Princess of Rainbow Element [...

desphrodite द्वारा

684K 88.6K 5.4K

TAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan te... अधिक

PROLOG
1. Jiwa yang lain
2. Racun menyusahkan
3. Pedagang Ramuan
4. Karma untuk seorang penista
5. Misteri
6. Pria Naga hitam
7. Terungkap
8. Petualangan Laut Gaxia
9. Hutan Gaxia
10. Enam nama dalam satu raga
11. Elemen Yi Jian
12. Pasar Quon
13. Kultivasi ganda
14. Roh yang kotor
15. Salah paham
16. Aula kota
17. Keberangkatan
18. Kelompok hitam
19. Perkemahan
20. Festival Servia
21. Berebut Liontin
22. Senjata pendamping
23. Singa yang lapar
24. Misi pertama
25. Menyerang ballack
26. Kristal Beast
27. Pulangkan dia!
28. Pelan-pelan
29. Naga berlian
30. Kerasukan ular ganjen
31. Rencana
baca aja
32. Tidak mengerti
33. Hukuman
34. Pertengkaran
35. Komplotan Bandit
36. Perayaan Servia
37. Sultan Dadakan
38. Hubungan yang rumit
39. Bijaksana
40. Siapa Lawan Siapa
41. Cuaca dan Air kimia
42. Menegangkan
43. Lapar keadilan
44. Kesalahan fatal
45. Bukan antagonis
46. Jangan main-main
47. Cermin Keberuntungan
48. Menara Zafreng
49. Akademi
50. Asrama
51. Dia kenapa?
52. Kelas Sosial Penelitian
53. Kunci misteri
54. Rumput laut lava?
55. Perpustakaan Sakura
56. Tiga kekuatan magis
57. Phoenix Laut Gaxia
58. Bertemu
60. Menjenguk
61. Kecemasan
62. Terlambat

59. Mempersatukan

6K 889 45
desphrodite द्वारा

Seluruh penduduk Kekaisaran Quon melakukan ritual untuk memperingati hari kepergian Selir Tian Hua dan putri pertamanya, Tian Zhi. Sementara putri keduanya, Tian Ba tengah sibuk mengurus ayahnya, Kaisar Hongli yang tidak bisa apa-apa. Tidak ada yang mengetahui jenis penyakitnya, penyakit aneh yang membuat banyak orang ketakutan setelah luka sambaran petir di kakinya sembuh, hanya meninggalkan bekas hitam.

Setelah melakukan ritual pembakaran jenazah, semua penduduk kembali bersiap untuk menyambut para bangsawan seperti Kaisar-kaisar dari kekaisaran lain yang ikut menjenguk.

Berbeda dengan Niura yang langsung ditarik oleh gadis yang baru saja memaki-makinya. Ia menarik Niura tak jauh dari tempat sebelumnya.

"Katakan bagaimana kau bisa mengetahui hal itu!"

Niura diam-diam membuka tali di tangannya yang diikatkan oleh gadis itu. Tanpa diduganya, Niura langsung berdiri dan membalikkan serangan, ia menali tangan gadis itu sehingga meronta-ronta tak karuan.

"Xin Qian, diam!"

Gadis yang diketahui bernama Xin Qian yang tak lain adalah ibu kandung dari Leng Li langsung terdiam dengan air mata yang terus mengalir deras. Suaranya yang kian sesak membuat Niura menghela napas panjang agar tidak terlalu kasar kepada musuhnya itu.

"Sejak kapan? Sejak kapan kau menelantarkan Leng Li?" tanya Niura mengintrogasi. Ia tidak memikirkan apapun selain hak Leng Li sebagai anak yang tidak bersalah dan kewajiban kedua orang tua yang tidak dilaksanakan dengan baik.

"Se–sejak ... di–dia lahir ...." kata Xin Qian terbata-bata. Ia menangis sesenggukkan sambil merutuki nasibnya yang malang, sangat malang.

"Jangan menghindar." Niura membukakan ikatan yang barusaja ia buat agar Xin Qian tidak kesakitan. Tepat saat tali itu terlepas, Xin Qian memukul-mukul kepalanya sendiri frustasi.

Niura mencekal lengan Xin Qian sedikit keras. "Sadarlah! Kau punya banyak tanggung jawab!" cecar Niura sambil memerhatikan Xin Qian dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Miris sekali.

Niura melihat kaki yang penuh lebam dan bengkak-bengkak. Tangan yang penuh dengan bekas cakaran dan pukulan. Apakah setragis itu?

Niatnya untuk bertanya segera ia urungkan. Niura memandang fokus mata Xin Qian guna membaca masa lalunya, ia dapat melihat dengan jelas gambaran hidupnya. Menjalin hubungan baik dengan seorang pengembala seperti Yangyang dan melakukan hubungan tak sehat karena tidak direstui oleh kekuarga. Mereka memiliki Leng Li dan menjadikan anak itu sebagai tameng agar ayah dan ibu Xin Qian menerima pernikahannya yang tak sah, namun, sangat berbeda dengan ekspetasi. Anak itu dibilang anak haram dan akhirnya mereka mengancam Xin Qian agar membuang anak itu atau Xin Qian yang akan dibuang. Yanyang yang saat itu ingin mengurus Leng Li langsung dikenakan hukuman mati oleh perdana mentri, untung saja saat itu Roiden datang menyelamatkan dan menjadikannya sebagai tangan kanan.

Niura juga membaca bahwa setelah kejadian di mana Xin Qian mencelakakan Kaisar Hongli. Xin Qian dijadikan pembantu istana kedua dengan penuh penyiksaan. Walaupun tidak separah Xiao Li dulu.

Niura menganggukkan kepalanya pelan, ia menepuk bahu Xin Qian yang gemetar. Langsung saja ia dekap guna menenangkan. Entah sudah beraa banyak orang yang ia peluk hari ini. "Jangan khawatir, anakmu baik-baik saja, aku akan mempertemukannya denganmu," ucap Niura dalam pelukkan itu.

Langsung saja Xin Qian melepasnya tak percaya. "A–aku tau kau pembohong. Kau bohong!"

Niura memutar bola matanya jengah, dalam sekejap Roiden datang bersama Leng Li membuat Niura tersenyum. Ia memandang Roiden dengan kode agar mengikuti alurnya.

Saat melihat Roiden, entah mengapa tubuh Xin Qian langsung bergetar, Niura mengetahui alasannya, karena Xin Qian berpikir bahwa Roiden sama jahatnya dengan kakaknya, Xinxin.

Niura meraih lengan Leng Li dan membawanya pada Xin Qian yang masih menunduk. Xin Qian memandang Niura tak percaya, Niura mengangguk dan membuat Xin Qian berlinang air mata.

"Leng Li?" Xin Qian menatap anaknya bahagia sekaligus sedih melihat kondisinya. Ia berniat mendekapnya namun, anak itu malah menghindar ke arah Niura membuat Xin Qian sedih.

Niura langsung saja berjongkok mensejajarkan tingginya dengan lengli. "Dia ibumu, kau tenanglah, dia baik. Hiduplah dengan bahagia," ucap Niura menenangkan. Dalam sekejap Leng Li mengangguk takut-takut dan langsung berlari ke pelukkan Xin Qian.

Xin Qian tiada henti mengucapkan kata maaf keada Leng Li. Ia menghujani putra satu-satunya itu dengan kecupan rindu.

Roiden yang berada di belakang Niura langsung menghampiri Niura dan mengecup bibirnya membuat Niura membelakkan matanya terkajut.

"Apa yang kau lakukan! Aku tidak suka!"

Roiden menyunggingkan senyuman nakalnya melihat gelagat Niura yang membuatnya ingin menggodanya terus. Bukan, melainkan ingin memiliki Niura sepenuhnya.

"Benarkah? Lalu mengapa pipimu memerah seperti itu? Apakah kau demam?" godanya seraya mencubit-cubit gemas kedua pipi itu membuat pemiliknya kesal.

"R! Diam!"

"Xiao Li ... terimakasih ...."

Niura dan Roiden mengalihkan pandangannya menatap Xin Qian bingung. Xin Qian bangkit berdiri dan memegang kedua lengan Niura penuh rasa penyesalan.

"Terimakasih atas segalanya, dan maaf atas perilakuku terhadapmu dulu. Lihatlah, sekarang Putri Tian Zhi yang dulunya sering membelaku, sekarang dia telah tiada. Kakakku yang seharusnya mendukungku, tak kusangka dia bukan orang itu. A–aku tidak bisa percaya bahwa dia bukan kakakku," lirih Xin Qian tersedu-sedu.

Niura mengernyitkan alisnya bingung. Apa katanya? Bukan kakaknya? Niura melirik Roiden yang sepertinya terlihat biasa saja. Roiden menggidikkan bahunya acuh membuat Niura ingin mengurung mahluk itu. Dengan topengnya saja sudah terlihat jelas bahwa pria itu sangat menjengkelkan.

Niura kembali terfokus pada Xin Qian. "Apa yang barusan kau katakan? Xinxin——"

"Ya. Aku memergokinya dengan Xiuhuan di taman, kemarin petang. Mereka seperti bukan yang biasanya, mereka mengeluarkan sayap hitam dengan api di sudutnya, memainkan sihir warna-warni yang kian bertambah, aku juga mendengar kalau mereka saling sebut dengan nama yang sangat asing. Berhati-hatilah, aku mendengar mereka menyebut namamu saat memainkan sihir yang tersambung ke cacing-cacing parasit di seluruh penjuru."

"Aku tau." Niura menyunggingkan senyumannya tulus. Sesuai dugaannya, ada yang tidak beres dengan cacing ini, dan pastinya ada sangkut pautnya dengan Xiuhuan dan Xinxin. Ia tidak peduli siapa mereka, yang terpenting sekarang, ia harus pergi ke istana setelah mendapatkan undangan dari Kaisar. Entah apa yang membuat Kaisar itu membuat surat secara langsung agar Niura pergi menjenguknya.

"Aku harus pergi ke Istana," ucap Niura dan bersiap untuk pergi dengan menenteng kantung berisi tanaman obatnya. Namun, entah mengapa perjalanannya terhambat, seseorang menarik tangnnya.

"Ada apa?" tanya Niura setelah melihat bahwa orang itu adalah Roiden. Ya, karena lengannya yang lebih besar dan sedikit kasar, auranya juga lebih dingin, dalam sekejap ia tahu.

"Tunggu sebentar," jawab Roiden dan langsung pergi. Niura dan Xin Qian saling pandang, dan akhirnya hanya duduk di sekitaran sembari menunggu Roiden.

Sesekali Leng Li menceritakan kehidupannya di hutan bersama hewan-hewan kotor yang sesekali mengancam nyawanya.

"Ke mana dia? Lama sekali," gumam Niura merasa telah lama menunggu kedatangan pria itu.

"Xiao Li, semua bangsawan ada di Istana, termasuk Heji," kata Xin Qian untuk mengusir keheningan.

Niura sedikit berpikir mengenai Heji. Seingatnya, Heji adalah musuhnya dalam pertarungan Servia saat itu, ya, benar. Heji yang memiliki elemen cahaya dan pengubah cuaca. "Memangnya kenapa?"

Xin Qian membelakkan matanya. 'Apakah gadis ini tidak memiliki kekhawatiran sedikitpun?' batinnya bingung.

"Ada apa?"

"Ah ... itu, suamimu, ah ... maksudku Dewa Roiden telah datang." Xin Qian menunjuk Roiden yang sepertinya tidak datang sendirian.

Roiden langsung mengampiri Niura dan Xin Qian, dengan menarik lengan Yanyang. "Menikahlah kalian. Dan pergi jauh-jauh dari sini," ucapnya membuat Niura membelak.

Berbeda dengan Xin Qian dan Yangyang yang langsung menangis histeris. Mereka melakukan temu rindu yang sangat lama, apalagi dengan kehadiran Leng Li yang semakin melengkapi.

Roiden yang merasa jengah langsung duduk di samping Niura seraya memandangi keluarga bahagi itu. Tak lama rasa kantuk melandanya, hingga ia tertidur di bahu Niura.

"Aish ... bayi besar!"

Niura yang berniat untuk membangunkan Roiden langsung mengurunkannya karena kasihan. Mungkin sangat lelah menjadi seorang Dewa yang walaupun pekerjaannya tidak manusiawi. Tapi——ah memandangi mata di dalam topeng yang tertutup itu seperti melihat seorang bayi.

"R ... bagaimana mereka?" bisik Niura berniat membangunkan. Tidak ada tanda-tanda, yang ada hanyalah erangan lembut. Langsung saja ia tepuk-tepuk pelan pipi Roiden yang seerti tak ada dagingnya, sangat simetris, seperti pahatan kayu.

"Ergh ... apa?" tanya Roiden dengan mata yang tertutup. Niura langsung beranjak membuat Roiden langsung membuka lebar matanya, ah Niura pikir Roiden bakal terjatuh, ternyata kesadarannya masih ada.

Niura memandang tajam Roiden dengan tangan yang mengepal. Roiden yang tidak tahu apa maksud dari tatapan itu langsung memberikan Niura bebek kayu setelah ia memberikan Niura ayam kayu.

"Maaf, masa waktu saya untuk bermain itu sudah tidak berlaku," cibir Niura sangat formal membuat Roiden tersadar akan niatnya. Langsung saja ia menghampiri Yanyang dan Xin Qian.

"Menikah dan tinggalah di Pulau Chang, pulau di mana penduduknya mengalami nasib yang sama. Sangat terpencil dan hanya ada kesejahteraan. Tidak usah kemambali ke sini, aku akan mencari tangan kanan yang lebih becus darimu."

Hei, sebenarnya Roiden itu berniat membantu atau mencibir, sih? Langsung ia buatkan cahaya hitam di sekelilingnya. Ia menatap Niura dengan tatapan perpisahan.

"Jagalah dirimu di Istana, berhati-hatilah dengan Xinxin, Xiuhuan dan Heji! Aku akan menyelamatkan dunia!" kata Roiden bersemangat. Dalam sekejap mereka langsung lenyap.

Meninggalkan Niura sendirian, tanpa apapun.

Niura bahkan melupakan penyakitnya, ia tidak bisa sembarangan meracik ramuan ini, harus dengan peralatan yang layak. Mungkin di Istana ia akan meminjam ruangan privasi.

"Teruslah berbuat baik walau tidak niat."

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

[1] Genius Doctor Unscrupulous Consort Lyevanre09 द्वारा

ऐतिहासिक साहित्य

3.8M 350K 200
(Novel Terjemahan) Judul : Bewitching Prince Spoils His Wife: Genius Doctor Unscrupulous Consort Author : Gu Ran Jin - 顾 染 锦 Dia adalah kepala keluar...
1.2K 152 36
Luusi Lancaster, salah satu murid terpilih dari ras manusia. Ia diundang menjadi murid di Kalzar Academy, yaitu sekolah khusus untuk menampung calon...
761K 40.8K 46
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
1.2M 82.1K 74
Cover by: @dimasprayoga_ Ketika dia merasakan pahitnya kehidupan, dirinya terlempar ke sebuah dunia yang mengharuskannya menerima kenyataan aneh yang...