Baru saja Devan dan kedua sahabatnya duduk di kantin.
Dengan cepat Rendi memesan makanan.
"Ren,Lo mau makan atau mau Lo bagi bagi tuh makanan?"tanya Rey heran melihat pesanan Rendi yg sama porsinya dengan 10 orang.
"Hehehehe gue mau bungkus bawa pulang lumayan dapat gratis itu harus di manfaatkkan sebaik mungkin"jelas Rendi yg membuat Rey hanya terkekeh.
Sedangkan Devan hanya melamun sambil senyum senyum sendiri.
Kayaknya nih orang bener bener kesambet.
"Woi Van, kesambet lagi lo.gue suruh nih si Rendi buat nyembur Lo lagi?"teriak Rey tanpa mempedulikan sekitar nya yg memang ramai.
Tersadar Devan mengerjap ngerjap mata nya berkali kali.
"Sorry kenapa?"tanya Devan
"Lo lagi kesambet pake acara ngelamun sambil senyum senyum lagi"jelas Rey.
" Namanya juga jatuh cinta Rey,emang kayak gitu"ujar Rendi sambil memasukkan sesendok bakso ke mulutnya dengan lahap.
"Itu Rendi tahu."timpal Devan cengengesan namun tatapan nya beralih ke sosok gadis yg baru saja melewati kantin.
"Lo nggak samperin sahabat tercinta Lo?"tanya Rey, Devan menggeleng.
"Entar aja, ngeliat dia aja udah bikin hari gue cerah"ujar Devan tersenyum.
Tampak kedua sahabatnya menggeleng geleng.
Bagaimana pun ia turut senang.
Meski pun Devan punya banyak pacar semata mata karena Devan tidak ingin membuat seorang wanita terluka.
Keduanya salut karena walaupun Devan tidak mencintai wanita yg pernah menjadi pacarnya dia tak pernah menyakiti dan putus baik baik bahkan Devan tidak akan selingkuh atau menggoda wanita lain saat dia sedang punya hubungan dengan seorang wanita.
Devan dijuluki playboy karena tampan, perhatian,dan selalu menjaga perasaan wanita.
Hanya karena saat ia putus dua hari kemudian langsung punya pacar makannya julukan itu melekat padanya.
Padahal, hampir semua mantan nya menjadi sahabat nya.
____________________###____________________
Naura yg langsung masuk ke ruangan nya dan mengunci nya.
Degub jantung nya tidak normal.
Benar benar, Naura benar benar sudah tak waras.
Flashback
Sebuah pesan singkat masuk tampak Naura berusaha tidak mempedulikan nya tapi sayang, hati nya mengambil alih tubuh nya dan malah melihat pesan tersebut.
Devan: gimana nilai gue??
Udah bisa jadi sahabat Lo??
(Read)
Segera Naura beralih kembali ke berkas nya setelah nya,Naura memutuskan untuk istirahat.
Namun pikiran nya terganggu dengan satu orang.
"Devan"
Naura duduk ditepi ranjang nya menatap soal yg diberikan nya pada Devan.
Naura menghela.
Bagaimana pun soal yg diberikan Naura adalah soal tersulit dan sedikit kagum dengan Devan yg bisa menjawab dengan benar sebagian.
Ya, Devan memperoleh 22 soal benar,dan selebihnya salah.
Dan itu sebenarnya sudah bagus namun
Bagaimana pun perjanjian nya harus memperoleh nilai sempurna.
Devan kalah seharusnya Naura senang tetapi kenapa perasaan Naura merasa sedih dan tak rela.
Hati nya menginginkan Devan diberikan kesempatan dan pikiran nya mengatakan bahwa Devan kalah.
Tiba tiba Naura mengetik sesuatu lalu mengirim nya dan berusaha tidur.
💖💖💖
Pagi pagi sekali Naura terbangun dan mencek handphone nya.
Tubuh nya tiba tiba menegang.
Pesan yg ia kirim pada Devan semalam seharusnya bahwa mengatakan yg sebenarnya sesuai pikiran nya tapi kenapa malah pesan yg ia kirim adalah keinginan hati nya.
"Lo Naura??Lo bukan Naura????sejak kapan Naura yg lebih memilih berpikir sekarang malah melakukan sesuatu atas permintaan perasaan nya???"batin Naura menatap wajah nya lekat lekat dicermin
Kemudian berteriak.
"You stupid...you really really stupid naura. I don't know!!!!ah.....sial.kenapa Lo jadi stupid sih Naura"teriak Naura kesal menyadari bahwa hatinya mulai bekerja setelah bertahun tahun berusaha ditahan oleh Naura.
Tapi nasi sudah menjadi bubur.
Ia sudah mengatakan nya ia tidak mungkin menjilat perkataanya sendiri.
Sekali lagi Naura melirik pesan yg telah ia kirim lalu beranjak untuk bersiap siap ke kampus.
Untung nya Kamarnya kedap suara jadi suara dari dalam tak akan. Terdengar dari luar.
________________###_______________
Tampak Naura menghela berat.
Ah... bagaimana dia jadi begitu bodoh.
"You stupid Naura"ujar nya kesal.
Entah sudah berapa kali ia,telah menyebut dirinya sendiri bodoh.
Bagaimana ia akan bersikap pada Devan??
Hanya satu yang terpikir.
Tetap menjadi es.
Naura bertekad akan membekukan hatinya dan tak akan membuat seorang Devan melelehkannya.
Tampak Naura menetralkan wajahnya.
Dan kembali bergulat dengan berkas berkas juga laptop nya.
_______________________###__________________
Gimana part kali ini.
Hehehehe
Maaf kalau ada salah hehehehe.
Oke.
Jangan lupa vote and coment nya ya.
Please dong...
Kasih jejak nya ya.
Naura
Devan
Rey
Rendi