Jake mengerjap beberapa kali. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa dia tidak boleh terperangkap dibawah trik Sunghoon.
AYODONG JANGAN TAKUT! Mana harga diri lo Jake!!
Jake membuat ekspresi marah, menarik tangannya dari genggaman Sunghoon dan mendorong bahu Sunghoon sekali hentakan keras.
"Emang lo mau apain gue kalo gue kabur, hah?!," Bentak Jake marah.
Sunghoon tidak terpengaruh. Dia malah menatap Jake tepat di mata lalu tersenyum miring,
"Hm.. lebih baik aku apakan ya..?,"
Sunghoon mengangkat alisnya sambil terus tersenyum miring, memegangi lengan Jake lalu maju merangkak ke atasnya.
"WoO— lo ngapain bjir?!," Jake protes saat melihat Sunghoon yang semakin mendekat ke dirinya.
Sunghoon sekarang posisi sedang diatas tubuh Jake, bertumpu pada kedua tangan sambil memegangi tangan Jake yang bertumpu pada kedua sikunya, menatap Sunghoon dengan wajah emosi.
Sunghoon mendekatkan wajahnya pada Jake, hingga nafasnya terasa di permukaan pipi Jake, dia berbisik pelan,
"Kamu mau tau aku akan berbuat apa kalau kamu kabur?," Nafas hangatnya terasa sekali di pipi kanan Jake.
Jake menelan ludahnya. Melotot.
Tiba-tiba Jake teriak,
"HOON DIBELAKANGMU!," Dia menunjuk ke belakang Sunghoon dengan tangannya yang bebas,
"ADA COGAN GANTENG BANGET HOON LIAT DEH!," Lanjutnya dengan mata melotot.
"Hah?,"
Sunghoon langsung menoleh kebelakangnya.
Saat Sunghoon lengah Jake langsung menendang tepat di tengah tengah kaki Sunghoon—itu ipip nya 🥺
"Akh!,"
Sunghoon mengaduh kesakitan. Jake langsung berdiri dan lari kabur ke hamparan taman bunga itu. Panik.
Sunghoon yang masih mengaduh melihat Jake yang lari, dan sebelum terlambat Sunghoon langsung mengangkat tangannya dan membentuk gestur melempar ke arah Jake,
langsunglah sebuah sulur berwarna putih kebiruan yang diselubungi bunga es mengejar tubuh Jake.
Jake meliriknya dan panik, langsung berlari lebih kencang, tapi sayang, sulur es Sunghoon sudah menangkap tubuhnya dan menariknya cepat,
"WooOooOooOOo—," Teriak Jake nggak karuan saat merasakan tubuhnya melayang di udara melesat mundur kembali ke tempat semula.
Hingga,
plukk
Jake merasakan tubuhnya jatuh ke pelukan seseorang.
"Anjir...,"
Jake langsung lemas, bibirnya manyun, mukanya sepet banget.
Sunghoon langsung mengunci tubuh Jake dan memeluk perut Jake erat erat. Tersenyum puas.
Sunghoon menempelkan pipinya ke kepala Jake dan mengusap usapkannya gemas ke wajahnya.
"Aku nggak akan kehilangan kamu," Ucapnya, tersenyum senang.
Jake cuma bisa menghela nafas panjang sambil bersandar pasrah ke dada Sunghoon. Mau gimana lagi, yakan? Lari pun percuma. Berkali kali Jake menghembuskan nafas panjang sambil merasakan pelukan Sunghoon yang menggoyangkan dirinya ke kiri-kanan sambil tersenyum senang.
Plis kasi tau gue kalo jodoh gue bukan yang ini. Plis banget.
Dilanda keputusasaan, Jake teriak ke langit keras-keras,
"SISTEMMMMMMMMM!!!!!!!!!!!!,"
Keras banget, sampe beberapa burung terbang dari tempatnya, pergi menjauh terbang ke langit.
Jake tiba-tiba pengen tenggelamin Sunghoon ke laut.
🏞🏞🏞
Jake pulang kerumah dengan wajah ditekuk. Bete banget. Mana badannya gerah, pegel pegel. Salahkan Sunghoon untuk ini. Dari tadi selama perjalanan pulang Jake nggak bisa bergerak bebas sama sekali. Gimana enggak? Sunghoon dari tadi jalan sambil meluk dia dari belakang sambil goyang kanan-kiri riang. Serius.
Kilas balik..
"Hoon lepasin," Ucap Jake entah sudah ke sekian kalinya. Mencoba melepas lengan Sunghoon yang memeluknya dari belakang.
Sunghoon hanya tersenyum menanggapi Jake sambil mengeratkan pelukannya,
"Enggak. Nanti kamu kabur lagi," Ucap Sunghoon, malah menempelkan dagunya di kepala Jake sambil terus berjalan ke depan.
Jake memutar bola mata saat merasakan Sunghoon berulah lagi. Iya, siluman aneh itu berjalan sambil menggoyang goyangkan tubuh mereka berdua ke kanan-kiri sambil tersenyum riang.
Mamah, papah, apa salah Jake?
Batin Jake. Dia menghela nafas berkali kali sambil berusaha menerima kenyataan menyedihkan bahwa sekarang dia sudah nggak ada bedanya sama boneka yang lagi diuyel uyel pemiliknya.
Serius, Sunghoon tuh kenapa sih? Tingkahnya dari tadi kayak bocah dikasi mainan baru.
Jake kira cuma dia yang ajaib orangnya. Ternyata Sunghoon lebih. Hiks.
Kilas balik end..
Di depan pintu sudah ada prajurit Niki yang berjaga. Saat dia lihat tuan mudanya pulang dalam keadaan pelukan sambil jalan, dia nggak kuasa ngakak dikit.
"Hihihi,"
Sunghoon langsung sadar bahwa dia ditertawakan prajuritnya sendiri. Langsung dia melepaskan pelukannya pada Jake.
Jake langsung bernafas lega. Dia langsung lari ngibrit masuk ke dalam, kabur sejauh mungkin dari Sunghoon.
Gue bebas.. hueee!! Mamahh!!
Jake langsung menutup pintu dan menguncinya setelah berhasil masuk kedalam kamar. Dia berdiri didepan pintu dengan nafas ngos ngos an.
Jake meraup udara sebanyak mungkin.
Fyuh! Udara segar!!!
Sambil mengatur nafas, Jake melorot duduk didepan pintu sambil bersandar ke pintu. Menyeka keringat merasa lebih lega.
Gila banget,
Gue sampe sembunyi gini
Jake memeluk lututnya kemudian menenggelamkan wajahnya sendiri ke perpotongan kakinya. Menghadap ke samping, melihati perabotan dengan tatapan kosong.
Tiba-tiba,
Tuk Tuk Tuk
Jake terperanjat. Seseorang mengetuk pintunya.
Pasti si gila itu, yalord! Tinggalin gue bentar napa barusan juga nafas
Jake langsung berdiri sambil berkacak pinggang didepan pintu, berteriak marah,
"TINGGALIN GUE! PARK SILUMAN HOON! GUE MAU NAFAS!,"
Ketukan terhenti, seseorang berkata dengan suara pelan,
"Bukan.. tuan muda Jake. Ini saya, kasim Sunoo,"
Jake menghela nafas lega. Beringsut mendekati pintu lalu membukanya,
Mendapati sosok kasim Sunoo yang sedang tersenyum didepan pintu kamarnya.
Jake langsung menarik tangan Sunoo begitu saja,
"Masuk,"
Kemudian menutup pintu saat Sunoo sudah ada didalam kamar.
"Kenapa?," Tanya Jake kemudian. Melihat Sunoo kemari juga tidak bawa apa apa, sepertinya nggak ada hal mendesak juga.
Sunoo tersenyum lalu menggaruk tengkuknya,
"Enggak sih tuan muda, saya cuma kuatir aja tadi tuannya lari lari, saya pikir tuan butuh bantuan," Jawabnya.
Jake menatapnya tidak suka,
"Jangan panggil gitu ah, canggung. Panggil Jake aja," Ucapnya kemudian.
"Oh oke, hehe," Jawab Sunoo sambil mengangguk. "Jadi, tua—eh bukan, Jake, ada apa? Kenapa tadi lari-lari?,"
Jake cemberut lalu menarik tangan Sunoo, melangkah duduk di pinggiran kasur. Lalu menepuk tepuk tempat di sampingnya menyuruh Sunoo duduk juga.
Sunoo akhirnya duduk disamping Jake di pinggir kasur.
Sunoo memandangi Jake, menunggu jawaban.
"Aku bete aja," Jawab Jake sambil terus cemberut.
Sunoo menatapnya binggung.
"Kenapa?," Tanyanya.
Jake diam saja lama. Kemudian dia mendapatkan sebuah ide. Lantas dia berbalik menghadap Sunoo dan memegang kedua tangannya,
"Sunoo, aku mau tanya,"
Jake memandangi Sunoo dengan ekspresi penuh harapan.
"Iya, apa?," Jawab Sunoo.
Jake mengedipkan matanya beberapa kali, antusias,
"Kamu tahu nggak, ini. Ada nggak cowok paling ganteng di kota ini?," Tanyanya.
Sunoo terkejut dengan pertanyaannya. Kemudian dia menatap langit langit sebentar, terlihat berfikir. Kemudian Sunoo tersenyum sambil menunduk sedikit,
"Ada," Jawabnya pelan.
Ih harapan! Tapi jangan-jangan dia mau jawab si Sunghoon?
Bentar, tanya dulu
"Tapi bukan Sunghoon kan?," Tanya Jake.
Sunoo menggeleng keras.
"Bukan!," Jawabnya lalu cemberut.
Yes, mantap.
Jake senyum lebar.
"Trus, trus, siapa dong?,"
Sunoo terkekeh kecil.
"Um itu, tadi aku juga ketemu sama dia," Jawabnya.
Mata Jake berbinar-binar, dia memukul pundak Sunoo gemas,
"Ih yang bener! Ganteng banget nggak?," Tanyanya.
Sunoo menahan senyumnya,
"Ganteng banget!! iiiiii," Jawabnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan, lalu menghentak hentakkan kaki.
Senyuman Jake makin merekah.
"Spill, Spill, siapaaa siapa?," Tanyanya antusias.
Sunoo menurunkan tangannya sambil masih senyum senyum,
"Tadi kamu ketemu kok," Ucapnya.
"Hah?," Jake membuat ekspresi binggung. Perasaan dari tadi dia nggak ketemu cogan yang lebih ganteng daripada Sunghoon deh.
"Serius? Aku? Dimana?," Tanya Jake.
Sunoo menunduk malu,
"Di gerbang,"
"Haah? Digerbang?," Jake menunduk. Berfikir sebentar.
"Eh wait wait wait, DIGERBANG?!," Teriak Jake kemudian.
Jake langsung berdiri sambil mendengus sebal,
"Anjir lo digerbang!,"
Digerbang mah cuma ketemu prajurit Niki tadi. Si anjir kenapa malah si Niki yang dipikirin Sunoo.
"Au ah males gue ama lo," Omel Jake sambil langsung melangkah meninggalkan Sunoo.
Sunoo langsung bangkit berdiri dan mencekal pergelangan tangan Jake, membuat Jake menoleh menghadap Sunoo dengan wajah malas,
"Apa lagi lo?!," Ucapnya ketus.
Sunoo menunduk menyesal.
"Maaf Jake. Tapi dengerin aku dulu. Aku ada info," Kata Sunoo kemudian.
Jake mengangkat alisnya,
"Info?,"
Sunoo mengangguk.
"Iya. Aku denger desas desus sih tapinya..," Katanya lalu melihat kanan kiri, dan mendekati Jake, berbisik pelan,
"Kata dayang dayang istana... Putra mahkota itu ganteng banget...,"
Mata Jake langsung terbelalak.
Putra mahkota?
.
.
.
.
Jangan-jangan, itu jodoh gue!
🏞🏞🏞
Wuts siapa tuh?
Wkwkowkwowkkwowk
Janlup vomment ayank2nya Jakehoon sekalian 😘