AM I LATE? - End

By fanyawomenly

647 80 23

Cewek matre, itulah definisi dari perempuan yang sering dipanggil Qonita. Dino seorang laki-laki yang pekerja... More

Prolog
1
2
3 (a)
3 (b)
4
5
6
7 (a)
7 (b)
8 (a) Ending
8 (b) Ending
Addition 1 (Qonita's POV)
Addition 2 (Qonita's POV)
Addition 4 (Qonita's POV)

Addition 3 (Qonita's POV)

21 3 0
By fanyawomenly

Hello, good morning

Hope you are in good and healthy condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊











🌹🌹🌹🌹🌹













"apa ini?" tanyaku ketika dia meletakkan sebuah amplop di atas meja

"ini kamu gunakan untuk membeli barang kesukaanmu. Kalo aku yang beli, aku takut kamu tidak menyukainya," katanya sambil menyodorkan amplop yang berisi uang

"buat apa?" tanyaku masih bingung

"terserah kamu. Kamu gunakan saja uang ini untuk kebutuhan kamu," katanya

"okay lah," jawabku akhirnya

Jika aku menolak, pasti Dino akan memaksaku untuk menerimanya. Dari pada nanti dia marah dan hubungan kami jadi tidak bagus, lebih baik aku turuti saja kemauannya. Dan akhirnya aku mengambil amplop itu dan menyimpannya ke dalam tasku.

"ini amplop isinya berapa ya?" kataku sambil melihat - lihat amplop yang diberikan Dino padaku

"aku buka aja lah," kataku lagi dan aku langsung membuka amplop itu

Aku sekarang berada di kamarku. Tadi setelah kami makan di cafe tempat biasa kami bertemu, kami langsung shalat dhuhur di masjid dekat mall. Setelahnya Dino mengantarku pulang menggunakan motornya.

"hah…?“ aku cukup terkejut melihat isi yang ada di dalam amplop itu

"ini uang mau buat apa?" kataku

Uang yang ada di dalam amplop yaitu 500 ribu rupiah. Mungkin bagi sebagian orang, uang segitu tidak seberapa. Tapi bagiku, itu uang lumayan lho. Bisa buat bayar listrik sebulan, beli pulsa sebulan dan sisanya bisa buat bahan makanan.

"apa kau beli barang - barang aja ya? Kan Dino juga nyuruh beli barang dari uang ini," kataku

"nanti kalo aku beli barang, pasti ditanya ibu. 'barang dapet dari mana? Nanti kalo aku bilang beli sendiri, ibu malah tambah tanya.' dapet uang dari mana, buat beli barang - barang ini?' pasti ibu seperti itu," kataku

"enaknya diapain ya uangnya?“ gumamku

"apa aku kasih ke ibu aja ya?“ pikirku

"kayaknya jangan deh, nanti ditanya ibu, uangnya dapet dari mana. Kan uang gaji aku, ibu udah tahu. Nanti kalo aku bilang, gajinya naik atau dapet bonus. Terus tanya ke Nanda atau Rania, malah jadi tambah ribet. Nanti ketahuan bohongnya," kataku sambil menghembuskan napas

"ya udah deh. aku simpan aja dulu," kataku sambil menyimpan amplop itu di bawah tumpukan baju di lemari

Sudah hampir 6 bulan Dino memberikan aku uang bulanan setiap kami bertemu. Aku jadi bingung, harus diapakan uang ini. Sudah terkumpul 6 amplop yang berisi nominal yang sama. Itu tandanya sudah terkumpul banyak.

"aduh, mau diapakan uang ini? Gara - gara aku simpan, malah bertambah banyak," gumamku sambil melihat kumpulan amplop itu di kasurku

"emmm…. Aku kasih ke masjid aja kali ya. Kan uangnya lumayan banyak. Bisa buat bantu - bantu masjidnya untuk perluasan," pikirku

"iya, aku Sumbangin aja ke masjid. Biar bermanfaat. Toh nanti Dion juga dapet pahala, karena uangnya kasih ke masjid. Itung - itung buat zakat profesinya dia setiap bulan," kataku dengan yakin sambil menganggukkan kepala

Akhirnya uang yang diberikan oleh Dino aku Sumbangin ke masjid. Hal itu sudah berlangsung selama setahun dan itu artinya hubungan kami juga sudah setahun lamanya. Karena Dino yang setiap bulan memberiku amplop, Sekarang jadi kebiasaanku untuk meminta uang bulanan padanya.

Hari ini kak Rico akan pulang ke rumah. Dia diberi waktu cuti selama seminggu, dan dia gunakan untuk pulang ke rumah, karena sudah hampir setahun dia tidak pulang. Bahkan saat Lebaran pun dia tidak bisa pulang.

Kak Rico pulang pada hari sabtu pagi dari kota tempat dia bekerja dan baru sampai ke rumah sabtu sore. Sesampainya di rumah, dia langsung tepar. Kak Rico tidur satu kamar dengan Satria, adik laki-laki kami.
Hari ini adalah hari minggu dan aku juga sedang libur bekerja. Aku juga tidak ada janji temu dengan Dion. Jadi hari ini aku dan kak Rico akan pergi jalan-jalan untuk menghabiskan waktu cuti kak Rico.

"Qonita, ayo kita pergi jalan-jalan!“ kata kak Rico

"mau jalan-jalan kemana kak?“ tanyaku

"di mall gimana? Kan jarang jalan - jalan kesana, toh aku juga bisanya hari ini," jawab kak Rico

"ayo, tapi nanti yang traktir kak ya hehe…." kataku sambil nyengir

"okay, siap. Ajak Satria juga!" katanya

"satria, ayo kita pergi jalan-jalan sama kak Rico!“ teriakku kepada Satria yang berada di dapur

"ayo, kapan mau jalan-jalannya?“ kata Satria yang berjalan menuju ruang keluarga dengan membawa minum

"sekarang, ayo siap - siap!“ kata kak Rico

"yah… KoK sekarang sih. Hari ini aku mau pergi ke rumah temen buat ngerjain tugas kuliah," jawab Satria sedikit kecewa

"yah, ngga jadi deh jalan - jalannya," kataku dengan nada lesu

"kakak pergi aja, aku ngga usah ikut," kata Satria

"ngga seru dong, masa aku dan kak Rico aja. Kita berdua bersenang - senang dan kamu belajar," jawabku dan kak Rico menganggukkan kepala tanda setuju

"ngga apa-apa, kan biasanya aku juga sering nongkrong sama temen juga," kata Satria

"ngga apa-apa kalo kita pergi?" tanya kak Rico

"ngga apa-apa kak…. Tapi nanti bawain oleh - oleh ya hihi….." kata Satria

"kalo itu gampang. Santai aja, nanti aku beliin makanan sekalian buat ibu dan bapak juga," kata kak Rico

"sip kak," kata Satria sambil bertos ria dengan kak Rico

Akhirnya aku dan kak Rico pergi ke mall hanya berdua saja. Kami berjalan-jalan untuk membeli beberapa barang. Kami membeli tas untuk ibu, sepatu untuk ayah dan hoodie untuk Satria. Kak Rico juga membelikan aku tas dan dia membeli beberapa kemeja untuk dipakai bekerja.

"mau kemana lagi kita?" tanya kak Rico

"aku mau beli alat buat bikin kue kak, ngga apa-apa kan?“ kataku sambil menarik tangan kak Rico

"okay, belinya dimana?“ tanyanya

"deket sini kok. Nanti sekalian beli bahan kue yang hanya dijual disini ya," kataku

"sip," kata kak Rico

Kami pun pergi ke toko yang menjual berbagai bahan dan peralatan untuk membuat kue. Aku membeli loyang pipih, sendok ukur, pisau khusus dan alat lainnya. Beberapa bahan kue juga aku beli disini yang tidak dapat aku temukan di toko kue yang biasanya aku beli.

"udah dapet semua?" tanya kak Rico saat kami keluar dari toko itu

"udah kak. Udah lengkap semua," jawabku sambil melihat - lihat barang yang aku beli

"kita mau makan apa Sekarang?" tanya kak Rico

"makan nya dibawa pulang aja kak, jadi kita nanti makan bareng ibu, bapak dan Satria. Kalo makan disini mahal hehe…." jawabku sambil nyengir

"okay deh. Terus mau makan apa?“ tanya kak Rico

"ayam bakar disitu gimana kak? Jadi kita nanti beli ayamnya aja. Kan di rumah bisa masak nasi sendiri," saranku

"okay deh, itu malah ekonomis" kata kak Rico

"kalo gitu aku telepon ibu ya, ngga usah masak. Cukup masak nasi aja," kataku sambil mengeluarkan telepon dan menelepon ibu.











🌹🌹🌹🌹🌹













Enough for today

Don't forget vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Have a nice day

😉😉😉

Continue Reading

You'll Also Like

26.2K 5.8K 30
A Lawyer, Bold with a bit of anger issues, Smart, Not in good terms with his Father. A Girl, Sweet but Insecure about her weight, With Career tension...
15.4K 293 32
what if the rookie had a group chat
11K 893 21
YUH EX MAN BRUK YUH HEART ND YUH NUH SEE HIM FI YEARS! JUS LEAN PON ME SHOULDER, MI EASE YUH TEARSπŸ₯Ή. NEW TO THIS WRITING THING SO BARE WITH MEπŸ™πŸ½οΏ½...
459K 1.5K 47
πŸ”žπŸ”žπŸ”ž warning sex!! you can cancel if you don't like it.This is only for the guys who have sensitive desire in sex.πŸ”žπŸ”ž