Memories || Kimetsu no Yaiba

By Mizuraaaa

90.5K 12.1K 4.6K

Highest Rank: #1 in mitsuri (13/2/21) #1 in kyoujuro (6/2/21) #1 in kimetsu (2/4/21) #1 in yaiba (2/4/21)... More

Author Note!
Prolog
1.A new world?
2.Pelatihan
3.Kisatsutai
4.Rapat Pilar
5.Uzui's Family
6.Become Stronger
7.Natagumo
8.Tanjirou
9.No Tittle
10.Mugen Train(1)
11.Mugen Train(2)
12.Datang lagi
13.Pertemuan Pertama
14.Keputusan
15.Alasan
INFO!!!
Flashback Moment
16.Tidak Terduga
17.Hubungannya
18.Kerinduan
19.Berita Buruk
20.Menyadarinya
21.Yuki no Hashira
22.Maksud Sebenarnya
24.Percobaan
25.Permintaan
26.Misi Bersama
27.Penyerangan
Flashback Moment
28.Pemburu Iblis vs Iblis
29.Lemah
30.Kesembuhan
31.Keinginan untuk Mati
32.Takut untuk Mati
33.Keluarga
34.Penyelesaian Masalah
35.Festival Kembang Api
36.Iblis Es
37.Memperbaiki
38.Uji Coba
39.Penangkapan
Pengumuman
40.Terjebak
41.Teman Lama
42.Penyelamatan Diri
43.Rasa Bimbang
44.Tanpa Dirinya
45.Setelahnya
46.Diskusi
46.Diskusi (bag 2)
47.Rasa Bersalah
48.Rasa yang Nyata
49.Tanpa jejak
50.Yuri tanpa Sahabatnya
51. Sudahkah, berakhir?
52. Kejahilan Bertambah
53.Seragam SMA

23.Memburuk

1.2K 184 63
By Mizuraaaa

Warning⚠: Author tidak membaca manga sehingga cerita akan berbeda jauh dengan alur aslinya!

Gadis itu berjalan dengan lesu setelah sebelumnya berlari dari tempat misinya. Ia kelelahan. Bukan karena melawan Oni, tapi karena jarak misi nya dijalankan dan markas pemburu iblis lumayan jauh.

Kediaman Oyakata-sama sudah terlihat di depan mata. Dalam hati gadis itu bersorak gembira karena bisa langsung melaporkan hasil misi dan langsung pulang ke kediamannya. Tidak seperti biasanya ia sangat mengantuk, ia ingin sekali pulang dan merebahkan tubuhnya di futon yang hangat lalu menuju ke alam mimpi.

Alis (Y/n) mengernyit kala Shinobu keluar dari kediaman Oyakata-sama. Dengan mempercepat langkahnya, ia menghampiri Shinobu. "Shinobu-chan? Kau dapat misi dari Oyakata-sama?"

Shinobu menoleh dan tersenyum hingga matanya menyipit "Ara~ ara~ (Y/n)-chan. Tidak, aku tidak mendapatkan misi"

"Lalu apa yang kau lakukan di kediaman Oyakata-sama? Tidak biasanya"

Tiba tiba wajah Shinobu menjadi serius "Oyakata-sama, kondisi nya memburuk"

(Y/n) membeku, rasa mengantuk nya menguap entah kemana, ia benar benar tak menyangka hal ini akan terjadi. Hei, bukankah hari sebelumnya ia masih bisa meminta misi pada Oyakata-sama? Lalu apa yang terjadi selama ia pergi? Hanya satu hari ia pergi, mengapa keadaannya menjadi seperti ini? "Lalu, bagaimana kondisinya sekarang?"

"Oyakata-sama sedang istirahat di kediamannya, ia bahkan sudah tidak kuat untuk berdiri" jawab Shinobu

"Bolehkah aku menjenguknya?" tanya (Y/n) ragu. Ia takut jika Shinobu tidak mengizinkannya. Tapi ternyata, jawaban Shinobu membuat matanya berbinar

"Boleh. Kalau begitu, aku pergi dulu. Ada sesuatu yang harus aku lakukan" pamit Shinobu sekaligus memberi izin

(Y/n) pun mengangguk dan segera memasuki kediaman Oyakata-sama. Ia langsung masuk kedalam ruangan Oyakata-sama dengan seenak jidat. Tidak sopan memang anak yang satu ini.

"Oyakata-sa— eh? Kyou-nii?" alis (Y/n) mengernyit heran ketika melihat Kyoujuro sedang duduk di samping Oyakata-sama yang tengah berbaring

"Ssttt" Kyoujuro menaruh telunjuknya pada mulutnya, mengisyaratkan untuk tidak berisik. (Y/n) yang tadi berkata dengan nada agak tinggi pun reflek menutup mulutnya.

Perlahan (Y/n) mendekat dan ikut duduk di samping Kyoujuro. "Apa yang Kyou-nii lakukan disini?" bisik (Y/n) tidak mau membangunkan Oyakata-sama karena suaranya.

"Menjenguknya" Kyoujuro menjawab dengan nada berbisik juga.

(Y/n) mengangguk angguk mengerti. Ia menatap Kyoujuro dan lagi lagi perhatiannya tertuju pada mata bagian kanan Kyoujuro.

Perlahan tangannya diangkat untuk memegang mata berbalut perban itu. Kyoujuro meringis kesakitan saat jari (Y/n) menyentuh mata kanannya.

(Y/n) menunjukan ekspresi merasa bersalah "Kyou-nii, maafkan aku, karena aku—"

Ucapan (Y/n) terhenti dikala telunjuk Kyoujuro menempel di bibirnya. "Kau sudah mengatakan hal itu berkali-kali. Sudahlah, aku baik baik saja, jangan khawatirkan aku" ucapnya menenangkan

(Y/n) menunduk dan menghela nafas kecil. Mau bagaimanapun juga, ia tetap merasa bersalah karena telat menyelamatkan Kyoujuro kala itu. Andai saja ia datang lebih cepat, ia pasti—ah sudahlah, terlalu panjang jika diceritakan kembali.

Kyoujuro beranjak dari tempatnya. "Sepertinya Oyakata-sama membutuhkan istirahat, jadi aku akan pergi, kau mau ikut?" tanyanya

(Y/n) menggeleng pelan. "Aku disini saja dulu, sebentar lagi aku keluar"

Kyoujuro pun pergi setelah mengiyakan ucapan (Y/n). (Y/n) kembali menatap Oyakata-sama yang sedang terbaring lemah, entah kenapa hatinya terasa sangat sakit.

Perlahan tangannya menyentuh tangan Oyakata-sama. Astaga, bahkan penyakitnya sudah menjalar hingga ke seluruh tubuhnya. (Y/n) ingin sekali mengeluarkan air mata, ia merasa takut hal yang tidak ia inginkan terjadi.

Tangan itu ia genggam, menyalurkan kehangatan dan kasih sayang. Begitulah, sepertinya Oyakata-sama sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri.

Helaan nafas kecil keluar dari mulutnya. Sepertinya Oyakata-sama butuh istirahat, begitu pikirnya. Ia pun memutuskan untuk melepas genggamannya untuk keluar dari ruangan tersebut. Namun, sebelum tangannya benar benar terlepas, tiba tiba tangannya kembali di genggam oleh Oyakata-sama.

(Y/n) menatap wajah Oyakata-sama, matanya terbuka. Bagus, ia merasa bersalah karena mengganggu waktu istirahat Oyakata-sama. Dengan ragu, ia pun bertanya, "Oyakata-sama?"

"(Y/n)? Kau kah itu?" penglihatannya yang sudah tidak dapat digunakan lagi membuatnya sedikit kesulitan mengenali seseorang didekatnya. Ingat, hanya sedikit.

"Ya, ini saya" jawab (Y/n) pelan

"Maaf, saya mengganggu waktu istirahat anda, saya akan pergi" (Y/n) berusaha untuk pergi tapi genggaman Oyakata-sama tidak terlepas mengisyaratkan nya untuk tidak pergi terlebih dahulu

(Y/n) merasakan elusan lembut pada punggung tangannya, hal itu membuatnya hangat dan nyaman. Namun, disaat pemikiran lain menyapanya, dadanya terasa sesak.

"Tanganmu sangat lembut, padahal kau sudah membunuh puluhan- ah tidak, ratusan Oni. Uhuk uhuk, apa kau merawat tanganmu setiap hari?" tanya Oyakata-sama lembut, walau pertanyaannya terpotong karena terbatuk batuk.

Oyakata-sama tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Ia tak tau hal apa yang terjadi hingga telinganya mendengar suara isak tangis.

"(Y/n), kau menangis?"

(Y/n) lagi lagi tak menjawab pertanyaan Oyakata-sama. Air matanya mulai mengalir dengan deras, tangan yang satunya terangkat untuk meremas pakaian bagian  dadanya yang terasa sesak.

"(Y/n), aku baik baik saja" ucap Oyakata-sama lembut, mencoba menenangkan

"Bagaimana bisa anda berkata seperti itu disaat saya bisa melihat keadaan anda separah ini?" (Y/n) bertanya dengan suara serak

Oyakata-sama tersenyum lembut, ia berkata "Aku baik baik saja, ini memang sudah takdirku, tolong jangan menangis" mohon Oyakata-sama

(Y/n) menengadah untuk menahan air matanya yang semakin menjadi jadi. "Apa... tidak ada cara... untuk mengobati penyakit anda?" tanyanya dengan terputus putus

"Sayangnya, tidak ada. Lagipula, ini bukanlah penyakit, uhuk uhuk, ini adalah kutukan, sehingga tak ada yang bisa mengobatinya" jawab Oyakata-sama

"Onegai... Onegai..." (Y/n) menempelkan punggung tangan Oyakata-sama pada dahinya "Saya akan melakukan apapun... apapun... tapi saya mohon, bertahanlah"

Matanya terpejam erat, tak sanggup untuk melihat tubuh Oyakata-sama yang terlihat sangat mengkhawatirkan. Sialnya, Oyakata-sama masih bisa menunjukan senyum lembutnya. (Y/n) benci yang seperti itu. Ia benci kepada orang orang yang selalu menyembunyikan rasa sakitnya dibalik senyuman.

Katakan ia tidak tau diri. Padahal ia yang selama ini selalu bersembunyi dibalik senyuman manisnya, ia yang paling pandai menyembunyikan semua luka hidupnya, tapi ia tetap tak ingin melihat orang lain melakukan hal itu.

Karena (Y/n) tau, ia tau bahwa tersenyum di atas penderitaan itu sangat menyakitkan. Ia tak ingin seseorang merasakan hal itu juga.

"(Y/n)—" ucapannya terpotong oleh permohonan lirih dari (Y/n) yang membuat hatinya sakit

"Tolong, saya tidak ingin kehilangan seseorang lagi..."

Oyakata-sama sedikit bingung dengan perkataan (Y/n), bagaimanapun juga, ia tak tau apapun soal gadis ini. Namun, ia tak ambil pusing, mungkin karena ia baru saja kehilangan Urokodaki, ia tak ingin kehilangan seseorang lagi.

"(Y/n), kau baru pulang dari misi kan? Sebaiknya kau istirahat" Oyakata-sama berkata seakan ingin menghentikan pembicaraan ini. Tentu saja, ia merasa tidak nyaman. Karena jauh dalam lubuk hatinya, ia juga merasa sesak.

Jika boleh memilih, ia juga ingin hidup lebih lama lagi. Ia ingin melihat anak anaknya berhasil mengalahkan Muzan. Ia ingin melihat dunia tanpa ancaman iblis. Namun, bagaimanapun juga takdir ini telah menghadangnya dan menghentikan impiannya di tengah jalan.

"Saya berjanji, jika ada suatu cara untuk menyembuhkan anda. Saya akan berusaha agar hal itu bisa terwujud. Permisi" (Y/n) langsung berdiri dan pergi dari tempat itu. Tangannya masih sibuk menghapus air mata yang sempat mengalir tadi.

Oyakata-sama terdiam setelah kepergian (Y/n), ia mulai menutup matanya dan berucap lirih "Arigatou, (Y/n)"

.

(Y/n) bergegas keluar dari kediaman Oyakata-sama, tapi saat ia sampai di teras, ia bertemu dengan Amane yang sedang menghadangnya.

"Amane-san, ada apa?" tanya (Y/n) bingung

"Aku ingin meminta bantuan mu. Tolong panggil semua Pilar, kita akan mengadakan rapat" ucap Amane dengan raut wajah serius

(Y/n) yang merasakan keseriusan dari ucapan Amane pun segera mengangguk dan pergi setelah sebelumnya berpamitan terlebih dahulu.

.

Hanya memerlukan waktu beberapa menit hingga semua Pilar sudah berada di dalam ruangan tempat biasa mereka mengadakan rapat. Ruangan gelap dengan lilin sebagai penerangannya itu tak mengeluarkan suara sedikit pun.

"Seperti yang kita tau" akhirnya setelah beberapa saat, orang itu mengeluarkan suara

"Kondisi Oyakata-sama semakin memburuk, ia tak bisa memimpin kalian untuk sementara waktu. Maka, untuk sekarang aku yang akan memimpin rapat Pilar ini" ucap Amane mengawali

Semua orang mendengar perkataan Amane dengan serius.

"Di rapat Pilar kali ini, kita akan membahas... (Y/n)" Amane langsung menatap (Y/n) saat menyebutkan namanya. "Aku harap kau bisa bekerjasama dalam hal ini"

(Y/n) menghela nafas panjang sebelum menjawab, ia sangat mengerti apa yang dimaksud oleh Amane. Ia mengangguk lalu berkata "Baik, Amane-san"

Perhatian semua orang langsung tertuju pada (Y/n), mereka tau bahwa (Y/n) akan menjelaskan sesuatu.

"Sebelumnya, tolong jangan sela ceritaku sebelum aku persilahkan" ucap (Y/n)

"Sekarang ini, aku baru saja pulang dari misi yang diberikan oleh Oyakata-sama" (Y/n) mulai bercerita dari awal

"Aku sengaja meminta kepada Oyakata-sama agar memberikan misi untuk tingkatan mizunoto kepadaku"

"Sebelum aku menjalankan misi, aku mengunjungi kediaman kupu kupu untuk meminta sebuah suntikan kepada Shinobu-chan"

"Singkat cerita, aku bertarung dengan iblis itu. Iblis nya tidak terlalu kuat, tapi aku tidak langsung mengalahkannya, melainkan mengulur waktu hingga matahari terbit"

"Dan disaat matahari mulai terbit, aku menyuntikan darahku kepada iblis itu"

"Dan yang terjadi adalah, iblis itu tidak terbakar walau terkena sinar matahari"

"Apa?!" seru Sanemi tiba tiba

"Sanemi, tolong jangan sela ceritaku" kesal (Y/n) dengan perempatan siku siku di dahinya

"Baik baik, maaf" Sanemi memutar bola matanya malas

"Yah, sebenarnya ceritanya sudah selesai, hehe" (Y/n) tertawa kikuk sambil mengusap tengkuknya

"Iblisnya benar benar bertahan saat terkena sinar matahari?!" Amane mencoba memastikan

(Y/n) menatap Amane sebentar lalu mengangguk. "Benar, bahkan aku mencoba untuk menahannya beberapa jam lagi, dan dia tetap tidak terbakar" ujarnya meyakinkan

"Kau memasukan darahmu kan, itu artinya... ini yang Kibutsuji Muzan maksud?" Kyoujuro mencoba menebak nebak

"Sepertinya begitu. Tapi, apa hanya itu fungsinya? Rasanya aneh jika Kibutsuji Muzan melakukan apapun demi mendapatkan (Y/n) jika fungsinya hanya itu" Muichirou memberikan pendapat

"Benar juga" Tengen hanya mengucapkan hal itu sambil mengangguk angguk

"Mungkin ada banyak hal yang masih belum aku ketahui, bagaimana pun juga, hanya hal ini yang baru saja aku lakukan untuk membuktikan apa yang dimaksud darah langka oleh Muzan" (Y/n) menaruh telunjuknya di dagu

"Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita tidak memiliki petunjuk sama sekali. Bagaimana cara kita meneliti darah milik (Y/n)?" tanya Obanai

"Benar. (Y/n), mungkin kau bisa menceritakan tentang kehidupanmu di dunia lama mu, mungkin ada yang bisa dijadikan petunjuk"

Semua orang langsung memandang (Y/n) saat mendengar perkataan Giyuu. (Y/n) menatap Giyuu dengan tatapan seperti mengatakan 'apa-apaan'. Giyuu hanya tersenyum mengejek, tentu saja, itu sengaja dilakukannya karena ia ingin mengetahui tentang masa lalu (Y/n)

"Bisakah, (Y/n)?" tanya Amane hati hati, takut menyinggung perasaan (Y/n), ia tak mau ada kesan pemaksaan dalam perkataannya

(Y/n) menoleh pada Amane, ia pun menunduk "A-aku, tidak tau..." ucapnya lirih

Amane menghela nafas "Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu, karena kurangnya petunjuk dalam hal ini, kita akhiri rapatnya. Aku harap secepat mungkin kita bisa mendapatkan petunjuk menuju kemenangan umat manusia"

Amane menatap satu persatu Pilar dengan tatapan bangga "Tunjukkanlah kemampuan kalian, buat kami bangga" ia pun tersenyum lembut

Semua Pilar pun ikut tersenyum dan berkata dengan semangat "Baik!"

"Kalau begitu, kalian boleh keluar" ucap Amane

"Tunggu!" seruan (Y/n) membuat gerakan semua orang terhenti

"Aku ingin meminta izin"

"Izin apa?" tanya Amane dengan alis yang terangkat sebelah

"Aku ingin menyuntikkan darahku kedalam tubuh Nezuko!"

.
.
.
.
.
TBC

Heee, gomennasai... author lagi banyak kerjaan jadi gak sempet nulis, haduhh lama banget ini gak update nya╥﹏╥

Oh iya, tadi author ngecek beberapa kata di kbbi, dan ternyata author banyak salah dalam penggunaannya. Jadi, maaf kalau ada kata yang tidak sesuai, author usahakan kedepannya lebih baik lagi.

Arigatou vote nya♡

Continue Reading

You'll Also Like

825K 87.2K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
66.5K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
49.2K 6.5K 40
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
49.7K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...