Most Wanted || Mark Lee

By jstxva

91 36 81

❝Dih the most wanted kok bayar uang kas sampe telat telat, ogah lah gue.❞ ،، jstxva , 2021. More

1 ; bayar utang
3 ; nonton bareng

2 ; diem diem

26 12 26
By jstxva

votments nya please:( tysm yaa💗.

"Jen balik yuk."

"Tumben balik cepet, mau ngapain?"

"Capek gue pengen tidur." ucap Jesslyn lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jeno

"Heh lu tuh daritadi dikelas waktu jamkos juga tidur. Ngapain ngantuk lagi."

"Hih tauk ah."

"Yeu pundung yaudah ga gue anter."

"BODOAMAT JEN BODO BISA BALIK  SENDIRI GUE."

"HEH SINI LU, GUE BERCANDA." teriak Jeno sambil mengejar Jesslyn yang perlahan menjauh.

Saat Jeno tengah mengejar Jesslyn, dari jauh ia melihat bercak darah di rok putih milik Jesslyn.

"Njir."

Jeno buru buru menuju ke arah Jesslyn sebelum ada murid lain yang mengetahuinya. Jeno langsung mengikatkan jaket miliknya di pinggang Jesslyn guna untuk menutupi roknya yang sudah kotor tersebut.

"Jen apaan sih lu." sarkas Jesslyn sambil menepis tangan Jeno.

"Ini tanggal lu ya?" bisik Jeno tepat di samping Jesslyn.

Yang dibisiki pun hanya kaget, dengan cepat ia meraih ponsel miliknya lalu dibukalah kalender tersebut dan benar saja ini sudah tanggal dimana Jesslyn dapat.

"Hehe maaf Jen jaket lu jadi kotor, eh tapi ntar gue cuci tenang aja." kata Jesslyn sambil cengengesan.

"Pantesan lu jadi singa tadi haha. Dah jaket gue lu bawa aja balikin pan kapan ga masalah. Lagian jaket gue udah bejibun dirumah. Dah yok cabut."

"Hem yok."

Mereka berdua akhirnya pulang. Akan tetapi Jeno mampir dirumah Jesslyn. Panas katanya, jadi mau numpang neduh dulu.

"Jen order goput yok, gue laper mana mak gue belum masak trus sekarang malah pergi."

"Ayo aje, mau apaan?"

"Ayam geprek? lagi pengen yang pedes pedes gue."

"Okelah, lu biasa pake keju kan? minumnya mau apaan?"

"Yash itu tau, gue mau lychee tea aja dah."

"Yaudeh bentar. Dah dapet tinggal nunggu."

"Oiya Jes kapan itu gue kalo gasalah ninggal kaos sama celana training ga sih?"

"Oh ada bentar."

Jesslyn menuju ke kamarnya untuk mengambil baju milik Jeno. Tapi sebelum ia keluar, Jeno malah masuk dan itu membuat sang pemilik kamar terkejut.

"Anjir lu ngapain disini."

"Nggak, gue lama aja gamasuk kamar lu. Kangen bobo berdua dikasur sini waktu sd dulu."

"Apaansi Jen lagian itukan dulu, masih polos dan belum ngerti apa apa jadi ya gue mau mau aja tidur barengan sama lu. Sekarang mah ogah lu bau."

"Dih sini coba bauin."

"Asem anjir pasti, ogah gue hih." ucap Jesslyn sambil bergidik ngeri dan hendak keluar dari kamarnya.

"Sini dulu."

Dengan pelan ia mendekati Jeno, hanya untuk menenangkan Jeno supaya tidak berisik dan bisa diam.

Tanpa Jesslyn duga, Jeno menarik Jesslyn kedalam pelukannya.

"Astaga Jeno mau ngapain gueee. Ya Allah woi." batin Jesslyn dalam hati.

Perlahan tangan Jeno bergerak diatas kepala Jesslyn, mengusapnya pelan dan memberikan rasa nyaman tersendiri.
Jesslyn terbuai oleh usapan tangan Jeno diatas kepalanya. Ia memejamkan matanya, bersyukur karna Jeno masih menyayanginya walaupun hanya sebatas sahabat.

"Jen andai lu tau apa yang gue rasain kalo lagi ada di deket lu. Tapi kan lu suka Siyeon ya hehe." batin Jesslyn pada dirinya sendiri sambil tersenyum masam dan menyadari bahwa status dia dan Jeno hanyalah sebatas sahabat yang saling melindungi, tidak lebih.

"Jes, gue sayang sama lu lebih dari sahabat. Rasa ingin melindungi lu juga itu bukan sebates sahabat. Andai lu tau." ucap Jeno dalam hati, dan terus mengusap kepala Jesslyn.

Dalam senyum yang Jesslyn ciptakan, tanpa ia rasa air matanya mulai menetes perlahan. Hatinya berkecamuk sekarang. Ia bingung, ia harus menghilangkan rasa nya kepada Jeno atau tetap mempertahankan.

"Loh Jes kok nangis? gue kekencengan peluk lu ya?" tanya Jeno sambil melepaskan pelukannya pelan pelan.

Jesslyn bingung, ia harus tertawa atas kebodohan Jeno atau harus sedih karna Jeno sudah melepas pelukannya.

"Haha Jen, gue ga kenapa napa kok serius dah."

"Dih kok nangis."

"Biarin lah, air mata gue juga."

"Yah lu mah main rahasia rahasiaan sama gue, ga asik."

"Bodo Jen males."

Setelah itu hening, Jeno fokus mengutak atik ponselnya dan Jesslyn hanya diam mematung. Ia sejujurnya ingin menanyakan soal Siyeon kepada Jeno sejak lama. Tapi saat ingin berbicara waktunya selalu tidak tepat.

"Emm Jen gue mau tanya."

"Tanya aja sok."

"Lu sama Si─"

"Eh itu goputnya dateng, turun yok."
Jeno langsung menarik tangan Jesslyn lalu mengajaknya untuk ke ruang tengah.

Lagi lagi niatnya untuk menanyakan pertanyaan ini Jesslyn urungkan. Ia lebih memilih untuk diam karna ia rasa ia juga tidak ada hak untuk mengurus urusan Jeno.

"Gue aja yang ambil, lu siapin cemilan aje disini kita makan sambil nonton." usul Jeno.

"Oke."

Jesslyn sibuk mengambil cemilannya di kulkas. Sedangkan Jeno sedang ganti baju di dalam kamar Jaehyun.

"Dah siap, Jen lu─ lah kemana tu anak."

"Oi, gue baru kelar ganti baju."

"Ohh gue kira, yaudah makan lah ayo gue laper banget."

Mereka berdua pun menonton film sambil makan makanan yang sudah mereka pesan tadi. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 sore yang tandanya Jeno harus kembali ke sekolah untuk latihan basket.

"Jes gue pamit ya, basket nih hehe."

"Oiya ya, yaudah hati hati lu dijalan makasih traktirannya." ujar Jesslyn sambil tersenyum.

"Santai kali haha, yaudah ya gue cabut."

"Sip."

Jesslyn memandang punggung Jeno yang mulai menjauh dari pandangannya. Ia masuk kembali ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamarnya.

"Huh kok gue tetiba jadi kepikiran sama Mark ya. Gaenak juga gue nagih langsung segitu banyak." pikir Jesslyn mendadak karena ia merasa bahwa ia menagih Mark langsung dengan jumlah yang banyak.

"Ih tapi ngapa gue pikirin, mending tidur aja dah gue."

Kini ia langsung memejamkan matanya untuk tidur.

Sekarang jam menunjukkan pukul setengah 17.30 dan Jesslyn baru saja selesai mandi.

"Hahh seger banget gila gue mandi." monolog Jesslyn pada dirinya sendiri sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah karena keramas.

Disaat Jesslyn sedang mengeringkan rambut, ponselnya berbunyi tanda ada yang menelfon dia.

"Tumben nih Jaemin ngapain ya. Angkat aja dah."

"Oi Jaem kenapa?"

"Anu gue mau tanya, emm."

"Iya tanya apaan?"

"Si Lauren belom taken kan ya? hehe."

"Belom kenapa emang? apa- ohh gue tau nih lu mesti mau ngejedor dia kan."

"Dih apaan gue tanya doang kok, yaudah gue matiin ya soalnya mau tanya itu doang, makasi ye Jes."

"Yaelah ni bocah, ye iye."

"Aneh bener si Jaemin. Yakin nih gue kalo dia bakal ngejedor si Lauren. Eh tapi gue diem aja deh, berabe kalo diamuk Jaemin."

─────────────────────

jangan lupa vote yaa, jangan jadi siders plis huhu:(
doain cepet up ya hehew

Continue Reading

You'll Also Like

307K 33.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
84.8K 7.4K 80
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
77.8K 11.6K 27
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
394K 31.8K 63
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"