ALTHA

By 2311fs

697 79 72

Cerita tentang gadis yang memiliki 2 sisi berbeda dalam hidupnya. Terlihat bahagia namun menyimpan kesedihan... More

Penolakan
Kesepian
Sisi lain
Syarat
Kesialan
Dia Kembali
Cemburu
Lomba 1
Lomba 2
Jadian?
Keputusan akhir
Mulai Terbiasa
Friendzone?
Penting!!!!!
pertanyaan

Bantuan

63 10 24
By 2311fs

Kesekian kali penolakan itu kudengar
aku masih saja berjung
Skali kali hargai
Sebelum mati rasa
- alletha
.
.
.

"lo nggak ke kantin, Letha?" tanya Ratu melihat alletha yang asik bermain dengan handphone miliknya.

"ke kantin lah, gue gak mau mati muda karena kelaparan. Nanti muncul di berita "Anak muda yang meninggal karena kelaparan", canda Alletha.

"bisa aja lo Jubaedah" ujar Ratu yang bersiap menuju kantin.

"ayok berangkat maemunah" ajak Alletha.

"berangkat kemana jubaedah?" tanya Ratu dengan wajah sok polos nya.

"berangkat ke hati dia" balas Alletha seadanya.

"bucin akut lo" sindir Ratu.

Keduanya berlalu menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka.

"lo mau makan apa?" tanya Ratu yang akan pergi memsan makanan.

"kayak biasa" Alletha masih fokus pada handphone miliknya. Entah ada apa di handphone miliknya itu.

Ratu berlalu pergi untuk memesan makanan.

"Letha, makasi buat makanan yang tadi" teriak Rion yang berada di seberang sana, tepatnya di pojok kantin bersama Kevin dan Alvano.

"bilangin ke temon lo, sekali kali kalok di kasik makanan itu makan, jangan di kasik ke kalian mulu" teriak Alletha kembali, sudah pasti alvano dapat mendengar perkataan gadis itu.

"lo ngapain teriak gak jelas sih" tegur Ratu yang baru datang dengan pesanan mereka.

"kok lo cepet banget dapetnya?" tanya Alletha pada ratu.

"pake jalur dalem" ujar ratu santai tanpa rasa bersalah. Ratu memang memiliki previllage karena wajah cantiknya itu. Ia sering kali mendapat coklat bahkan Bunga dari para penggemarnya. Alletha memang tidak salah mendapatkan Ratu sebagai sahabatnya.

"Cepet makan" tukas Alletha.

Setelah jam istirahat berakhir, keduanya kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Saat sedang belajar, terdengar teriakan dari arah lapangan. Sepertinya ada yang sedang bermain futsal, fikir Alletha.

Alletha tidak menghiraukan itu sama sekali, meskipun ia tahu, pasti yang bermain di sana salah satunya ada Alvano.

Tidak terasa bel pergantian pelajaran sudah terganti dengan bel pulang sekolah. Semua siswa dan siswi berhamburan pulang. Tidak terkecuali Ratu dan Alletha.

"Letha gue duluan ya, soalnya mau temenin nyokap pergi arisan" pamit Ratu pada Alletha.

"lo emang bawak mobil?" tanya Alletha kembali.

Biasanya Ratu akan meminta Alletha mengantarnya pulang, karena ia masih dilarang menggunakan mobil sendiri, meskipun ia sudah pandai menyetir mobil.

"bawa dong!" dengan sombongnya, Ratu menunjukkan kunci mobil miliknya. Ia akhirnya bisa membawa mobil sendiri dan tidak akan ada lagi Alletha yang mengejeknya.

"gue duluan" teriak Ratu meninggakan Alletha sendiri.

Alletha segera menuju parkiran untuk mengambil mobil miliknya dan setelahnya pulang.

Di perjalanan pulang, saat alletha sedang asik mengemudi, terdengar suara ledakan yang cukup besar dari arah belakang mobilnya, sontak ia berhenti dan memeriksanya.

"astagaa kaget gue!, kirak ada gas lpg yang meledak" tukas Alletha yang belum menyadari bahwa ia sedang dalam masalah karena ban mobilnya meledak.

"astagaa ban mobil gue!" teriak Alletha setelah tersadar.

"aduhh gue pulang pake apaan nih, masih jauh pula. Lagian nih mobil gak bilang dulu kalok ban-nya mau pecah, tau gitu gue gak pake mobil ini tadi pagi. Mana baterai handphone gue lowbat, uang tinggal 5 ribu, apes banget gue" gerutu Alletha yang kesal dengan keadaannya sekarang.

Mata alletha tidak sengaja menangkap motor yang begitu ia hafal warna dan bunyi knalpotnya pula, benar itu adalah Alvano.

"ini yang dinamakan takdir", monolog Alletha melihat alvano yang akan melewatinya.

Alletha segera mengahadang alvano dengan berdiri di tengah jalan.

Alvano sontak kaget dan menghentikan motornya. Alvano tidak berkata sedikitpun, namun sorot matanya tajam, sudah bisa dipastikan ia kesal.

"tolongin gue dong" pinta Alletha memelas.

"ban mobil gue pecah" lanjutnya.

Alvano masih diam dengan sorot matanya yang tajam melihat ke arah Alletha.

"tolongin gue, please!" bujuk Alletha agar Alvano mau menolongnya.

"masak lo tega biarin gue diem disini sendirian, mana sepi lagi" tukas Alletha.

"naik" ujar alvano singkat yang membuat Alletha senang bukan main.

Alletha kira, alvano tidak akan menolongnya, melihat sorot mata laki laki itu.

"trus mobil gue gimana?" tanya Alletha pada Alvano.

"nanti gue urus" balas Alvano cuek.

"naik" tukas Alvano kembali.

Dengan senang hati, Alletha naik ke atas motor milik Alvano. Ini adalah pertama kalinya Alletha bisa sedekat ini dengan Alvano. Alletha sempat berfikir setan mana yang sedang merasuki Alvano, mengapa laki-laki ini setuju untuk membantu Alletha.

Saat Alletha sudah naik ke atas motor milik alvano, kini sang pemilik motor yang turun.

"kok lo turun?" belum selesai Alletha berujar, ia sudah kembali di buat meleleh oleh perlakuan alvano.

Alvano melepas jaket yang ia kenakan dan menutupi paha Alletha yang kelihatan.

"jangan salah faham" ujar Alvano dingin.

"paha lo keliatan" lanjutnya.

Alletha hanya tersenyum melihat perlakuan Alvano.

"jadi makin suka gue sama lo" ujar Alletha pada Alvano.

"tapi sayangnya gue nggak" balas Alvano cuek.

Seketika senyiman Alletha menjadi pudar karena perkataan Alvano.

"untung gue suka sama lo, kalok nggak" omongan alletha terputus katena Alvano kembali menegurnya.

"jangan banyak omong" ketus Alvano.

Alavano melajukan motor miliknya dengan kecepatan sedang.

Alletha melingkarkan tangannya di perut alvano, ia sengaja melakukannya.

"lepasin tangan lo!" teriak alvano.

"gak denger" ujar Alletha pura pura tidak dengar.

Senyum alletha mengembang baru kali ini ia bisa sedekat ini dengan Alvano, bahkan tidak ada jarak diantara keduanya.

Alletha benar benar memanfaatkan kesempatan kali ini.

"Al, kita makan dulu yuk!" pinta Alletha sengaja.

"nggak!" Sahut Alvano singkat.

"tapi gue laper!" Alletha kembali beralasan, padahal ia sudah sangat kenyang.

Tidak ada jawaban sama sekali dari Alvano.


"dasar manusia gak berperasaan" oceh Alletha pelan, namun masih bisa terdengar oleh Alvano.

"gue bisa denger" sanggah Alvano.

"turun" perintah Alvano setelah ia berada di depan salah satu rumah mewah.

"kok cepet banget" kesal Alletha.

"mampir dulu yuk" tawar alletha, namum baru saja turun dari motor milik Alvano, sang pemilik langsung saja melajukan motornya.

"dasar gak peka, manusia kok gak berperasaan banget sih, dasar gak sopan banget lo, awas aja ntar,untung gue udah lama ngejer lo, kalok nggak siep siep aja rumah lo gue bom" marah Alletha setelah Alvano berlalu pergi.

---

Jangan lupa tinggalka jejak ya

Kasik rate buat part ini ya

Ahad, 10 januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
531K 40.4K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
4.1M 317K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...