Kenzora (Slow Update)

By anindhya140

1.7K 1.4K 450

Mentahan cover by :pinterest 15+ Seorang badboy yang menjelma jadi sadboy, Atlantik Kenzo Wirawan. Cinta dito... More

Check Check (cuplikan zeyeng)
01 || Surat Cinta?
02 || Gilanya Seorang Kenzo (Anaknya Bapak Rio)
03 || Bumita Zora Ankara
04 || Temen Gila
05 || Neng Zora sayang
06 || Biasa Orang Janteng Jadi Sorotan
07 || Pacaran?? Masa??
08 || Pacar Baru? Kenzo uwuww
09 || Calon mantu ketemu mertua
10 || Restu papa?
11 || Marahnya Orang Ganteng
12 || Mario Yang Ngeselin
13 || Jatuh Cinta?
14 || Sedikit Rasa Cinta
15 || Kenzo Gak ada Akhlak

16 || Bucyin

26 9 13
By anindhya140

Give me a vote, comment and follow ya.

Playlist : BTS - Boy With Luv

Diperjalanan menuju ke sekolahan, dua remaja yang sedang dimabuk asmara itu tengah dilanda kebucinan yang akut.

Ralat hanya satu yaitu laki laki nya saja, perempuannya mah biasa aja. Yah siapa lagi tersangkanya kalau bukan Kenzo dan Zora.

"Ay kamu kok tumben diem aja, gak lagi sariawan kan?"

Pertanyaan Kenzo sukses membuat Zora memukul kepala belakang Kenzo, yang tertutupi oleh helm. Membuat si pemilik meringis.

Lumayan kerasa, soalnya Zora mukul gak kaya cewek cewek kalem diluaran sana. Tapi menjerumus ke geplak, tenaganya pakai tenaga hulk yang di rasuki transformer.

Rasanya tuh kaya mau berubah menjadi ironman Kenzo tuh.

"Awww sakit ay, kamu kok mukulnya kenceng banget sih. Emang tadi sarapan pakai baja ya, mangkanya sakit banget kalau mukul."

Sekali lagi Zora memukul kepala belakang Kenzo, kali ini lebih kuat dari yang pertama.

"Habisnya mulut kamu minta di tampol sih, enak aja sarapan pakai baja. Kamu pikir aku apaan heh."

Kenzo hanya meringis mendengar omelan Zora, sekaligus merasakan nyeri akibat pukulan dasyat Zora itu.

Efek sampingnya bikin kepala pusing woy, kaya mabok habis minum air comberan seember.

"Yaudah sih ay, sorry deh. Jangan ngambek gitu deh." Kenzo melirik Zora melalui kaca spion sepeda motornya, cantik banget kalau cemberut gitu. Pacar siapa sih.

Pasti cowoknya ganteng, orang ceweknya aja secantik gini. Ahh Kenzo memang ganteng, dari orok malah.

Pas pertama Kenzo lahir nih ya, dia udah memikat hati cewek. Suster yang lihat dia aja sampai meleleh, karna liat kegantengan Kenzo kecil.

Iya meleleh karna Kenzo kecil pas itu lagi boker. Dan kepergok sama suster. Hilihhhh tayikk.

"Gak usah ngelamun, ntar kesambet aku gak tanggung jawab. Cuma bisa bilang mampus paling keras, sama gak ngakuin kamu sebagai pacar." kata Zora membuyarkan lamunan Kenzo tentang masa lalu nya. Pas masih bocil.

"Jahatzzz." Kenzo memanyunkan bibirnya kesal, ini kenapa punya cewek galaknya minta ampun gini ya. Kalah nih sama guru kesiswaan.

Zora hanya terkekeh. "Udah buruan, ntar telat malah gak boleh masuk lagi. Aku gak mau ya kalau sampai bolos sekolah."

"Ay ay captain."

Sesampainya di sekolah, Kenzo memarkirkan motornya dan membantu Zora untuk turun.

Seperti biasa nih, Kenzo takut nanti Zora nyungsep karna motor nya kan tinggi. Nah dia kan mau jadi pacar yang siaga.

Biar Zora makin klepek klepek sama dia, biar cepet jatuh cinta juga sih. Hahaa.

Halahh halu banget sih anaknya bapak Mario ini.

"Nah awas ay, hati hati turunnya awas kecengklak nanti."

Sekali lagi Zora langsung memukul pelan Kenzo, kali ini di tangan. Kalau dikepala ntar yang ada gegar otak anak orang.

"Enak aja, kalau mau nyindir gak usah gitu juga."

"Ihhss yang nyindir siapa juga ay, orang aku ngomong bener kok." kata Kenzo seraya mengusap tangannya, yang tadi di pukul oleh Zora.

"Udah ah, ngeladenin kamu gak ada benernya. Yang ada salah mulu aku dari tadi." kata Zora, lalu pergi meninggalkan Kenzo, menuju kelasnya.

Kenzo yang melihat itu, buru buru berlari dan menghampiri Zora. "Yaudah sih ay, jangan ngambek. Ntar cantiknya ilang loh." goda Kenzo dengan mencolek dagu Zora.

Zora menghempaskan tangan Kenzo yang bertengger manis di dagunya. "Bodo amat lah ya, aku udah cantik dari lahir. Jadi gak mungkin luntur ataupun hilang."

"Sombong amat ya bund."

"Bodo amat, orang cantik mah bebas."

"Iya dah yang cantik."

"Emang."

Kenzo menghela nafas, capek kalau dilanjutin. Gak akan ada habisnya, karna ingatlah lelaki selalu kalah dan perempuan selalu menang.

"Yaudah mending sekarang kita kekelas ay, keburu bel entar."

"Lah emang mau ngapain dimari, jadi tukang parkir? Aku mah no ya."

Tarik nafas
Buang

Sabar, karna orang sabar duitnya banyak. Kan anak sultan.

"Iya iya."

....

"Woy Ra jam berapa nih baru dateng, gue kira bolos loe." seru Sakura, saat melihat Zora memasuki kelas.

"Mulut loe, enak aja anak seteladan gue yang anti absen mau bolos." kata Zora tak terima.

"Ya abisnya, loe jam segini baru dateng. Tumben banget."

"Si Kenzo tadi ngajak berantem dulu dijalan." jawab Zora yang sudah duduk di kursinya.

"Berantem? Ada adegan baku hantam gak, terus gimana bonyok apa enggak mukanya si jamidun tuh. Ahh pengen gue ledekin habis habisan ini nanti." pada tau kan Sakura kalau nyerocos kaya gimana, lurus terus gak ada beloknya apalagi titik hentinya.

Zora mendengus pelan, mendengar ocehan Sakura. "Loe pikir tawuran apa Sa, orang dia berantem adu bacot sama gue juga."

"Lah gue kirain dia gelud sama anak sekolah sebelah. Aihh kenapa gak gelud beneran aja sih." keluh Sakura.

Zora memukul pelan bahu Sakura. "Ngadi ngadi nih bocah kalau ngomong, kagak ada acara berantem beneran Sakura. Kalau perlu loe sendiri aja noh adu jambak sama si Raflesha, ntar gue yang nontonin." ujar Zora.

Raflesha anak 12 IPS 2 yang terkenal dengan sikap centil dan sering adu jambak dengan adik kelas yang mengganggunya. Bisa dibilang dia queen jambak di sekolah ini.

Ihh bayangin aja ogah Sakura, bukan passion dia juga buat aksi jambak jambakan. Ehh kok jadi bahas jambak rambut sih.

"Ogah banget, gue gak mau cari masalah sama si nenek lampir itu. Bisa panjang ntar urusannya." tolak Sakura mentah mentah.

"Alah bilang aja loe takut ntar rambunya botak." cibir Zora

"Emang di sekolah kita ada nenek lampir ya Sa?" tanya Mentari dengan polosnya.

Sakura memutar bola matanya malas, udahlah ngurusin orang lemot gak ada hentinya ntar. Jadi biarin aja.

"Loe kalau gak ngerti diem aja deh Tar, cukup dengarkan, nikmati dan resapi." ucap Sakura.

Sedangkan Mentari hanya mengangguk polos, aiss dia tuh bego atau goblok sih sebenernya.

Kapasitas otaknya lemot amat.

Poor Mentari

Tak lama setelah peperangan kata yang terjadi pada ketiga sahabat itu, guru mata pelajaran pun akhirnya memasuki kelas.

Membuat kelas yang awalnya riuh dan ricuh jadi senyap seketika, seperti ada eksekusi mati. Aihh gurunya juga serem euyy.

....

Lain dengan di kelas Kenzo, gurunya didepan asik ngedongeng nah sedangkan Kenzo? Asik molor tanpa mikir kanan kiri, depan belakang.

Pak Hartono guru bahasa Inggris yang terkenal killer, padahal aslinya orangnya tuh berselera humor tinggi. Tapi ya liat situasi dan kondisi.

Nah sekarang kondisinya emang bikin darah tinggi banget, ya gimana enggak dia capek capek ngejelasin. Si kampret cucu yayasan malah asik molor dikursi belakang.

Brakkkkkkkk

"KENZOOOOOO."

Kenzo yang masih asik berselancar di dunia mimpi dan bertemu dengan bidadari cantik, tetap tenang dalam tidurnya. Tidak terusik sama sekali.

Berbeda dengan teman sekelasnya, yang seketika terlonjak kaget dengan gebrakan keras dari Pak Harto.

"Astaga, siapa sih ganggu aja. Gak tau apa orang lagi ngantuk gini. Berisik banget, suara kaya kaleng diinjek juga." racaunya, tanpa membuka mata dan tetap tidur.

Seperti di film kartun, rasanya kepala pak Harto sudah berasap dan keluar tanduk merahnya. Siap untuk menyeruduk mangsa didepannya.

"KENZOOO KAMU INI MAU BELAJAR, ATAU TIDUR HAHHHH. BANGUN KAMUUU." sekali lagi teriakan pak Harto menggelegar bagaikan petir di siang bolong, tanpa angin dan hujan.

"Apaan sih mi, Ken ngantuk jangan ganggu deh. Kemarin malam pappi ngajakin war nonton bola. Jadi mammi jangan berisik, ngoceh mulu pagi pagi kayak ayam jago aja."

Cukup sudah, habis kesabaran pak Harto menghadapi cucu kesayangan dari Maria ini. Tapi murid ter setres di kelas ini.

Bisa bisa kalau di teruskan dengan emosi, bisa terkena serangan darah tinggi dia. Ah atau paling parahnya, kepala dia bisa meledak nanti.

Dipikir bom nuklir kali ya

Oke sebagai guru, dia akan main cantik.

"Dekaaa."

Deka yang merasa terpanggil pun, berjalan mendekat kearah pak Harto.

"Ada apaan ya pak manggil saya, rindu bapak sama saya." kata Deka dengan narsisnya.

Pak Harto berdecih melihatnya, emang murid di kelas ini otaknya gak ada yang bener semua.

"Jangan ge'er kamu, udah mending sekarang kamu ambilin sedikit air kran didepan."

"Buat apaan pak?"

"Udah deh jangan banyak tanya, mending sekarang kamu ambilkan itu. Cepet."

"Aihh iya pak iya, jangan marah marah mulu cepat tua ntar. Eheee, canda tua." cengir Deka, dan buru buru berlari sebelum dia mendapat jeweran di telinganya.

"Kamuuuuu." desis pak Harto.

Setelah menggunakan kecepatan super kilat ala boboiboy, Deka pun kembali dengan membawa segelas air. Deka menggunakan bekas air mineral gelasan, sebagai wadah.

Bodo amat dah, kotor atau enggak. Yang penting dia aman dari amukan pak Harto. Entar yang kena kuman kan si Kenzo bukan dia.

"Nih pak, saya sudah ambilkan apa yang bapak perintahkan tadi." Deka menyodorkan segelas air tersebut ke pak Harto.

Pak Harto pun mulai menjalankan aksinya, dia mencelupkan jarinya kedalam air. Setelah itu dia mencipratkan, air yang berada di tangannya tepat kearah muka Kenzo.

(Kalian paham gak maksudnya, kalau kaliam gak paham bisa keroyok anin di kolom komentar ya.)

Kenzo yang merasakan basah di sekitar area wajahnya pun, seketika langsung terlonjak kaget.

Siapa yang berani beraninya bangunin cucu sultan secara kampungan seperti ini. Ganggu tidurnya sultan aja.

"Uwaaahhhh banjirrrr,,, tolongin gue woyyy. Ujann nih bocorrrr,,, bocorrrr." teriaknya histeris, membuat teman sekelasnya yang memperhatikan Kenzo tertawa dalam sekejap.

Masih ingat gak waktu Kenzo disiram sang pappi, pas ketiduran di ruangan sang oma. Ya seperti itulah ekspresinya. Maklum saja, dia kan kebo.

"Hahaa gila mukanya si Kenzo, kocak abiss,"

"Anjirr, efek tidur terlalu kebo ya gitu,"

"Gila perut gue sakit woy, tolong dong ini kocak banget,"

"Lahh si bad boy, pas ngelawak bikin nahan berak,"

"Gak nyambung begee."

"Namanya juga orang ganteng, biar gimanapun ekspresinya tetep aja ganteng."

"Rahim gue seketika hangat cuy, liat ekspresinya Kenzo."

"Emang loe di buntingin sama dia."

"Sialan."

Kenzo pun membuka matanya, dan menatap tajam sekelilingnya. Sampai netra matanya, mengarah kepada si pelaku penyiraman. Siapa lagi kalau bukan pak Harto.

Kenzo pun hanya nyengir seperti kuda, sambil menatap pak Harto.

"Ehee ada apaan nih pak kok kemari, mau ada rapat ya?"

Tabokkk Kenzo sekarang juga, meresahkan rakyat sekitar aja.

"Rapat kata kamu, ini kamu ngapain tidur saat jam pelajaran saya hah. Bosen dapet nilai 0 kamu hah. Mau saya kasih nilai negatif kamu Kenzo." habis sudah kesabaran pak Harto, menghadapi tingkah anak muridnya ini yang sekaligus cucu pemilik yayasan.

Bikin kepala meledak, tolong beritahu pak Harto dimana bisa isi ulang kesabaran. Dia butuh sekarang juga, mau di isi yang unlimited biar awet gak abis abis.

"Yaelah pak jangan dong, saya waktu itu bapak kasih nilai 1 aja mammi saya udah seneng banget. Sampai ngadain syukuran, masak banyak banget." Kenzo menatap gurunya dengan wajah yang diimut imutkan.

Seluruh kelas terkejut mendengar perkataan Kenzo. Gila dapet nilai cuma sebiji aja girangnya masa alah. Apalagi 100, mungkin udah beli rumah baru buat diberikan kepada tetangga kali ya.

Dasar keluarganya Kenzo emang gak ada yang waras.

"Saya nyerah ngadepin kamu Kenzoo."

"Saya juga pak, capek ngadepin bapak. Nilai saya di kasih telor ceplok mulu. Padahal guru lain nya kalau kasih nilai buat Kenzo paling gak 10 loh pak."

Pak Harto menghela nafasnya kasar. "Ya gimana gak saya kasih nilai telor ceplok, kalau kamu aja gak pernah ngerjain tugas dari saya."

"Loh saya selalu mengerjakan gitu pak, kan saya selalu ngumpulin gak pernah absen." kata Kenzo tak terima.

"Iya ngumpulkan, tapi cuma soalnya aja. Jawabannya gak ada. Jadi sama aja Kenzo, kamu gak pernah ngerjakan."

"Ya beda atuh pak, Kenzo kan sudah mengumpulkan jadi ya harus dapet nilai dong."

"Sudah mending sekarang kamu keluar dari kelas bapak Kenzo, dan berdiri dibawah tiang bendera sampai jam istirahat." sentak Pak Harto.

"Lah ngapain saya keluar, ini kan bukan kelas bapak. Ini kelas oma saya, kan pas bangun pakai uang beliu bukan uang bapak."

"Ya gusti sabar saya Zo, mending kamu keluar sekarang Kenzo dari jam pelajaran saya. Dan berdiri di bawah tiang bendera sampai jam istirahat." kata pak Harto dengan tangan yang menujuk ke arah pintu.

"Ihh iya iya pak gitu aja sensi. Cepet tua tau rasa loe." kata Kenzo, dan dengan cibiran kecil di akhir kalimatnya.

"Yaudah saya keluar dulu pak." kata Kenzo lalu beranjak dari tempat duduknya, dan berjalan keluar. Tapi saat sampai di depan pintu dia membalikkan badannya. "Tapi bohong pak, Ken mau ke kantin aja. Panas di lapangan. Mau ngedem dulu pakai es teh." lalu dia berlari secepat kilat, sebelum mendapat teriakan maut dari guru peot itu.

"KENZOOOOOOOOO."

Nah tuhkan, dibilang juga apa hahaa. Tutup telinga kalian. Awas budek secara berjamaah.

.........

Bersambung.
Huee maap anin lama up ya, maap keun anin ya.
Tuh udah panjang, sepanjang rel kereta api.
Semoga nyambung ya.

Continue Reading

You'll Also Like

146K 8K 69
Park Jeongwoo yang mau tidak mau harus menerima permintaan kedua orang tuanya, untuk menikahi gadis kecil yang masih duduk di bangku SMA Jeongwoo mem...
407K 46K 90
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...
4.8M 579K 26
Keseharian seorang perisai geng motor REVOLVER dan sang putra yang mewarisi sifat ugal-ugalannya āš ļø HANYA CERITA HUMOR / KOMEDI, TIDAK UNTUK DITIRU D...
96.3K 2.5K 6
"Huaa...ndak mau jadi anak dali plotagonis yang tolol and menye-menye, Bunaa...!!" Entah mimpi apa Joana semalam sampai bisa hidup kembali menjadi an...