📍Vote and comment ya.
📍Silent Readers Not In Here.
.
.
.
.
.
.
.
.
📍Happy Reading.
"Lihatlah kastil buatan itu? Bukannya itu terlihat amat mirip dengan kastil bran?"
"Riri kau seperti orang norak! Berhentilah menunjuk-nunjuk pajangan!!" kata Ivylina sembari membaca buku kecil di tangannya.
"Hei ...study pun kau masih bawa buku bacaan? Wih gila kamu!" Laurie melihat sebuah pajangan lain,itu sebuah mahkota yang cantik.
"Ivy liat tiara itu? Coba saja aku bisa memakainya_" ia mulai berkhayal.
Hingga ada rombongan Dorothea yang menghampirinya,"uwow perempuan beasiswa ada di sini_"dorothea wajahnya memang cantik tapi licik dia tak bisa dipercayai sama sekali.
"Eh cabe batangan jangan ganggu deh hush hush sana!" riri memberi perlindungan dengan merentangkan kedua tangannya,
"Kau bilang apa tadi bitch!!" dorothea ingin menjambak tapi Ivylina menengahi.
"Riri tenanglah!" dia melihat dorothea dengan mimik wajah sedikit tegang,"dorothea apa kamu butuh sesuatu?"
Dorothea tersenyum miring,"ah ya kebetulan cincin mahalku hilang bisa tidak kamu carikan? Tadi ada di sudut sana ketika hilang_"teman dorothea di sampinya tertawa,sedang Laurie menyipitkan matanya curiga,tidak ada hal yang beres jika itu sudah menyangkut dorothea dan ivylina karena dia sering main fisik waktu membully Ivylina.
"Okey akan kubantu cari jadi dimana tempat hilangnya?" ivylina pun berujar dan menyimpan bukunya di tas kecil.
"Ikut gue_" dia berbalik menyuruh ivylina tapi laurie mencegahnya,
"Ivy jangan" ia menggeleng tak setuju ia seolah membaca kebusukan niat dorothea.
"Tidak apa! Aku segera kembali," Ivylina tersenyum tulus kemudian menghilang mengikuti dorothea bersama rombongannya,mereka tiba di sebuah lorong gelap,dan ada pajangan dari clan kuno vampire.
"Ah benar ini adalah clan kuno itu," Ivylina takjub,
"Gadis miskin minum ini kau haus kan?" dorothea menyodorkan botol cup minuman Dorothea tersenyum evil saat Ivylina Dengan bodoh meminumnya,sesaat tak ada yang aneh.
"Oh ya ampun cincinku udah ketemu!!" dorothea dengan sengaja mendorong Ivylina masuk ke ruangan yang gelap dan menguncinya dari luar,sadar jika ia sedang di jebak,Ivylina langsung berbalik dan menggedor gedor pintunya dari dalam.
"Buka....tolong buka hiks buka kumohon...dorothea...riri buka...!!" ia menangis sangat ketakutan di menoleh ke belakang dan terdapat banyak peti mati yang tertata yang paling mencolok adalah peti mati coklat dengan ukiran emas di pinggirannya,sekejab rasa takut Ivylina menguap berganti dengan rasa kepo.
Demi naluri kekepoannya tersalurkan ia membuka peti mati yang mencolok itu ah dia masih tak percaya dengan mahluk mitos vampire jadi dia menggeser tutup peti matinya dan melihat ada sosok mayat kaku utuh di dalam peti mati.
Kulitnya sangat pucat bibirnya merah kontras dan kedua kelopak matanya terpejam di antara tangannya terlihat sedang menggenggam sebuah salib perak,karena iseng dia mengambilnya dan menelitinya tanpa ia sadari kedua kelopak mata yang tadinya terpejam kini terbuka menampilkan iris merah menyala dengan garis hitam memanjang seperti mata kucing yang begitu menyorot!!
Legenda dalam buku mengatakan jika semua peti mati di ruangan itu adalah temuan di tanah Transylvania yang dulunya terjadi sebuah peperangan besar antara Vampire hunters dan clan Vampire kuno dan tempat ia terkurung adalah koleksi peti mati Clan Malkavian,clan kuno terkuat setelah Clan Ventrue.
Tubuhnya mulai merasakan keanehan,rasanya panas dan panas dia mengipasi dirinya dengan tangannya,dia sedikit melorotkan bajunya tapi rasa gerah itu tak kunjung reda-reda juga,ia menoleh ke dalam peti mati dan memegang salah satu tangannya,ah dingin bathinnya,sangat nyaman,ia tak tahan lagi dengan keringat mengucur dia masuk ke dalam peti mati dan memegang tangannya si mayat yang terbaring,mayat yang tadinya membuka matanya terpejam menyadari ada gadis memeluknya erat.
Nafasnya memburu,terpaku tapi tidak sampai terkejut,gila gadis itu masuk ke dalam peti mati dan menindihnya,suhu tubuhnya sangat panas dan akan mendingin setelah bersentuhan dengan nya,gadis itu meringkuk diatas tubuhnya mencoba bertahan dari rasa tidak nyamannya.
"Do..r.dorothea si...si..sialan itu dia ...obat pe..rangsang??" giginya bergemeletuk,
"Huh...huh sangat tidak nyaman!! Ah panas_" ia meringkuk dan semakin mendusel-duselkan kepalanya di ceruk leher si mayat dingin,"ah nyaman...nyaman!"dia tanpa sadar bergumam dan tertidur...gilanya lagi dia tidur dan terbaring meringkuk di atas tubuh Mayat dalam peti mati.
Tanpa disadari Ivylina tangan pucat si mayat bergerak dan beralih melingkari pinggangnya dan memeluknya matanya bergerak-gerak dan tersenyum lembut setelah sekian lama,"Harum_"bisiknya kecil dan membiarkan gadis asing itu tidur meringkuk diatasnya di dalam peti mati yang disebut tempat peristirahatannya itu.
Sementara Ivylina sedang tidur lelap di atas badan mayat,bus study tour itu sudah akan mau kembali ke inggris,Laurie teman Ivy sedang duduk gelisah dia yakin ada yang tak beres.
"Para mahasiswi mahasiswi ayo kita berangkat_" kata dosen pemandu tournya.
"Sir!!" laurie mengangkat tangannya,"ivy belum ada sir_"
"Oh ya sir saya tadi bersama Ivy dia bilang dia ingin mengunjungi kerabatnya di rumania katanya dia nginap disini besok bakal nyusul!!" kata salah satu teman dorothea.
"Oh begitu! Okey kita berangkat_" kata pemandu tournya,Laurie sekali lagi mengeryit penuh curiga,ivy sama sekali tidak punya kerabat di rumania,dia sebatang kara ahh si cabe batangan itu pasti berbohong.
Bua berangkat pulang kembali ke inggris dan meninggalkan Ivylina sendirian di Vlad Museum.
Matahari tengah muncul kicauan burung terdengar,merasa sudah tidak mengantuk Ivy membuka mata dan....dia memekik hebat mengakibatkan pendengaran yang dimiliki mayat itu sakit.
"MAYAT.....HHH AKU GILA..GILA TIDUR SAMA MAYAT...HUAAAA__" suaranya mirip tyranosaurus.
"Gila...~~kamu berisik kupingku sakit bisa sttt tidak?" ada suara asing berasal dari dalam kotak peti mati,penasaran Ivylina menengok dan melihat mayat itu membuka matanya yang merah menyala.
Ketakutan___itu yang dirasakannya tanpa sadar mundur ke dinding dan terjatuh di lantai_"WAAA MAYAT HIDUPP....HELP ME HELP ME TOOO!!"dia berteriak seolah mereka sedang di hutan.
Tak tahan suara pemecah gendang telinga si mayat bangkit dan dalam sekejab membekap mulut Ivy,"ssttt kupingku sakit gila__"ivy melotot...wajah mereka terlalu dekat.
"Menjauh__" ivy mendorong dada si mayat hidup itu hingga tangannya sendiri sakit tapi mayat itu tak bergeming masih di depan wajah Ivy,dadanya dingin dan sangat keras sekali.
"Gila...kamu tidak apa?" si mayat meraih tangan ivylina yang memerah dan meniupnya hati-hati bukan ada udara hangat yang keluar melainkan udara dingin sedingin ketika dia meniup tangan ivy tapi itu nyaman.
"Siapa kamu? Kamu mayat hidup bisa hidup? Apa aku ....mimpi?" dia mencubit pipinya tapi itu sakit artinya ini kenyataan bukan mimpi lantas ia melotot dan menarik kembali tangannya dari genggaman dingin tangan mayat hidup itu.
"Aku??" dia sendiri juga bingung tahu-tahu dia membuka mata sudah ada gadis asing itu yang terbaring meringkuk di atasnya,"ntahlah_"dia tidak yakin.
"Kamu ini apa?" ivy bertanya raut wajahnya sudah lebih rileks karena mayat hidup itu tidak melukainya.
"Tidak tahu Gila??" ivy melotot apa dia baru saja dihina gila oleh mayat hidup itu? Kurang ajar!
"Eh namaku Ivy!! ivylina,aku manusia dan lahir karena dua orang saling ...yah eh bodoh aku_" nah dia mendadak jadi tolol masa iya bicara cara proses membuat anak?bisa di kira mesum dia.
"Gila kamu harum aku suka!" itu meluncur begitu saja, ivy yang tak pernah pakek parfum seumur hidup mengendus bau badannya...dan astaga bau keringat tengil melumuri semua tubuhnya....gini dibilang harum? Nggak waras.
"Dengar panggil aku Ivy aku bukan gila mengerti! Dan siapa namamu?"
"Ivy? Ivy....ivy.?" dia mengulang-ngulang nama ivy dengan wajah berbinar,
"Iya aku ivy! Siapa namamu?" ivy kembali bertanya,
"Tidak tahu?ivy...ivy...ivy sangat harum aku suka_" peryataan manis itu lagi,ivy jadi salah tingkah gadis mana yang tidak merona mendengar ungkapan rasa suka blak-blakan seperti itu?
Ivylina melihat di peti itu ada sebuah catatan dia melihat dan tertera nama,karena dia ditemukan dalam gua di peti mati emas makanya dia diberi nama,Glennien!
"Ah aku sudah tahu namamu! Sekarang aku ivy dan kamu...Glen!" dia menjetikkan jarinya merasa bangga seolah memberi nama pada Anaknya,mayat hidup itu menelengkan kepalanya.
"Glen?"
✒To Be continued.
Nah akhirnya si female lead ketemu ama Vampire prince ketinggalan zaman.
Nama aja gak ingat dia wkwk.
Ntah kenapa setiap author liat itik tahu itik kan? Jadi inget si Vampire Childish ini.
Nah semoga saja dengan kepolosan yang dimiliki si Vampire prince gak disalahgunakan si ivy wkwk dia kan ceweknya udah senang sejarah ditambah sedikit ada ajaran sesat awokawok.
Bye di chapter selanjutnya ya,bagaimana ivy sudah hilang pulang bawa.....hhh pajangan museum.