I Will Protect You 2 (War Of...

By SitiaraPelmansyah

24.4K 2.7K 2.3K

Start : 4 Oktober 2020 Finish : - Jumlah kata : 1000+ Story by : SitiaraPelmansyah Cover by : Fina Genre : fr... More

Prolog
Chapter 1 : Gaun Pesta
Chapter 2 : Pesta Holloween
Chapter 3 : Pesta Dansa
Chapter 4 : Kekacauan Yang Terjadi
Chapter 5 : Kebenaran
Chapter 6 : Permusuhan Para Slytherin
Chapter 7 : Pertemanan Baru dan Permusuhan Baru
Chapter 8 : Dramione Shipper
Chapter 9 : Ravenclaw's vs Slytherin
Chapter 10 : Pertarungan Koridor
Chapter 11 : Kegagalan
Chapter 13 : Pengungkapan
Chapter 14 : Dimaafkan
Chapter 15 : Ramuan Amortentia Dean
Chapter 16 : Kejar Mengejar Di Koridor
Chapter 17 : Ciuman Mematikan Dean-Ron
Chapter 18 : Draco Malfoy Cemburu?
Chapter 19 : Pertengkaran
Chapter 20 : Saingan Yang Sesungguhnya
Chapter 21 : Masalah Yang Ditimbulkan
Chapter 22 : Ramalan Hermione
Chapter 23 : Sisi Lain Sebuah Hati
Chapter 24 : Kedatangan Oliver
Chapter 25 : Kepergian Draco
Chapter 26 : Mengunjugi Keluarga Granger (Muggle)
Chapter 27 : Persidangan Malfoy Manor
Chapter 28 : Membeli Peralatan Melukis
Chapter 29 : Salon dan Kegilaan Blaise
Chapter 30 : Paris, Peranciss
Chapter 31 : Persidangan Malfoy Manor 2
Chapter 32 : Amarah Wiliam Granger
Chapter 33 : Emma Watson
Chapter 34 : Kabar Buruk
Chapter 35 : Oliver Dan Hermione Berpisah
Chapter 36 : Kesedihan dan Kebahagiaan
Chapter 37 : Kebenaran Yang Terungkap
Chapter 38 : Perdebatan Absurd Di Ruang Rekeasi Gryffindor
Chapter 39 : Ajakan Pesta Dansa
Chapter 40 : Ramalan Trio Golden
Chapter 41 : Firasat Buruk
Chapter 42 : Malaikat Lovegood
Chapter 43 : Kakacuan Pesta Natal
Chapter 44 : Pengkhianat!
Chapter 45 : Tom-Emma VS Draco-Hermione
Chapter 46 : Sihir Es
Chapter 47 : Minta Bantuan
Chapter 48 : Godaan Theo
Chapter 49 : Botol Memori Draco?
Chapter 50 : Memori Draco (Tahun Pertama & Kedua)
Chapter 51 : Memori Draco (Tahun Ketiga & Keempat)
Chapter 52 : Memori Draco (Tahun Kelima)
Chapter 53 : Memori Draco (Tahun Keenam)
Chapter 54 : Kekasih
Chapter 55 : Liburan Di Malfoy Manor
Chapter 56 : Masalah Baru
Chapter 57 : Astoria dan Marcus
Chapter 58 : Cukup Dan Berhenti
Chapter 59 : Berhenti Mencintaimu
Chapter 60 : Keluarga Hermione
Chapter 61 : Pertengkaran William Dan Hermione
Chapter 62 : Penjelasan William Granger
Chapter 63 : Kencan Pertama
Chapter 64 : Bertarung Dengan Bellatrix
Chapter 65 : Professor Mcgonagall
Chapter 66 : Perkenalan Hermione Olymposa

Chapter 12 : Kejanggalan

547 71 41
By SitiaraPelmansyah

.
.
.
.
.

Hermione membuka matanya. Ia baru saja bangun dari tidurnya dan segera duduk. Dia melihat Luna masih tidur.

Gadis Gryffindor itu segera masuk ke kamar mandi, tidak perduli bahwa ini masih terlalu pagi untuk mandi. Jendela kamar gadis itu masih menunjukan langit biru gelap pertanda masih terlalu pagi untuk bangun.

Selang beberapa detik, Hermione keluar dari kamar mandi dan menuju lemari untuk berpakaian. Bersamaan dengan Luna yang baru saja membuka mata.

"Pagi Mione!" sapanya.

"Pagi juga, Luna!" Hermione menjawab sapaan Luna walaupun dia masih sibuk dengan pakaiannya.

Luna tersenyum pada Hermione, walaupun gadis itu tidak menatapnya. Untuk pertama kalinya, ada orang yang menyapa dirinya ketika bangun. Teman sekamarnya tidak pernah akrab dengan dirinya.

Luna segera bangkit dan membereskan tempat tidur. "Aku akan mandi." ucap Luna pada Hermione.

Hermione mengangguk tersenyum. "Aku akan menyiapkan sarapan."

....................

Pagi sudah menyapa semua warga Hogwarts. Banyak murid sudah berjalan di koridor atau perpustakaan.

Draco terbangun di ranjang Hospital Wings. Ia menatap sekitar di mana terlihat Michael Corner dan Anthony Goldstein yang berada di kasur seberangnya. Ia menatap ke samping di mana seorang Terry Bott menatapnya dengan lesu.

Ia mengerjapkan matanya mengingat apa yang terjadi. Setelah ia ingat bahwa semalam dia di keroyok oleh ketiga Ravenclaw membuat Draco langsung duduk dan melupakan rasa sakitnya.

"KAU!" tunjuk Draco murka pada Terry yang menunduk.

"BRENGSEK! BERANINYA KAU MELEMPARKAN MANTRA KUTUKAN ITU PADAKU!" bentak Draco yang berdiri dan menunjuk bengis pada Terry yang tidak berani menatap matanya.

Draco yang melihat Terry sama sekali tidak merespon ucapannya menghela nafas. Ia melihat Michael Corner dan Anthony Goldstein juga menunduk.

"Kalian bertiga benar-benar pengecut!" seru Draco sambil menatap mereka satu persatu.

"Tenanglah Mr. Malfoy!" padangan mereka mengarah pada professor Mcgonagall yang tengah menatap pada mereka.

"Aku tahu kau emosi. Tapi untuk sekarang ini kau harus tenang. Aku akan menghukum berat mereka bertiga!" Mcgonagall menatap ketiga Ravenclaw itu bergantian.

Draco menyeringai menatap kepala sekolah Hogwarts itu.

"Tapi, aku juga akan menghukum dirimu karena kau juga melempar Kutukan Tak Termaafkan pada Mr. Goldstein." muka Draco seketika pucat mendengar ucapan Mcgonagall. Pemuda itu mendengus lalu merebahkan dirinya ke kasurnya.

Ngomong-ngomong, kasur yang di tempati Draco adalah kasur yang sama tempat dia terbaring akibat tendangan Buckbeak.

Professor Mcgonagall mendekati Madam Pomfrey yang sedang memeriksa gadis Hufflepuff yang menyerang Hermione.

"Bagaimana Poppy?" tanya Mcgonagall pada Poppy yang selesai memeriksa gadis itu.

"Gadis ini mati selama 24 jam."

"APA!" Mcgonagall terkejut.

Keempat siswa yang terbaring di sana menatap ke arah mereka. Apalagi Draco yang mendengar kata mati.

Mcgonagall menatap tubuh gadis yang sedang terbaring kaku di kasur. "Dia menyerang Hermione 7 jam yang lalu!" jelas Mcgonagall. Bagaimana mungkin gadis yang menyerang cucunya 7 jam yang lalu, bisa dikatakan meninggal 24 jam yang lalu. Ini sangat tidak mungkin!

"Apa! Hermione di serang olehnya!" Draco langsung melompat dan mendekati professor Mcgonagall.

"Gadis ini menyerang Hermione. Professor Mcgonagall?" tanya Draco sambil menatap gadis itu.

"Ya!" jawab pendek Mcgonagall. Wanita itu menatap Madam Pomfrey.

"Itu tidak mungkin Poppy! Bukan hanya aku yang menjadi saksi Hermione di serang gadis ini..." Mcgonagall menatap tubuh kaku itu. "...tapi juga Harry Potter, Luna Lovegood dan Rolf Scamander. Mereka juga menjadi saksi gadis ini melempar kutukan terlarang Yunani Kuno pada Hermione!" semua orang terkejut mendengar penjelasan professor Mcgonagall, terutama Draco yang khawatir dengan keadaan Hermione.

"Apa mungkin dia di mantrai sama sepertiku?" mereka semua menatap Terry.

Terry memandang Draco yang menatapnya tajam. "Sungguh Malfoy! Aku tidak benar-benar melempar mantra itu padamu. Aku saat itu sedang di mantrai, aku bahkan tidak dapat mengeluarkan suaraku untuk memperingatkan dirimu." jelas Terry dengan rasa bersalah.

Draco yang tadi menatapnya tajam, kini hanya menatapnya datar.

"Tidak mungkin Mr. Boot! Gadis ini telah mati 24 jam yang lalu, yang artinya dia mati pagi kemarin?" Madam Pomfrey menatap tajam Terry kesal. Ayolah! Kenapa tidak ada yang percaya dengan ucapannya? Oh, ya. Dia lupa sesuatu.

Poppy mengambil tongkat milik gadis itu dan memberikannya pada Mcgonagall. "Dia memang mati 24 jam yang lalu, tetapi tongkatnya justru baru dipakai 7 jam yang lalu." ucapan Poppy membuat Mcgonagall terkejut, ia langsung mengambil tongkat di tangan Poppy.

"Benarkah?"

"Benar!"

"Apa ada orang yang memakai tongkatnya?" tanya Draco yang berdiri di samping Mcgonagall.

"Mungkin saja itu, Mr. Malfoy. Ada orang yang membunuh gadis ini lalu mengubah dirinya menjadi gadis ini dan mengambil tongkatnya untuk membunuh Hermione." Mcgonagall dan Draco menarik kesimpulan.

"Mr. Malfoy!" Draco menatap sang kepala sekolah Hogwarts.

"Kau sudah sehat, kan?" Draco mengangguk. Di antara mereka, Draco bisa dikatakan sangat sehat karena hanya dia yang terluka sedikit. Sebenarnya, Terry juga sama seperti Draco, tetapi mentalnya terluka karena perbuatannya pada Draco.

"Cepat panggil Harry Potter, Hermione Granger, Ron Weasley, Luna Lovegood, Ginny Weasley, Rolf Scamander, Neville Longbottom, Blaise Zabini dan Theo Nott kemari!" perintah Mcgonagall. Draco segera memanggil orang yang namanya disebutkan oleh professor Mcgonagall.

....................

Hermione dan Luna berjalan di koridor. Di depan mereka terlihat Ginny, Ron, Harry dan Neville. Ginny menyapa merekanya.

"Luna! Mione!" mereka tersenyum pada Ginny.

"Harry berkata kau di serang semalam. Kau tidak apa apa, kan?" tanya Ginny khawatir. Bukan hanya Ginny, tetapi juga Neville, Ron dan Harry.

"Iya. Mione di serang semalam saat aku dan Rolf sedang patroli." Luna yang menjawab pertanyaan Ginny.

"Kau patroli bersama Rolf, Luna?" tanya Neville. Luna hanya mengangguk polos pada Neville. Ron yang mengerti perasaan Neville langsung menepuk bahu sahabatnya itu.

"Aku tidak apa-apa, terima kasih semuanya." ucap Hermione memegang kedua tangan Ginny.

"Hermione!" mereka menoleh ke samping, di mana sekumpulan murid berjubah hijau mendekat pada mereka.

Pansy adalah orang yang pertama kali mendekat pada Hermione. "Kau tidak apa-apa, kan?" Pansy menepuk bahu Hermione.

Hermione mengangguk dan tersenyum pada Pansy.

"Theo dan Blaise mengatakan bahwa semalam kau di serang. Draco juga di serang oleh tiga Ravenclaw. Mereka sudah cerita semuanya." Hermione tersenyum mendengar penjelasan Pansy.

Ia terharu karena banyak orang yang perduli padanya.

Hermione menatap ke depan, di mana seorang pemuda berkulit pucat yang berpakaian serba hitam.

"Kebetulan kalian ada di sini," Draco menatap semuanya orang dan terakhir adalah Hermione.

"Ada apa Draco?" tanya Blaise.

"Kalian semua kecuali Pansy dan Daphne di panggil professor Mcgonagall ke Hospital Wings." ucap Draco menyampaikan perintah Mcgonagall.

Setelah mengatakan itu, Draco langsung pergi.

"Bloody hell!" umpat Ron menatap punggung Draco yang sudah jauh.

Hermione menatap sendu Draco, Harry dan yang lainnya dapat melihat hal itu.

"Hei! Professor Mcgonagall memanggil kita, ayo!" ajak Harry, tetapi ditahan oleh ucapan Ron.

"Kau percaya Malfoy itu?" tanya Ron.

Ginny mendelik pada Ron. Sekumpulan Slytherin yang masih berdiri di dekat mereka menatap tajam Ron, hal itu membuat Ron cengegesan.

"Ayo." ajak Harry mengabaikan pertanyaan Ron.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

47K 6.3K 38
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
63.6K 5.8K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1M 84.7K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
74.8K 7.2K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG