ALTHA

By 2311fs

700 79 72

Cerita tentang gadis yang memiliki 2 sisi berbeda dalam hidupnya. Terlihat bahagia namun menyimpan kesedihan... More

Penolakan
Bantuan
Kesepian
Syarat
Kesialan
Dia Kembali
Cemburu
Lomba 1
Lomba 2
Jadian?
Keputusan akhir
Mulai Terbiasa
Friendzone?
Penting!!!!!
pertanyaan

Sisi lain

43 9 11
By 2311fs

Happy Reading
.
.
.

"vano, sarapan dulu yuk" panggil sang mama yang melihat Alvano baru turun.

"vano sarapan di sekolah aja ma" tolak alvano.

"ada yang vano harus urus di sekolah" lanjutnya.

"ya udah, hati hati di jalan" pesan sang mama.

Alvano menyalami tangan kedua orang tuanya dan setelahnya segera beranglat ke sekolah dengan ditemani motor kesayngannya.

Alvano sengaja berangkat pagi, ia berniat untuk menjemput alletha, mengingat mobil gadis itu masih di bengkel, entah angin darimana yang membisikkan alvano untuk menjemput gadis itu.

Alvano tiba di depan rumah alletha, namun ada yang berbeda, ia menemukan gadis itu sedang menangis di teras rumahnya. Tidak biasanya gadis itu terlihat sesedih itu, batin alvano.

"kenapa gue yang harus alami ini sih" teriak alletha dengan keadaan seragam yang sudah sangat berantakan.

"gue benci hidup gue, tuhan" teriaknya di sela sela isakan tangisnya.

Terlihat mama alletha keluar menghampiri gadis itu.

"maafin mama, sayang" sang mama menenangkan alletha yang tersedu sedu.

"ada apa kamu memghampiri kami?" teriak mama alletha melihat sang papa yang juga ikut keluar.

"kamu selalu saja emosi" balas sang papa yang tidak kalah emosi.

"pergi saja dengan selingkuhanmu!" marah mama alletha, masih memeluk gadis itu.

"kamu selalu saja menuduh saya berselingkuh" emosi sang papa mulai memuncak.

"kalau bukan karena perjodohan, saya tidak akan menikahi kamu" lanjutnya.

"mengapa kamu tidak menolak saja sedari dulu" sanggah mama alletha.

"saya ingin menolak, tapi saya tidak bisa, karena keadaan saat itu" sanggah papa alletha.

"cukup! apa nggak cukup kalian berantem di dalem aja, gak usah di depen saya" teriak alletha ditengah perdebatan kefua orang tua saya.

"kalau kalian tidak benar-benar saling mencintai, lalu mengapa kalian menghadirlan saya ke dunia, tidakkah itu egois?" teriak alletha tersedu sedu.

"saya capek, sangat capek" ujarnya melemah.

"maafkan mama, sayang" ujar sang mama tulus.

"kalian tidak pernah sekalipun melihat kehadiran alletha" isak gadis itu kian besar.

"maafkan papa, sayang" ujar papa alletha.

"ya sudah, saya mau berangkat ke kantor dulu" pamit papa alletha.

"pergi saja" ujar mama alletha dengan nada mengusir.

Alletha masih terisak di pelukan mamanya, keadaan alletha benar benar berantakan saat ini. Alletha tidak sadar kalau ia seharusnya sudah berangkat ke sekolah, jika tidak ia bisa terlambat, mengingat mobilnya juga masih di bengkel.

"sayang, mama mau ke kantor dulu ya" kini mama alletha yang pamit setelah tadi papanya.

Alletha lagi-lagi harus kesepian. Ia butuh pundah sebagai sandaran saat ini, namun itu hal yang tidak mungkin ia dapatkan. Alletha rindu kasih sayang orang tuanya, alletha rindu rumah yang damai, alletha rindu semuanya.

"lagi, gue harus sendirian lagi. Kenapa gue terlahir hanya untuk kesepian sih" teriaknya frustasi.

"kenapa kalian mengadirkan alletha ke dunia kalau hanya untuk membuat alletha menderita seperti ini" lanjutnya masih terisak.

Alletha sudah tidak peduli demgan penampilannya saat ini, ia sungguh lelah dengan semuanya.

Laki laki itu hanya memperhatikan Alletha dari kejauhan, tidak berniat menghampiri alletha. Laki laki itu berfikir, alletha butuh waktu sendiri tanpa ada gangguan.

Alvano meninggalkan rumah alletha menuju ke sekolah.

"astaga gue harus ke sekolah" gadis itu teringat, jika ia harus ke sekolah.

Alletha membenahi pakaian dan penampilannya, ia tidak ingin terlihat sudah menangis. Alletha memaksakan diri ke sekolah, meski kepalanya terasa sedikit pening akibat tangisannya tadi. Alletha memesan gojek untuk berangkat ke sekolah.

Tidak lama, gojek yang ia pesan datang. Alletha segera berangkat ke sekolah, jika tidak ia bisa terlambat.

Keberuntungan sedang berpihak pada alletha, beruntung ia tidak terlambat, tersisa waktu 5 menit sebelum bel masuk berbunyi.

Alletha menarik nafas dan masuk ke dalam. Seperti biasa, ia akan terlihat berbeda jika di lingkunfan sekolah. Alletha, dengan senyumnya yang selalu mengembang dan super aktif.

Pagi ini, alletha tidak langsung pergi ke kelas alvano karena ia tidak membawa sarapan untuk laki laki itu.

"pagi ratuku sayang" teriak alletha dari pintu.

"tuh mulut bisa dikecilin nggak, al" marah ratu pada alletha.

"emang udah gini dari lahir" sanggah alletha.

"serah lo deh" putus ratu yang malas menanggapi alletha.

"tumben lo gak ke kelas tuh cowok cuek, kutu buku lagi" cibir ratu, karena biasanya alletha pasti menghampiri kelas alvano sebelum ke kelasnya.

"iya nih, gue tadi hampir terlambat, jadinya gak sempet ke sana dulu" tukas alletha kecewa.

"buk ani dateng tuh", teriak ketua kelas di kelas alletha.

Semua kembali duduk di tempat masing-masing, tidak terkecuali alletha.

"pagi anak-anak" sapa bu ani pada semuanya.

"pagi buk" kompak sekelas itu menjawab bu ani.

"baik hari ini, kita akan melanjutkan materi kemarin" lanjut bu ani.

"oh iya, alletha nanti pada jam istirahat tolong temui saya di ruang guru" ujar bu ani pada alletha.

Pelajaran kembali dilanjutkan, semua fokus mendengar penjelasan dari bu ani yang mampu membuat otak mereka begitu pusing. Bu ani adalah guru fisika di sekolah itu.

Tidak terasa, bel istirahat kembali berbunyi tanda jam istirahat telah tiba. Semua murid menghembuskan nafas, setelah akhirnya terbebas dari hitung hitungan fisika itu.

"jangan lupa temui ibu di ruang guru" peringat bu ni sebelum keluar dari kelas alletha.

"baik, bu" bals alletha sopan.

"gue le kantin duluan, nanti lo nyusul aja ya" pamit ratu duluan karena alletha harus ke ruang guru dulu.

"oke" sahut alletha sumringah, bagitulah alletha terlihat ceria namun menyimpan luka.

Alletha bersenandung ria sepanjang perjalanan menuju ruang guru, tanpa disadari sepasang mata memperhatikan alletha dari jauh. Alletha tidak menyadari itu sama sekali. Alletha masih bergelut dengan fikirannya, mengapa bu ani memanggilnya ke kantor, sehingga tidak memperdulikan sekeliling.

Alletha benar benar terlihat berbeda dari alletha yang tadi pagi dengan sekarang. 2 sisi yang berbeda, yang tidak diketahui orang, yang alletha pendam sendiri.

"lo emang bisa nyembunyiin dari orang orang, tapi nggak ke gue, sorot mata lo menadakan lo lagi memendam sesuatu" monolog laki laki itu sambil masih memperhatikan alletha dari jauh.

"sisi lain dari seorang alletha" lanjutnya.

Setelah melihat alletha masuk ruang guru, laki laki itu melangkah pergi.

Entah apa yang alvano lakukan hari ini, entah dorongan darimana ia selalu khawatir melihat gadis itu. Benar, laki laki itu adalah alvno.

"gadis dengan 2 sisi berbeda", batin alvano.

----

Gimana part ini?

Kira kira alvano bakal jatuh cinta sama alletha atau hanya kasihan saja?

See you next chapter ya

Jangan lupa tinggalkan jejak

Spam bilang lanjut biar cepet next part ya

Selasa, 12 januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

162K 131 27
warning! Cerita khusus 21+ bocil dilarang mendekat!! Akun kedua dari vpussyy Sekumpulan tentang one shoot yang langsung tamat! Gak suka skip! Jangan...
843K 61K 62
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
4.3M 98K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
285K 20K 49
~Warning!~ •DILARANG PLAGIAT!! •up dua hari sekali •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...