ketemu Atiny di Sekolah!!
21. Pembohongan
22. Bang Wooyoung Ngeselin
24. Tidak Sesuai Ekspetasi
25. Melepas Rindu
26. Rahasia Terbongkar
27. Gibah
28. Yeji Nyasar
29. Kepo
30. Rapat Kecil
31. Temen Bang Wooyoung
32. Foto
33. Kak Haruto
34. Please Cover Up For Me, My Aurora
Tokoh Tambahan

23. Sebuah Kebetulan

108 15 0
By skiestiny

"Eh, kamu berangkat minggu depan kan?" tanya Naya pas jam istirahat.

Udah hampir sebulan yang lalu aku dikonfirmasi bakal pergi ke Korea. Dan seminggu lagi aku bakal berangkat.

"Iya, napa?" aku nanya balik.

"Gapapa nanya doang. Jangan lupa, oleh-olehnya," ujar Naya.

"Aku belum berangkat, udah ditagih oleh-oleh," gerutuku sambil memukul pelan lengan Naya.

"Sakit woy!"

"Ya maapin. Mana pacar kamu?"

"Kevin?"

"Ya siapa lagi dong, woy?!"

"Nama aku Naya, udah cakep-cakep nama Naya, malah dipanggil woy!" Naya bales mukul lenganku. "Kevin lagi di ruang OSIS noh."

Kevin itu anggota OSIS. Astaga aku lupa! Kan kemarin aku udah nerima tawaran Kak Ruto untuk jadi anggota OSIS dan aku harus ke ruang OSIS buat ketemu sama Kak Ruto.

"Aurora, kamu dipanggil Bang Haruto," ucap Bagas yang tiba-tiba lewat di depanku dan Naya. Bagas juga anggota OSIS, jadi dia agak deket sama Kak Ruto.

Jadi kakak adik itu, Kevin dan Bagas bertugas di OSIS.

"Eh, di ruang OSIS bukan?" tanyaku.

"Iya, dia udah nungguin dari tadi," jawab Bagas.

"Oh okey, makasih Bagas. Nay, aku ke ruang OSIS dulu yaaa," kataku sambil lari ke ruangan OSIS. Enggak lupa bawain kantong yang isinya jaket Kak Ruto yang aku pinjam kemarin.

Semenjak kejadian tempo hari, gara-gara berita palsu itu, hubungan antara aku dan Bagas agak canggung. Emang aku selalu ngerasa canggung sih kalau sama dia, tapi kayaknya dia menjauh. Ah sudahlah!

"Aurora!" panggil Kak Ruto.

"Eh?" aku kaget dong, tiba-tiba lagi asik jalan dipanggil sama Kak Ruto yang suaranya deep.

"Kaget ya? Maaf hehe," ucap Kak Ruto sambil nyengir.

"Iya kaget."

"Haha, yaudah yok masuk," ajak Kak Ruto. Aku masih diam di tempat.

"Kenapa masih diam? Ga mau di sini? Yaudah kita ke perpustakaan aja," lanjut Kak Ruto. Tapi aku masih diam.

Akhirnya Kak Ruto narik tangan aku. Aku hanya nutut aja waktu ditarik.

Orang-orang pada liatin aku dan Kak Ruto. Dari tatapan orang-orang, ada beberapa yang ga suka dengan natap pake tatapan sinis, natap aku lebih tepatnya. Ada yang natap pake tatapan bingung. Ada yang dari matanya bilang 'bodo amat lah'.

"Yok masuk, lu dulu yang masuk," suruh Kak Ruto sambil minggir dari pintu perpustakaan.

Perpustakaan sekolah. Tempat yang lumayan seru buat menyendiri di sekolah. Tempatnya agak sepi, adem, wangi, luas. Pokoknya benar-benar tempat ternyaman di sekolah.

"Duduk di sana aja," Kak Ruto nunjuk kursi yang dilengkapi meja panjang dekat rak buku yang gede banget.

Aku nurut aja. Terus kita berdua duduk di sana.

Suasananya kayak biasa, sepi. Hanya ada beberapa orang yang lagi asyik baca buku. Banyakannya anak-anak introvert yang ada di sini, wajar sih.

"Eum, jadi.. Gimana kak?" tanyaku setelah diam selama beberapa menit.

"Gue mau lu jadi anggota OSIS," jawab Kak Ruto.

"Iya, aku tau. Maksud aku, aku tuh harus ngapain?" tanyaku.

"Eh, Haruto? Aurora? Ngapain lu berdua di sini?" tanya Yeji tiba-tiba lewat.

"Eh Yeji? Lu sendiri ngapain?" tanya Kak Ruto balik.

"Bukannya jawab malah nanya balik. Gue lagi pengen aja ke perpustakaan, lu berdua ngapain? Duduk berduaan di perpustakaan," Yeji nanya lagi.

"Lah serah gue sama dia dong mau ngapain di sini," jawab Kak Ruto. Agak ngeselin ya.

"Gue sama Kak Ruto mau bahas tentang anggota OSIS," kali ini aku yang jawab.

"Ngapain bahas anggota OSIS? Lu berdua mau gibah anak OSIS? Mending jangan di sini dah, merusak ketenangan perpustakaan aja," cerocos Yeji.

"Njir, sembarangan aja kalau ngomong lu, Ji!" kata Kak Ruto pake suara yang agak tinggi.

"Heh elu berdua kecilin dong suaranya! Ini di perpustakaan!" seseorang menyela pertikaian antara Kak Ruto dan Yeji. Itu adalah Yedam. Sekelas juga sama Kak Ruto dan Yeji.

Kak Ruto sama Yeji saling sikut-menyikut.

"Maafin ya Kak Yedam. Mereka berdua emang berisik. Maafin ya," akhirnya aku yang minta maaf ke Kak Yedam.

"Iya, ga papa," sahut Kak Yedam sambil senyum.

Aku refleks balas senyum.

Kak Ruto sama Yeji langsung lirik-lirikan. Mereka berdua langsung senyum-senyum, udah siap godain aku sama Kak Yedam.

"Ekhm, Auroraa," Yeji yang mulai pertama.

"Ciee," sambung Kak Ruto.

"Apa lo berdua?! Ga usah ekhm-ekhm, cie-cie!" balasku pake suara yang agak dipelanin, tapi tetep terkesan kayak lagi marah.

"Salting tuh," Kak Ruto tetep godain aku.

"Lihat tuh, mukanya merah," Yeji malah manas-manasin.

"Ih kalian berdua!"

"Eh anjir jangan ngambek dong, Ra. Bercanda doang," Yeji langsung ngerayu aku.

"Ga usah pake kata-kata 'anjir' bisa? Gue ga suka dengernya," ucapku. Aku emang paling ga suka denger kata-kata yang kayak gitu.

"Ya maaf. Tapi maafin gue ya, haha!"

"Maafin gue juga dong, Ra, hahaha. Muka lo keren banget woy, sayang kalau ga diabadikan. Haduh, HP gue lagi dipinjem sama si Dobby," ujar Kak Ruto sambil memeriksa sakunya, lagi cari HPnya. "Pinjem HP lu, Ji."

"Dengan senang hati, Haruto," Yeji langsung ngeluarin HPnya sambil senyum ke arahku.

"HEH KALI-an berdua ini!" aku langsung memelankan suaraku karena ingat ini masih di perpustakaan.

"Haha, bercanda doang kok, Ra. Ya kali gue tega motoin muka lu pas lagi ngambek. Tapi tetep cantik sih," kata Kak Ruto.

"Aku emang cantik, makasih, hehehe," sahutku kepedean. Eh tapi aku kan emang cantik.

Ada banyak orang yang bilang aku cantik. Misalnya ayah, ibu, Kak Ruto, Bang Seonghwa, Bang San, Bang Wooyoung, Bang Yunho, Bang Hongjoong, Bang Mingi. Kalau Bang Yeosang ga pernah bilang aku cantik, gengsi kali ya. Kalau Bang Jongho? Hih, jangan harap.

Aku jadi kangen mereka. Mereka lagi apa ya sekarang? Apa mereka lagi ada jadwal? Atau lagi latihan? Atau mungkin istirahat? Mereka pasti capek. Mereka udah benar-benar ngasih yang terbaik untuk Atiny.

"Lu kenapa?" tanya Kak Ruto yang peka karena liat aku ngelamun.

"Eh, gapapa."

"Ga usah bohong. Gue tau lo pasti mikirin sesuatu," Kak Ruto emang susah dibohongin.

"Lu gapapa, Ra?" sekarang Yeji yang nanya.

"Gak kok, Ji. Gue gapapa. Eh bentar lagi bel masuk. Aku ke kelas dulu ya, Ji, Kak," ucapku setelah liatin jam.

"Eh, Kak Ruto," aku balik lagi ke arah mereka berdua.

"Kenapa Ra?" tanya Kak Ruto.

"Jaket Kak Ruto kemarin yang aku pinjam. Makasih ya, kak," aku nyodorin kantong yang berisi jaket Kak Ruto yang sedari tadi aku pegang.

"Santai aja."

Aku berjalan ke kelas. Sedangkan Kak Ruto dan Yeji masih di perpustakaan.

"Heh, ngapain lu berduaan di perpustakaan?" tanya Yeji setelah aku pergi.

"Kepo lu. Gue sebenarnya mau ngomong sama dia ten-" perkataan Kak Ruto terpotong.

"Lu nembak dia? Lu ngomong apa?" Yeji yang benar-benar kepo menyela perkataan Kak Ruto.

"Gimana gue mau ngomong kalau lu potong?" Kak Ruto kesel sendiri sama Yeji.

"Maaf, cepet lanjutin."

"Gue mau ngomong tentang OSIS ke dia. Gue mau ngajak dia gabung ke OSIS, terus lu muncul. Padahal tadi gue belum selesai ngomongnya."

"Oh. Hehe, maafin gue. Terus gimana?"

"Biarin aja, dia juga udah tau. Tadi sebenarnya gue mau kasih tau dia dibagian apa aja. Tapi bisa dibilang besok."

Yeji nganggukin kepala paham.

"Ji, gue ngerasa lu ngejauh dari Lia dan kawan-kawannya," ucap Kak Ruto hati-hati.

"Iya, gue ngejauh dari dia dan yang lain. Bukan karena gue udah kapok keluar masuk ruang BK."

"Terus?"

"Ya ga tau aja. Tiba-tiba gue kayak ngerasa gue harus berubah. Gue ga boleh bikin anak orang bermasalah lagi sama gue."

"Lah bisa tiba-tiba? Apa jangan-jangan gara-gara bersihin WC kemarin lu jadi pengen berubah?"

"Anjir lo!"

"Haha, Aurora pasti bakal marah kalau lu ngomong gitu."

"Aneh dia. Masa gitu aja ga boleh."

"Bagus dong, artinya dia ngehindarin kata-kata yang ga penting kayak gitu."

Sementara di kelas telinga aku rasanya agak panas. Pasti ada yang lagi ngomongin aku.

"Hei!" Naya nepuk pundakku.

"Astaga kaget," untung aku ga latahan kayak kemarin pas sama Felix.

Tiba-tiba bel bunyi dan guru masuk ke dalam kelas.

Selama pelajaran berlangsung aku engga terlalu fokus. Aku banyak melamun, mikirin abang-abang.

Kalau misalnya aku cerita bahwa aku engga fokus belajar karena mikirin sesuatu ke abang-abang, pasti aku bakalan dimarahin. Apa lagi sama Bang Seonghwa.

"Nak, ibu mau ngasih pengumuman. Minggu depan kalian akan libur karena akan ada sebuah kegiatan yang akan dilakukan semua guru. Jadi kalian akan belajar di rumah," jelas guru diakhir pelajaran.

Kericuhan terdengar dari seluruh penjuru kelas.

"Sshh, hei, kalian jangan ribut. Jangan seperti anak kecil!" kata guru sambil berusaha menenangkan keadaan kelas yang memang mirip kayak TK. Tingkah teman sekelasku seperti anak TK yang diberitahu jika mereka sudah diizinkan pulang.

Aku masih diam sambil mencerna perkataan guru.

Minggu depan libur, minggu depan ke Korea. Astaga itu sebuah kebetulan yang tepat!

●●●

Bang Yunho⬆
|Sekolahmu libur?
|Waw, benar-benar sebuah kebetulan..

Iya|
Aku sudah tidak sabar!|

|Haha, sabar cantik, sudah tidak
akan lama lagi. Tunggu saja

Semakin ditunggu, semakin pula aku| tidak sabar bang😭

|Baiklah, jangan ditunggu haha

😭|

|Kamu sangat menyukai emoji itu, mengapa?

Tidak tahu, karena emoji itu lucu|
Bisa mewakilkan setiap perasaan|

|Itu tidak lucu
|Menurutku emoji 🥺 ini yang lucu

Iya sih, gemesin, tapi tidak|
multifungsi😭

|Terserah Aurora🙂

●●●

Aiii

Thanxx yang udah baca, vote, dan comment.

Maaf kalau ada kesalahan dan typo.

Hehet.

😭-emoji favorit Aurora.

😭

Continue Reading

You'll Also Like

1K 97 5
"Kami bermaksud untuk menjodohkan Lea dengan Ricky" ucap kepala rumah tangga itu namun mendadak hening saat mengetahui yang mengejutkan " maaf ayah t...
108K 18.1K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
479K 5.1K 86
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
648 79 9
STAY? Mampir yuk! Kompilasi member Stray Kids sebagai pacarmu โŠฑ โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€ {.โ‹… โ™ซ โ‹….} โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€ โŠฐ "Y/n, jangan memendam semuanya sendiri" "Sini kubantuin nuga...