"DOMINO" [ GxG COMPLETED ]

By pandaciban

204K 12.1K 563

Based on true story Warning, GXG content !!! Kisah nyata ini dikemas dengan bumbu fiksi agar lebih menarik, b... More

Salt
Sugar
Pepper
Garlic
Onion
Ginger
Galangal
Lemongrass
Saffron
Curcuma
Clove
Nutmeg
Coriander
Cardamom
Caraway
Announcement
Candlenut
Sesame
Star Anise
Tamarind
Cumin
Cutcherry
Pangium Edule
Announcement 2
Oregano
Basil Leave
Announcement 3
Rosemary
Tarragon
Seaweed
Vinegar
Andaliman
Chervil
Announcement 4

Thyme

2.4K 165 4
By pandaciban

Haii .....

Apa kabar? Masihh inget tanggal jadian kita gak?

Aku mau buka sia***... Ngecek nilai.

Begitulah kira - kira chat yang barusan author dapet dari si ex.

Wkwkwk, skip.

Eh Reciiii .... Akhirnyaaa setelah melalui beberapa hari berganti author update story lagi nii ...

Masihh nungguin gak? Masihh aja yaa, author suka ditungguin soalnya ehee.

Untuk mengobati rasa penasaran kalian tentang kisah cintanya si Al langsung ajaa skuy scroll down ⬇️

Happy Reading :*

~~~~~

Dua hati yang sebelumnya mengikat janji.
Perlahan mulai kehilangan arti.

Mengayun langkah meninggalkan cerita.
Entah siapa yang harus berkaca.

Mereka yang takut akan kehilangan.
Ternyata adalah pelaku dari pengingkaran.

~~~~~

Semilir hembusan angin malam menerpa rambut dari seorang gadis yang sedang menikmati deburan ombak ditepi pantai.

Sedang gadis lainnya tertangkap asik mencuri pandang terhadap seseorang yang hanya berjarak dua jengkal darinya.

"Kamu dari tadi liatin aku ada apaan emangnya?." Zen menyadari tatapan yang mengarah padanya.

"A-a akuuu, gak."
"Aku gak liatin kamu, geer banget." ucapnya memalingkan wajah karna tertangkap basah oleh Zen.

"Gak usah pura - pura, orang aku sadar kok." Zen tersenyum tipis.

Melihat senyuman Zen gadis itupun ikut tergerak untuk memberikan senyumnya.

"Kamuuu...... Udah punya pacar lagi ya?." Pertanyaan yang sedari tadi bertengger diotaknya akhirnya tersampaikan.

"Huum." Zen menjawab diiringi anggukan pelannya.

"Ohh, selamat ya." Balasnya dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

"Pulang yuk, udah malem banget ni Grace." Zen merasa sudah cukup lelah sehingga mengajaknya pulang.

Grace adalah mantan kekasih dari Zen, mereka pernah menjalin hubungan selama menjadi siswi SMA. Hubungan mereka berakhir karna Grace memutuskan untuk menjalin hubungan dengan pria.

~~~~~

"Ihh tumben banget dia lama baliknya." Kesal Al lalu melempar ponselnya kesamping karna bosan menunggu Zen.

"Huhh..." Ia menghela nafas sejenak.

"Tidur aja deh, biarin dia pulang ntar aku udah tidur bodo amaatt." Ucapnya dengan wajah yang cemberut.

Al mematikan lampu kamarnya lalu menarik selimut untuk menutup tubuhnya.

Tidak perlu menunggu waktu lama, Al pun segera terlelap menuju alam mimpinya.

~~~~~

"Duhh dia nelpon aku banyak banget ternyata." Zen kaget ketika menyalakan ponselnya yang tadi sudah habis baterai.

Tanpa basa - basi Zen pun langsung menelpon Al. Namun sudah beberapa kali ia mencoba panggilannya tidak mendapat sambutan.

"Apa dia udah tidur yaaa? Apa jangan - jangan dia ngambek?."

"Duhh, ribet ni urusannya kalo tuan putri ngambek."

Zen menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna khawatir.

"Sayang, maaf ya. Tadi hp aku mati jadi gatau deh kamu nelpon."
"Aku baru aja pulang."

Begitulah kira - kira isi pesan yang Zen kirimkan untuk Al.

~~~~~

Pagi kembali menyapa, pertanda bahwa manusia bisa kembali melakukan aktivitasnya.

"Non... non Allena, bangun." Suara dari seorang wanita paruh baya diiringi dengan ketukan dipintu kamar membuat Al terusik dari tidurnya.

"Nghhh..." Matanya menyipit sembari melenturkan tubuhnya.

"Iyaa bi, udah bangun." Teriaknya yang sudah sempurna membuka mata.

"Non Allena ditungguin bapak sama ibu buat sarapan." Ucapnya kembali yang direspon dengan jawaban iya dari Al.

Sebelum beranjak kekamar mandi Al meraih ponsel yang sudah ia acuhkan sejak tadi malam.

Ia membuka satu persatu pesan dari Zen.

"Iya gapapa." Hanya kalimat itu yang ia kirimkan sebagai balasan.

Setelah itu Al membersihkan tubuhnya dan turun menuju ruang makan.

"Selamat pagii semuaaa....." Sapanya dengan nada ceria seolah kekesalannya pada Zen hanya berlaku jika itu diantara mereka berdua.

"Pagi sayang." Papa dan mama balas menyapa.

"Cerah banget pagi - pagi gini, tumben." Ucap Yel.

"Haruslah, pagi itu adalah waktu dimana semua insan manusia kembali pada rutinitas kehidupannya, jadi awali pagi dengan cerah biar harimu juga indah."

Al berbicara dengan gerakan tangannya yang seolah sedang bersajak, membuat orang tua dan kakaknya menjadi heran.

"Kamu belum minum obat dek? Rada panas soalnya." Yel yang tadinya duduk langsung berdiri dan memegang kening Al.

"Hishh, apaan sih." Ucap Al sambil menyingkirkan tangan Yel membuat semuanya tertawa.

"Al.. ngomong - ngomong sekarang Naira kerja di caffe chullo ya?."

Papa tiba - tiba bertanya ditengah sarapan mereka.

"Mmh, udah lama si pa."

"Oh ya? Papa baru tau sekarang berarti."

"Tapi gimana papa bisa tau?." Tanya Al sambil menatap papanya.

"Kemarin papa beli kopi disana, eh yang nyiapin dia, dia lagi gak kenapa napa kan Al?."

Al terdiam sejenak, tidak mungkin ia menceritakan masalah yang menimpa keluarga Naira.

"Gak kok pa, tapi gatau jugaa sih. Kan Al udah lama gak ngobrol."

"Yaudah, ajak kerumah aja. Mama pengen bikin kue sama Naira, kangen jugaa. Dulu dia sering bantuin mama bikin kue." Ucap mama yang diiyakan oleh papa.

"Iya Al, ajak kesini. Mumpung kamu belum balik ngampus."

"Hmhh, iyadeh nanti Al coba hubungin."

~~~~~

Al kini sedang duduk disalah satu kursi yang ada dibalkon kamarnya.

Terlihat ditelinganya terpasang handsfree bl.

Rupanya ia sedang berbincang dengan Zen. Lebih tepatnya mendengarkan permintaan maaf dari Zen.

"Maafin aku ya sayang, ini bener - bener bukan kemauan aku. Namanya hp mati gimana dong. Yah yahhh."

"Hmmm." Al masih kekeh dengan respon dinginnya.

"Jangan hmm doang dong, iya sayang gitu." Ucap Zen lagi.

"Iya."

Jawaban Al membuat Zen merasakan aura yang cukup mencekam. Berkali - kali ia menelan saliva untuk menetralkan dirinya.

Allena merupakan wanita yang sulit untuk dibujuk ketika sedang marah, meski kadang marahnya hilang dalam sekejap namun rasa gengsi yang ia miliki membuat semuanya sedikit lebih rumit.

"Al, aku udah sampai." Al langsung berdiri dari duduknya setelah membaca pesan.

"Temen aku dateng, matiin dulu ya. Bye."

Al langsung mematikan telponnya dan langsung berjalan kebawah untuk menemui tamunya.

"Haii ...." Sapa Al saat melihat punggung wanita yang duduk disalah satu sofa diruang tamunya.

"Allena..." Naira langsung beranjak dan memeluk Al.

"Aku kangeeen, udah lama gak ketemu." Ucapnya sambil masih memeluk dengan erat.

"A-ah iya, aku jugaa kangen." Al sedikit kaku karna terkejut dengan yang Naira lakukan.

"Kamu apa kabar? Sehat kan? Kamu makin cantik tau." Ucap Naira lagi.

"Ihh apaan si, enggak ah biasa aja hehe."

"Oh iya, bentar aku panggil papa sama mama dulu."

5 menit meninggalkan Naira sendiri kini Al kembali dengan orang tua dan kakaknya.

"Naira .." Panggil mama pada Nai.

"Tante, apa kabar??."
"Yaampuun, Nai kangen banget."

Naira juga langsung memeluk mama Al, lalu mencium tangan kedua orang tua Al bergantian.

"Nai, kenalin ini Yelda kakaknya Al. Dulu waktu kamu sering kesini dia masih di Ausie, sekarang dia lagi libur juga." Ucap papa memperkenalkan.

"Hi Naira, aku Yelda." Yel mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Nai.

"Salam kenal ya kak." Ucapnya diiringi senyuman manis.

~~~~~

Segitu dulu deh yaaa, biar kayak sinetron gitu dibikin gantung. Wkwk

Author usahain next part akan update lebih cepat, tapi gak janji ya hehe :".

Terima kasih untuk Reci yang sudah baca, untuk KriSar bisa langsung aja komen dibawah ihiyy.

Jangan lupa VOTE dan FOLLOW ;)

Lopyu, Cheerio :*

Continue Reading

You'll Also Like

3.9K 117 36
kisah ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Jovanka yang menyukai teman perempuan SMP nya.awal yang cerah terjadi pada nya.namun nasib m...
1.4M 71K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
267K 16.9K 82
[END] seorang gadis yang terjebak di dalam dunia tak bisa di deskripsikan dengan jelas ini, mulai dari broken home nya hingga merambat ke jalan yang...
6.8M 338K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...