Sunghoon is Better Than Immor...

By DonuDonu

90.6K 13.1K 3K

Jake lebih milih buat mati muda daripada ga ketemu jodoh sama sekali. Maka dari itu, Jake ngorbanin nyawanya... More

1 - Ngegame
2 - Sistem ternyata bobrok
3 - Makan Malam
4 - Sunghoon
5 - Bukan juragan es biasa
7 - Info
8 - Pangeran
9 - Freezer nya rusak
10 - Akibat Kebiasaan
11 - Jodoh yang sebenarnya
12 - Isi Hati
13 - Sistem maunya apa
14 - Dingin
15 - Hoonie nya Jakey
16 - Gamenya Tamat
17 - Pekara Hamil dan Menghamili
18 - Bukannya nggak bisa hamil
19 - Selamat Tinggal
20 - Ditampar kenyataan
21 - Bukan Giveaway
22 - Susah Jalan ke Roma. Tapi ada.
❗❗pengumuman❗❗
23 - Ending Game
24 - Kekuatan Netizen
25 - Dampak sebuah Gigitan Nyamuk
26 - Sakit atau.. apa?
27 - Akhir Chapter The Lovers
28 - Hidup abadi didalam sistem [END]
promo book sungjake baru

6 - Sistem memang gaberes.

3.3K 546 83
By DonuDonu

"Sunghoon, kamu beneran manusia?,"

Setelah Jake tanya gitu, Sunghoon langsung tertawa sambil bangkit dari kasur.

"Ya, manusia. Ganteng kan?," Ucap Sunghoon. Dia mengangkat bahu sambil menaikkan tangan membentuk gestur 'gatau'. Paham kan?

Dih, pede.

Jake berdecak sebal.

"Gak tuh, biasa aja. Siapa yang bilang?," Kata Jake.

Sunghoon mengacak acak poninya sendiri,

"Kamu yang bilang. Kamu sering loh bilangnya, asal kamu inget," Jawab Sunghoon sambil senyum senyum, sombong dikit.

Jake pengen nepok kepalanya sendiri. Dari dulu mamah Jake memang sering bilang kalau Jake harus kurangi kebiasaan mulutnya yang ceplas ceplos. Malu maluin soalnya. Tapi Jake sih, nggak bisa dibilangin. Mangkanya, sekarang kena getahnya kan. Malu maluin.

"Tapi ih serius ya Hoon. Kamu tuh beneran manusia apa? Bibir kamu aja dingin banget, kayak es," Ucap Jake dengan wajah serius. Jake sekarang posisi duduk bersila diatas kasur, menatap Sunghoon serius.

Sunghoon melangkah mendekat, duduk di tepian kasur.

"Sedingin itu?," Tanyanya.

Jake mengangguk.

"Dingin banget. Menggigil, parah. Rumahmu juga dingin banget. Kemarin kamu bilang kamu juragan es kan?," Tanya Jake, bergeser mendekati Sunghoon sedikit.

"Hm iya. Aku distribusi es di seluruh kota. Memangnya kenapa?,"

Sunghoon menoleh menatap Jake yang sedang memandang kearahnya.

Jake mengerucutkan bibirnya sebentar,

"Ya enggak apa sih. Malah seneng kalo dapet suami pembisnis, sultan—eh," Jake geleng-geleng, "Bukan bukan, aku nggak tanya itu, anjir. Aku tanya kamu itu manusia atau bukan,"

Sunghoon melempar senyum tipis, lalu kembali menghadap depan, memandang random ke perabotan kamar,

"Ya manusia. Bisa dipegang kan? Kalau setan, kan, nggak bisa," Jawab Sunghoon seadanya.

Jawabannya nggak niat. Jake jadi kesel.

"Ih serius dong Hoon," Ucapnya dengan nada gemas.

Sunghoon menghembuskan nafasnya. Memandang langit langit kamar yang hampa.

"Memangnya, kalau aku bukan manusia, kenapa?," Tanyanya kemudian.

"Hm..,"

Jake berfikir. Dia binggung karena ini pertama kalinya dia tanya gini ke seseorang. Yaiyalah, karena dulu di dunia nyata nggak ada orang yang seaneh itu yang bikin Jake sampe bertanya-tanya kalau orang itu manusia atau bukan.

Tidak kunjung mendapat jawaban, Sunghoon menghembuskan nafas lagi,

"Kalau aku bukan manusia, kamu nggak mau?,"

Suara Sunghoon datar, tapi entah kenapa masih bisa terdengar sedih. Kayak, sedih aja gitu. Apalagi dia lagi memandang kedepan dengan tatapan kosong gitu.

Mendengarnya, Jake jadi agak terenyuh. Gampang terharu memang. Jakey kan anaknya berhati lembut, walaupun kadang-kadang kata-katanya bar-bar sedikit.

"Enggak gitu.. ," Jake mengamit telapak tangan Sunghoon yang berada di atas kasur, lalu menggengamnya.
"Aku tetep anggap kamu sama kayak orang orang lain, kok," Ucap Jake menenangkan.

Sunghoon membalas genggaman tangan Jake. Dia tersenyum. Berfikir,

Jake ternyata orangnya bisa hangat juga. Sunghoon baru tahu.

Sunghoon menoleh menatap Jake,

"Gitu?," Tanyanya.

"Iya,"

Jake menyunggingkan senyum manis. Lebar sambil menampakkan gigi putihnya. Matanya menyipit membentuk bulan sabit.

Senyumnya, nular. Sunghoon jadi ikutan senyum juga.

Manis banget,

Nggak kerasa, Sunghoon mikir gitu dalam hati.

🏞🏞🏞

Jake mengemut permen bulat sejenis lolipop yang dia beli tadi di pasar.

Dia minta ke Sunghoon tadi, waktu liat ada yang jual di jalan. Padahal Sunghoon udah bilang kalau itu makanan buat anak kecil, tapi Jake tetep pengen. Yaudah akhirnya beli.

Jake melihati suasana dengan antusias. Ini pertama kalinya Jake pergi ke pasar di jaman kerajaan. Suasananya bener bener mirip dengan di drama drama korea kolosal yang sering Jake tonton.

Dia nggak nyesel tadi milih buat ikut saat Sunghoon ajak buat pergi ke pasar. Sunghoon tadi bilang dia mau ajak Jake makan di luar.

Sunghoon memandang Jake yang sedang berjalan disampingnya,

"Kamu mau makan nasi atau mau jajan aja?," Tanya Sunghoon.

Jake berfikir sejenak,

"Jajan aja deh. Kayaknya jajanan disini enak enak," Jawab Jake, tersenyum sambil mengedarkan pandangan ke kios kios pedagang jajanan di pasar.

Sunghoon tersenyum, mensetujui.

Mereka kemudian membeli beberapa jajanan, mulai dari jajanan manis sampai asin, masing masing dibungkus kantung kertas. Sebagian dibawa Sunghoon, sebagian lagi dibawa Jake.

Sunghoon kemudian mengajak Jake berjalan jalan, hingga sampailah mereka ke sebuah taman bunga yang luas dan indah. Bunga bunganya kecil kecil berwarna oranye, tapi sulurnya lumayan tinggi. Hampir menyentuh lutut. Tempatnya sangat indah.

Mereka jalan lumayan jauh ke tengah tengah,

"Hoon, mau duduk dimana?," Tanya Jake saat melihat tidak ada tempat duduk yang pw. Soalnya semuanya ditumbuhi tanaman, kan nggak nyaman.

Sunghoon tersenyum tipis. Dia mengangkat tangannya dan membuat gerakan menghempaskan tangan dengan gerakan memutar ke depan.

Dengan sekejap, hembusan udara dingin melenyapkan sepetak bunga bunga itu, menjadi rata dengan tanah.

"WaAaAaaAaa~," Ucap Jake norak.

Tapi nggak norak banget sih. Kan memang baru pertama kali lihat yang begitu. Kalian juga pasti bakalan norak kalo liat langsung yang begituan.

Ternyata doi beneran sakti.

Pikirnya. Jake ngangguk ngangguk.

Sunghoon langsung duduk di situ setelah menghempaskan jubah hanboknya yang panjang ke belakang.

"Ayo, duduk," Tersenyum, mempersilahkan Jake.

Jake senyum lebar semangat, berlari dengan langkah kecil lalu ikut duduk di samping Sunghoon. Meletakkan semua jajanan yang sudah di beli disekitar situ.

Sunghoon membuka beberapa bungkusan jajanan, ada macam macam jenis. Berfikir sejenak kemudian mengambil bakpau dan memberikannya ke Jake sambil menunjuknya dengan dagunya. Menyuruh Jake menerimanya.

Jake tersenyum antusias,

"Yey, makasih," Ucapnya lalu menerima bakpau itu dan memakannya dengan senang.

Sunghoon kemudian mengambil bakpau untuk dirinya sendiri dan menggigitnya lalu dikunyah.

Suasananya hari ini enak banget. Anginnya sejuk semilir, ditemani pemandangan hamparan bunga oranye yang cantik mirip senyumannya Jake. eak.

Sunghoon diam saja sambil makan dan menikmati suasana.

Jake daritadi lirik lirik Sunghoon terus. Tapi nggak ngomong apa apa, sibuk makan bakpau.

"Ada apa?," Tanya Sunghoon tanpa menoleh.

"mmm mMMmmm mMMm," Jawab Jake cuma am em am em aja. Masih sibuk makan.

Sunghoon menoleh kearah Jake, menatapnya aneh.

"Makan dulu baru jawab, Jake," Ucapnya.

Sunghoon kembali menghadap depan.  Lihat lihat burung yang bertebrangan dilangit bebas sambil nungguin Jake selesai makan.

Ternyata lama juga, karena Jake ternyata nggak berhenti sampai makan bakpau doang. Dia habisin semua jajanannya sendiri padahal Sunghoon baru makan tiga biji bakpau.

Sunghoon udah tau sih kalau Jake makannya banyak, tapi dikira nggak begini begini amat. Sunghoon jadi ingat alasan Jake mau meninggalkan rumah Sunghoon tadi pagi, yang Sunghoon kira cuma alasan,

"Enggak ah, aku nggak mau ngerepotin kamu,"

Ternyata oh ternyata, beneran ngerepotin. Untung gemes. Jadi Sunghoon tetap suka. Jake, Jake, ck ck.

Jake meneguk teh di botol keramik yang tadi mereka beli di pasar. Kemudian mendesah lega,

"Ahhh,"

Lalu cengengesan sambil mengusap usap perutnya sendiri.

Jake beringsut duduk mendekati Sunghoon sambil menarik tarik bajunya pelan,

"Hoon udah. Tadi kamu mau tanya apa?," Ucap Jake.

"Enggak. Tadi kelihatannya kamu kayak mau ngomong sesuatu ke aku," Jawab Sunghoon masih menghadap ke depan.

Oiya anjir gue lupa.

Jake menepok jidatnya.

"Kamu kan sakti ya Hoon, tapi aku enggak. Orang-orang disini emang sakti kayak kamu gitu?,"

Jake beneran penasaran sih. Apakah sistem memang masukin dia ke game dimana orang orang memang sakti atau enggak. Soalnya kan Sunghoon sakti.

Sunghoon mengambil botol keramik dan meneguk teh, lalu menggeleng,

"Enggak. Mereka nggak sakti," Jawabnya.

Jake mangap. cengo.

"Loh? Tapi kamu kok?," Tanya Jake kemudian.

Sunghoon tersenyum tipis,

"Ya memang cuma aku aja. Yang begini,"

Jake mangap lagi. Kemudian dia memegangi kepalanya sendiri sambil lihat ke bawah. Mikir. Tapi percuma dipikir, mau dipikir sampe kemana mana, tetep aja di otak Jake nggak nemu spesies yang berciri ciri sama seperti Sunghoon. Si-elah spesies.

"Trus kamu tuh apa Hoon?," Tanya Jake kemudian.

Sunghoon tersenyum dikit, lalu menaikkan telapak tangannya dan membuat bola es yang melayang layang diatas telapak tangannya. Bola es itu kemudian diputar putar.

"Aku sebenarnya siluman es," Jawab Sunghoon kemudian.

"WoO—,"

Jake makin mangap. Deg, kepalanya error.

Send help,
Jake.exe. has stopped working.

"Siluman gimana?!," Tanya Jake sambil mendelik.

Sunghoon sih santai aja. Dia tahu bahwa Jake bakal kaget.

"Ya, siluman. Siluman, gitu. Siluman kayak yang kamu fikirin," Jelas Sunghoon santai.

Jake mangap terus dari tadi. Terlalu shock sampe nutup mulut aja lupa. Kalo ada lalet itu pasti masuk, untung aja nggak ada.

Nih serius siluman-siluman itu?
Yang kayak di film-film nya Suzzana itu?

Ciyus?

Pikir Jake dalam hati.

Sunghoon tiba tiba nutup mulutnya Jake pakai telapak tangannya, membuat Jake terkesiap. Sadar.

Sunghoon ngakak kecil.

"Se syok itu?," Tanya Sunghoon kemudian.

"YAIYADONG!,"

Teriak Jake nggak nyantai. Sunghoon jadi kaget,

"Santai, santai," Ucap Sunghoon sambil menepuk tepuk pundak Jake.

Jake menghembuskan nafasnya berkali kali. Tarik nafas... buang. Tarik nafas.. buang.

Segera setelah tenang, Jake nyerocos lagi,

"Nih ya Hoon, aku tanya lagi. Trus kalau semua orang lainnya itu manusia biasa, mereka kok biasa aja sama kamu? Mereka tahu nggak kamu tuh siluman?,"

Sunghoon mengamit telapak tangan Jake, mengusap usapnya sambil menunduk, memandangi tangan mereka berdua.

"Tentu mereka biasa aja. Mereka nggak tahu apa-apa," Ucap Sunghoon.

"Loh kok bisa?," Tanya Jake binggung.

Sunghoon mendongak menatap Jake,

"Ya karena aku selalu tutupi,"

Jake menggaruk kepalanya dengan tangannya yang bebas,

"Loh kalo ditutupi, kok kamu santai banget kasih tunjuk ke aku? Aku kan juga baru kenal sama kamu?,"

Sunghoon menarik nafas, lalu tersenyum, memandangi tangan mereka berdua lagi yang sedang bergengaman,

"Soalnya kamu waktu itu mau aku bunuh, biasanya orang yang lihat kekuatanku langsung aku bunuh," Ucap Sunghoon masih bernada santai.

Santai banget sumpah, padahal lagi ngomongin gitu.

B-bunuh?! Waktu itu? Waktu kapan dia pengen bunuh gue?!

Jake bergidik ngeri. Langsung menarik tangannya dari genggaman Sunghoon.

Sunghoon menggeleng dan menarik tangan Jake lagi, digenggamnya erat,

"Tapi nggak jadi. Tenang aja. Sejak kamu bilang kamu lupa ingatan,"

Sunghoon tersenyum kearah Jake yang wajahnya masih tegang.

"Kamu nggak bahaya, buat apa aku bunuh kamu? Ya kecuali kalau kamu mau pergi dari aku, sih,"

Sunghoon senyum sambil natap tepat di mata Jake.

Hihh

Tambah serem.

Jake nggak berani ngomong apa-apa lagi.

S-si-sistem? Lu seriusan jodohin gue sama beginian?

Serem banget loh iniii 😭😭😭
Kang maksa, kang ngancem, sekarang kang bunuh orang.
Mana siluman lagi, bjir.. 😭

Tuhkan benar firasat Jake, sistem memang nggak beres dari awal.
Mulai dari Jake yang nggak dikasi uang, hingga menjodohkan Jake dengan siluman yang tukang maksa. Suka ngancem lagi.

Jake cuma bisa pasrah waktu Sunghoon dengan senyum santai mengusap usap kepalanya pelan. Berujar santai,

"Oleh karena itu, Jakey, Jangan berani berani kabur dari aku, ya?,"

Sunghoon senyum senyum nggak tau diri. Padahal Jake lagi merinding berat.

Serem banget hiks... 😭😭

Sumpah. Seandainya sistem itu manusia, Jake pasti sudah doakan dia mati muda sekarang. Bener bener gabisa diandelin. Nyebelin, banget nget. Nget.

🏞🏞🏞

Biar siluman, tapi kalian demen kan -Hoonie.

Tuh silahkan dijawab 🤭 ditanya mas ganteng. wkwowkwok.

Guday~
-Donu Donu.

Continue Reading

You'll Also Like

58.3K 8.4K 30
"Jadi pribadi yang mana yang kau sukai? Yeonjun, Daniel, atau Junie?" Choi Yeonjun lelaki tampan nan cantik yang mengidap dissociative identity disor...
934K 45.1K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
12.5K 1.5K 16
Ricky dan Zhang Hao itu saudara sepupu, tapi naasnya Ricky malah punya hubungan gelap dengan kekasih sepupunya sendiri. Sung Hanbin. Start : 29/04/23...
453K 8.4K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.