Taeyong terlihat tersenyum manis saat melihat kearah si bungsu SungChan yang tengah berjalan sambil menggandeng tangan Shotaro.
Mereka bahkan sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya.
Owh. Mulai hari ini dan seterusnya Shotaro akan bersekolah di sekolah yang sama dengan SungChan.
Yeah. Setidaknya selama Yuta dan Winwin masih sibuk mengurus masalah kelompok di China.
"Pagiiii Mommmyyyy!" seru SungChan bersemangat tidak lupa dengan senyum lebar di wajahnya.
"Pagi jagoan" balas Jaehyun yang ternyata sejak tadi mengikuti langkah keduanya di belakang.
"Yayah gelii" ucap SungChan karena Jaehyun yang terus menciumi wajahnya dengan kecupan-kecupan kecil.
Sang Ayah bahkan mengambil posisi berjongkok di depannya.
"Pagi Shotaro" kali ini Jaehyun beralih menyapa putra dari sahabat baiknya itu seraya tersenyum manis.
"Pagi uncle" balas Shotaro seraya mengikuti langkah SungChan mendatangi Taeyong untuk sarapan.
Mata SungChan yang awalnya terlihat bersemangat seketika menyipit dengan kening mengerut dalam saat tidak mendapati keberadaan kedua kakaknya di meja makan.
Kemana perginya mereka?
Terlambat kah?
"Yayah. Mak Yung dan Nono Yung mana?" tanyanya yang dibalas Jaehyun dengan senyum tipis.
"Mereka ada pekerjaan jadi berangkat pagi-pagi" jawab Jaehyun sebelum meminum kopi paginya.
"Mommy. Apa meleka cudah makan?" tanya SungChan lagi.
"Tenang saja cupcakes. Hyungmu kan sudah besar, mereka pasti akan makan kalau lapar" balas Taeyong yang tetap saja membuat SungChan tidak puas namun tetap memilih melanjutkan sarapannya.
"Kalau Yung ndak ada. Ciapa yang antal Uncan dan Miky mou Yung cekolah?"
"Kan ada Ayah?" ucap Jaehyun yang terlihat membuat SungChan menggeleng pelan.
"Ndak mau. Yayah kan mau belangkat kelja" tolak SungChan kemudian merogoh ponsel di saku alma mater sekolahnya.
Setelah mengotak-atik ponselnya sebentar SungChan terlihat mengerutkan kening sambil menunggu panggilan tersambung.
"Glendpa. Cungcan lindu~ Uncan minta antal cekolah boleh?" ucapnya dengan nada merengek yang membuat Taeyong dan Jaehyun terlihat terkekeh geli.
Sementara Shotaro hanya bisa terdiam karena pembendaharaan bahasa Korea di otaknya masih sedikit kacau.
Itulah alasan kenapa dia terkadang hanya diam karena tidak mengerti.
Beruntung orang-orang terdekatnya memahami itu, terkhususnya SungChan yang meskipun masih kecil sudah cukup fasih berbahasa Jepang.
"..."
"Okey. Glendpa. Jangan lama ya, nanti Cungcan telat cekolah" ingatnya pada Chanyeol yang sebenarnya baru saja bangun tidur.
"Bye-bye Glendpa" ucapnya kemudian menutup panggilan telpon itu.
Setelahnya SungChan terlihat meminum habis susu di gelasnya dan kembali menyodorkan gelas kosong itu kearah Taeyong.
"Mommy tambah lagi"
"Tumben sekali minta tambah?"
"Biar Cungcan cepat becal"
"Memangnya kenapa Cungcan mau cepat besar?" kali ini Shotaro yang bertanya setelah menyelesaikan sarapannya.
Mendengar itu SungChan terlihat menoleh dan memasang senyum manis.
"Bial bica cepelti Nono Yung dan Nana"
"Maksudnya?" tanya Jaehyun heran.
"Iya Yayah. Kata Nono Yung. Cungcan balu bica pacalan kalau cudah becal" jawab SungChan yang membuat Jaehyun sontak terkekeh dan Taeyong hanya menghela napas pelan.
Namun ekspresi berbeda justru terlihat di wajah Shotaro yang kebingungan menatap SungChan.
"Pacaran itu apa?"
Nah kan ^__^
***
Sementara itu disebuah tempat yang tidak diketahui letak pastinya.
Hmm.
Kita sebut saja-- markas utama Black Tigers yang katanya tidak terjamah kecuali oleh anggota dan orang-orang tertentu.
Kenapa begitu?
Karena wilayah ini memang di sediakan khusus oleh negara untuk mereka.
Sudah kukatakan sebelumnya bukan?
Kalau tempat yang mereka sebut markas itu benar-benar megah, layaknya sebuah Puri dalam cerita fantasi.
Didalam tempat megah itu terlihat Mark dan Jeno yang tengah sibuk memberi pengarahan pada beberapa orang terkait tugas yang di berikan oleh Jaehyun sebelumnya.
Bahkan Johnny dan Ten yang merupakan tangan kanan Jaehyun dan Taeyong juga turut andil dalam pengarahan itu.
"Langkah pertama kita dalam serangan balasan ini kita sebut payback" ucap Jeno yang membuat mereka semua terlihat bingung.
"Kenapa begitu? Apa maksudnya dengan membayar kembali?" tanya Ten yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.
"Yeah. Karena kita akan membalas apa yang sudah keparat itu lakukan pada Papa-ku" jawab Jeno.
"Maksud adikku. Si keparat sudah mengirim orang untuk membunuh Papa dengan tujuan mengancam Ayah. Jadi-- kita lakukan hal yang sama" lanjut Mark menjelaskan maksud dari rencana Jeno.
"Terdengar menarik. Katakan saja padaku-- mau diapakan?" tanya Chenle yang membuat Jeno dan Mark kompak menyeringai.
"Cari istri keparat itu dan siksa dengan menyakitkan" titah Jeno masih dengan senyum miringnya.
"Ini akan menyenangkan" gumam Jaemin dan bertos-ria dengan Haechan.
"Biar kami yang urus" tawar Renjun yang dibalas Jeno dengan anggukan kemudian memilih pergi bersama Mark dan Jisung.
"Ayo kita bersiap" ajak Jaemin yang dengan segera diikuti oleh Renjun dan Chenle begitu juga dengan para peserta rapat yang mulai membubarkan diri.
"Aku akan mengatakan semuanya pada Mark" ucap Haechan tiba-tiba yang membuat langkah dua orang yang awalnya hendak keluar dari ruangan itu tertahan.
Kedua orang itu terlihat menoleh menatap kearah Haechan dengan pandangan berbeda.
"Aku tidak peduli dengan tanggapan kalian, Mark sudah melamarku jadi kurasa tidak ada yang harus kusembunyikan" lanjut Haechan yang kini melayangkan tatapan tajam kearah dua orang yang bersama dengannya itu.
"Masalah disini sebenarnya bukan padaku tapi pada kalian berdua. Ck. Akting kalian untuk terlihat tidak saling mengenal memang luar biasa hebat. Harusnya kalian menjadi actor saja" sarkas Haechan kemudian melangkah melewati keduanya.
Tepat sebelum keluar Haechan menghentikan langkahnya dan berdecak sinis.
"Johnny Seo dan Ten Kim huh? Lucu sekali" ucapnya kemudian benar-benar melangkah pergi meninggalkan Johnny dan Ten yang hanya bisa terdiam dalam posisi masing-masing.
"Kita harus apa Hyung?" tanya Ten dengan nada lirih yang membuat Johnny mengusap kasar wajahnya.
"Kita bicarakan nanti. Akan kupikirkan jalan keluar" balas Johnny dan terlihat memaksakan diri untuk tersenyum yang membuat Ten mengangguk pelan.
"Jaga dirimu Hyung"
"Kau juga Ten. Sampai nanti" ucap Johnny sebelum melangkah pergi.
.
.
Rekomendasiin lagu favorite kalian dong :)
Western ya ><
Mood gw jelek ^__^
.
.
.
Mrs.Oh