HAPPY READING 🖤
.
.
.
.
.
.
.
🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚
Kalian kira omongan Agatha mengenai kepergiannya hanya bualan?
Tidak, gadis itu benar benar akan pergi ke sebuah kota yang sangat terpencil tanpa memberi tau siapapun
Sekarang dia tengah bersiap siap dengan memasukan beberapa potong baju, ponsel, laptop, dan sebuah flashdisk yang menjadi tujuan kepergiannya
"Huh..." Agatha menghembuskan nafasnya setelah semua barang barangnya sudah masuk ke dalam sebuah ransel
Kemudian dia segera memasuki mobilnya dan menjalankannya ke tempat yang sangat jauh. Mungkin butuh seharian untuk sampai
*****
Bara kini sedang berada di Cafe untuk mengecek pekerjaannya
Dia memang sudah mulai belajar sedikit demi sedikit mengenai bagaimana caranya mengelola keuangan
"Jadi berapa banyak--"
Byurrr
Perkataan Bara terpotong saat sesuatu yang basah mengenai bajunya
Niatnya ingin marah namun mengingat orang itu adalah seorang pembeli, jadi ia urungkan
"Gimana sih, berdiri di tengah jalan. Jadi tumpah kan minuman saya" Sentak seorang wanita paruh baya
Bara menaikan sebelah alisnya "Nanti saya ganti" Kata Bara datar
"Dasar anak jaman sekarang, bukannya minta maaf malah bla...bla...bla"
"Dasar tante tante rempong" Gumam Bara sangat pelan
"Sepatu mahal saya jadi basah kan, pokoknya kamu harus ganti" Kata wanita itu dengan nada tinggi
"Kalau begitu anda juga harus mengganti baju mahal saya yang basah" Kata Bara mengikuti kata kata wanita tadi
Wanita itu terdiam tapi itu tak bertahan lama
"Enak saja, saya nggak salah ya. Ini salah kamu yang berdiri di tengah jalan" Kata wanita itu mengelak
"Saya sebesar ini apakah mata anda tidak melihat? Atau anda rabun" Kata Bara semakin membuat wanita itu marah
"HEH DIAM KAMU ITU CUMA KARYAWAN BIASA, SAYA ORANG KAYA BISA SAJA SAYA MENUNTUT KAMU SUPAYA KAMU DI PECAT DARI SINI" teriakan itu mengundang beberapa pengunjung
"Siapa bilang dia karyawan biasa, dia pemilik Cafe ini" Kata seorang gadis tiba tiba datang dari belakang mereka
Bara dan wanita itu menoleh. Bara menatapnya terkejut, sedangkan wanita itu menatap nyalang
"Siapa kamu?!"
"Saya? Saya pacarnya" Katanya enteng
Bara menatapnya dengan tatapan sulit di artikan, sedangkan wanita itu menatapnya remeh dan terkesan angkuh
"Cuma pacar aja bangga, lagian kalian pasti orang miskin nggak usah sok sok an ngelawan saya" Ujarnya sombong
"Mohon maaf tolong jangan buat keributan" Lerai salah satu pelayan di sana
Bara sebagai manager malah terlihat menikmati drama di depannya dengan santai sambil bersedekap dada
"Diam!" Kata Agatha dan wanita itu bersamaan
Orang itu kicep dan memilih diam. Bara juga diam tanpa mau melerai
"Jangan macem macem kamu bocah. Saya ini istri Edgar Raymond!! Kamu tau kan pengusaha sukses itu" Katanya sombong
Agatha sempat terdiam membuat wanita itu tersenyum kemenangan dan menaikan dagunya angkuh
"Siapa nama anda?" Tanya Agatha berubah tajam
"Sofia Edgar Raymond" Jawabnya sinis
Agatha terkekeh dan mendekatkan dirinya ke telinga wanita itu
"Setau saya istrinya bernama Xandra Edgar Raymond, apakah anda sedang mencoba menipu saya nyonya?" Bisik Agatha di telinga Sofia
Sofia tampak tertegun dan karena ketahuan berbohong, ia segera berlari keluar dari sana sambil menahan malu
Bara segera menarik Agatha ke parkiran, Agatha hanya menghembuskan nafasnya
"Lo kok bisa tiba tiba ada di sana?" Tanya Bara penuh selidik
"Itu tempat umum kali" Kata Agatha memutar bola matanya malas
Bara mengangguk dan melihat penampilan Agatha yang rapih dengan ransel di punggungnya
"Lo...mau kemana?" Tanya Bara heran
Agatha hanya menggeleng dan mengatakan sesuatu sebelum pergi
"Gue tau lo udah nemuin kertas yang pernah gue coret coret...pecahkan kodenya dan datangi tempatnya, maka gue yakin lo akan menemukan jawabannya di sana" Kata Agatha
"Gue pergi. See you next time Albara, i love you..."
Bara masih terdiam di tempatnya bahkan sampai mobil Agatha menjauh pun lelaki itu masih terdiam kaku
Apa katanya tadi...
I love you?
"Gue belum bales tapi lo udah pergi Tha, but I love you too..." Kata Bara tersenyum tipis
Bara mengira pasti Agatha akan pergi ke Bandung selama beberapa hari untuk mengunjungi Agam, mungkin?
Lelaki itu tidak tau saja kalau Agatha akan pergi dengan waktu yang lama. Dan sekarang adalah awal perjuangan Bara untuk menemukan Agatha.
Dengan bermodalkan sebuah kode yang bahkan belum bisa ia pecahkan. Entah berapa lama Bara bisa memecahkannya, dan selama itu pula Agatha pergi dari sisinya
Bara kembali masuk ke dalam Cafe dengan perasaan yang mengganjal
Kenapa rasanya Agatha seperti akan meninggalkannya dalam waktu lama?
Bara menggelengkan kepalanya
"Enggak Bar, ini cuma perasaan lo aja..." Gumamnya mengenyahkan pikiran negatifnya
Setelah selesai dengan urusan Cafe, Bara kembali ke markas untuk beristirahat karena hari sudah mulai malam
Sejauh ini Bara sudah tidak pernah tau lagi bagaimana kabar Renata, mamanya
Apakah wanita itu sudah makan, apakah dia sehat, apakah----
Cukup! Bara menyadarkan dirinya kalau dia sudah tidak ingin berhubungan dengan mamanya lagi
Pasti Renata juga tidak merasa kehilangan atas kepergiannya, buktinya dia tidak berusaha mencarinya
Sekarang yang di pikirkan Bara adalah, dimana ayahnya?
Kenapa dua bulan ini tidak pulang, biasanya sesibuk apapun dia, pasti paling lama dua minggu sekali pulang
Ingin sekali dia menghubungi ayahnya, namun dia tidak hafal nomornya. Ponselnya yang lama ia tinggalkan di rumah
Sekarang dia sudah membeli ponsel yang baru dengan nomor yang baru juga
Tring!
Ponselnya tiba tiba berdenting. Ada sebuah nomor tak di kenal mengirimnya SMS
+6282345xxxxx
Cepat temukan kebahagiaan mu, sebelum hilang!
Bara bingung sungguh. Kenapa akhir akhir ini semua orang membicarakan perihal kehilangan dan kebahagiaan?
Pertama Agatha, dan sekarang seseorang tak di kenal yang mengirimnya pesan
Otaknya buntu tak bisa memikirkan apa maksud semua ini. Semuanya lebih rumit dari yang dia pikirkan
Bara kembali menatap layar ponselnya, dan pesan tadi sudah hilang dalam waktu dua menit setelah di baca
"K-kok..." Bingung Bara
Ini aneh, bagaimana bisa pesan itu di tarik dalam waktu singkat
Apakah orang itu tau kalau Bara sudah membacanya? Tapi bagaimana caranya menarik pesan SMS?
Jangan-jangan----
"Kok jadi horor gini sih..." Kata Bara mengusap tengkuknya yang merinding
Mungkin saja kalau yang mengirimnya pesan adalah hantu, atau arwah yang tak tenang?
Sudah! Dari pada berpikiran macam macam, lebih baik dia tidur saja
Bara merebahkan tubuhnya ke kasur dan meletakan ponselnya di nakas
Lelaki itu juga mengabaikan sebuah pesan peringatan penting yang sangat berpengaruh untuknya di masa depan
Meninggalkan seorang wanita setengah baya yang sangat jauh di tempat lain tengah dalam kondisi terikat
"Cepatlah datang...." Lirihnya sudah tak kuat menahan sakit
******
Jangan lupa tekan bintang🌟 dibawah
See you next part👋🏻
Love you all♥💙🖤💜💛💚🧡