POSSESSIVE GALAKSI | Terbit

By P_mahar

9.3M 823K 123K

[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [๐…๐Ž๐‹๐‹๐Ž๐– ๐’๐„๐๐„๐‹๐”๐Œ ๐Œ๐„๐Œ๐๐€๐‚๐€] โŒ๐ƒ๐Ž๐'๐“ ๐‚๐Ž๐๐˜ ๐Œ๐˜ ๐’๐“๐Ž๐‘๐˜... More

1โ€ข Galaksi Angelo Aldebaran
2 โ€ข Caramel Ruby Bridgette
3 โ€ข Kak Galak
4 โ€ข I Miss You
5 โ€ข Cantik
6 โ€ข Kak Gala Jingan
7 โ€ข Maaf ya?
8 โ€ข Marah?
9 โ€ข Panggilan tak diundang
10 โ€ข Perkara kanan dan kiri
11 โ€ข Foto
12 โ€ข Planning
13 โ€ข Happy birthday Baby
14 โ€ข Gerobak Bakmi
15 โ€ข Main barbie
16 โ€ข Berantem ala Ara
17 โ€ข Bukan 'rumah'
18 โ€ข Perut sawah
19 โ€ข Savior
20 โ€ข Possessive
21 โ€ข Gunung, sunrise, dan lo
22 โ€ข Adik kelas
23 โ€ข Damage
24 โ€ข Lengkap tapi Maksain
25 โ€ข Sabar
26 โ€ข Birthday Party
27 โ€ข Bagian hidup
28 โ€ข Salting
29 โ€ข Jangan Sakit
30 โ€ข Gebetan?
31 โ€ข Rasi
32 โ€ข PMS
33 โ€ข Karma
35 โ€ข Tidak Sendiri
36 โ€ข Butuh Waktu
37 โ€ข Nikah Yuk!
38 โ€ข Terjebak di Lift
39 โ€ข ILYT
40 โ€ข Putus
41 โ€ข Baby Girl
42 โ€ข Dasar Buaya
43 โ€ข Sayangnya Gala
44 โ€ข She's My Life
45 โ€ข Berflower-flower
46 โ€ข Ujian
47 โ€ข Ornamen Kaku
49 โ€ข Diajak ke Akhirat
50 โ€ข Cogannya Ara
51 โ€ข Selamat malam, bocil
52 โ€ข Do You Like It?
53 โ€ข Drakor
Last
Klarifikasi

34 โ€ข Cemburu

123K 13K 2.5K
By P_mahar

Wajib follow

@_pmahar
@wattpadmahar_
@galaksiAngelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia

Jangan lupa vote dan komen👹

"Bantu gue kabur please!" ucap Darrel begitu sampai dimarkas SAVIOR.

"Lah ngapa lo? ada masalah hidup?" tanya Biru.

Darrel mengangguk dan menarik Galaksi yang malah berdiri menatapnya datar.

"Lo-kan jagonya kabur. Bantuin gue kabur minimal 3 hari Gal. Hitung- hitung bantuin abang ipar lo."

"Kenapa sih?" tanya Galaksi bingung.

"Gue dijodohin anjing." kesal Darrel. Cowok itu berguling-gulingan dilantai dengan wajah kusutnya.

"Lah demi apazi, twing!" seru Panca. Ia berjalan mendekat ke arah Darrel.

"Cerita yang bener anjing, jangan ngerengek begitu. Gak cocok lo." cibir Bara.

Darrel mendengus kemudian duduk disofa diikuti teman-temannya.

"Gue dijodohin sama anak temen Papi gue. Gue kaget anjir baru balik sekolah disuruh siap-siap. Gue kira mau diajak shopping, taunya datengin tuh temennya ngomongin perjodohan. Mana adek gue langsung akrab gitu sama cewek yang dijodohin sama gue,"

"Cakep gak?" tanya Panca.

"Cakep sih ah tapi gimana nasib gebetan gue?"

"Ck, Yaelah masih gebetan belum pacar." decak Bara.

"Nah bener tuh, dia masih gebetan Rel. Lo nembak dia belum?" tanya Biru.

Darrel mengangguk, "Tapi dia bilang terlalu cepet."

"Berarti itu cewek gak niat punya hubungan sama lo. Saran gue lo terima aja perjodohannya. Papi gak bakal salah milih dan berani jamin pasti." ucap Galaksi.

Darrel terdiam, benar juga. Tapi Darrel sudah menaruh rasa pada gebetannya itu. Melupakan tidak semudah yang mereka kira.

"Ah anjir stres gue lama-lama."

"Lo kan emang stres bang." celetuk Aska membuat seisi ruangan tergelak.

"Dahlah gue balik aja."

"Ye baperan lo Rel." cibir Panca. Cowok itu menepuk pundak Darrel.

"Jalanin aja. Lumayan daripada lo nyari cewek sendiri dan gak tau seluk beluknya, taunya dia matre atau licik gimana?. Pilihan orang tua udah pasti terbaik." ucap Bara.

"Tau lo, dengerin noh. Ayo balik."
ajak Galaksi pada Darrel.

Darrel menatap Galaksi bingung, "Mau nemuin siapa lo?"

"Nemuin Ara lah! yakali nemuin bi Aning." sewot Galaksi. Cowok itu memakai jaket jeansnya dan berpamitan pada anggota Savior.

🍭

Tok...tok...tok

"Abang! dipanggil Papi sama Mami tuh!" seru Ara.

Tak lama pintu kamar Darrel terbuka menampilkan wajah kusutnya.

"Mau ngapain lagi sih!" kesalnya.

Ara menaikkan bahunya tak tahu kemudian turun ke lantai bawah. Ia berlari dan langsung duduk dipangkuan Galaksi yang sedang menonton TV.

"Ck. Pelan-pelan elah Ra. Sakit nih." decak Galaksi.

"Apanya sakit? kak Gala kok gak minum obat kalo sakit?"

Galaksi merotasi matanya, "Itu gue." dengusnya.

"Itu apa?"

"Gak jadi."

Ara memutar tubuhnya menghadap Galaksi dan menampilkan cengirannya.

"Sayang kak Gala banyak-banyak!" Gadis itu berhamburan memeluk Galaksi dengan kencang.

"Ada maunya nih pasti?" tebak Galaksi.

Ara menggeleng, "Nggak kok. Ara lagi gak mau apa-apa."

Galaksi terkekeh geli. Ia membuka resleting jaketnya dan menarik Ara lebih dekat kemudian menarik lagi resleting jaketnya. Jadilah Ara ada di dalam jaket Galaksi yang lumayan besar.

"Gue sayang lo bocil," balasnya.

Galaksi sedikit menurunkan resleting jaketnya hingga kepala Ara menyembul. Ia tergelak saat rambut Ara yang dikuncir dua jadi berantakan.

"Gemesin banget sih lo." Cowok itu menciumi pipi tembam Ara dengan gemas membuat Ara terkikik geli.

"Astagfirullah...cobaan apalagi ini ya Allah...heh Ra! lo nyuruh gue turun cuma mau ngetes uwuphobia gue?!" ucap Darrel yang baru datang.

Ara menoleh dan menggeleng, "Enggak kok. Tadi kata Papi, abang disuruh turun. Tunggu aja dulu."

Darrel berdecak dan ikut duduk disofa. Ujung matanya melirik Galaksi yang tampak bodo amat akan kehadirannya dan malah asik menciumi seluruh wajah adiknya.

"Loh Papi kira kamu gak mau keluar kamar bang." ucap Edmod.

"Emang Arel anak perawan lagi ngambek apa. Buru ah ada apaan. Arel bisa mati muda liat noh keuwuan anak Papi."

Edmod tertawa pelan, "Nanti kamu bisa gitu juga bang," Edmod menggulung kemeja birunya dan melirik jam ditangannya.

"Sebentar lagi Kanaya datang. Papi ajak makan malam disini. Perlakuin dengan baik loh bang."

"Astaga Papi...itu cewek kesini cuma buat makan? Pi-"

"Rel, Naya anaknya baik loh. Papi gak bakal kasih kamu hal buruk bang. Lagian Papi sama Om Abi udah sepakat minggu depan kalian-"

"NIKAH?!" sela Darrel.

Edmod mengangguk santai. Darrel mengusap wajahnya kasar. Dosa apa dirinya disuruh nikah. Segitu gak lakunya apa?

"Pi..."

"Apa sayang?"

"Abang mau nikah?" tanya Ara yang masih anteng di dalam jaket Galaksi.

Edmod mengangguk.

"Nikah enak emang?"

"Gak."

"Iya."

Edmod dan Darrel berucap bersamaan. Ara menatap keduanya bingung. Ia beralih menatap Galaksi.

"Kak, nikah enak gak?" tanyanya.

Galaksi mengangguk, "Nikah sama gue mau?"

"Mau...mau! ayo kapan? sekarang? Ara ganti baju dul-"

"Gak gitu Ra. Dahlah nanti lo terima jadi aja."

"Apanya terima jadi?"

Galaksi tak menjawab dan malah menggigit pipinya. Ara mencebikkan bibirnya. Mungkin ia akan meminta Maminya saja menjelaskan.

"Udah ah. Pokoknya kamu terima ya bang-"

"Pi...tapi Arel gak suka sama dia. Dia juga pasti gak suka sama Arel."

"Suka karena terbiasa. Betul gak pi?" jawab Galaksi.

"Nah bener tuh. Nanti lama kelamaan pasti suka bang. Dicoba dulu, Papi tau betul loh Naya itu kayak gimana." Edmod melangkahkan kakinya ke ruang makan.

Ting..nong..

"Abang ada yang dateng." ucap Ara.

"Biarinlah, dia punya tangan tar juga buka sendiri." ketus Darrel.

"ABANG BUKAIN PINTUNYA!" teriak Liana dari arah dapur.

Darrel berdecak. Mau tak mau ia berjalan membuka pintu dan ia yakin dibalik pintu ini ada Kanaya.

"Masuk." ucapnya kemudian berjalan terlebih dulu.

Kanaya tersenyum tipis dan mengekor dibelakangnya.

"HAI KAK NAYA!" sapa Ara. Ia terpaksa memanggil Naya dengan sebutan Kak karena Kanaya dua tahun lebih tua darinya dan karena Maminya yang mengajarinya.

Kanaya menoleh ke asal suara. Ia tersenyum kecil melihat calon adik iparnya terlihat menggemaskan didalam jaket seorang laki-laki. Siapa? batinnya.

"Hai...kamu lucu banget sih." gadis itu mendekati Ara dan mencubit pipinya gemas.

"Jauh-jauh lo." ucap Darrel dan Galaksi bersamaan.

Kanaya sontak menjauhkan tangannya dan tersenyum kaku.

"Aish kak Gala sama abang kenapa sih. Kak Naya-"

"Abang! Naya-nya diajak kesini dong. Makanannya udah siap nih!"

"GALA, ARA! SINI SAYANG MAKAN JUGA!"

"IYA MAMI!"

Ara mendongak menatap Galaksi. Tak lama Galaksi berdiri masih dengan Ara didalam jaketnya. Cowok itu berjalan menuju ruang makan.

"Eh astagfirullah...Ara turun dong, gak malu apa ada kak Naya?" tanya Liana.

"Ara gak malu," Ara kembali menatap Galaksi, "Ara harus malu ya Kak?"

"Gak usah. Gini aja gapapa." Galaksi menarik kursi dan mendudukan dirinya.

Liana mengusap dadanya sabar. Tidak Ara tidak Galaksi. Kadang membuatnya ingin menggeprek mereka.

"Oh iya, Naya duduk aja. Biarin aja mereka emang gitu. Biasalah Ara kalo lagi manja-"

"Emang manja Mi." potong Galaksi.

"Wes sakarepmu lah Gal," Liana menyerahkan sepiring nasi beserta lauk kepada Naya, "Dimakan ya. Kalo mau nambah ambil aja gak usah malu."

"Mami Ara juga mau makan!" rengek Ara.

"Ambil sendiri ah." ucap Liana menggoda Ara.

"Ish Mami!!"

"Ck. rewel deh lo. Gih buka mulutnya." Galaksi mengarahkan satu sendok penuh berisi makanan.

"Mamwi jwahat, Awrakan jwuga lapwer...uhuk..uhuk."

"Nahkan keselek, awas mati." cibir Darrel.

"Bang." tegur Edmod.

"Turunin aja Gal, biar makan sendiri. Ini Mami ambilin buat Ara sini."

Ara menggeleng dan mengeratkan pelukannya ditubuh Galaksi.

"Jangan sampe istri gue kayak lo ya Ra. Bisa encok gue kalo nemplok mulu." ucap Darrel menatap adiknya antara iri dan kesal.

"Bahasamu Rel. Orangnya ada disini juga." ucap Edmod terkekeh sambil menunjuk Naya yang menundukkan kepalanya.

Darrel mengibaskan tangannya pertanda bukan. Bukan Naya yang ia maksud. Tapi ah sudahlah.

"Canda. Bukan lo yang gue maksud." ketusnya.

Naya mendongak, ia tersenyum tipis. Ucapan Darrel cukup membuatnya sakit hati.

"Maaf ya Nay,"

"Abang...jangan gitu dong." bisik Liana.

"Kenyataan Mi."

"Gapapa kok tan. Naya ngerti." Naya mengulum senyum tipisnya dan melanjutkan makannya.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi Galaksi diam mencoba menilai perempuan yang katanya akan dijodohkan dengan Darrel itu. Kenapa seperti Andin, Mama tirinya. Saat diketusi malah bersikap seperti itu. Apakah topeng?

"Kak Gala,"

Galaksi menoleh ke sampingnya, "Apa?"

"Kak Gala jangan lihatin Kak Naya terus...Ara...Ara...gak suka."

_to be continue_

-mahar

Continue Reading

You'll Also Like

305K 15.7K 66
Gadis misterius yang mempunyai sejuta rahasia. Namun rahasia yang membuat semua orang harus menjauhinya. Bertemu dengan Galendra Saterio Argos. Laki...
10.4K 1.1K 24
berawal kesalahan satu malam membuat ke hidup seorang gadis menjadi hancur
265K 17.7K 44
[FOLLOW DULU BARU BACA] "Hancurkan, ratakan, dan buktikan. Solidaritas kunci kami!" Dionysus? Nama dari sebuah klub motor yang terlintas dalam benak...
22.3K 3.1K 56
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!] NOTE : AWAS TYPO "Gue Renald. Kalo lo mau tau nama gue." "Gue nggak nanya. Gue juga...