Solar kini tengah menatap Alvin sambil memutar-mutar tubuhnya, melihat setiap inci dari tubuh adik bungsunya itu. Kini mereka semua berkumpul di ruang tamu.
"Oke, jawab pertanyaan ku, Apa kau merasakan sesuatu yang aneh?"
"Hum.... tidak,"
"Bagaimana demam mu? Sudah turun atau masih panas?"
"Aku merasa lebih baik dan aku merasa sudah tidak demam lagi,"
Solar menganguk sambil mencatat jawaban-jawaban dari Alvin, setelah melontarkan beberapa pertanyaan lagi akhir Solar berhenti.
"Jadi bagaimana?" tanya Hali
"Hm... aku masih belum tau sampai kapan efek ini akan bertahan, jadi aku perlu menguji darah Alvin dulu," jawab Solar sambil memegang dagu nya ia mengeluarkan sebuah suntikan.
"Alvin, kemarin tangan mu," kata Solar, Alvin menurut dan mengulurkan tangannya kepada Solar agar kakaknya itu bisa mengambil darah dan mengujinya.
Ditengah ketenangan itu tiba-tiba saja pintu terbuka dengan tidak santuynya.
"Yooo, aku balik lagi,"
Semua menoleh dan melihat seorang bocah berambut biru berjalan memasuki rumah mereka dengan seenak jidat nya.
"Orang lain mah ketuk pintu dulu, ini bocah malah masuk seenak jidatnya aja," kata Hali
"Biarin lah, anggap aja rumah sendiri," kata bocah itu, siapa lagi kalau bukan Nururu si Author sialan bin tidak rajin update pengendali cerita ini
Nururu berjalan menuju salah satu sofa namun matanya melihat sesuatu asing.
"Eh siapa ini? Kalian punya adik baru?" tanya Nururu
"Bukan lah, itu si Alvin," jawab Ice
"WHUT?! NANI?! ALVIN JADI LOLI?!"
Dengan tidak santuy nya Ice menampol Nururu yang berisik itu. Udah datang seenak jidat buat keributan lagi.
"Biasa aja kali!" kata Ice
Nururu diam sesaat sebelum akhirnya pergi keluar lagi dan kembali dengan sesaat kemudian.
"Alvin pakai ini dong!" ucap Nururu dengan mata berbinar-binar menunjukan sesuatu pada Alvin.
"Eh? Apa itu?" tanya Alvin
"Baju Maid! Alvin pakai ya? Pasti Kawai!" kata Nururu dengan semangat
"Hum? Okee nanti Alvin pakai," kata Alvin
Nururu tersenyum senang mendengar hal itu, ia memberikan kotak baju itu kepada Alvin dan meluncur menuju kulkas.
"Gem... ada permen Kiss nggak?" tanya Nururu saat membuka kulkas yang ada di dapur
"Permen? Cari aja di kulkas," kata Gempa
"Nggak usah disuruh, dia emang udah buka kulkas Gem," kata Hali
"Okee aku bakal ke lab, dan jangan ganggu! Awas kalau ganggu!" kata Solar pergi ke lab
"Okeee, tapi nggak janji ya," kata Nururu
"Pulang aja kau sana!" kata Solar
"Iyain aja dah," kata Nururu
Suasana diliputi keheningan setelah Solar pergi, Hali yang sibuk dengan komputer, TTM yang sibuk main game, Gempa yang sibuk beresin kulkas, dan Ice yang sudah ngebo lagi.
"Eh, bentar Alvin mana?" tanya Nururu
"Tadi sih dia naik ke atas," balas Thorn
"Ooh, begitu," ujar Nururu ia kembali memakan permen yang baru saja ia colong dari kulkas
"Nuru gimana cocok nggak?"
Mereka menoleh dan mendapati pemandangan yang sungguh indah, terlihat Alvin memakai baju maid sedang berjalan di tangga.
"Ugh.... Shota ku jadi Loli yang kawai," kata Nururu
(Kalian boleh membayang sendiri saat Alvin jadi cewek and pakai baju maid)
"Yook main diluar!" Nururu menarik Alvin ke ha lama depan dan mereka duduk dibawah pohon.
"Jadi kita mau main apa?" tanya Alvin
"Bukan main, tapi aku punya rencana untuk ngeprank mereka, hihihi," kata Nururu dnegan wajah jahil
"Nuru mulai nakal ya," kata Alvin
"Nggak nakal kok, cuma jahil aja," balas Nururu
Nururu memberitahu kan rencana kepada Alvin yang mendengarkan dengan seksama.
"Nuru serius? Mau ngeprank pakai itu? Emang Nuru nggak geli?" tanya Alvin
"Nggak kok, kan cuma mainan aja," kata Nururu
"Okee kita mulai dari Solar yang lagi sendirian," kata Nururu
Alvin mengangguk mereka berjalan bersama menuju lab, lalu mengintip kedalam melalui jendela yang ada di dekat pintu.
Setelah memastikan semua nya aman dan terkendali mereka berdua memulai rencananya. Dimulai dari Alvin yang diam-diam memasang sesuatu diatas pintu.
"Okee siap," kata Alvin pelan
Sementara itu Nururu mengatur kamera di tempat yang tentu saja tersembunyi.
"Sip, kamera siap," kata Nururu
Alvin memberi tanda oke dan mengetuk pintu lab sedikit kencang, Solar yang mendengar itu pun berjalan ke arah pintu sambil ngomel, "Siapa sih?! Udah dibilang jangan ganggu!"
Nururu dan Alvin bersembunyi di atas pohon rimbun yang berada agak jauh dari lab, mereka menahan tawa saya melihat Solar membuka pintu dan....
"KYAAAAA APA INI?!!!"
Nururu dan Alvin tertawa tanpa suara melihat Solar yang menjerit itu. Sedangkan Solar terkejut saat sesuatu jatuh dari atas pintu.
"Ini.. Ke... Kecoaaaa?!" Solar langsung pergi dari lab saat melihat banyak kecoa yang jatuh dari atas pintu.
Yah, itu adalah kecoa mainan yang tadi dibeli Nururu saat hendak pergi ke rumah Boboiboy bersaudara. Ia berniat mengeprank Boboiboy bersaudara bersama Solar namun ia merubah rencananya.
Setelah puas tertawa mereka berdua melompat turun dari atas pohon, "Target selanjutnya," kata mereka
Dengan cepat mereka membereskan kecoa mainan dan kembali meletakkan nya diatas pintu, jika perkiraan Alvin benar maka Solar akan kembali lagi dengan membawa salah satu atau beberapa dari saudaranya.
Dan tepat, Solar datang bersama TTM yang mengikutinya dari belakang.
"Kenapa sih Sol?" tanya Blaze
"Ada kecoa kak!" jawab Solar
"Serius kamu?!" tanya Thorn
"Alah sama kecoa aja takut, cemen kalian!" kata Taufan
"Kecoa nya banyak kak bukan cuma satu!" jawab Solar
Karena penasaran pun TTM membuka pintu itu bersamaan dan benar saja puluhan atau bahkan ratusan kecoa mainan jatuh dari atas.
"WAH, ANJIR, BENERAN CUK!!" teriak Taufan
"Panggil Gempa weh atau kak Hali, atau Ice cepetan," kata Blaze
Thorn dan Solar pergi memanggil memanggil ketiga kakak mereka yang tersisa. Sementara Taufan dan Blaze berdiri jauh-jauh dari lab takut kecoa nya terbang.
"Kenapa sih Sol?" tanya Ice yang diseret oleh Solar
"Aku nggak bisa masuk kedalam lab gara-gara banyak kecoa kak!" kata Solar
Mereka berempat tiba di depan lab dan benar saja banyak kecoa berserakan di atas lantai.
"Buset, ini ada kecoa baru melahirkan massal atau gimana? Banyak amat,"kata Hali dengan wajah datar
"Bentar kok kayaknya kecoa ini aneh deh," kata Ice
"Aneh? Aneh gimana kak?" tanya Thorn
"Mereka nggak gerak sama sekali tuh," kata Ice
"Eh iya juga ya," kata Taufan yang batu saja mendekat
"Hum...." Gempa mengambil salah satu kecoa yang berserakan itu lalu melihatnya dengan seksama, "Oh, ini mah kecoa mainan,"
"Eh? Mainan? Beneran Gem?" tanya Taufan
"Jangan-jangan...."
HUWAAAA
GUBRAAAK....
Mereka semua menoleh kearah sebuah pohon dan melihat ada seorang bocah berambut biru yang baru saja jatuh dari atas sana.
"Ah, aku tau siapa pelakunya," kata Ice
Jadi Nururu dan Alvin ke ceramah Gempa selama 10 jam dan kini sudah jam 8 malam. Kini mereka sedang bersantai disofa.
"Okee menurut penelitian tadi, efek ini hanya akan bertahan selama 3 hari saja," kata Solar
"Hm... Bagus kah kalah begitu," kata Gempa
Nururu hanya diam sambil memerhatikan Solar yang sedang menjelaskan berbagai macam hal lalu matanya melihat sesuatu.
"Sol..." panggil Nururu
"Hm?"
"Sol..."
"Hhmm...."
"Boboiboy Solar Light!"
"Apa sih Kiyomizu Nururu?!"
"Ada kecoa di bahu mu!"
Hening sesaat tapi sedetik kemudian suasana menjadi heboh, terjadi pertarungan Boboiboy bersaudara vs Kecoa.
"DISANA GEM!! DISANA!!"
"AWAS DIA TERBANG!!!"
"WEH, KECOA MANA WEH?! KOK HILANG?!"
"BAYGON WOY BAYGON!!"
Nururu hanya duduk diam ditengah keributan itu, Thorn dan Alvin sudah menjauh lebih dulu dan sisanya sedang berperang.
"STOOOOOOOOOOOOP!!"
Semua hening saat mendengar suara Nururu, dengan wajah datar Nururu mengambil kecoa itu lalu menggenggam nya dan membuatnya keluar.
"Sudah kan? Gitu aja heboh!" kata Nururu
Malam itu pun berakhir dengan damai tanpa ada kerusuhan lebih lanjut hanya karena seekor serangga bernama Kecoa.
(Pemenang dari pemilu Loli, dia ama yang salju itu beda dikit aja, ini 8 terus yang salju itu 7 kan 6 gitu loh aku lupa)
Okeee semua sampai sini dulu ya ~ (Alvin versi cewek)
_______________________________
Kiyomizu Nuruneko desu~ Author jadi siluman kucing nyaaaw~
(Bukan aku yang gambar, tapi aku pakai picrew, kalau mau chat aja di wa entar ku kasih)
_______________________________
Halooo ges aku balik lagi
Gimana? Nyambung aja kan?
Jangan lupa vote dan komen
Bye bye
See you next chapter